HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BREAST CARE DENGAN PERILAKU BREAST CARE PADA IBU HAMIL DI BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

ARTA. Disusun Oleh: Putri Nurjanah PROGRAM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI DI RS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS Bo DENGAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS Bo DI PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PARITAS IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP IBU MENYUSUI DENGAN PEMANFAATAN RUANG MENYUSUI DI RSIA SAKINA IDAMAN YOGYAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI

Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta 3,4. Prodi D-III Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

HUBUNGAN PARITAS DENGAN ONSET LAKTASI PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI BPS MEI SUWARSONO KLEDOKAN TAHUN 2012

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Perawatan Payudara di Klinik Pratama Bina Sehat Kasihan, Bantul, Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. besarnya janin sesuai usia kehamilan pada setiap dilakukan pemeriksaan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS DI BPS DINI MELANI YOGYAKARTA SKRIPSI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BREAST CARE DENGAN PERILAKU BREAST CARE PADA IBU HAMIL DI BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Mutmainah 201410104007 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BREAST CARE DENGAN PERILAKU BREAST CARE PADA IBU HAMIL DI BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Mutmainah 201410104007 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 i

ii

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BREAST CARE DENGAN PERILAKU BREAST CARE PADA IBU HAMIL DI BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA 1 Mutmainah 2, Woro Yunita Trimukti 3 INTISARI Latar Belakang : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu nifas mengalami mastitis dan putting lecet, kemungkinan hal tersebut disebabkan kurangnya perawatan payudara selama kehamilan dan masa menyusui serta pengetahuan ibu yang kurang tentang menyusui. Tujuan :Diketahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care Dengan Perilaku Breast Care pada Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analitik korelasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling. Dengan jumlah sampel yang didaptkan 40 responden. Analisa Data yang digunakan yaitu Chi-Square. Hasil : Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,593 dengan nilai signifikansi 0,000 (ρ< 0,05). Simpulan :Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care dengan Perilaku Breast Care pada Ibu Hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta. Saran :Dari hasil yang didapatkan diharapkan tenaga kesehatan semakin memaksimalkan pelayanan seperti konseling mengenai perawatan payudara, IMD dan ASI eksklusif. Kata Kunci Literatur Halaman : Pengetahuan Breast Care, Perilaku Breast Care : 20 buku (2005-2015), 3 Jurnal : i-xiv, 68 halaman, 15 Lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL OF BREAST CARE WITH BREAST CARE BEHAVIOR AMONG PREGNANT WOMEN AT BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA IN 2015 1 Mutmainah 2, Woro Yunita Trimukti 3 ABSTRACT Background: Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2008-2009 shows that 55% of mothers had experienced postpartum mastitis and sore nipples, due to the lack of breast care during pregnancy and lactation, as well as lack of knowledge about breastfeeding. Objective : The objective of the study was to figure out the correlation between knowledge level of breast care and breast care behavior among pregnant women at BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta in 2015. Research Method: This research was correlation quantitative study with cross sectional time approach. The respondents of this study were 40 by using purposive sampling technique. Chi Square test was conducted as statistical analysis. Result: Based on the statistical analysis, it showed significant correlation between two variables with p-value 0,000 (ρ< 0,05), and coefficient contingency 0,593 Conclusion: There was significant correlation between knowledge level of breast care and breast care behavior among pregnant women at BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta in 2015. Suggestion: Due to the increasing awareness of breast care, early initiation breastfeeding and exclusive breastfeeding, the health personnel should maximize the counseling breast care related issues. Keywords Bibliography Pages : Knowledge level, breast care behavior, breast care, : 20 books (2005 2015), 3 Journals : i-xiv, 68 pages, 15 appendices 1. Title of the Paper 2. Student of Study Program Diploma Educator level IV of STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3. Lecturer of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta iv

A. LATAR BELAKANG Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) dan dana PBB untuk anak-anak menetapkan pemberian ASI ekslusif pada bayi selama 6 bulan. World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai 2 tahun. Angka kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 memperlihatkan bahwa AKB sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup, angka ini lebih tinggi dibanding AKB yang direncanakan pada target MDG s yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2013). Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai angka yang relative lebih tinggi, yaitu sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup (target MDG s sbesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015). Salah satu solusi dalam mengurangi penyebab kematian pada bayi adalah melalui pemberian ASI dalam 1 jam pertama yang dinamakan Inisiasi Menyusu Dini dan dilanjutkan pemberian secara eksklusif selama 6 bulan, kemudian diteruskan selama 2 tahun atau lebih. Apabila selama kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara dan perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan, seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar setelah beberapa hari kemudian, puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi ASI sedikit, dan tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara, payudara bengkak, bernanah, dan muncul benjolan di payudara (Dedek. 2008). Perawatan payudara merupakan salah satu bagian harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi, masalah utama dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI saat melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa mereka dapat menyusukan bayinya dengan baik serta mengetahui fungsi manfaat perawatan payudara pada saat hamil (Ronald, 2011). Perawatan payudara sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan 18 minggu sampai usia kehamilan 40 minggu (Trimester II dan III) dan bukan sesudah persalinan (Geniofan, 2010). 1

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 11 November 2014 di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta yaitu pada tahun 2012 di daerah Dlingo pernah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara selama hamil oleh petugas puskesmas Dlingo I namun hasilnya hanya sedikit ibu hamil yang melakukan perilaku perawatan payudara. hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata ibu bersalin Di BPS Kusni Sri Mawarti pada saat IMD putting datar/tenggelam dan colostrum tidak keluar.. Berdasarkan data jumlah ibu hamil pada bulan Januari sampai dengan Oktober 2014 berjumlah 137 orang. Melalui hasil wawancara langsung kepada 8 ibu hamil terdapat 6 orang ibu hamil tidak mengetahui perawatan payudara dan tidak pernah melakukan perawatan payudara selama kehamilan, serta ibu tidak mengetahui apa manfaat perawatan payudara dan 2 orangnya lagi tahu tentang perawatan payudara selama kehamilan dan melakukan perawatan payudara. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode analitik korelasi, pengambilan data menggunakan pendekatan Cross Sectional. Tehnik pengambilan sample dengan Purposive Sampling.. Analisi bivariat yang digunakan adalah chi square. C. Hasil Penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta, adapun untuk karakteristik responden disajikan dalam kategori sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Presentase (%) 1. <20 tahun 2 5.0 2. 20-35 tahun 33 82.5 3. >35 tahun 5 12.5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 40 responden, sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun yaitu 33 responden (82,5%), responden berumur >35 tahun yaitu 5 2

responden (12,5%) dan responden berumur <20 tahun yaitu 2 responden (5,0%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 Berdasarkan Pendidikan No Umur Frekuensi Presentase (%) 1. Dasar 16 40.0 2. Menengah 23 57.5 3. Tinggi 1 2.5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 40 responden, sebagian besar responden berpendidikan menengah yaitu 23 responden (57,5%). responden berpendidikan dasar yaitu 16 responden (40,0%) dan responden berpendidikan tinggi yaitu 1 responden (2,5%). 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Breast Care Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care Pada Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 No Kategorir Frekuensi Presentase (%) 1. Kurang 4 10.0 2. Cukup 14 35.0 3. Baik 22 55.0 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 3 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 dapat diketahui bahwa dari 40 responden terdapat 22 responden (55%) memiliki pengetahuan baik, 14 responden (34%) memiliki pengetahuan cukup dan memiliki pengetahuan kurang 4 responden (10%), sehingga dapat dikatakan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak dari responden yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang. 3

2. Perilaku Breast care Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perilaku Tentang Breast Care Pada Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 No Kategorir Frekuensi Presentase (%) 1. Melakukan 30 75.0 2. Tidak Melakukan 10 25.0 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4 tentang distribusi frekuensi perilaku tentang breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 dapat diketahui bahwa dari 40 responden terdapat 30 responden (75%) yang melakukan breast care dan sebanyak 10 responden (25%) yang tidak melakukan breast care, sehingga data dikatakan bahwa resonden yang melakukan breast care lebih banyak dari pada yang tidak melakukan breast care. 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang breast cvare dengan perilaku breast care pada ibu hamil Tabel 5. Tabulasi Silang Antara Tingkat Pengetahuan Breast Care dengan Perilaku Tentang Breast Care Pada Ibu hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 No Tingkat pengetahuan Perilaku breast care Jumlah P Baik Kurang baik Value X 2 F % F % F % 1 Kurang 2 5.0 2 5.0 4 10.0 0,000 16,381 2 Cukup 6 15.0 8 20.0 14 35.0 3 Baik 22 50.0 0 0.0 22 55.0 Jumlah 30 75.0 10 25.0 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 5 tentang tabulasi silang antara tingkat pengetahuan breast care dengan perilaku tentang breast care pada ibu 4

hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan pada kategori baik dengan perilaku melakukan breast care yaitu 22 responden (50%). Untuk menguji hubungan antara tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta Tahun 2015 dilakukan analisis dengan rumus korelasi Chi Square (X 2 ) yang hasilnya terdapat di tabel 4.5 tentang tabulasi silang antara tingkat pengetahuan breast care dengan perilaku tentang breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015. Berdasarkan tabel 5 tentang tabulasi silang antara tingkat pengetahuan breast care dengan perilaku tentang breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 di dapatkan nilai X 2 hitung sebesar 16,381 pada df 2 dengan signifikansi 0,000. Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak, maka besarnya X 2 hitung dibandingkan dengan X 2 tabel. Besarnya X 2 tabel pada df 2 adalah 5,991 untuk tingkat kepercayaan 5%. Jika X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel maka hipotesis ditolak dan jika X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel maka hipotesis diterima. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel untuk tingkat kepercayaan 5% dengan nilai sig 0,000 (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti dlingo bantul Yogyakarta tahun 2015. Keeratan hubungan tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care dapat dilihat dari koefisien kontingengsi yaitu p-value 0,539 dengan sig 0,00 sehingga keeratan hubungan tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care yaitu sedang. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel, gambar dan narasi selanjutnya dilakukan pembahasan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care pada ibu hamil. 1. Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Usia merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Usia mempunyai hubungan pengalaman terhadap maslah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh usia individu tersebut (Noor, 2007). Hal ini disebabkan karena pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal ini sesuai yang dikemukakan Soekanto (2010) bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu pengalaman. Seperti yang disampaikan oleh Notoadmodjo (2010) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi 5

pengetahuan seperti umur. Makin tua umur seseorang maka prosesproses perkembangan mentalnya bertambah baik pada umur tertentu. Daya ingat seseorang data dipengaruhi oleh umur. Maka dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang akan berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur tertentu seperti usia lanjut kemampuan untuk mengingat sesuatu akan berkurang. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo bantul Yogyakarta tahun 2015 sebaian besar responden termasuk kategori pengetahuan baik sebanyak 22 responden (55%) memiliki pengetahuan baik. Dari hasil penelitian, karakteristik responden berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA. Hal tersebut karena sebagian besar responden mendapat informasi mengenai breast care cukup baik. Seperti diungkapkan oleh Soekanto (2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh dari berbagai sumber, misalnya media massa baik elektronik maupun cetak tetapi pengetahuan sangat berhubungan dengan pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat diperlukan untuk mengembangkan diri, semakin tinggi pendidikan semakin mudah menerima serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Seseorang dikatakan mempunyai pengetahuan yang tinggi bila didukung oleh banyaknya sumber informasi yang di dapat. Semakin banyak informasi yang didapatkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya dan sumber informasi haruslah akurat. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan yang merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat, informasi yang lebih banyak akan mempengaruhi pengetahuan yang lebih luas dan informasi, budaya merupakan tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan, pengalaman, pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal dan social ekonomi merupakan tingkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengetahuan diperoleh dari proses pengalaman dan proses belajar, baik pendidikan formal maupun non formal (Notoatmodjo, 2007). Uraian diatas sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat 6

mempengaruhi seseorang termasuk perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2011) Menurut asumsi peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang breast care di BPS Kusni Sri Mawarti mulai memahami dan mengetahui tentang breast care saat hamil, dimana diketahui sebagian besar ibu hamil sudah memiliki pengetahuan baik, karena di BPS Kusni Sri Mawarti juga memberikan penyuluhan tentang breast care pada saat hamil. Selain itu, banyaknya informasi yang responden terima baik dari pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang semakin canggih sehingga memiliki pengetahuan yang tinggi akan cenderung untuk memanfaatkan dan mempelajari segala sesuatu tentang kesehatan. 2. Perilaku Breast Care Berdasarkan hasil analisa data, perilaku brast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo bantul Yogyakarta tahun 2015 sebagian besar resonden termasuk pada kategori melakukan breast care sebanyak 30 responden (75%) sedangkan yang tidak melakukan breast care sebanyak 10 responden (25%). Seperti disampaikan oleh Notoatmodjo (2010) yang merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Temuan diatas juga didukung oleh Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organism tersebut merespon. Seperti menurut Green dalam Notoatmodjo (2010) faktor utama yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai dan sebagainya dari orang atau masyarakat. Disamping itu ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Menurut asumsi peneliti, ibu yang tidak melakukan breast care, dapat disebabkan karena berbagai alasan misalnya, ibu tidak memiliki waktu luang untuk melakukan breast care atau ibu tidak mengetahui manfaat dari melakukan breast care, ibu malas untuk melakukan breast care dan ibu beranggapan bahwa tanpa melakukan breast care pun ibu juga dapat menyusui bayinya dengan baik. 3. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care Dengan Perilaku Breast Care Pada Ibu Hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang breast care dengan pengetahuan breast care pada ibu hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 7

2015. Semakin tinggi pengetahuan maka perilaku ibu hamil untuk melakukan breast care, namun apabila tingkat pengetahuan cenderung menurun maka perilaku ibu hamil cenderung tidak melakukan breast care. Hal diatas disebabkan karena pendidikan yang dimiliki responden mempengaruhi perilaku breast care, hasil penelitian mengungkakan bahwa sebagian besar responden berpendidikana SMA sehingga dengan dasar pendidikan yang dimilki responden maka pengetahuan responden sesuai dengan pendidikan yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku dalam melaksanakan breast care. Pengetahuan ibu tentang breast care akan mempengaruhi perilaku breast care selama kehamilannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang breast care dengan perilaku breast care. Keadaan ini sesuai dengan teori Lawrence green dalam Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa perilaku seseorang di pengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor enabling dan faktor reinforcing. Pengetahuan seseorang merupakan faktor reinforcing dalam pembentukan perilaku seseorang. Artinya bahwa seseorang akan bertindak apabila orang tersebut mempunyai pengetahuan akan tindakan tersebut. Seseorang akan melakukan breast care sebatas dengan pengetahuannya tentang breast care. Semakin banyak pengetahuan yang ia miliki maka akan semakin terintegrasi dalam tindakan seseorang. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang tentang perawatan payudara, akan menyebabkan orang tersebut tidak akan bertindak. Sehingga pada ibu yang tidak tahu atau kurang tahu tentang breast care maka tidak akan bertindak dalam perawatan payudara (breast care). E. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care dengan Perilaku Breast Care pada Ibu Hamil di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang Breast Care yang baik ( 55%), cukup (35%) dan kurang (10 %). 2. Sebagian besar responden (75%) melakukan perawatan payudara saat hamil 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Breast Care Dengan Perilaku Breast Care Pada Ibu Hamil Di BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,539 dengan nilai signifikansi 0,000 (ρ < 0,05). F. Saran 1. Bagi Ibu Hamil a. Ibu dapat lebih memahami hal-hal yang harus diperhatikan untuk merawat payudara untuk mempersiapkan kelancaran pengeluaran ASI setelah melahirkan. 8

b. Ibu tetap menerapkan perawatan payudara untuk mempersiapkan psikologi dan IMD 1 jam setelah melahirkan. c. Ibu menggali informasi tentang frekuensi perawatan payudara selama masa kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi dan payudara siap untuk di susui. 2. Bagi Peneliti Tetap menjaga kerahasiaan pasien dan terus menambah ilmu dalam penelitian ini. 3. Bagi Bidan Tetap memberikan pelayanan yang maksimal terhadap ibu hamil untuk pelayanan yang maksimal seperti pemberian konseling mengenai perawatan payudara, IMD dan ASI eksklusif. 4. Bagi Mahasiswa Dapat sebagai bahan masukan dalam menjalin kerjasama dengan pihak BPS Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul Yogyakarta kedepannya khususnya dalam pemberian informasi mengenai program atau kebijakan baru tentang perawatan payudara. 5. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perawatan payudara pada ibu hamil agar dapat ditemukan cara bagaimana agar mencegah terjadinya payudara bengkak dan gangguan pengeluaran ASI. 9

DAFTAR PUSTAKA Amir, L.H. et al., 2007. A descriptive study of mastitis in Australian breastfeeding women: incidence and determinants. BMC public health, 7, p.62. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Dainur,2008. Kegiatan KIA Di Puskesmas Dan Permasalahannya. Buku kedokteran EGC. Jakarta Delgado, S. et al., 2008. PCR-DGGE assessment of the bacterial diversity of breast milk in women with lactational infectious mastitis. BMC infectious diseases, 8, p.51. Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur an dan terjemahan.. Jakarta: Sygma Exa Grafika Depkes RI, 2010. Penatalaksanaan Perawatan Payudara Ibu Hamil. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.[Diakses pada tanggal 17 November 2014] 2009. Penatalaksanaan Perawatan Payudara Ibu Hamil. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.[Diakses pada tanggal 17 November 2014] Geniofan, 2010. Mempersiapkan Dan Menjaga Kehamilan. Yogyakarta: grafina mediacipta Jumiarni dkk. 2007.Asuhan Keperawatan Perinatal. Buku kedokteran EGC.Jakarta. Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan,buku kedokteran EGC. Jakarta. Ningrum Tyas, 2012. KTI Hubungan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara Dengan Perilaku SADARI Pada Ibu Umur 30-45 Tahun Di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Stikes Aisyiyah Yogyakarta Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta. 10

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta. Riwidikdo, H. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Saryono,2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mulia Medika. Soetjiningsih, 2007.ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Buku Kedokteran EGC.Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Jakarta. Syofrianti, M. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara Saat Hamil dengan Pelaksanaan Perawatan Payudara Saat Hamil Di BPS D Gulai Bancah Bukittinggi Tahun 2013. Wawan, A. 2010. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia Yogyakarta :Mulia Medika Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia Yogyakarta :Nuha Medika(Bukittinggi 2013) 11

12