BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Upaya ini terarah bagi terbinanya insan-insan pembangunan dimasa

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. metode. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. disebabkan bahasa Arab merupakan bahasa agama. Umat Islam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berusaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin serta menggali

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. seperti terdapat dalam Pembukaan UUD Pemerintah dalam hal ini terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an surah Al-Mujadalah ayat 11 :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, pendidikan merupakan usaha sadar manusia dalam mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah dan pendidikan secara teratur bagi pertumbuhan dan pembinaan anak dan generasi muda pada umumnya. Untuk itulah diperlukan orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar untuk itu, yaitu guru. Guru adalah pribadi kunci di kelas karena besar pengaruhnya terhadap perilaku dan belajar para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru. 1 Zakiah daradjat mengemukakan bahwa: Semakin tinggi tingkat sekolah, semakin banyak bidang ilmu dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, sehingga guru tidak akan mampu menguasai segala macam ilmu dan kepandaian, maka perlu keahlian dari orang-orang yang mendalami masingmasing ilmu tersebut. 2 Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi 1 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 2002), h. 40. 2 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005), h. 1.

pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Selain itu, pendidikan juga merupakan tanggung jawab dari seorang guru. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran surah An Nahl ayat 43-44: Sebagai Jabatan Profesi, guru diharuskan memiliki dan menguasai kemampuan dasar untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik, kemampuan ini disebut kompetensi guru. Ahmad Sabri menyatakan bahwa: Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru terbagi dalam tiga bidang, yaitu kompetensi bidang kognitif, kompetensi bidang sikap, dan kompetensi perilaku atau performance. Kompetensi perilaku atau performance artinya kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku". 3 Salah satu aspek dari kompetensi perilaku atau performance yang dikemukakan oleh Ahmad Sabri adalah keterampilan dasar mengajar guru. Dalam kenyataan, tidak semua bagian kompetensi perilaku atau performance 3 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h, 79.

ini dapat dikuasai oleh guru, disebabkan banyak unsur di dalamnya serta tidak sedikit faktor yang turut mempengaruhinya. Sebagai contoh keterampilan dasar mengajar, tidak semua guru dalam pembelajaran dapat menerapkan semua aspek keterampilan dasar mengajar tersebut. Mereka menganggap mengajar sebagai rutinitas tanpa ada tanggung jawab. Oleh karenanya pengetahuan keguruan terabaikan dan dijadikan teoritis tanpa penerapan. Penyebab dari kejadian tersebut adalah karena kurang profesional guru dengan dilatar belakangi pendidikan guru, pengalaman mengajar juga kendala sarana dan fasilitas yang kurang memadai serta faktor siswa. Keterampilan dasar mengajar merupakan faktor penunjang keberhasilan bagi guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik. Selain itu, juga ditunjang oleh materi pembelajaran, metode pembelajaran, alat yang digunakan dalam pembelajaran dan evaluasi. Sebagai guru professional, tentunya seorang guru harus mempunyai keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar, dengan menguasai keterampilan dasar mengajar, guru akan mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar tersebut bersifat gerak, artinya perlu dikuasai oleh semua guru, mulai guru Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Dari hal ini penulis tertarik untuk bisa meneliti tentang penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang meliputi keterampilan membuka dan menutup pelajaran,

keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil serta keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, sebagaimana diketahui semua aspek keterampilan dasar mengajar ini sangat penting dimiliki oleh setiap guru dalam rangka meningkatkan kompetensi profesionalnya sebagai seorang guru Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Haruai Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Berdasarkan informasi yang didapatkan sementara bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai hanya memiliki satu orang guru PAI. Dari hal ini, dapat diketahui peran guru PAI dalam mengaplikasikan keterampilan dasar mengajar yang ia miliki agar materi pelajaran PAI yang mencakup Akidah Akhlak, Qur an Hadist, Fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh anak didik. Selain itu, guru PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong mengajar semua kelas dengan keadaan dan jumlah siswa yang berbeda-beda, sehingga menuntut seorang guru agar memiliki keterampilan dasar mengajar yang baik, agar pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Berdasarkan gambaran tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara mendalam yang tersusun dalam bentuk karangan ilmiah (skripsi) yang berjudul PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR

MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 HARUAI KABUPATEN TABALONG. B. Penegasan Judul Untuk menghindari salah penafsiran judul skripsi tersebut, maka penulis merasa perlu menegaskan sebagai berikut: 1. Keterampilan dasar mengajar Keterampilan dasar mengajar adalah usaha atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan cermat khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran pada umumnya. Keterampilan dasar mengajar merupakan komponen kompetensi guru yang mutlak harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh guru. Menurut beberapa ahli keterampilan dasar mengajar terbagi menjadi delapan aspek, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil serta keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam penelitian ini, semua aspek keterampilan dasar mengajar yang telah disebutkan di atas menjadi objek dalam penelitian.

2. Pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kegiatan yang berlangsung selama proses belajar mengajar mata pelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong. 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kecamatan Haruai dan menjadi tempat penelitian dalam skripsi ini. Jadi yang dimaksud penulis mengenai Keterampilan Dasar Mengajar Guru Dalam Pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong adalah penerapan kedelapan aspek keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong. C. Rumusan Masalah Agar pembahasan ini lebih mudah dipahami, ada dua masalah pokok yang penulis jadikan sebagai pembahasan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong?

D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendasari penulis memilih masalah ini, yaitu: 1. Berdasarkan pengalaman penulis pada PPL I dan PPL II, bahwa keterampilan dasar mengajar merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap guru maupun calon guru, karena merupakan unsur penting yang menjadi tolak ukur dalam penilaian pada PPL I dan PPL II tersebut. Selain itu, keterampilan dasar mengajar merupakan faktor penunjang keberhasilan bagi guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik. 2. Pembelajaran PAI merupakan bidang studi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang penulis miliki, karena penulis merupakan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI. Penulis merasa berkepentingan melakukan penelitian ini, karena akan memberi bekal ilmu pengetahuan yang sangat berguna disaat penulis akan menjadi seorang guru juga. 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong adalah satu-satunya sekolah yang berada di Kecamatan Haruai yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya, sehingga penulis tertarik untuk bisa menggali potensi yang ada di sekolah tersebut. E. Tujuan Penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan keterampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong. F. Signifikansi Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Sumbangan pemikiran bagi guru dalam rangka meningkatkan profesionalnya. 2. Sebagai pertimbangan bagi guru dalam upaya penerapan keterampilan dasar mengajar sehingga dapat mengadakan perbaikan mutu pendidikan. 3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam permasalah yang serupa untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam. 4. Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Tinjauan Pustaka Sejauh pengetahuan penulis terdapat individu yang telah melakukan kajian tentang keterampilan dasar mengajar. Dari karya atau tulisan yang ada, penulis banyak mendapatkan informasi yang secara umum membahas tentang

keterampilan dasar mengajar. Dalam hal ini penulis mencoba mengkaji lebih mendalam dengan menambahkan beberapa aspek yang tidak diteliti oleh penulis terdahulu. Orang-orang yang telah melakukan penelitian keterampilan dasar mengajar adalah: 1. Norsa adah (NIM: 0221215635) Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2004 dalam skripsinya yang berjudul Keterampilan Mengajar Guru-Guru Agama di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sungai Awang Lampihong Kabupaten Balangan. Ia telah membahas secara mendalam tentang keterampilan dasar mengajar, hanya saja Norsa dah dalam penelitiannya tidak membahas semua keterampilan dasar mengajar, dari hasil penelitiannya ia hanya membahas enam keterampilan mengajar yaitu keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 2. Yudhi Uddin (NIM: 9801242549) Jurusan Tadris Bahasa Inggris yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2004 dalam skripsinya yang berjudul Keterampilan Menjelaskan Guru Bahasa Inggris pada Madrasah Aliyah Darul Hijrah Putra Cindai Alus Martapura Kabupaten Banjar. Di dalam skripsinya, ia hanya membahas satu keterampilan dasar mengajar guru yaitu keterampilan menjelaskan dengan subjek 4 orang guru bahasa inggris.

3. Zatil Abidah (NIM: 0021213870) Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2004 dalam skripsinya yang berjudul Keterampilan Mengajar Guru pada Kelas Akselarasi di SLTPN 6 Banjarmasin. Di dalam skripsinya Zatil Abidah membahas tentang keterampilan berpikir pada tingkat tinggi, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan belajar mandiri, keterampilan penelitian dan keterampilan kepustakaan, membaca dan menulis, ia menggunakan semua guru di SLTPN 6 Banjarmasin yang berjumlah 13 orang sebagai subjek penelitian. Penulis kemudian menemukan celah untuk meneliti dan mengkaji lebih mendalam lagi tentang penerapan keterampilan dasar mengajar guru, dalam penelitian ini penulis menambahkan beberapa macam keterampilan dasar mengajar guru yang tidak diteliti oleh penulis terdahulu. Penulis membahas semua aspek keterampilan dasar mengajar guru yang berjumlah delapan aspek, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil serta keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam skripsi ini penulis mengambil tempat di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai Kabupaten Tabalong. Dari tinjauan hasil pustaka di atas, maka penulis menemukan ide untuk membahas dan meneliti tentang "PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR

MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 HARUAI KABUPATEN TABALONG". H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis berisi tentang hakikat mengajar dan pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, pengertian keterampilan dasar mengajar, aspek keterampilan dasar mengajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan dasar mengajar guru dalam proses belajar mengajar. Bab III Metode penelitian berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup berisi tentang simpulan dan saran-saran.