BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Sungai yang berhulu di Danau Kerinci dan bermuara di Sungai Batanghari ini memiliki lebar maksimal 20 meter dan berkedalaman maksimal 10 meter. Kondisi di ekosistem sungai tersebut adalah perairan berarus deras. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat setempat, di Sungai Tabir terdapat berbagai macam ikan, antara lain: ikan semah, ikan betok, ikan gepeng, ikan gabus, ikan mujair, dan ikan tapah. Sungai Tabir biasa dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari diantaranya mandi dan mencuci. Di sungai ini terdapat pula aktivitas penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat. Pada hari libur panjang, Sungai Tabir digunakan masyarakat untuk arena berbagai macam lomba, diantaranya lomba pacu perahu dan lomba renang. Selain itu Sungai Tabir juga dimanfaatkan masyarakat untuk menangkap ikan. Di sungai ini masyarakat menangkap ikan dengan menggunakan pancing dan jala (komunikasi pribadi dengan masyarakat setempat). Menurut masyarakat setempat, ikan yang paling diminati adalah ikan semah (Tor tambra Val, 1842). Masyarakat melakukan penangkapan ikan ini untuk dijual karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi daripada jenis ikan lainnya yang ada di Sungai Tabir. Menurut Haryono (2006: 195), ikan semah merupakan spesies ikan 1
2 konsumsi yang dagingnya tebal, rasanya enak, manis dan kaya minyak ikan, serta harganya sangat mahal. Ikan semah memiliki keunikan yaitu karakteristik sisiknya lunak menyerupai tulang rawan, sehingga jika dimakan tidak hanya dagingnya saja, melainkan sisik ikan semah dapat pula dimakan. Hal ini kemungkinan pula yang menjadikan ikan semah memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan semah termasuk ke dalam marga Tor dan di Indonesia diketahui terdapat empat spesies, yaitu Tor douronensis, Tor tambrodies, Tor tambra, dan Tor soro (Haryono, 2006: 196). Pada saat dilakukan survei ke lokasi penelitian, spesies ikan semah yang ditemukan di Sungai Tabir adalah Tor tambra. Survei ini berdasarkan tangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Menurut masyarakat setempat, penambangan emas dimulai pada tahun 2010 sampai sekarang (2016). Limbah yang dihasilkan pada pertambangan biji emas biasanya mengandung bahan kimia beracun (toksik) yaitu merkuri dan sianida, bahan ini digunakan untuk mengikat emas (Polii dan Sonya, 2002: 32). Selain itu pertambangan emas dengan mengeruk dasar sungai menggunakan alat berat dapat mengakibatkan terangkatnya pasir dan lumpur sehingga menyebabkan air menjadi keruh. Perubahan sifat fisik perairan seperti pengalihan sungai dari sumber air menjadi sumber penggalian pasir akan mengubah kondisi habitat di perairan tersebut menjadi tercemar dan menyebabkan terganggunya populasi ikan (Said dan Haryani 2011: 14). Menurut Sumual (2009: 933) jika sungai merupakan suatu tempat untuk pembuangan limbah maka mengakibatkan tingkat pencemaran semakin tinggi dan pada akhirnya pencemaran tersebut mempengaruhi kehidupan biota air yang ada di
3 dalamnya. Hal ini menjadi ancaman serius bagi habitat dan populasi ikan semah. Oleh karena itu keberadaan suatu populasi sangat tergantung pada kondisi habitat dan lingkungan sekitar. Kajian tentang kepadatan dan distribusi ikan semah (Tor tambra Val, 1842) di Sungai Tabir perlu dilakukan untuk memberikan informasi ilmiah mengenai populasi ikan semah di sungai tersebut. Maka penulis melakukan penelitian Studi Populasi ikan semah (Tor tambra Val, 1842) di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kepadatan dan distribusi ikan semah (Tor tambra Val, 1842) di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi ikan semah (Tor tambra Val, 1842) di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. 1.4. Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan hasil dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi ilmiah tentang populasi ikan semah (Tor tambra) di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin.
4 2. Sebagai referensi pada pelajaran yang menyangkut tentang materi ekosistem di SMA kelas X. 3. Sebagai desain alternatif teori praktikum mata kuliah Ekologi Umum. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian 1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. 2. Parameter yang diamati meliputi kepadatan dan distribusi ikan semah serta kondisi habitat meliputi suhu, kecerahan, kecepatan arus, kedalaman sungai, ph, dan oksigen terlarut (DO). 1.5.2. Batasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi: 1. Parameter yang diamati adalah hanya kepadatan dan distribusi ikan semah di daerah aliran Sungai Tabir. 2. Sampel yang akan diamati adalah semua ikan semah yang berhasil ditangkap. 3. Lokasi penelitian adalah daerah aliran Sungai Tabir yang hanya berada di wilayah Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. 1.6. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Poulasi adalah sekelompok individu yang menempati suatu kawasan tertentu pada waktu tertentu.
5 2. Kepadatan adalah jumlah individu dalam satuan luas areal. 3. Distribusi adalah suatu peristiwa penyebaran populasi di suatu kawasan pada waktu tertentu. 4. Ikan semah (Tor tambra, Val 1842) adalah ikan yang termasuk kedalam famili Cyprinidae. Ikan ini memiliki satu pasang sirip dada dan sirip perut. Terdapat bentuk gurat sisik lurus dari ujung insang sampai ke pangkal ekor dan jumlah gurat sisi berada pada kisaran 22-24. Bentuk ekor bercagak, dan memiliki dua pasang sungut pada mulut bagian atas. Terdapat sebuah cuping berukuran sedang pada bibir bawah namun tidak menyentuh ujung bibir. Jari-jari sirip punggung yang mengeras lebih pendek daripada panjang kepala tanpa moncong (Kottelat dkk, 1993: 22).