BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini yang digunakan adalah dengan menggunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan pendekatan retrospective (Notoatmodjo, 2003). Retrospective dukungan keluarga yang diberikan kepada lansia diidentifikasi saat ini, kemudian faktor resiko yaitu keikutsertaan senam lansia diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Sedangkan studi penelitian yang digunakan adalah correlational study yaitu penelitian atau penelahaan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan dengan menggunakan correlational study yaitu penelitian atau penelaahan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi dalam penelitian pada tahun 2010 ini adalah semua lansia yang mengikuti kegitan senam lansia diperumahan Sinar Waluyo, kelurahan Kedung Mundu, kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang berjumlah 166 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul Hidayat, 2007). Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang mengikuti senam lansia 25

26 diperumahan Sinar Waluyo kelurahan Kedung Mundu, kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang empat bulan terakhir (januari-maret) 2010. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. a. Kriteria inklusi : 1) Bersedia menjadi responden. 2) Hidup dan tinggal dengan keluarga 3) Berusia 60 tahun per januari 2010 4) Merupakan lansia yang mengikuti senam lansia selama tiga bulan terakhir (januari-maret) 2010 b. Dengan kriteria eksklusi adalah lansia yang tidak mengikuti senam lansia senam tidak mempunyai ketentuan dari kriteria inklusi. Penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel dengan pengambilan (Purposive Sampling). Dimana sampel dipilih tidak berdasarkan strata, kelompok, atau acak tetapi berdasarkan pertimbangan atau tujuan tertentu (Saryono, 2008). Sampel dipilih melalui proses seleksi bersyarat, yaitu yang mengikuti senam lansia selama tiga bulan terakhir (Chandra, 2008). Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan Total Sampel. Jadi sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 81 responden.

27 C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala 1 Dukungan Informasi verbal atau Diukur dengan kuesioner Nilai tertinggi Ordinal Keluarga nonverbal, saran, bantuan B dengan 16 item adalah 64 yang nyata atau tingkah pertanyaan (4x16), dan nilai laku yang diberikan oleh keluarga dalam menggunakan skala terendah adalah lingkungan sosialnya Likert, favourabel: 16 (1x16), kepada lansia untuk tetap aktif mengikuti kegiatan senam lansia, dukungan keluarga terdiri dari 4 4. Selalu 3. Sering 2. Kadang-kadang dengan penilaian deskriptif baik (42-64), elemen, yaitu: 1. Tidak pernah sedang (24-41), a. Dukungan emosional kurang (10-23) suatu dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, seperti adanya kepercayaan, di dengarkan dan mendengarkan. b. Dukungan informasi dukungan yang berupa informasi tentang perubahan yang terjadi pada lansia. c. Dukungan instrumental yaitu dukungan keluarga yang berupa pertolongan yang praktis dan konkrit. d. Dukungan penghargaan/penilaian yaitu dukungan yang berupa bimbingan umpan balik untuk memberikan support, perhatian dan penghargaan serta menengahi dalam

28 menyelesaikan masalah. 2 Keikutserta Lansia mengikuti senam Diukur dengan melihat Dalam 3 bulan Ordinal an dalam lansia untuk setiap dokumentasi C, berupa 10 kali senam senam minggunya, selama tiga absensi terhadap sehingga dapat lansia bulan terakhir (januari- keikutsertaan senam dikategorikan: maret) 2010 lansia tiga bulan terakhir 3.Aktif (7-10 (januari-maret) 2010. kali) 2.Cukup Aktif (4-6) 1.Kurang Aktif (1-3kali) D. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner pada responden penelitian dan catatan pengambilan data dokumentasi, kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, penelitian ini menggunakan model kuesioner tertutup yaitu pertanyaan dengan jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban. Peneliti menggunakan dua buah kuesioner, kuesioner A untuk mengetahui karakteristik responden, kuesioner B untuk mengetahui dukungan yang diberikan keluarga kepada responden, serta dokumentasi C berupa catatan absensi untuk keikutsertaan responden dalam mengikuti senam lansia perminggu dalam tiga bulan terakhir (januari-maret) 2010. Sebelum kuesioner diberikan responden diberi penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk menandatangani lembar persetujuan inform concent sebagai responden untuk

29 mendapatkan data dukungan yang diberikan keluarga dengan memberikan kuesioner yang berisi 16 item pernyataan kepada responden penelitian untuk diisi. Sedangkan untuk mendapatkan data keikutsertaan senam lansia dengan dukumentasi catatan absensi kehadiran responden mengikuti senam lansia dalam tiga bulan terakhir (januari-maret) 2010. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian dan jika ada responden yang kesulitan untuk menulis atau membaca maka peneliti akan mengisikan atau membacakan sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden, kemudian hasilnya diambil dalam periode satu bulan: 1. Instrumen Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner A untuk mengetahui karakteristik, kemudian kuesioner B yang berisi tentang pernyataan yang berhubungan dengan dukungan yang diberikan keluarga terdiri dari 16 pernyataan, dukungan penghargaan no (1,2,3,4), ukungan emosional no (5,6,7,8), dukungan instrumental no (9,10,11,12), serta dukungan informasi no (13,14,15,16). Pemberian nilai untuk penyataan adalah jika jawaban tidak pernah nilai 1, kadang-kadang nilai 2, sering nilai 3, selalu nilai 4, sehingga skor yang didapat berkisar antara 16-64. Kemudian dokumentasi C berisi tentang absensi keikutsertaan senam lansia setiap minggunya dalam tiga bulan terakhir (januari-maret) 2010 dengan pemberian nila dalam 3 bulan 10 kali senam sehingga dapat dikategorikan: Aktif (7-10 kali), Cukup Aktif (4-6), Kurang Aktif (1-3kali). Instrumen tersebut terdapat pada lampiran II. 2. Uji coba instrumen. Sebelum instrumen atau alat ukur digunakan maka dilakukan uji coba terlebih dahulu yaitu dengan pengujian validitas dan reliabilitas. a. Pengujian validitas instrument. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment untuk mengetahui validitas tiap item pertanyaan:

30 r hitung = n keterangan : r hitung ( XY ) ( X ).( Y ) 2 2 n. X ( X ).. n. 2 2 [ ] [ Y ( Y ) ] : koefisien korelasi Xi : jumlah skor item Yi : jumlah skor total n : jumlah responden Sebelumnya peneliti atau penulis melakukan pilot study atau uji coba instrumen kepada 20 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan diteliti yaitu senam lansia di Perumahan Kini Jaya Semarang. Kemudian data yang diperoleh dihitung korelasinya antara masing-masing pertanyaan dengan skor total ini digunakan rumus teknik korelasi produck moment dengan menggunakan komputer program. Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan denga tabel nilai product moment. Hasil uji validitas kuesioner tentang dukungan keluarga dikatakan valid jika r hitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada r tabel (0.444). Hasil uji coba 16 item pertanyaan tentang dukungan keluarga di Perumahan kini Jaya Semarang diperoleh hasil 5 item pernyatan tidak valid. Pernyatan tersebut antara lain adalah ítem 1 dengan r hitung (0,264), item 3 dengan r hitung (0,436),item 4 dengan r hitung (0,366), item 8 dengan r hitung (0,354), item 10 dengan r hitung (0,442). Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pernyataan tersebut tidak valid (Sugiono, 2007). Serta melakukan uji ekspert dengan ahli dalam bidang keperawatan komunitas dan keluarga dengan kriteria penelitian

31 menggunakan Index of content validity (ICV) yang dikembangkan oleh Waltz dan Bousell (1981), meliputi 4 skala yaitu : skala 1 (Tidak relevan dan tidak dapat digunakan dalam penelitian), skala 2 (Kurang relevan, dapat digunakan dalam penelitian jika pernyataan dirubah), skala 3 (Relevan dengan Revisi), skala 4 (Sangat relevan). Berdasarkan uji ekspert pada ahli bidang keperawatan komunitas dan keluarga, Dari 5 item pernyataan yang tidak valid 4 item dilakukan revisi yaitu : 1).Pernyataan no. 1, Keluarga meminta saya untuk aktif mengikuti kegiatan senam lansia secara teratur demi menjaga kesehatan saya, nilai 3 artinya relevan dengan revisi, disarankan menjadi Keluarga meminta saya untuk mengikuti senam lansia secara teratur 2).Pernyataan no. 3, Keluarga menggigatkan saya bahwa penting buat saya untuk menggikuti senam lansia demi menjaga kesehatan saya nilai 3 artinya relevan dengan revisi, disarankan menjadi Keluarga menginggatkan senam lansia penting buat saya demi menjaga kesehatan 3).Pernyataan no. 4 Keluarga meminta saya untuk beristirahat bila saya merasa lelah dan melarang saya untuk bekerja terlalu berat setelah saya melakukan senam lansia nilai 3 artinya relevan dengan revisi, disarankan menjadi Keluarga meminta saya untuk beristirahat bila merasa lelah setelah mengikuti senam lansia 4).Pernyataan no. 8, Keluarga mau mendengarkan dan peduli setiap saya bercerita tentang kegiatan senam lansia, nilai 3 artinya relevan dengan revisi, disarankan menjadi Keluarga merespon adanya keluhan saya saat menggikuti senam lansia 5).Pernyataan no.10, Keluarga melarang saya mengikuti kegiatan senam lansia jika keadaan kesehatan saya kurang baik/sakit, nilai 4 artinya sangat relevan.

32 Selain itu, ahli bidang juga memberikan masukan 2 pernyataan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1).Keluarga menyakini kemampuan saya untuk mengikuti senam lansia. 2).Keluarga beranggapan saya lebih sehat setelah melakukan senam lansia secara teratur. Ahli bidang juga menyarankan untuk mengkategorikan dan mengelompokan pernyataan menurut 4 elemen dukungan keluarga. Peneliti atau penulis melakukan pilot study atau uji coba instrumen ulang kepada 20 responden dengan menggunakan sampel terpakai yaitu lansia yang mengikuti senam lansia di Perumahan Sinar Waluyo Semarang. Hasil uji coba 16 item pernyataan kepada 20 responden tentang dukungan keluarga menggunakan sampel terpakai di Perumahan Sinar Waluyo Semarang didapatkan r hitung : 0,455 0,603 r tabel 0,444 maka dapat dikatakan hasil uji validitas kuesioner adalah valid. Sehingga kuesioner Dukungan keluarga terhadap keikutsertaan senam lansia dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2002). Pengujian reliabilitas digunakan dengan rumus koofisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan komputer. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dengan alpha, dengan indek reabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai lebih dari 0,60 sampai mendekati satu (Sugiono, 2007). Pernyataan dikatakan reliabel dengan ketentuan bila alpha lebih besar dari pada r tabel (0,60). Berdasarkan uji reabilitas dari 20 item pernyataan pada kuesioner dukungan keluarga terhadap keikutsertaan senam lansia diperoleh alpha = 0.869 artinya kuesioner tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel (0.60).

33 3. Langkah-langah Pengumulan Data a. Peneliti mendapatkan ijin dari UNIMUS dan kepala KESBANG LIMNAS kota Semarang, peneliti mengadakan konfirmasi dengan kepala Lurah Kedung Mundu dan ketua Paguyuban Sinar Adi Yuswa di Perumahan Sinar Waluyo Semarang. b. Peneliti membentuk tim dalam penelitian ini yang disebut numerator. Karena peneliti dibantu 3 orang, maka diadakan penyamaan persepsi antara peneliti dengan numerator sampai dicapai persamaan persepsi. c. Peneliti mengidentifikasi sampel sesuai kriteria inklusi sampel. d. Setelah sampel didapatkan peneliti dan numerator memberikan informasi tentang maksud dan tujuan penelitian untuk memperoleh persetujuan atau kesediaan sampel. Penelitian dilakukan pada tanggal 3-13 juli 2010 di Perumahan Sinar Waluyo Semarang. e. Setelah memahami tujuan penelitian, responden yang setuju diminta menandatangani pernyataan kesediaan responden dan penelitian, bagi responden yang tidak setuju peneliti menghormati haknya untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. f. Peneliti dan numerator membagikan kuesioner dan meminta responden untuk mempelajari lebih dahulu, bila ada pernyataan yang tidak jelas diberikan kesempatan untuk bertanya. g. Mempersilahkan responden mengisi sesuai petunjuk. h. Pada lansia yang mengikuti senam lansia di Perumahan Sinar Waluyo Semarang peneliti mengukur dukungan keluarga terhadap responden. i. Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti kemudian dilakukan analisis.

34 E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Adapun langkah-langkah dari pengolahan data meliputi : a. Editing data Kuesioner yang dikembalikan oleh responden diperiksa kebenaran dan kelengkapannya jika ada yang belum lengkap, maka responden diminta untuk melengkapinya b. Coding Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing kuesioner jawaban dengan kode berupa angka. c. Entry data Data yang didapat dari penelitian kemudian dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program komputer. Penyataan jawaban tidak pernah kode 1, kadang-kadang kode 2, sering kode 3, dan selalu kode 4 untuk dukungan keluarga dan keikutsertaan senam adalah aktif kode 3, cukup aktif kode 2 dan kurang aktif kode 1. d. Tabulasi data Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan ditabulasikan, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel. 2. Analisis data Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel penelitian. Menurut Notoatmodjo (2002), analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik analisa kuantitatif. Analisa data dibagi menjadi 2 macam, yaitu a. Univariat

35 Unit ini digunakan untuk mendiskripsikan frekuensi dari masingmasing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat melalui prosentase dan distribusi frekuensi (Arikunto,2002). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Dalam penelitian ini analisa univariat dilakukan untuk setiap variabel dependen dan independen untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan keikutsertaan senam lansia di Perumahan Sinar Waluyo Semarang dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase dengan menggunakan bantuan program komputer. b. Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Saryono, 2008). Penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan keikutsertaan senam lansia di Perumahan Sinar Waluyo Semarang. Karena data berskala ordinal (kategorik) dan ordinal (kategorik), maka uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Dari uji statistik tersebut dapat ditetapkan: 1. Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika dengan p value lebih kecil dari alpha 0,05. 2. Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima p value lebih besar dari alpha 0,05. F. Etika Penelitian

36 Dalam melakukan penelitian yang berjudul hubngan anara dukungan keluarga dengan keikusertaan senam lansia di Perumahan Sinar Waluyo Semang, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi: 1. Informed Consent Lembar persetujuan diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah mengumpulkan data. Jika responden penelitian bersedia diteliti, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika menolak untuk diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap menghormati hakhak responden. Selama penelitian responden ada sejumlah yang tidak bersedia untuk mengisi kuesioner dan menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonimity Untuk tetap menjaga kerahasian responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu untuk masing-masing responden. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan/dilaporkan pada pihak yang terkait dengan penelitian. G. Jadwal Penelitian Terlampir pada lampiran I.