HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

HUBUNGAN USIA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU KANDANGAN BAWEN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

RELATIONSHIP WITH HUSBAND OF ASSISTANCE ANXIETY IN MOTHER MATERNITY KALA 1 BPM REGION PUBLIC HEALTH DISTRICT BUBUTAN PURWODADI DISTRICT OF PURWOREJO

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUAMI DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RB. RAHAYU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

EFEKTIVITAS ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB II TINJAUAN TEORI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 11, No 1, Maret 2015 : ISSN X

Jurnal Care Vol.5, No.1,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO 2014

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPS ISTRI UTAMI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I-KALA II PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MARDI RAHAYU SEMARANG

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

Yonne Astria*Irma Nurbaeti*Catur Rosidati*

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rahimah

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBAHAGIAAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN ABSTRACT Mukhadiono, Widyo Subagyo, Dyah Wahyuningsih Poltekkes semarang Prodi Keperawatan Purwokerto Email: mukhadiono@gmail.com Primigravida anxiety levels in the face of labor generally higher than in women who are already pregnant for the second time and so on. Support the closest persons, especially the husband, is very important to reduce primigravida anxiety. This research aims to analyze the relationship between husband support with the anxiety level of primigravida in the third trimester in the face of labor. The research used cross-sectional method. The population was primigravida in third trimester that was taken by randamized on September till Oktober 2013 recorded in Public Health Center of Kembaran II. Research instrument used questionnaire. Analysis of data used Chi-Square. The results of research showed that the majority of respondents (91.1%) stated that the husband gives high support to his wife who was pregnant. This support provides positive contribution to the psychological atmosphere of pregnant women, especially to reduce the level of anxiety that appears in the first pregnancy. All respondents experienced anxiety in the third trimester. The majority (60.7%) experienced severe anxiety, followed by moderate anxiety (33.9%), and only 5.4% who experienced mild anxiety. Results analysis showed significant relationship between husband support with the anxiety level of primigravida in the third trimester in the face of labor( p value of 0.027) Keywords: Primigravida, Anxiety, Husband support. ABSTRAK Tingkat kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan umumnya lebih tinggi dari pada wanita yang sudah hamil untuk kedua kalinya dan seterusnya. Dukungan orang terdekat, terutama suami sangat penting untuk mengurangi kecemasan primigravida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester ketiga dalam menghadapi persalinan. Penelitian mengunakan metode cross-sectional. Populasi adalah primigravida di trimester ketiga. Sampel diambil secara random pada bulan September sampai Oktober 2013 di Puskesmas Kembaran II. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (91,1%) menyatakan bahwa suami memberikan dukungan yang tinggi kepada istrinya yang sedang hamil. Dukungan ini memberikan kontribusi positif terhadap suasana psikologis ibu hamil, terutama untuk mengurangi tingkat kecemasan yang muncul pada kehamilan pertama. Semua responden mengalami kecemasan pada trimester ketiga. Mayoritas (60,7%) mengalami kecemasan yang parah, diikuti oleh kecemasan sedang (33,9%), dan hanya 5,4% yang mengalami kecemasan ringan. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester ketiga dalam menghadapi persalinan dengan nilai p 0,027. Kata Kunci: Primigravida, kecemasan, dukungan suami 53

PENDAHULUAN Kehamilan membawa beragam perubahan fisik maupun psikologis, sehingga dibutuhkan kondisi fisik maupun psikologis yang kondusif agar proses kehamilan hingga persalinan dapat berjalan dengan baik. Bagi keluarga pemula, ibu yang baru hamil pertama kalinya (primigravida), kehamilan merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak menjadi orang tua dengan karakteristik yang menetap dan memiliki tanggung jawab (Susanti, 2008). Jadi, kehamilan pertama merupakan pengalaman istimewa dan sangat membahagiakan bagi wanita. Ibu hamil seringkali diliputi kecemasan, terutama pada wanita yang baru pertama kali hamil, terutama menjelang proses persalinan. Menurut Bahiyatun (2010), rasa cemas dan khawatir pada trimester III semakin meningkat memasuki usia kehamilan tujuh bulan ke atas dan menjelang persalinan, dimana ibu mulai membayangkan proses persalinan yang menegangkan, rasa sakit yang dialami, bahkan kematian pada saat bersalin. Berdasarkan hasil penelitian Hidayatul (2007) tingkat kecemasan primigrvida dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita yang hamil untuk pertama kali lebih tinggi dari pada wanita yang sudah hamil untuk kedua kalinya. Timbulnya kecemasan pada primigravida dipengaruhi oleh perubahan fisik yang terjadi selama kehamilannya. Primigravida tidak terbiasa dengan perut yang semakin membesar dan badan yang bertambah gemuk. Perubahan fisik tersebut menyebabkan kondisi psikis dan emosi menjadi tidak stabil sehingga menumbuhkan kekhawatiran yang terus menerus sampai akhir kehamilannya. Kecemasan dan kekhawatiran pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu yang mengalami kecemasan atau stres, akan mempengaruhi hipotalamus untuk merangsang kelenjar endokrin yang mengatur kelenjar hipofise. Gangguan akibat kecemasan yang dialami ibu akan menjadi kegawatdaruratan baik bagi ibu sendiri maupun janin dalam proses persalinannya, yang dapat menyebabkan lepasnya hormon stress antara lain Adreno Cortico Tropin Hormone (ACTH), kortisol, katekolamin, ß-Endorphin, Growth Hormone (GH), prolaktin dan Lutenizing Hormone (LH) / Folicle Stimulating Hormone (FSH). Lepasnya hormon-hormon stres tersebut mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi sistemik, termasuk diantaranya konstriksi vasa utero plasenta yang menyebabkan gangguan aliran darah di dalam rahim, sehingga penyampaian oksigen ke dalam miometrium terganggu dan mengakibat-kan lemahnya kontraksi otot rahim (Suliswati, 2005). Dukungan orang terdekat, khususnya suami, sangat dibutuhkan agar suasana batin ibu hamil lebih tenang dan tidak banyak terganggu oleh kecemasan. Peranan suami ini sangatlah penting karena suami merupakan main supporter (pendukung utama) pada masa kehamilan (Taufik, 2010). Hasil penelitian Tursilowati dan Sulistyorini (2007) menunjukkan beberapa peran penting suami. Pertama, peran serta suami dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah harus mempersiapkan dana yang ekstra, memberi waktu yang luang untuk selalu bersama dengan ibu hamil, sehingga ibu hamil bisa merasa bahagia. Kedua, tingkat kecemasan ibu hamil dalam 54

menghadapi proses persalinan berada pada rentang kecemasan ringan seperti: kepala pusing, mual, muntah dan bahkan merasakan gerakan janin yang tidak seperti biasanya. Ketiga, ada hubungan yang sangat bermakna antara peran serta suami dengan tingkat kecemasan yang dapat membuat perjalanan kehamilan ibu semakin lancar dan aman sehingga proses persalinan mudah. Fokus penelitian ini diarahkan pada kebermaknaan hubungan antara dukungan suami dengan tingkat dalam menghadapi persalinan. Locus penelitian adalah di Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil primigravida trimester III pada bulan September sampai Oktober 2013 yang terdata di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II. Kriteria inklusi sampel adalah: 1) Ibu hamil primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Kembaran II pada saat penelitian ini dilakukan, 2) Ibu hamil yang terikat pernikahan resmi dan mempunyai suami yang sah, 3) Bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan distribusil frekuensi dan Chi-Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Dukungan Suami Data yang tersaji pada Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa suami memberikan dukungan yang tinggi kepada isterinya yang tengah hamil. Bentuk dukungan yang diberikan bermacam-macam, seperti mengantar istri kontrol kehamilan, mencurahkan Tabel 1 Distribusi Dukungan Suami (X) Dukungan Suami n % Tinggi 51 91,1 Sedang 5 8,9 Rendah 0 0 Jumlah 56 100,0 Tabel 2 Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Tingkat kecemasan n % Ringan 3 5,4 Sedang 19 33,9 Berat 34 60,7 Jumlah 56 100,0 kasih sayang yang lebih besar, memperhatikan kondisi isteri selama kehamilan, dan sebagainya. Dukungan ini memberikan kontribusi positif terhadap suasana psikologis ibu hamil, terutama untuk mereduksi tingkat kecemasan yang muncul dalam kehamilan pertamanya. Kecemasan Ibu Primigravida Data pada Tabel 2 menun-jukkan bahwa seluruh responden mengalami kecemasan sehubungan pada Trimester II. Mayoritas (60,7%) mengalami kecemasan berat. Berikutnya adalah kecemasan sedang (33,9%), dan hanya 3 orang (5,4%) yang mengalami kecemasan ringan. Kondisi demikian dapat dipahami mengingat responden baru mengalami kehamilan pertama sehingga muncul adanya kecemasan. Kecemasan tersebut merupakan respon terhadap berbagai macam perubahan fisik dan psikologis akibat kehamilan, termasuk menghadapi persalinan. 55

Hasil analisis Chi-Square menunjukkan angka sebesar 23.105 dengan nilai p sebesar 0,027. Hubungan tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p < α (0.05). Jadi, ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas suami memberikan dukungan yang besar kepada istrinya yang tengah hamil, khususnya dalam menghadapi proses persalinan. Hal tersebut ditunjukkan oleh 91,1% yang termasuk dalam dukungan pada kategori tinggi. Sementara dan 6 orang lainnya atau 10 % tingkat dukungannya Tabel 3. Hasil Analisis Chi-Square Variabel X df. p Hubungan Dukungan Suami - Kecemasan Ibu 23,105 9 0,027 dalam kategori sedang. Dukungan suami sangat penting bagi ibu primigravida karena suami adalah orang yang terdekat dan dukungan dari orang yang terdekat tentu sangat dibutuhkan. Seperti ditegaskan oleh Taufik (2010) bahwa suami merupakan main supporter (pendukung utama) pada masa kehamilan. Dukungan suami sangat penting bagi ibu hamil trimester III mengingat ibu hamil banyak mengalami kesulitan dan kecemasan dalam masa ini. Menurut Herlina (2011), masa Trimester III merupakan masa-masa penantian kelahiran bayi, kecemasan yang semula sudah mereda akan tiba-tiba timbul kembali. Dalam kondisi demikian maka jelas bahwa dukungan suami sangat penting bagi ibu hamil trimester III. Kondisi stres dan cemas merupakan gejala umum pada wanita hamil, terutama pada kehamilan pertama. Kondisi tersebut menjadikan ibu belum mempunyai pengalaman langsung dalam menghadapi proses kehamilan hingga persalinan. Oleh sebab itu, muncul berbagai macam gejala kecemasan, terutama pada trimester III. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi, yang ditunjukkan dengan adanya 34 responden (60,7%) yang mengalami kecemasan berat. Menurut Peplau dalam Suliswati (2005) klasifikasi tingkat kecemasan dibedakan menjadi empat, yaitu tingkat kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, dan panik. Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II mayoritas tingkat kecemasan yang tinggi, yang ditunjukkan dengan adanya 34 responden (60,7%) yang mengalami kecemasan berat. Berikutnya adalah kecemasan sedang (33,9%), dan hanya 3 orang (5,4%) yang mengalami kecemasan ringan. Data tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Kecemasan menurut Stuart dan Sundeen (2003) menyatakan bahwa 56

masing masing dari kecemasan memiliki tanda fisiologis, perilaku, dan kognitif. Untuk kecemasan ringan tanda fisiologisnya meliputi: sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar. Tanda perilakunya meliputi: tidak dapat duduk tenang, tremor halus, suara kadang kadang meninggi. Tanda kognitifnya meliputi: mampu menerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif. Untuk kecemasan sedang tanda fisiologisnya meliputi: sering nafas pendek, tekanan darah naik, mulut kering, anorekia, diare/konstipasi, gelisah. Tanda perilakunya: gerakan tersentak sentak (meremas tangan), bicara banyak dan lebih sedikit, perasaan tidak nyaman. Tanda kognitifnya: lapang persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya. Kecemasan berat tanda fisiologisnya meliputi: sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur. Tanda perilaku meliputi: perasaan ancaman meningkat, verbalisasi cepat, blocking. Tanda kognitif kecemasan berat meliputi: lapang persepsi sangat menyempit, tidak mampu menyelesaikan masalah. Masing masing tanda yang ada tersebut tidak semua dialami oleh responden, maka terjadi ketidaksesuaian karena ada beberapa tanda dari masing masing tingkat kecemasan yang tidak dialami oleh responden. Kecemasan pada kehamilan trimester III merupakan kejadian yang wajar dan pada umumnya dirasakan oleh inu hamil. Kondisi demikian respon alamian terhadap perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Kecemasan tersebut intensitas dan kualitasnya semakin meningkat menjelang kehamilan. Hal ini sesuai pendapat Stuart dan Sundeen dalam Suliswati (2005) yang menyatakan stresor predisposisi yang mempengaruhi kecemasan ada delapan, diantaranya banyak dialami ibu hamil trimester III yaitu gangguan fisik yang akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu. Gangguan fisik atau ketidaknyamanan menurut Bahiyatun (2011), di usia kehamilan ibu yang semakin tua yaitu, konstipasi, edema, pegal pada kaki, sesak nafas, sakit pinggang dan punggung, gatal pada bagian perut. Ibu hamil primigravida sangat membutuhkan dukungan dari orangorang terdekat, khususnya suami. Dukungan tersebut akan membuat si ibu menjadi lebih tenang dalam menghadapi berbagai macam kecemasan yang dialaminya sehubungan dengan proses kehamilannya yang semakin mendekati masa persalinan. Cohen dan Syme (1996 dalam Setiadi, 2008), menyataan bahwa dukungan adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya. 57

Hasil analisis Chi-Square menunjukkan angka sebesar 23,105 dengan nilai p sebesar 0,027 < α (0,05). Jadi, ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat dalam menghadapi persalinan. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jadi terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian Tursilowati dan Sulistyorini (2007) yang menunjuk-kan ada hubungan yang sangat bermakna antara peran serta suami dengan tingkat kecemasan yang dapat membuat perjalanan kehamilan ibu semakin lancar dan aman sehingga proses persalinan mudah. Hasil penelitian ini dengan jelas menunjukkan pentingnya dukungan suami dalam kaitannya dengan kecemasan yang dialami ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Dukungan suami tersebut sangat penting untuk mereduksi tekanan-tekanan psikis yang dialami oleh ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Menurut Taufik (2010), dukungan psikososial sangat penting untuk mereduksi atau menurunkan tingkat stres. Secara umum ada dua penjelasan mengapa dukungan psikososial dapat menurunkan tingkat stres dan bahkan dapat menjaga kesehatan mental yang bersangkutan. Penjelasan pertama yaitu direct effect menyatakan bahwa dukungan psikososial adalah faktor pelindung dalam semua situasi, ia tidak hanya melindungi selama periode stres sedang terjadi bahkan pada waktu-waktu selanjutnya. Namun demikian, penjelasan yang pertama ini dianggap kurang benar dan telah ditolak oleh sebagian besar psikolog dari berbagai bidang psikologi. Sedangkan pendapat yang lebih banyak diterima adalah penjelasan dengan buffering hypothesis. Teori ini menyatakan bahwa dukungan psikososial mengurangi kondisi-kondisi stres yang menekan pada waktu itu. Dukungan sosial itu dibutuhkan baik ketika individu sedang menderita stres maupun dalam kondisi normal dapat menghalau atau dapat menjadi pertahanan kemungkinan terjadinya stres pada individu. KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat dalam menghadapi persalinan, yang dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,027 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis menyatakan Ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan pada ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan, diterima. REFERENSI Bahiyatun. (2010). Buku ajar bidan psikologi ibu dan anak. Jakarta: EGC. Kristina, B. (2005). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu primigravida. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo Ungaran; 2005. Herlina, Peny. (2011). Hubungan peran serta suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida. Surakarta: Stikes Aisyiyah Surakarta; 2011. Hidayatul, K. & Alfaina, W. (2007). Perbandingan tingkat kecemasan 58

primigravida dan multigravida dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja puskesmas wirobrajan. http://publikasi.umy.ac id/index.php/penddokter/article/ view/ 4771/4078 Setiadi. (2008). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu. Stuart & Sundeen. (2003). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC. Suliswati, T, A. Jeremia, M., Yenny, S., Sumijatun. (2005). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC. Susanti, N. (2008). Psikologi kehamilan. Jakarta: EGC. Taufik. (2010). Psikologi untuk Kebidanan. Surakarta: Eastview; 2010. Tursilowati dan Sulistyorini. (2007). Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan Surya Medika. Wilkinson. (2007). Buku saku diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC; 2007. 59