BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada ulangan mid semester II tahun 2011/2012, sebagian besar siswa SMP Negeri 2 Susukan Kabupaten Semarang menunjukkan prestasi di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu nilai minimal 75. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, baik faktor yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar diri siswa. Moh Uzer Usman (1993) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Faktor yang bersifat internal yaitu: faktor fisiologis, meliputi: kematangan fisik, sakit, dan faktor psikologis meliputi : kecerdasan, bakat, kecakapan nyata yaitu prestasi, sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri,. Faktor psikologis khususnya emosi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Faktor psikologis terutama emosi siswa pada waktu menghadapi ulangan atau ujian tidak stabil, hal ini disebabkan kurang percaya diri, kurang mandiri, dan kurang persiapan belajar dalam mengahadapi ulangan atau ujian. Akibatnya siswa pada waktu mengikuti ulangan atau ujian siswa melakukan tindakan yang negatif seperti ; membuat catatan kecil untuk menyontek, tanya teman sebelah dan sebagainya. 1
2 Kondisi seperti menyontek, saling bertanya anatar teman pada waktu ulangan atau ujian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional belum terbentuk secara baik pada diri siswa. Oleh karena itu masalah kecerdasan emosional belajar merupakan sesuatu yang sangat perlu mendapat perhatian khusus, sebab kecerdasan emosional ikut menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal ini dilandasi suatu pemikiran bahwa dengan modal kecerdasan emosional siswa akan terdorong untuk mau belajar dengan kesadaran sendiri, merupakan kebiasaan yang harus dikuasai sejak dini pada diri siswa, sehingga siswa mampu mengahadapi berbagai tantangan belajar. Goleman (2003) menyatakan bahwa ciri-ciri kecerdasan emosional adalah kemampuan memotivasi diri sendiri, mengendalikan dorongan hati dan mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir. Sebagaimana telah diuraikan juga penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian ini, hasil penelitian Amalia SW (2004). Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik di sekolah. Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seseorang siswa dalam proses belajar, maka kecerdasan emosional merupakan suatu keadaan dan kondisi yang harus dimiliki oleh siswa, apabila seorang siswa mengharapkan prestasi yang optimal. Oleh karena dengan kecerdasan emosional yang tinggi, seorang siswa dapat ditumbuhkan rasa tenang dan percaya diri yang tinggi dalam belajarnya, seorang siswa dapat ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap pentingnya belajar.
3 Sehingga dapat dipersepsikan bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi maka prestasi belajar tinggi, sedangkan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional yang rendah maka prestasinya juga rendah. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, umumnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999). Menurut Tirtonegoro (2001) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Menurut Hetika (2008), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Harjati (2008), menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, kalimat atau dinampakkan dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
4 Adakah kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Negeri 2 Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2011/2012 mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunkasi siswa kelas VII Negeri 2 Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoretik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru pengaruh kecerdasan emosional, terhadap prestasi belajar terhadap mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 1.4.2. Manfaat Praktik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru teknologi informasi dan komunikasi, siswa dan sekolah dalam mengembangkan strategi pembinaan yang makin membentuk siswa untuk lebih mendayagunakan kecerdasan emosional dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Dengan diketahuinya taraf-taraf kecerdasan emosional siswa, guru lebih berperan dalam
5 mendampingi siswa mengembangkan emosional yang menggairahkan semangat siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I berjudul Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II dengan judul Landasan Teoritik, berisi prestasi belajar, pembelajaran TIK SMP Negeri 2 Kelas VII, mid semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012, dilanjutkan dengan kecerdasan emosi yang terdiri dari pengertian kecerdasan emosi, unsur-unsur dalam kecerdasan emosi, cara-cara menumbuhkan kecerdasan emosi, serta kajian penelitian yang berhubungan antara prestasi belajar TIK dengan kecerdasan emosional. Pada Bab III berjudul Metode Penelitian yang berisikan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, tehnik pengumpulan berupa metode dokumentasi, kisi-kisi iventori kecerdasan emosi belajar serta tehnik analisis data. Bab IV berjudul Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi gambaran subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V berjudul Penutup, berisikan kesimpulan dan saran.