BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI KETERSEDIAAN STOK BARANG PADA TOKO FATRIA JAYA GROUP MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PELANGGAN BERBASIS SMS GATEWAY PADA DEALER YAMAHA JAYA MOTOR

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

Enterprise Resource Planning

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB II LANDASAN TEORI

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi khususnya di bidang manajemen pengetahuan,

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN RT/RW BERBASIS WEB DI DESA KALITENGAH

APLIKASI SMS REMINDER PADA PERPUSTAKAAN APIKES-AKBID CITRA MEDIKA SURAKARTA. Nurhayati APIKES Citra Medika Surakarta ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama dibidang internet, merupakan faktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB III LANDASAN TEORI

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

Materi 2 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet memang sangat cepat dan jauh berbeda dengan masa awal

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Era perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini membuat. dan penjualan produk lewat media elektronik seperti internet.


BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

Sumber Data. Sistem Database. Hierarki. Entity Relationship Diagram. Kelompok 3. Sistem Manajemen Databse. Perancangan Basis Data

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

LAYANAN INFORMASI BUKU BERBASIS WEB DAN SMS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Bab III. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA KLINIK DRG LILY SUNARYO

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I DATABASE. Data adalah representasi dari fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang

BAB 3 LANDASAN TEORI. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai landasan. teori mengenai data, sistem informasi, sistem informasi

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PENCARIAN PASIEN, DOKTER, KAMAR PADA RUMAH SAKIT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MULTI DBMS

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1. Sistem Menurut Herujito (2001:39), sistem adalah sekumpulan atau serangkaian dari beberapa unsur yang saling berhubungan atau saling bergantung sehingga membentuk suatu kesatuan yang kompleks yang merupakan suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dalam susunan yang teratur mengikuti beberapa skema atau rencana. Dengan kata lain, sistem adalah suatu fakta yang tersusun dan teratur secara logis berupa prinsip-prinsip, doktrin atau semacamnya, dalam suatu bidang pengetahuan atau pemikiran tertentu. Sistem terbagi dua, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam sistem tertutup, peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan tersebut tertutup untuk dunia luar, sedangkan perusahaan menurut sistem manajemen bersifat terbuka artinya saling berhubungan dan saling bergantung terhadap faktor-faktor lain. Bahkan setiap sistem mempunyai input, proses dan output serta sebagai kesatuan yang berdiri sendiri. 2.1.2. Sistem Informasi Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi. Menurut Laitch dan Bavis dalam Kusrini dan Koniyo (2007:8), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan 8

9 kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.1.3. Analisis dan Perancangan Sistem Menurut Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. 2.2. Pengendalian Pengendalian adalah kegiatan positif dengan cara menilai hasil yang dicapai, proses yang berjalan, dan apabila terjadi penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, proses perlu segera diperbaiki. Pengendalian memiliki tujuan agar kegiatan selalu mengarah kepada sasaran utama dengan mengukur hasil dan membandingkannya dengan standar serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan dengan cara membuat perubahan atau perbaikan rencana

Pemasok (suppliers) Instansi Pemerintah (Government Agencies) Pemegang Saham (Stock Holder) Pelanggan (Customer) 10 (Wardana, 2009:85). Menurut George dan John (2009:282), tujuan khusus suatu progam pengendalian harus sejalan dengan fakta yang diketahui dan harus diarahkan pada masalah sebagaimana yang ditetapkan. Pada Gambar 2.1, Jimmy (2008:24) yang merupakan contoh susunan organisasi yang mudah disesuaikan dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat saja mengubahnya sesuai dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka sendiri. Gambar ini hanya sebuah contoh untuk lebih membantu kita memahami bagaimana sebenarnya sebuah sistem informasi bekerja. 2.3. Layanan Masyarakat (The Community) Kendali (Control) Manajemen (Management) Sistem Informasi ( Information System ) Pesaing (Competitor) Sumber Daya Ekonomi Proses-Proses Organisasi Barang dan Jasa (Economic Resource) (Organization Processes) Pelayanan Orang (people) Uang (money) Memasarkan (Market) Hasil (Product) Bahan mentan (material) Mengembangkan Pelayanan (Service) Mesin (machines) Mengantarkan Hasil Pembayaran (Payment) Tanah (land) (Deliver Products) Sumbangan (Contributions) Fasilitas (facilities) Pelayanan Dukung Informasi (Information) Daya tenaga (energy) Pelanggan Pengaruh lainnya (Other Informasi (information) (Customers Support Services) Effect) Masukan (input) Institusi Keuangan (Financial Institutions) Umpan Balik Serikat Pekerja (Labour Unions) Gambar 2.1 Pengambil Keputusan Dalam Lingkungan Usaha Layanan berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu benda maka layanan adalah suatu perbuatan. Jika barang dapat dimiliki, layanan hanya dapat dikonsumsi tapi tidak dapat dimiliki. Layanan bersifat intangible artinya

11 tidak dapat dilihat, dirasa, diraba-raba, dicium dan didengar sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari layanan sebelum ia menikmatinya sendiri. Bila pelanggan membeli layanan, maka ia hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa layanan tersebut. Pelanggan tidak lantas memiliki layanan yang dibelinya. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas layanan tersebut. Mereka akan menyimpulkan kualitas layanan dari tempat, orang, peralatan, bahan-bahan, komunikasi, symbol dan harga yang mereka amati. Karena itu, tugas penyedia layanan adalah mengelola bukti itu dan mewujudkan yang tidak berwujud (Simamora, 2001:176). 2.4. Otomatisasi Layanan Otomatisasi Layanan merupakan salah satu bagian dari Operasional Manajemen Hubungan Pelanggan. Dengan dukungan otomatisasi layanan, perusahaan dapat menjalankan fungsi pelayanan terhadap pelanggan secara otomatis, baik melalui call center atau contact center yang mereka miliki. Atau, melalui fasilitas web perusahaan, bahkan melalui tatap muka secara langsung antara petugas pelayanan dengan konsumen di lapangan. Ada berbagai format otomatisasi layanan, bergantung pada jenis produk yang dipasarkan. Pelayanan yang terkait dengan produk-produk konsumen biasanya dilakukan melalui outlet-outlet ritel, website perusahaan atau call center sebagai titik kontak pertama dengan pihak konsumen. Berkat teknologi tersebut, sesama rekanan bisnis dalam sebuah jaringan dapat berkomunikasi dengan supplier melalui sebuah portal untuk mengantisipasi atau menyalurkan prospek,

12 menangani pesanan, mengakses informasi produk dan berbagai insentif yang terkait (Buttle, 2004:12). 2.5. Pelanggan Menurut Leboeuf (1987:110), pelanggan adalah orang yang paling penting di suatu perusahaan, dalam kehadiran secara pribadi, maupun surat. Pelanggan tidak tergantung kepada perusahaan justru perusahaan yang tergantung kepadanya. Pelanggan bukanlah suatu gangguan terhadap pekerjaan, tetapi adalah tujuan dari suatu pekerjaan perusahaan. Dengan melayaninya bukan berarti bahwa perusahaan berjasa, tetapi pelangganlah yang berjasa karena memberikan kepada perusahaan kesempatan untuk melayaninya. Pelanggan bukanlah seseorang untuk didebat atau dilawan dalam suatu adu kecerdikan. Tak ada seorang pun yang pernah memenangkan perdebatan dengan seorang pelanggan. Pelanggan adalah seorang yang datang membawa keinginannya kepada perusahaan. Tugas perusahaan untuk menangani keinginan-keinginan itu sedemikian rupa, sehingga menguntungkan pelanggan dan perusahaan sendiri. 2.6. Kepuasan Pelanggan Menurut (Buttle, 2004), dengan dijalankannya sistem ini, dapat meningkatkan performa bisnis perusahaan dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada gilirannya menumbuhkan kesetiaan mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 2.2 Model tersebut menunjukkan logika yang sangat meyakinkan dan dijuluki satisfaction-profit chain. Kepuasan akan meningkat karena informasi yang mendalam tentang konsumen membuat perusahaan lebih memahami mereka sehingga meningkatkan pula nilai konsumen di mata

13 perusahaan. Dengan naiknya tingkat kepuasan konsumen, akan meningkat pula kecenderungan konsumen untuk kembali membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Pada gilirannya, kondisi ini akan mempengaruhi perilaku beli konsumen dan berdampak sangat signifikan terhadap performa bisnis perusahaan. Kepuasan Kesetiaan Performa Konsumen Konsumen Bisnis - Memahami tuntutan konsumen - Perilaku loyal - Peningkatan pemasukan - Memenuhi harapan konsumen -Sikap loyal - Saham konsumen - Mewujudkan nilai konsumen - Customer Tenure Gambar 2.2 Kepuasan Dan Kesetiaan Pelanggan Serta Performa Bisnis Berbagai riset tentang kepuasan pelanggan telah menghasilkan beragam definisi dan tolok ukur mengenai kepuasan itu. Salah satu definisi berbunyi sebagai berikut. Kepuasan pelanggan adalah respons berupa perasaan puas yang timbul karena pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau layanan, atau sebagian kecil dari pengalaman itu. Kepuasan konsumen adalah respons yang menyenangkan, sementara ketidakpuasan pelanggan adalah respons yang tidak menyenangkan. Komponen pengalaman konsumen, atau sebagian kecil dari pengalaman itu dari definisi tersebut memungkinkan kita melakukan evaluasi kepuasan pelanggan terhadap sebagian atau seluruh elemen dari pengalaman konsumen. Bagian-bagian yang dimaksud bisa berupa produk, jasa atau layanan, dan berbagai proses atau komponen-komponen lain dari pengalaman konsumen. Perilaku konsumen yang loyal (behavioural loyalty) diukur berdasarkan perilaku beli konsumen yang ditunjukkan dengan tingginya frekuensi beli

14 konsumen yang ditunjukkan dengan tingginya frekuensi konsumen datang ke sebuah toko atau membeli suatu produk. Ada dua dimensi yang harus dikaji dalam kaitannya dengan perilaku loyal ini. Pertama, apakah konsumen masih aktif? Kedua, apakah konsumen masih membelanjakan uang mereka untuk membeli produk atau jasa kita? Sementara itu, sikap loyal (attidudinal loyalty) diukur dengan mengacu pada komponen-komponen sikap, seperti keyakinan, perasaan, dan kehendak untuk melakukan pembelian. Konsumen yang lebih menyukai salah satu supplier, melibatkan diri dengan bisnis supplier itu serta berkomitmen untuk berbelanja disana dikategorikan sebagai konsumen yang bersikap loyal. 2.7. RFM Menurut Kumar (2008:30), manajemen perusahaan e-business kerap mempertanyakan suatu hal Who are my best customers?. Di dalam ilmu manajemen pemasaran pada dunia internet, dikenal sebuah konsep RFM yang dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan mempelajari rekaman interaksi dan transaksi pelanggan di masa lalu, perusahaan dapat melakukan penilaian terhadap 3 (tiga) aspek dimensi, yaitu masing-masing: a. Recency Sudahkah pelanggan mengakses dan/atau melakukan pembelian melalui situs belakangan ini? b. Frequency Seberapa sering pelanggan di masa lalu mengakses dan/atau melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan? c. Monetary Value Seberapa besar nilai transaksi pelanggan yang telah dilakukan melalui situs perusahaan?

15 Dalam konsep RFM ini, setiap dimensi memberikan informasi yang unik mengenai perilaku transaksi masing-masing pelanggan yang dimiliki perusahaan: a. Recency Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bertahun-tahun, statistik memperlihatkan bahwa pelanggan yang belakangan ini melakukan transaksi pembelian akan cenderung melakukannya lagi dalam waktu dekat. b. Frequency Sejarah memperlihatkan bahwa pelanggan yang secara berkala melakukan pembelian, akan cenderung melakukannya lagi di kemudian hari. c. Monetary Value Pelanggan yang telah mengalokasikan cukup banyak dana untuk melakukan pembelian melalui situs akan cenderung melanjutkan kebiasaan membelinya. Jika katakanlah perusahaan memiliki sistem pengukuran berskala lima untuk masing-masing dimensi, maka yang bersangkutan dapat memetakan masing-masing pelanggannya berdasarkan data historis yang ada. Contoh skala yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Contoh Skala Pengukuran Suatu Perusahaan Skala 5 Skala 4 Skala 3 Skala 2 Skala 1 Recency 1-7 hari 8-30 hari 1-3 bulan 3-6 bulan Diatas 6 yang lalu yang lalu yang lalu yang lalu bulan yang lalu Frequency 1x 1x sebulan 1x per 1x per 1x seminggu triwulan semester pertahun atau tidak pernah Monetary Value Diatas 100 juta 50-100 juta 25-50 juta 5-25 juta Dibawah 5 juta

16 Dengan menggunakan ilustrasi kubus (bangunan berdimensi tiga), maka dengan mudah perusahaan dapat memetakan posisi dari masing-masing pelanggannya terhadap kubus tersebut. Dari ilustrasi terlihat bahwa pelanggan yang berada pada koordinat dimensi 111 merupakan yang terburuk (tidak/kurang menjanjikan), sementara pelanggan yang berada pada koordinat dimensi 555 merupakan pelanggan terbaik (the best customers) yang harus diperhatikan. Titik tengah terletak pada koordinat dimensi 333 untuk membagi dua segmen pelanggan yang menjanjikan dan tidak menjanjikan. Tentu saja perusahaan dapat melakukan analisa atau kajian secara lebih mendalam dengan mengembangkan konsep RFM ini menjadi dimensi-dimensi kecil lainnya. Penggunaan metode statistik semacam mean, standard deviation, variance, mode, median, dan lain sebagainya juga dapat turut berperan dalam usaha untuk membagi pelanggan menjadi beberapa segmen. 2.8. SMS Gambar 2.3 Ilustrasi Kubus Untuk Memetakan Pelanggan Layanan pesan singkat atau Surat Masa Singkat (bahasa Inggris : Short Message Service) disingkat SMS adalah sebuah layanan yang dilakukan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek.

17 Saat kita menggunakan SMS (Short Message Service) atau chatting, keduanya termasuk dalam pengiriman pesan singkat elektronik. Komunikasi jenis ini membuat seseorang menyampaikan pesan lebih lugas (Damar, 2010:6). 2.9. SMS Gateway SMS Gateway merupakan suatu alat yang fungsinya sebagai sebuah penghubung atau jembatan antara aplikasi atau sistem dengan mobile phone (Ardana, 2004). Pesan-pesan SMS dikirim dari sebuah telepon genggam ke pusat pesan yaitu Short Message Service Center (SMSC), disini pesan disimpan dan dikirim selama beberapa kali. Setelah sebuah waktu yang telah ditentukan, biasanya satu atau dua hari, lalu pesan dihapus. Seorang pengguna bisa mendapatkan konfirmasi dari pusat pesan ini. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema pengiriman SMS Gambar 2.4 Provider SMS Gateway SMS SMS SMS Gambar 2.4 Skema Pengiriman SMS SMS HANDPHONE SMS HANDPHONE Setiap provider yang saat ini berdiri memiliki SMSC dan progam SMS Gateway yang berbeda, tetapi teknik pengiriman SMS semua provider sama. Pada Gambar 2.4 merupakan alur pengiriman SMS. Pada pengiriman SMS data yang mengalir dari handphone sampai provider atau dari provider sampai handphone

18 harus berbentuk Protocol Date Unit (PDU). PDU berisi bilangan bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa Input / Output (I/O). PDU terdiri atas beberapa header. Header untuk mengirim SMS ke SMSC berbeda dengan SMS yang diterima dari SMSC. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. 2.10. Konsep Basis Data 2.10.1. Database Menurut Robi in (2002:1), database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database dipakai untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efektif dalam penyimpanannya, dan tentu saja mudah untuk mengaksesnya kembali. Ada beberapa model basis data, tetapi model yang sering digunakan adalah basis data model relasional. Database relasional ini menyimpan data dalam sebuah tabel yang terdiri dari kolom dan baris. Dalam tabel tersebut setiap kolom disebut field dan setiap baris disebut record. Database dapat menangani data mulai dari data sederhana sampai yang rumit. Data dalam jumlah sedikit sampai pada data dalam jumlah besar, bahkan untuk satu pengguna atau banyak pengguna, disebut kompleksitas database. Berdasarkan kompleksitas tersebut ada tiga model database, yaitu database stand alone (bediri sendiri), database file share (terbagi), dan database client server. Langkah-langkah singkat dalam mendesain database:

19 1. Menentukan data content (isi data). Informasi apakah yang dibutuhkan untuk disimpan? Dalam hal ini, perhatikan poin-poin apa saja yang ada pada end user. 2. Mengelompokkan tipe data. Data akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis informasinya. Kemudian dibuat tabel di dalam database. Tabel dibuat berdasarkan masing-masing kelompok data tersebut. Pembagian-pembagian informasi pada kelompok-kelompok ditentukan oleh beberapa faktor seperti jumlah dan kompleksitas dari informasi database yang ditangani. Tujuannya adalah untuk menempatkan item informasi hanya pada satu tempat. Proses identifikasi kelompok-kelompok ini disebut normalisasi basis data. 3. Identifikasi entitas dan atributnya. Contoh, satu tipe dari entitas adalah katalog. Atribut dari katalog adalah seperti kode buku, judul buku, jenis buku, nama pengarang, nama penerbit, dan tahun terbit. 4. Desain tabel. Disini ditentukan tabel apakah yang akan dibuat, kolom-kolom apa saja yang akan ada dalam tabel tersebut, dan tipe data apakah yang ada pada kolom yang akan diisikan. 5. Memikirkan Keterkaitan kolom pada tabel. Keterkaitan adalah hubungan antara dua entitas atau lebih. Misalnya antara buku perpustakaan dengan anggota perpustakaan terdapat hubungan berupa peminjaman. Dibuatlah primary key dan foreign key untuk mengelola hubungan tersebut. Ini disebut maintaining database integrity. Mekanisme untuk maintaining database integrity dan security adalah dengan menyertakan check constraints, grant dan role untuk kontrol akses ke tabel.

20 2.10.2. Database Management System Menurut Utami dan Sukrisno (2005:2), Database Management System atau DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengeola koleksi data dalam jumlah besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan menipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan dalam bentuk flat file secara langsung. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan data dalam bentuk flat file atau spreadsheet, di antaranya: 1. Performance yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam flat file. Di samping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori. 2. Integritas data lebih terjamin dengan menggunakan DMBS. Masalah redudansi sering terjadi dalam data flat file tidak akan terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan. 3. Idependensi. Perubahan strukur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.

21 4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. Kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebih terjamin daripada data disimpan dalam bentuk file ataupun worksheet yang tersebar. 5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Kemanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna. 2.11. PHP Menurut Anhar (2010:3), PHP merupakan singkatan dari: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrogaman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru / up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.