BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

I. PENDAHULUAN. Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

Andrian Rustaman Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA BKPAP UPI

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai jenjang pendidikan yang berada

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, kurikulum adalah alat yang sangat tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi alat-alat tubuh organisme dengan segala keingintahuan. Segenap

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

Model dan Kurikulum. Materi disajikan pada Penataran Guru Penjas Usia Dini, November 2004

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Nopandi,2014

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan didesain

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, kondisi prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung terus

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen penting dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah /

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Keteknikan Budidaya Perikanan merupakan mata pelajaran yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMK NEGERI 1 PEKALONGAN JL. ANGKATAN 66 NO.90 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) didefinisikan sebagai berikut pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Merujuk pada Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang menyebutkan target Pendidikan Menengah yaitu: pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu. SMK Negeri 2 ini merupakan sebagai lembaga pendidikan professional yang memiliki visi mampu menghasilkan lulusan yang bertaqwa, cerdas, kompeten & kompetitif. Sebagaimana dengan tujuan Standar Kompetensi Lulusan di SMK Negeri 2 ini pada No.23 adalah menguasi kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya. Menurut UU. RI. No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19, kurikulum didefinisikan sebagai:... seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum di SMK Negeri 2 Kota mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan (SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

2 pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Sebagaimana kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan demikian kurikulum memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan dalam proses pembelajaran. Membaca Gambar Teknik Dasar merupakan salah satu kelompok mata pelajaran kompetensi kejuruan di jurusan Teknik Permesinan. Mata pelajaran ini terdiri dari dua kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi deskripsi gambar teknik dan memilih teknik gambar yang benar. Masing-masing tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi, dan melengkapi. Membaca Gambar Teknik Dasar memiliki peran yang penting dalam mata pelajaran kompetensi kejuruan di SMK Negeri 2 karena sebagai modal dasar pada mata pelajaran kejuruan agar tercapainya tujuan keberhasilan pembelajaran pada kompetensi keahlian teknik permesinan yaitu membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dibidangnya. Untuk pengendalian sistem mutu pendidikan yang telah diprogramkan, maka diperlukan acuan standar sistem penilaian sesuai tuntutan Standar Penilaian Pendidikan Nasional dan kondisi masing-masing sekolah dalam mengukur keberhasilan program yang dikembangkan. Ketuntasan belajar berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah. Pada dasarnya KTSP merupakan penyempurnaan dari SK dan KD yang terdapat pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (uji coba kurikulum 2004). Dengan ciri-ciri: 1) berorientasi pada pencapaian hasil dan dampaknya (outcome oriented), 2) berbasis pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang tertuang pada Standar Isi, 3) bertolak dari Standar Kompetensi Lulusan, 4) memperhatikan pengembangan kurikulum (berdiversivikasi), 5) mengembangkan kompetensi secara utuh dan menyeluruh (holistik), 6) menerapkan prinsip ketuntasan belajar (mastery

3 learning). Berdasarkan ciri-ciri tersebut, khususnya poin enam, penilaian yang dilakukan dengan penilaian acuan patokan (criteria referenced) dengan asumsi dasarnya: 1) bahwa semua orang bisa belajar apa saja, hanya waktu yang diperlukan berbeda. 2) kriteria harus ditetapkan terlebih dulu. 3) hasil evaluasi tersebut adalah tuntas atau lulus dan tidak lulus. Salah satu prinsip penilaian kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria yaitu menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang dikembangkan dalam KTSP 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang pernah diterapkan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Aplikasi terkecil dari sistem pendidikan adalah berlangsungnya Proses Belajar Mengajar (PBM). PBM disini adalah sebuah wahana untuk mencapai tujuan pendidikan dengan standar minimal yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Akan tetapi, realita yang terjadi di lapangan, pelaksanaan pembelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar adalah salah satu mata pelajaran yang selama ini masih dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang menarik, mulai dari isi mata pelajaran, pengajarannya, metode, strateginya, medianya bahkan waktu yang kurang cukup. Untuk mencapai tujuan kurikulum agar mencapai standar kompetensi lulusan, maka setiap kompetensi mata pelajaran diharapkan tercapai sesuai standar KKM. Berdasasarkan Kriteria ketercapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik yang dikatakan lulus dan tuntas yang diberlakukan di sekolah adalah peserta didik yang mencapai nilai diatas KKM, sedangkan untuk peserta didik yang kurang dari KKM maka dikatakan belum tuntas. Untuk itu peserta didik yang kurang

4 dari KKM harus melakukan remedial agar nilai yang diperolehnya diharapkan dapat mencapai standar KKM. Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal pada Kompetensi Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar No. Kompetensi Dasar Alokasi waktu 72 (108) jam @45menit KKM 1. Membaca gambar teknik 2 x 45 menit 75 Sumber: Penetapan KKM SMK Negeri 2 Pada tabel 1.1 merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa sesuai dengan silabus Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar yaitu sebesar 75. Kriteria Ketuntasan Minimal ini ditetapkan berdasarkan perhitungan penetapan kriteria ketuntasan minimal dengan setiap kompetensi dasarnya. Pada proses pembelajaran mengajar kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar alokasi waktu pembelajarannya telah ditetapkan yaitu 72 kali pertemuan selama 45 menit dan dalam setiap minggunya dua kali pertemuan. Faktanya dilapangan berdasarkan pengamatan pada observasi awal ketika peneliti menjadi praktikan PPL di SMK Negeri 2, didapat beberapa masalah yang timbul pada kegiatan pembelajaran keterkaitan dengan penyebab dari ketidaktercapaian pada Standar Kompetensi di sekolah khususnya pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar diantaranya sebagian ditiap kelas ada nilai tidak mencapai sesuai standar KKM sedangkan harapannya peserta didik mencapai standar KKM. Kurangnya latihan terbukti saat tugas-tugas yang diberikan kadang kala tidak dikerjakan tepat waktu, keterbatasan sumber pembelajaran, sehingga antusias peserta didik pada mata pelajaran tersebut mengakibatkan pencapaian kompetensi peserta didik terlihat pada

5 tabel 1.2. Berikut gambaran pencapaian Kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar tahun ajaran 2012/2013. Tabel 1.2 Gambaran Pencapaian Kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 Sumber : Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 2 Pada Tabel 1.2 diatas menunjukan persentase pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 75. Dari hasil dokumentasi dari daftar nilai pada mata pelajaran tersebut, masih banyak siswa jauh dari harapan yang ditetapkan sekolah, karena setiap kelas masih banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang dari standar yang ditetapkan oleh sekolah terlihat dari tabel 1.2 tersebut pada kelas XTP1 47%, XTP2 35%, XTP3 52%, XTP4 60%, XTP5 31%, XTP6 66%, XTP7 26%, XTPL 9%, XTFL 73%, dan XTGM 16%, sedangkan Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar ini adalah modal dasar untuk peserta didik untuk melanjutkan pembelajaran pada kelas dua dan tiga. Kriteria Ketuntasan Minimal pada kompetensi Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar dikategorikan belum tuntas apabila siswa tersebut mendapatkan nilai kurang dari standar KKM yang telah ditetapkan, maka siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM harus diperbaiki dan apabila

6 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM atau melebihi batas Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas/lulus. Tabel 1.3 Gambaran Materi Pembelajaran Pencapain Kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar dalam Penelitian Standar Kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi deskripsi gambar teknik Indikator Pencapaian Kompetensi a. Pemberian ukuran lanjut b. Pengenalan gambar bentangan c. Toleransi linier Sumber : Standar kompetensi lulusan Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2 Berdasarkan dari permasalahan yang timbul dari data awal tersebut terdapat kesenjangan antara harapan yang ingin dicapai pada kurikulum KTSP yaitu seluruh peserta didik perolehan hasil belajar pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar diharapkan mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan kenyataannya di lapangan bahwa terdapai nilai yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor dari standar kompetensi, diduga disiplin siswa dan adanya pencapaian kompetensi yang belum tercapai seperti pada standar proses pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan KTSP, penyebab ini merupakan salah satu penyebab yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar yang dapat menghambat pencapaian kompetensi. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul Studi Pencapaian Kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2.

7 B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian studi pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik ini, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Adanya ketidaktercapaian nilai pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar yang kurang dari standar KKM. 2. Adanya ketidaksesuaian pada proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan silabus yang telah ditetapkan. 3. Keterbatasan sumber bahan ajar, karena pada pelaksanaan pembelajaran hanya menggunakan bahan ajar bantuan modul sebagai medianya. 4. Kurang menariknya proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, karena proses pembelajaran yang terlaksana di kelas hanya menggunakan bantuan modul sebagai media untuk sumber bahan ajar. 5. Penggunaan media pembelajaran belum optimal yang dilakukan guru dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Gambaran pencapaian kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar pada materi pelajaran Pemberian Ukuran Lanjut, Gambar Bentangan, dan Toleransi Linier yang dilaksanakan pada siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014. 2. Gambaran hasil belajar yang diteliti yaitu pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

8 3. Penyebab nilai yang tidak mencapai standar KKM pada kompetensi Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana gambaran pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2?. Adapun pertanyaan penelitian berdasarkan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tentang pencapaian kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar pada materi pelajaran Pemberian Ukuran Lanjut, Gambar Bentangan, dan Toleransi Linier yang dilaksanakan pada siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014 sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan? 2. Seberapa besar hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014? 3. Apa penyebab nilai yang tidak mencapai KKM pada kompetensi Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014 dapat mempengaruhi terhadap pencapaian kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas peneliti menuliskan tujuan penelitian sebagai berikut :

9 1. Untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi Membaca Gambar Teknik Dasar pada materi pelajaran Pemberian Ukuran Lanjut, Gambar Bentangan, dan Toleransi Linier yang dilaksanakan pada siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui penyebab nilai yang tidak mencapai standar KKM pada kompetensi Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar materi pelajaran Pemberian Ukuran Lanjut, Gambar Bentangan dan Toleransi Linier pada siswa kelas XI TP3 di SMK Negeri 2 tahun ajaran 2013/2014 yang ditetapkan di sekolah. F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini dilaksanakan diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat dijadikan sebagai wacana untuk menambah pengetahuan baru, yang kaitannya dengan studi pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2. 2. Bagi Guru Mata Pelajaran Gambar Teknik Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi yang positif dalam proses pembelajaran dan juga meningkatkan pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2. 3. Bagi Peneliti yang selanjutnya Bagi peneliti yang selanjutnya penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai

10 penambahan pengetahuan baru yang kaitannya dengan studi pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Dasar di SMK Negeri 2. G. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan pada penelitian ini berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, pada bab ini mengemukakan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini mengemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung seperti tinjauan umum kurikulum, pembelajaran berbasis kompetensi, tinjauan umum kompetensi, dan materi Membaca Gambar Teknik. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini mengemukakan tentang lokasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi tentang hasil penelitian, yaitu hasil pengolahan data dan informasi hasil penelitian beserta pembahasannya yang merupakan jawaban dari masalah yang timbul. Bab V Kesimpulan dan Saran, dalam bab ini merupakan kesimpulan peneliti secara menyeluruh dan disertai dengan saran penelitian.