BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS TENTANG PEMOTONGAN GAJI KULI KONTRAKTOR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB II LANDASAN TEORI

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM PADA JUAL BELI HANDPHONE RUSAK DI PASAR WONOKROMO

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK MERTELU LAHAN PERTANIAN CABAI MERAH DI DESA SARIMULYO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia diciptakan di dunia ini sudah dilengkapi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BERAS BERSUBSIDI DI DESA MAOR KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan sudah menjadi kebiasan bagi penduduk Desa Mayong. Pada bab ini penulis akan menganalisis praktik sewa pohon untuk makanan ternak di Desa Mayong Karangbinangun Lamongan menurut hukum Islam. A. Analisis Terhadap Subyek dan Obyek Sewa Pohon Untuk Makanan Ternak Dalam perjanjian sewa menyewa, pihak yang menyewakan sesuatu disebut mu jir, pihak yang menyewa disebut musta jir, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa yang menjadi subyek (pelaku) adalah pemilik pohon dan penyewa, dalam hukum Islam syarat kedua belah pihak yang melakukan akad, yaitu mu jir dan musta jir adalah: 1. Keduanya balig dan berakal sehat, dalam artian jika salah seorang yang berakad itu gila atau anak kecil, maka akad tersebut menjadi tidak sah. 2. Masing-masing pihak rela untuk melakukan perjanjian sewa menyewa, maksudnya apabila di dalam perjanjian sewa menyewa itu terdapat unsur 60

61 keterpaksaan, maka sewa-menyewa itu tidak sah. 1 Ketentuan ini sejalan dengan bunyi surat an-nisā ayat 29: ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ال ت أ ك ل وا أ م و ال ك م ب ي ن ك م ب ال ب اط ل إ ال أ ن ت ك ون ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن ك م و ال ت ق ت ل وا أ ن ف س ك م إ ن الل و ك ان ب ك م ر ح يم ا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 2 Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di lapangan bahwa kedua pihak yang berakad dalam praktik sewa menyewa pohon untuk makanan ternak adalah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam dalam syariat Islam, karena kedua belah pihak tersebut telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan hukum Islam tentang sewa menyewa. Dalam hal obyek sewa pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam praktik sewa menyewa pohon untuk makanan ternak di Desa Mayong Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan yang menjadi obyek sewa adalah pohon petai. Pohon tersebut disewakan untuk diambil daunnya sebagai pakan ternak, dalam hukum Islam obyek sewa menyewa (ija>rah) mempunyai beberapa ketentuan sebagai berikut: 1 Chairuman Pasaribu et al, Hukum Perjanjian dalam Islam, 54. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya.

62 1. Obyek sewa menyewa dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya, maksudnya kegunaan barang yang disewakan itu harus jelas, dan dapat dimanfaatkan oleh penyewa sesuai dengan kegunaan barang tersebut. Apabila barang tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana yang diperjanjikan, maka perjanjian sewa menyewa tersebut batal. 2. obyek sewa menyewa dapat diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak bercacat begitupun dengan kegunaannya (manfaatnya). 3. Manfaat dari benda yang disewakan adalah hal yang mubah, bukan yang diharamkan. 3 Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, apabila obyek sewa pohon untuk makanan ternak tersebut dianalisis menurut hukum Islam, maka praktik sewa menyewa yang ada di Desa Mayong tersebut belum memenuhi syarat-syarat sah sewa menyewa, karena dalam praktik sewa pohon untuk makanan ternak tersebut obyek yang disewa belum jelas, yaitu apakah selama masa sewa berlangsung pohon tersebut dapat menghasilkan daun atau tidak, dalam praktiknya para pihak yang melakukan akad sewa pohon untuk makanan ternak tersebut hanya mengira-ngira saja kapan pohon tersebut dapat menghasilkan daun yang lebat atau tidak, perkiraan para pihak tersebut di tentukan dari keadaan musim yang berlangsung, dengan demikian obyek sewa yang ada dalam praktik 3 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 13, 13.

63 sewa pohon di Desa Mayong tersebut belum memenuhi syarat-syarat sah sewa menyewa, karena obyeknya belum jelas, hal ini seperti sabda Rasulullah: و ع ن اب ن م س ع و د ق ال : ق ا ل ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل عل ي و و س ل م " ال ت ش ت ر و اال س م ك ف ى ال م اء ف إ ن و غ ر ر " رواه احمد Dari Ibnu Mas ud ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jaganlah kamu membeli ikan di dalam air karena jual beli seperti itu termasuk gharar (menipu). (HR. Ahmad). 4 A. Analisis Terhadap Proses Akad (Perjanjian) Sewa Menyewa Pohon untuk Makanan Ternak 1. Analisis dari Segi Akad Akad adalah suatu perikatan antara ijāb dan qābul dengan cara yang dibenarkan oleh syara yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada obyeknya. 5 Menurut Mustafa az-zarqa, akad merupakan ikatan secara hukum yang dilakukan oleh dua atau beberapa pihak yang sama-sama berkeinginan untuk mengikatkan diri. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan sebagian penduduk Desa Mayong yang melakukan praktik sewa menyewa pohon bahwa dalam praktiknya mereka mengunakan akad secara lisan. Adapun bentuk transaksi akadnya adalah akad sewa menyewa (ija>rah), akad sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan bentuk perjanjian sewa menyewa pohon 4 Ahmad Muhammad Yusuf, Ensiklopedi Tematik Ayat al-qur an dan Hadis, 21. 5 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Mualamat (Hukum Perdata Islam), 65\.

64 untuk diambil daunnya, yang mana sejatinya daun merupakan hasil pengikut dari pohon bukan merupakan manfaat dari pohon itu sendiri, dari kenyataan yang ada di lapangan tersebut menunjukkan bahwa akad yang digunakan dalam praktik sewa pohon tersebut cenderung pada akad jual beli karena dalam akad ija>rah (sewa menyewa) yang menjadi obyek dari sewa menyewa adalah manfaat dari barang yang disewa bukan barang itu sendiri, akan tetapi dalam sewa menyewa pohon tersebut yang menjadi obyek perjanjian adalah daunnya yang mana daun tersebut merupakan hasil pengikut pohon bukan merupakan manfaat dari pohon, sehingga dengan demikian seharusnya akad yang di gunakan dalam perjanjian tersebut adalah akad jual beli daun bukan sewa menyewa pohon. Suatu perjanjian (akad) berlangsung dengan adanya ijāb dan qābul, dalam ijāb dan qābul tidak ada kepastian dalam menggunakan kata-kata khusus, karena ketentuan hukum yang ada dalam suatu akad adalah tujuan dari akad tersebut bukan dari kata-kata yang ada dalam akad. Sigat akad (ijāb dan qābul) dapat dilakukan secara lisan, tulisan, atau isyarat yang memberi pengertian jelas tentang adanya ijāb dan qābul, dan dapat juga berupa perbuatan yang telah menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan ijāb dan qābul. 6 Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa bentuk akad yang digunakan dalam sewa menyewa pohon di Desa Mayong adalah tidak 6 Ibid., 68.

65 melanggar syari at Islam, karena dalam perjanjian yang diutamakan adalah tujuan dari akad itu sendiri bukan kata-kata yang di gunakan dalam akadnya, yang mana dalam praktik sewa pohon di Desa Mayong tersebut menunjukkan bahwa praktik sewa pohon tersebut ada dengan tujuan untuk saling membantu atau menolong sesamanya yang membutuhkan, sebagaimana dalam firman Allah SWT surat al-māidah: 2...و ت ع او ن وا ع ل ى ال ب ر و الت ق و ى و ال ت ع او ن وا ع ل ى اإلث م و ال ع د و ان و ات ق وا الل و إ ن الل و ش د يد ال ع ق اب...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 7 2. Analisis dari Segi Pelaksanaan Sigat Akad dengan Praktinya dalam Praktik Sewa Menyewa Pohon untuk Makanan Ternak Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab III bahwa dalam praktik sewa pohon tersebut terkadang penyewa tidak memenuhi perjanjian yang dibuatnya dengan pemilik pohon, yang mana pada saat akad (perjanjian) sewa menyewa berlangsung pemilik dan penyewa sepakat bahwa yang disewa dari pohon tersebut adalah daunnya, akan tetapi pada saat pelaksanaan sewa menyewa tersebut terkadang penyewa tidak hanya mengambil daun akan tetapi juga mengambil kayu dari pohon yang disewa. Namun dalam hal ini pihak penyewa telah merelakan dan mengikhlaskannya, karena perilaku yang 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya.

66 di lakukan penyewa tersebut sudah merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan bagi masyarakat Mayong yang melakukan praktik sewa menyewa pohon untuk makanan ternak dan dari pihak pemilik pohonpun sudah memahami hal yang di lakukan oleh penyewa tersebut, dari kenyataan yang ada di lapangan tersebut jelas bahwa kebiasaan atau tradisi mengambil kayu dari pohon yang disewa itu tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena penyewa tidak menepati janji yang dibuatnya dengan pemilik pohon, hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam al-qur an surat al-māidah ayat:1 ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا أ و ف وا ب ال ع ق ود... Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.... 8 Akan tetapi karena dalam praktiknya pihak yang merasa dirugikan, yakni pemilik pohon merelakan hal tersebut, maka apabila proses perjanjian/akad sewa menyewa pohon tersebut di analisis menurut hukum Islam adalah sah dan diperbolehkan karena adanya keridhaan/kerelaan dari masing-masing, Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat an-nisā ayat: 29 ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ال ت أ ك ل وا أ م و ال ك م ب ي ن ك م ب ال ب اط ل إ ال أ ن ت ك ون ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن ك م و ال ت ق ت ل وا أ ن ف س ك م إ ن الل و ك ان ب ك م ر ح يم ا 8 Ibid \.

67 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 9 Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap pertukaran secara timbal balik diperbolehkan dan sah selama didasarkan atas kesepatan, 10 karena dalam suatu transaksi/perjanjian yang diutamakan adalah kerelaan dari kedua belah pihak, hal ini sebagaimana hadis di bawah ini: ع ن ا ب ي س ع ي د ال خ د ر ي ي ق و ل ق ال ابن ماجو( ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي و و س ل م إ ن م ا ال ب ي ع ع ن ت ر ا ض.)رواه Dari Abu Sa id al-khudri (dilaporkan bahwa) ia berkata: telah bersabda Rasulullah Saw sesungguhnya jual beli itu berdasarkan perizinan timbal balik. (HR Ibnu Majah). 11 Hadis tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa akad jual beli didasarkan kepada perizinan timbal balik (kata sepakat). Weskipun dalam hadis tersebut hanya akad jual beli saja yang disebutkan, namun untuk akadakad yang lain diqiyaskan (dianalogikan) kepada akad jual beli, sehingga dengan dasar analogi tersebut akad-akad yang lain juga didasarkan kepada kata sepakat. 12 9 Ibid. 10 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010 ), 88. 11 Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah Bab al-khiyar, Kitab at-tijārat, (Indonesia: Maktabah Dahlan, t.t), 736-737. 12 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, 89.