BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN BESARAN TUNJANGAN PERUMAHAN BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEBAK

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26.A TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI LEBAK

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

PERATURAN BUPATI LEBAK

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANAH DATR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 62 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN UNTUK PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN JALAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERl KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

TENTANG. dan Jaminan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2000 KABUPATEN LEBAK

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Dae

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2004

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

Transkripsi:

SALINAN BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA LAYANAN DAN PENGELOLAAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyesuaian pengaturan tata layanan dan pengelolaan dana program Jaminan Nasional di Kabupaten Lebak dengan Peraturan Badan Penyelengara Jaminan Sosial Nomor 2 Tahun 2015, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2014 tentang Tentang Pedoman Tata Layanan Dan Pengelolaan Dana Program Jaminan Nasional (JKN) Pada Fasilitas Tingkat Pertama sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2015; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Lebak Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Layanan dan Pengelolaan -1-

Dana Program Jaminan Nasional (JKN) Pada Fasilitas Tingkat Pertama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang (Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia -2-

Nomor 3637); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193); 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Nasional Pada Fasilitas Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81); 10. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Nasional Untuk Jasa Pelayanan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan -3-

Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007 Nomor 10); 12. Peraturan Badan Penyelengara Jaminan Sosial Noomor 2 Tahun 2015 tentang Norma Penetapan Besaran Kapitasi dan Pembayaran Kapasitas Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Tingkat Pertama; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA LAYANAN DAN PENGELOLAAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Lebak Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Layanan Dan Pengelolaan Dana Program Jaminan Nasional (JKN) Pada Fasilitas Tingkat Pertama (Berita Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 19) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Lebak Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Lebak Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Layanan Dan Pengelolaan Dana Program Jaminan Nasional (JKN) Pada Fasilitas Tingkat Pertama (Berita Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2015 Nomor 4), diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 18 (1) Besaran klaim nilai kapitasi di Puskesmas/FKTP ditetapkan berdasarkan norma penetapan besaran tarif kapitasi dengan -4-

kriteria jumlah dokter umum dan atau dokter gigi, rasio dokter dibanding peserta, dan waktu pelayanan. (2) Besaran Nilai Kapitasi di Puskesmas/FKTP dikelompokkan sebagai berikut : a. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 3 (lebih dari atau sama dengan tiga) dan dokter gigi 1 (lebih dari atau sama dengan satu) dan waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam. dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam, dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam, dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam, dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.500 (empat ribu lima ratus rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.000 (empat ribu rupiah) per bulan. b. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 3 (lebih dari atau sama dengan tiga) dan dokter gigi 0 (nol) dan waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam. dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) per bulan; -5-

2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.500 (empat ribu lima ratus rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000, dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.000 (empat ribu rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.000 (empat ribu rupiah) per bulan. c. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 2 (dua) dan dokter gigi 1 (lebih dari satu) atau 0 (nol) dan waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam. dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.500 (empat ribu lima ratus rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.000 (empat ribu rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh -6-

empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan. d. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 1 (satu) dan dokter gigi 1 (lebih dari satu) atau 0 (nol) waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam. dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 4.000 (empat ribu rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan. e. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 3 (lebih dari atau sama dengan tiga) dan dokter gigi 1 (lebih dari atau sama dengan satu) dan waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat jam) jam: dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nila perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; -7-

2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000, (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan. f. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 3 (lebih dari atau sama dengan tiga) dan dokter gigi 0 (nol) dan waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam: dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang -8-

dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan. g. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 2 (dua) dan dokter gigi 1 (lebih dari atau sama dengan satu) atau 0 (nol) dan waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam: dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.500 (tiga ribu lima ratus rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000 (satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan. -9-

h. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 1 (satu) dan dokter gigi 1 (lebih dari atau sama dengan satu) atau 0 (nol) dan waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam. dari atau sama dengan lima ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; 2. rasio dokter peserta 1 : > 5.000 sampai dengan 15.000(satu berbanding lebih dari lima ribu sampai dengan lima belas ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; 3. rasio dokter peserta 1 : > 15.000 sampai dengan 20.000 dengan dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nila perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; 4. rasio dokter peserta 1 : > 20.000 (satu berbanding lebih dari dua puluh ribu), waktu pelayanan < 24 (kurang dari dua puluh empat) jam dengan nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah). i. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 0 (nol) dan dokter gigi 1 (lebih dari atau sama dengan satu) dan tidak melihat rasio dokter peserta, nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.250 (tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) per bulan; j. kelompok sumber daya manusia yaitu jumlah dokter umum 0 (nol) dan dokter gigi 0 (nol) dan tidak melihat rasio dokter -10-

peserta, nilai perkapitasi sebesar Rp. 3.000 (tiga ribu rupiah) per bulan. 2. Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 20 Klaim Dana Non Kapitasi untuk jenis tindakan terdiri dari : a. penanganan persalinan pervaginam normal dengan besaran klaim sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) setiap persalinan; b. penanganan persalinan dengan pendarahan pasca keguguran, persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar dengan besaran klaim sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap persalinan; c. pelayanan tindakan pasca persalinan dengan besaran klaim sebesar Rp. 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah); d. pelayanan pra rujukkan pada komplikasi kebidanan dan neonatal dengan besaran klaim sebesar Rp. 125.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah); e. rawat Inap dengan besaran klaim sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per orang perhari rawat; f. pemeriksaan paket ANC (untuk paling sedikit 4 (empat) kali pemeriksaan), dengan besaran klaim sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per paket; g. pemeriksaan paket PNC 1 (satu) kali pemeriksaan dengan besaran klaim Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah); h. jasa pelayanan/pemasangan alat kontrasepsi, yang terdiri dari : 1. tindakan pemasangan Implant/IUD, dengan besaran klaim sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah); 2. suntik dengan besaran klaim sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) per 1 (satu) kali; 3. tindakan Vasektomi/MOP, dengan besaran klaim sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per tindakan; -11-

i. penanganan Komplikasi atas pemasangan/penggunaan alat kontrasepsi Pasca Persalinan dengan besaran klaim sebesar Rp. 125.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah); j. pemeriksaan penunjang rujuk balik untuk gula darah sewaktu (GDS), Gula Darah Puasa (GDP) dan Gula Darah Post Prandial (GDPP) dengan besaran klaim sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per jenis pemeriksaan; k. pemeriksaan IVA dengan besaran klaim sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah); l. pemeriksaan pap smear dengan besaran klam sebesar Rp. 125.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah); m. pelayanan terapi krio untuk kasus pemeriksaan IVA Positif dengan besaran klaim sebesar Rp. 125.000,- (seratus dua puluh lima ribu rupiah); n. pelayanan protesa gigi/gigi palsu dengan besaran klaim sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan tarif rahang untuk masing-masing rahang paling banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah dengan rincian : 1. 1 (satu) sampai dengan 8 (delapan) gigi Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah); 2. 9 (sembilan) sampai dengan 16 (enam belas) gigi Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). 3. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 23 (1) Kepala Puskesmas/FKTP menyusun dan menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana JKN kepada. (2) Rencana pendapatan dan belanja dana JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di Puskesmas/FKTP dan besaran kapitasi dan non kapitasi JKN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. -12-

(3) Rencana pendapatan dan belanja dana JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam RKA-SKPD Dinas, dalam kelompok Pendapatan Asli Daerah yang sah, objek dana kapitasi JKN pada Puskesmas/FKTP, rincian objek dana JKN pada masing-masing puskesmas sesuai kode rekening berkenaan. (4) Rencana belanja dana kapitasi JKN dianggarkan dalam kelompok Belanja Langsung dan diuraikan kedalam jenis, objek, dan rincian objek belanja sesuai kode rekening berkenaan dan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut : a. belanja jasa pelayanan kesehatan sebesar 80 % (delapan puluh perseratus); dan b. belanja penunjang operasional pelayanan kesehatan sebesar 20% (dua puluh perseratus) terdiri dari : 1. 10 % (sepuluh perseratus) untuk obat-obatan, bahan linen alat kesehatan dan bahan pakai habis; dan 2. 10 % (sepuluh perseratus) untuk penunjang operasional pelayanan. (5) Rencana belanja dana non kapitasi JKN dianggarkan dalam kelompok Belanja Langsung dan diuraikan kedalam jenis, objek, dan rincian objek belanja sesuai kode rekening berkenaan dan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (6) Tata cara dan format penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. (7) Berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD). (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penganggaran, penyusunan RKA-SKPD dan DPA RKPD berpedoman peraturan perundangundangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. -13-

4. Ketentuan Pasal 29 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 29 (1) Dana kapitasi yang diterima oleh Puskesmas/FKTP dari BPJS selama 1 tahun, dimanfaatkan seluruhnya untuk : a. jasa pelayanan kesehatan sebesar 80% (delapan puluh perseratus); dan b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebesar 20% (dua puluh perseratus). (2) Pemanfaatan dukungan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dimanfaatkan untuk : a. sebesar 10 % (sepuluh perseratus) untuk obat, bahan linen alat kesehatan dan bahan medis habis pakai; dan b. sebesar 10 % (sepuluh perseratus) untuk penunjang kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya. (3) Pengadaan obat, bahan linen, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat dilaksanakan Dinas dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, bahan linen, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (4) Dukungan kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative lainnya; b. kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan; c. operasional untuk Puskesmas Keliling; d. bahan cetak dan alat tulis kantor; e. administrasi keuangan dan system informasi; f. pemeliharaan alat kesehatan dan alat penunjang kesehatan lainnya. Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. -14-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lebak. Ditetapkan di Rangkasbitung pada tanggal 25 Agustus 2015 BUPATI LEBAK, TTD ITI OCTAVIA JAYABAYA Diundangkan di Rangkasbitung pada tanggal 25 Agustus 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK, TTD DEDE JAELANI BERITA DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2015 NOMOR 17 SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LEBAK KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN DIAN EDWIN, S.H. NIP. 19580205 198603 1013-15-