LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT TIMUS/TIMSIN RUU TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

NASKAH AKADEMIS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN UU NO.23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA PENGAWASAN TENAGA HONORER KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU TENTANG PERTANAHAN KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

- Dasar hukum Peraturan Daerah ini adalah : Pasal 18 Ayat (6) - Dalam Peraturan Daerah ini diatur tentang : Pasal 1 angka 8 dihapus

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pointer-pointer Regulasi Bidang Kependudukan 1

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL, 9 SEPTEMBER 2008

Rabu, 24 September 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI, DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANJA PENYUSUNAN RUU TENTANG PERTANAHAN KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03A/DPR RI/II/

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN

1. Rapat dibuka pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2013

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I. Angka 1. Pasal 1. Cukup jelas. Angka 2. Pasal 5. Huruf a. Cukup jelas. Huruf b...

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT PANITIA KERJA KOMISI II DPR RI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA KAMIS-JUMAT, FEBRUARI

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang : 2012-2013 Masa Persidangan : IV Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juni 2013 Waktu : 09.00 WIB - Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : - Pandangan/Pendapat Fraksi-fraksi terhadap Keterangan Pemerintah atas RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. - Tanggapan Pemerintah atas Pandangan/Pendapat Fraksi- Fraksi atas RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP.M.Si/Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat Hadir : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI : A. Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya, Kementerian Hukum dan Ham beserta jajarannya, Kementerian Keuangan beserta jajarannya. B. 34 dari jumlah 48 Anggota Komisi II DPR RI I. PENDAHULUAN 1. Rapat Kerja Komisi II DPR RI pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2013 dibuka pukul 11.10 WIB yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP.M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Kerja dengan Menteri Dalam Negeri, anggota DPD RI, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Keuangan pada hari ini yakni terkait dengan Pandangan/Pendapat Fraksi-fraksi terhadap keterangan Pemerintah atas RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Tanggapan Pemerintah atas Pandangan Fraksi-Fraksi atas RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. 3. Terkait dengan agenda rapat, Fraksi-fraksi DPR RI telah menyampaikan pandangan dan pendapatnya terkait RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan sebagai berikut : Pandangan Fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

1) Fraksi Partai Demokrat a. Memberikan apresiasi kepada Pemerintah atas segala upayanya dalam mempersiapkan usulan perubahan terhadap sejumlah persoalan yang patut mendapat perhatian serius, terkait dengan RUU tentang Perubahan UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. b. Senantiasa mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah sepanjang usulan itu berada pada koridor yang benar dan berpihak kepada masyarakat banyak. c. Menyetujui untuk mendukung secara penuh RUU tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan agar dibahas lebih lanjut sesuai dengan mekanisme ketentuan yang berlaku. 2) Fraksi Partai Golkar a. Berkaitan dengan penerapan e-ktp, maka ketentuan dalam Pasal 64 ayat (4) huruf a UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan yang mengatur bahwa masa berlaku KTP adalah 5 tahun perlu dilakukan penyesuaian menjadi seumur hidup, sepanjang tidak adanya perubahan atas elemen data penduduk dan berubahnya domisili penduduk. b. Terhadap putusan MK No. 18/PUU-XI/2013 tertanggal 30 April 2013, yang pada dasarnya membatalkan Pasal 32 ayat 2 dan merubah Pasal 32 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2006, maka perlu dilakukan penyesuaian dalam UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan agar sejalan dengan putusan MK tersebut. c. Terhadap penerapan sanksi administratif bagi penduduk, maka perlu dilakukan penyesuaian akan besarnya denda administratif baik penduduk WNI maupun bagi penduduk orang asing, sehingga selain untuk mendorong tertib Administrasi Kependudukan serta menghilangkan diskriminatif dalam pelayanan penerbitan dokumen kependudukan, namun juga agar lebih mendorong iklim investasi ke Indonesia. d. Terhadap terbangunnya database kependudukan di Kemendagri yang saat ini telah dimanfaatkan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga, Fraksi Partai Golkar mengapresiasi capaian kinerja Kemendagri dalam membenahi masalah kependudukan. e. Memahami dan menyetujui agar RUU tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dibahas lebih lanjut. 3) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan a. Hak setiap penduduk Indonesia mendapatkan perlindungan dan jaminan hukum atas hak publik dan hak sipil keperdataannya. b. Kewajiban negara memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan hak-hak dimaksud, diantaranya mencakup status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk Indonesia, baik yang berada di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia. c. Pengaturan yang bersifat memberatkan, menghambat dan diskriminatif terhadap seseorang untuk mendapatkan status kependudukannya haruslah dihapus. d. Perubahan UU No. 23 Tahun 2006 menjadi bagian dari upaya membenahi sisi hukum dan administrasi yang berkaitan dengan jaminan perlindungan Warga

Negara Indonesia dan isu mendasar hak azasi manusia lainnya, statistik vital, dan keamanan negara. e. RUU Perubahan UU No.23 Tahun 2006 inisiatif Pemerintah dapat dilakukan pembahasan lebih lanjut, untuk disempurnakan. 4) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera a. Sistem penataan administrasi kependudukan bangsa Indonesia dibangun secara serius setelah era reformasi yang diawali dari NIK, kemudian SIAK dan terakhir e-ktp. b. Terkait dengan orang asing, Pemerintah perlu menempatkan perspektif yang tepat. Membedakan besaran jumlah denda dan pelayanan kepada Orang Asing bukan berarti memberlakukan diskriminasi. Jangan sampai Pemerintah seolah mengutamakan Orang Asing daripada warga negara Indonesia. c. Meminta kepada Pemerintah untuk segera menyusun rencana strategis berikutnya agar NIK yang sudah ada menjadi single identity number untuk pelayanan dan kebijakan yang lain. d. Menyetujui pembahasan perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan. 5) Fraksi Partai Amanat Nasional a. Perlu dilakukan penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan yang bertujuan untuk menyelenggarakan administrasi kependudukan yang akurat, agar negara bisa mengidentifikasi dengan baik dan cermat keadaan setiap warga negaranya, sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh negara bisa tepat sasaran. b. Perlu dilakukan penyesuaian dalam UU tentang Administrasi Kependudukan saat ini adalah jangka waktu berlaku e-ktp yang hanya lima tahun dan diperlukan desain yang lebih baik untuk mendorong agar setiap warga negara yang baru lahir memiliki akte kelahiran. c. Setuju pembahasan RUU tentang Revisi terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan segera dilakukan dengan segera membahas DIM dari fraksi-fraksi yang ada di DPR RI. 6) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan a. Memaknai secara luas atas keputusan MK terkait perubahan beberapa regulasi dalam UU No.23 Tahun 2006 sebagai momentum untuk menyesuaikan dengan tuntutan aktual segala bentuk administrasi kependudukan yang mengarah kepada Sistem Informasi dan Manajemen Kependudukan yang lebih memadai. b. RUU Perubahan atas Undang-Undang Administrasi Kependudukan haruslah diorientasikan kepada perbaikan untuk penyempurnaan, penyesuaian dan mengakomodasi perkembangan terbaru dalam Administrasi Kependudukan dan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan, sebagai tuntutan modernisasi kependudukan dan tuntutan global. c. Mengusulkan agar Sistem Informasi dan Manajemen Kependudukan (SIMK) secara eksplisit dijadikan sebagai acuan bagi perumusan kebijakan dan pembangunan yang secara kuantitatif menjadikan penduduk sebagai dasar perhitungannya. d. Siap melanjutkan pembahasan atas RUU Perubahan UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ini pada pembahasan selanjutnya.

7) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa: a. Ikhtiar RUU Perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 merupakan pembaharuan hukum yang data sesuai dengan jiwa UUD 1945 yang menjamin hak-hak warga negaranya terutama hak atas pelayanan publik dalam administrasi kependudukan. b. Sependapat untuk menghapus masa berlaku e-ktp yang hanya 5 tahun dan menerapkan e-ktp untuk berlaku seumur hidup kecuali ada perubahan elemen data. c. Penyesuaian dan penyamaan denda administrasi antaran WNI dan WNA, F- PKB usaha perubahan atas ketentuan ini kiranya untuk dipertimbangkan kembali karena dalam setiap instansi kelembagaan yang menggunakan jasa Warga Negara Asing juga memberikan standar yang berbeda dengan WNI dan ini juga bukan bentuk diskriminasi kependudukan tapi lebih pada penegasan aturan antara WNI dan WNA. d. Database kependudukan yang sudah tersistem baik dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan sarana Pelayanan Kependudukan yang terintegrasi disemua layanan publik, sehingga tercapai layanan publik yang efektif dan efisien. e. Menyetujui RUU tentang Perubahan ats UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan untuk dibahas pada tingkat berikutnya. 8) Fraksi Partai Hanura a. Administrasi kependudukan bukan hanya dimaknai sebagai rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen atau data kependudukan semata, tetapi juga sebagai salah satu proses tertib administrasi dalam berbangsa dan bernegara. b. RUU tentang perubahan atas UU No.23 Tahun 2006 tidak hanya mengatur mengenai administrasi tetapi juga prosedur serta ketentuan yang meneguhkan pelayanan yang lebih berkualitas. c. Secara yuridis, perubahan UU No.23 Tahun 2006 sangat memungkinkan untuk memperkuat dan mensinergikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan yang terkait. d. Perlunya meninjau kembali Pasal 64 ayat (4) huruf a dalam UU No.23 Tahun 2006 yang berbunyi masa berlaku KTP untuk WNI adalah 5 tahun. Ditinjau dari tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien Pasal 64 ayat (4) huruf a sudah tidak sesuai, karena masa berlaku e-ktp selama 5 tahun akan dapat menyebabkan pemborosan belanja keuangan negara. e. Perlu adanya pengaturan yang tegas mengenai sanksi berupa pidana maupun administratif terhadap setiap individu yang melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang, baik sebagai pelaksana atau petugas pelayanan maupun sebagai objek pelayanan itu sendiri. 9) Fraksi Partai Gerindra a. Perubahan masa pemberlakuan e-ktp dari 5 tahun menjadi seumur hidup, sebagaimana Pasal 64 ayat (4) huruf a merupakan upaya signifikan yang harus didukung. b. Penerapan e-ktp yang berbasis NIK dengan sistem pengaman khusus menggunakan SIAK, yang menyebabkan adanya jaminan ketunggalan, maka teknologi tersebut dapat dikatakan sebagai pra-syarat bagi diberlakukannya KTP seumur hidup, tanpa harus menunggu dulu hingga usia 60 tahun.

c. Globalisasi dan kenyamanan investor asing dalam menginvestasikan modalnya di Indonesia tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan deregulasi terhadap penerapan sanksi administratif kependudukan. Oleh karena itu, jumlah sanksi administratif sejumlah Rp.2.000.000,- bagi orang asing tidak perlu disesuaikan atau disamakan dan ini bukan merupakan diskriminasi. 4. Pemerintah yang diwakili Menteri Dalam Negeri menyampaikan bahwa mendukung atas pandangan fraksi yang secara lebih lengkap akan dituangkan dalam Daftar Inventarisasi Masalah atas RUU perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, dan selanjutnya untuk dibahas dan berharap agar pada saat pembahasan nantinya terdapat tambahan substansi dari pihak DPR untuk melengkapi rangkaian draft RUU yang telah diberikan. II. KESIMPULAN 1. Disepakati agar seluruh Fraksi-fraksi di Komisi II DPR RI untuk menyusun dan menyerahkan Daftar Inventarisasi Masalah dari RUU perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan paling lambat 21 Juni 2013. 2. Diagendakan Rapat Kerja selanjutnya dengan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 26 Juni 2013, untuk mendengar penjelasan pandangan Fraksi-fraksi terhadap DIM-DIM RUU Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah. III. PENUTUP Rapat ditutup Pukul 12.35 WIB. KETUA RAPAT, Ttd Drs. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, Bc.IP.M.Si A-219