NON MODIFIABLE RISK FACTORS PJK. (Kajian Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dikendalikan) Terhadap Kejadian PJK Di Kabupaten Ponorogo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung dapat meningkatkan angka usia harapan hidup. Di tahun

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

PERSONAL HYGIENE Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Oleh : Laily Isro in Sulistyo Andarmoyo

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER. Di Poli JantungRSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Terjadinya transisi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan kelemahan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

Stikes Muhammadiyah Gombong

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghisap dan menghembuskannya yang menimbulkan asap dan dapat terhisap oleh

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

Transkripsi:

NON MODIFIABLE RISK FACTORS PJK (Kajian Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dikendalikan) Terhadap Kejadian PJK Di Kabupaten Ponorogo i

NON MODIFIABLE RISK FACTORS PJK (Kajian Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dikendalikan) Terhadap Kejadian PJK Di Kabupaten Ponorogo Sulistyo Andarmoyo Tetik Nurhayati ii

PENGANTAR PENULIS Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu alaikum Wr. Wb. Pada saat ini penyakit jantung (kardiovaskuler) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0% kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2001), 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Di Indonesia, sebelum tahun 1950 PJK jarang dijumpai, tetapi mulai tahun 1970 PJK merupakan jenis penyakit jantung yang banyak dijumpai di rumah sakit-rumah sakit besar. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI tahun 1986 dilaporkan bahwa morbiditas penyakit Jantung dan pembuluh darah naik dari urutan ke-10 pada tahun 1981 menjadi urutan ke-3 pada tahun 1986. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya morbiditas penyakit PJK (Sarwono, 2002). Pada SKRT 1992, dilaporkan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah telah menjadi penyebab dari 16,4% dari total kematian di Indonesia. Seluruh kematian yang ditemukan sebanyak 1.235 orang dimana 778 orang (63%) diantaranya terjadi pada usia 15 tahun ke atas, usia 25-34 tahun sebesar 5,8% dari total kematian. Proporsi ini semakin meningkat pada usia 35-44 tahun (11%), pada usia 45-54 tahun sebesar 20,9% dan mencapai 33,2% pada umur 55 tahun ke atas (Sumartono, 1999). Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yang mengupas mengenai penelitian yang dilakukan di Kabupaten Ponorogo mengenai Nonmodifiable Risk Factors Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Ponorogo. Penelitian ini dibiayai oleh Kopertis VII Kementerian iii

Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaaan Hibah Penelitian Nomor: 078/SP2H-PDP/K7/PT/IX/2013, tanggal 18 September 2013. Buku ini terdiri dari 6 (enam) bab, Bab pertama berisi pendahuluan yang lebih banyak mengupas mengenai kecenderungan peningkatan penyakit kardiovaskuler terutama Penyakit Jantung Koroner. Bab kedua Tinjauan Pustaka yang menghadirkan tinjauan teoritis mengenai Penyakit Jantung Koroner (PJK) terutama faktor-faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan terhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK). Bab ketiga menghadirkan tujuan dan manfaat penelitian, sedangkan bab empat menghadirkan bagaimana metode penelitian yang dilakukan. Bab lima mengupas tuntas mengenai hasil dan pembahasan dan bab terakhir (bab keenam) menghadirkan kesimpulan dan saran. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini, tidak ada gading yang tidak retak maka tidak lupa penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk lebih menyempurnakan buku ini. Terakhir kalinya semoga buku ini bermanfaat bagi semuanya, terutama bagi praktisi kesehatan, Amin. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Ponorogo, Januari 2014 Penulis iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....i PENGANTAR PENULIS....ii DAFTAR ISI....iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR LAMPIRAN... viiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner... 5 2.2 Pengertian Penyakit Jantung Koroner... 5 2.3 Arteriosklerosis dan Kematian Otot Jantung... 5 2.4 Gejala Penyakit Jantung Koroner... 6 2.5 Faktor Resiko PJK yang tidak dapat dimodifikasi... 7 2.6 Kerangka Konsep Penelitian... 9 BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Umum Penelitian... 11 3.2 Tujuan Khusus Penelitian... 11 3.4 Manfaat Penelitian... 11 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian... 13 4.2 Lokasi Penelitian... 14 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 14 4.4 Variabel Penelitian... 16 v

4.5 Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Ukur... 16 4.6 Alat Penelitian... 17 4.7 Cara Perolehan Data... 17 4.8 Tehnik Pengolahan dan Analisa Data... 17 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Lokasi Penelitian... 19 5.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian... 21 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 28 6.2 Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA... 30 LAMPIRAN... 38 vi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. : Penyebab utama kematian di Amerika Serikat, Tahun 1996... 4 Tabel 2.2. : Perbandingan Prevalensi Penyakit Jantung antara Pria dan Wanita... 5 Tabel 2.3. : Perbedaan antara Sifat Sakit Dada Penyakit Jantung dengan Penyakit Non Jantung... 6 Tabel 4.1. Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Ukur Faktor-faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (Nonmodifiable Risk Factors) terhadap kejadian PJK di Ponorogo. 16 Tabel 5.1. : Distribusi responden menurut umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, riwayat pekerjaan dan etnik pada kelompok kasus dan kelompok kontrol... 21 Tabel 5.2. : Distribusi kasus dan kontrol serta besarnya risiko berdasarkan usia... 23 Tabel 5.3. : Distribusi kasus dan kontrol serta besarnya risiko berdasarkan Jenis Kelamin... 24 Tabel 5.4. : Distribusi kasus dan kontrol serta besarnya risiko berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga... 25 Tabel 5.5. : Rangkuman hasil analisis multivariate yang Bermakna secara Statistik... 26 vii

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 : Kerangka Konsep Penelitian Diadaptasi dan Dimodifikasi dari Faktor Resiko Penyakit Non Infeksi dari WHO 10 Bagan 3.1. : Schematic Diagram of the design of a case control study (Sumber: Raymond S. Greenberg, MD., P.Hd, dikutip dengan modifikasi)... 13 viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Instrumen Penelitian 38 Lampiran 2 : Data Kelompok Kasus dan Kontrol... 39 Lampiran 3 : Hasil Analisis Statistik... 41 ix