BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pengertian perusahaan atau perseroan dirumuskan sebagai badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan alternatif investasi yang sangat fleksibel bagi para investor. perusahaan atau saham kepada masyarakat (public).

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pasar modal bagi perusahaan bagaikan lumbung dana yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah go public biasanya mengalami pertumbuhan yang berakibat pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

yang efisien selama periode waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keputusan investasi yang sebelumnya sudah dilakukan diantaranya sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA 2.1 Seasoned Equity Offerings (SEO) Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan perusahaan yang listed di pasar modal, diluar saham yang terlebih dahulu beredar di masyarakat melalui initial public offerings (IPO) (Megginson, 1997 dalam Sulistyanto dan Wibisono, 2003). Seasoned equity offerings dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: rights issues, second offerings, third offerings dan seterusnya. Selain untuk membiayai kegiatan operasionalnya, penawaran ekuitas ini dilakukan perusahaan untuk mencari tambahan dana yang akan digunakan untuk tambahan investasi atau membayar hutangnya yang jatuh tempo. Alderson & Betker (1997) dan Trail & Vos (2001) menjelaskan fenomena pada peristiwa Seasoned Equity Offerings dengan menggunakan konsep windows of opportunity dimana menjelaskan sikap oportunis manajer dengan mengeluarkan ekuitas tambahan pada saat mengetahui bahwa pasar telah menilai perusahaanya terlalu tinggi (overvalued). Padahal dalam jangka panjang penilaian tersebut tidak bisa dipertahankan karena pasar melakukan koreksi terhadap kesalahannya, yang mengakibatkan harga saham perusahaan akan turun secara signifikan. (Sulistyanto dan Haris (2003). Penerbitan saham baru ke pasar, secara temporer akan menekan harga saham tersebut. Jika jumlah saham baru yang diterbitkan sangat besar, tekanan harga ini tidak akan

memungkinkannya untuk memperoleh uang. Kepercayaan pada tekanan harga tersebut memberikan implikasi bahwa saham baru menekan harga saham secara temporer di bawah niali sebenarnya. Menurut pandangan efisiensi pasar, jika harga saham jatuh karena meningkatnya penawaran, maka saham akan menawarkan return yang lebih tinggi daripada saham lain dan investor akan tertarik untuk melakukannya. 1.2 Pasar Modal Pasar Modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli dengan resiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Menurut Sunariyah(2000), Peran dan manfaat pasar modal adalah sebagai berikut: a. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek efek yang baru ditawarkan atau yang diperdagangkan di pasar modal. b. Pasar modal sebagai alternatif investasi. c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki prospek. d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan. e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal meliputi (Sunariyah, 2000): a. Saham biasa (common stock), merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

b. Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi saham preferen memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen di bawah klaim pemegang obligasi (bond). c. Obligasi (bond), merupakan suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman di tambah dengan bunga dalam kurun waktu tertentu yang sudah disepakati. d. Right, didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. e. Warrant, merupakan suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. f. Reksa Dana, merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari investor, khususnya dari investor kecil dan investor yang tidak mempunyai cukup waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka, untuk selanjutnya dana tersebut di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 1.3 Nilai Tukar Mata Uang (foreign exchange) Menurut, Sukirno (2000) besarnya jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan kurs mata uang asing. Valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan

pombayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan dan membiayai transaksi ekonomi keuangan atau yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. (belajarforex.uni.cc) Menurut PSAK No. 11 : Nilai tukar (foreign exchange) adalah ratio pertukaran dua mata uang. Secara garis besar system nilai tukar (foreign exchange) mata uag yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia terbagi menjadi 3, yaitu: a. Freely flexible (freely Foating) Exchange Rate System, yaitu nilai tukar mata uang dibiarkan mengambang bebas dan nilai tukarnya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terdapat di pasar. b. Fixed (Pegged) Exchange Rate System, yaitu pemerintah berperan aktif melakukan intervensi dalam pasar valuta asing untuk mempertahankan pergerakan nilai tukar mata uang agar berada pada acuan nilai tukar tertentu. c. Managed/Contolled (Semi Pegged) Exchange rate System, yaitu fluktuasi nilai tukar diambangkan dalam suatu rentang (band) intervensi untuk mengembalikan nilai tukar tersebut ke dalam rentang nilai tukarnya semula apabila fluktuasi melebihi batas/rentang intervensi yang diperkenankan. Nilai sebuah mata uang, yakni nilai tukarnya terhadap mata uang lain, tergantung pada daya tarik mata uang tersebut dipasar. Jika permintaan akan sebuah mata uang tinggi, maka harganya akan naik relative terhadap mata uang lainnya. Akan tetapi, perubahan dalam kondisi politik suatu negara atau menurunnya.

Perekonomian akibat laju inflasi yang tinggi dan deficit perdagangan, dapat juga mengakibatkan nilai sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para investor lebih memilih menukarkan mata uang nya ke mata uang lain yang di anggap lebih stabil. Ma dan Kao (1990) dan Dewi (2003) menemukan bahwa apresiasi uang domestik berpengaruh negatif pada pergerakan saham domestik untuk perekonomian yang di dominasi ekspor yang positif untuk perekonomian yang di dominasi impor. Pada bursa efek yang sudah maju (developing market) umumnya terdapat korelasi negatif signifikan antara kurs mata uang dengan kinerja bursa. Bila kurs mata uang dalam negri melemah atau nilai dolar naik, maka kinerja saham di bursa efek dalam negeri akan melemah. Sedangkan pada bursa efek yang tergolong sedang berkembang (emerging market) seperti Indonesia menunjukkan hasil berbeda pada kurun waktu yang berbeda. Pendekatan portofolio menyatakan bahwa harga saham diharapkan akan mempengaruhi nilai tukar dalam bentuk kolerasi negatif. Peningkatan yang terus menerus terjadi pada harga saham akan membantu terdorongnya mata uang domestik di pasar modal domestik. Dalam hal ini, investor asing akan membeli mata uang domestik untuk investasikan pada pasar modal yang mengalami bullish (naik) dan tekanan ini akan menyebabkan terapresiasinya mata uang domestik dalam jangka panjang. (Fahmi, 2006) 2.4 Pengertian Suku Bunga Menurut Boediono (2001), tingkat bunga di definisikan sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu, pengertian tingkat bunga sebagai harga ini juga dapat di nyatakan

sebagai harga yang harus di bayar apabilia terjadi pertukaran satu rupiah saat ini dengan satu rupiah saat nanti. Sedangkan pengertian tingkat bunga menurut Nopirin (1998:95) adalah biaya yang harus di bayar oleh peminjam atas pinjaman yang di terima dan suku bunga tersebut merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasi yang di lakukan. Suku bunga terdiri atas suku bunga tetap, yaitu suku bunga yang di bayarkan atas sejumlah uang yang di pinjam dan suku bunga pasar, yaitu suku bunga yang berlaku berubah dari waktu ke waktu. Menurut teori klasik, bunga yang terbentuk dalam pasar adalah dana investasi / coanable funds. Oleh karena itu tingkat bunga di artikan sebagai harga dari penggunaan sejumlah dana investasi. Permintaan dan penawaran dana investasi terjadi di pasar dana investasi. Permintaan dan penawaran dana investasi dilakukan oleh kelompok masyarakat yang di sebut investor dan penawaran dana investasi di lakukan oleh kelompok penabung. Pertemuan antara permintaan dan penawaran dana investasi kemudian membentuk tingkat bunga ke seimbangan. Tingkat bunga yang terjadi inilah yang mencerminkan harga dari penggunaan dana investasi. Tingkat suku bunga dapat dijadikan indikator untuk melihat perkembangan investasi. Bank Indonesia menggunakan tingkat suku bunga sebagai alat pengendali jumlah uang beredar dengan sasaran akhir tingkat inflasi. Untuk mendorong investasi. BI akan menurunkan tingkat suku bunga sehingga perusahaan akan lebih mudah melakukan investasi. Dalam kondisi seperti ini jumlah uang beredar di masyarakat akan meningkat dan akan mendorong masyarakat untuk

berinvestasi dan konsumsi daripada menabung. Sebaliknya apabila diperlukan kebijakan uang ketat dengan meningkatkan suku bunga, maka masyarakat aka cenderung lebih suka menabung daripada berinvestasi. Sehingga da terdapat hubungan negatifpat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan negarif antara tingkat suku bunga dan investasi. ( Tanjung, 2003). 2.5 Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek yang positif. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return ( tingkat pengembalian ) dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik. Ambarish et.al.(1987) mengatakan bahwa harga saham yang dipengaruhi oleh kebijaksanaaan struktur modal tergantung pada peluang tumbuh dari perusahaan tersebut. Untuk perusahaan yang tidak tumbuh ( memiliki peluang tumbuh yang terbatas) harga saham akan merespon secara negatif jika perusahaan tersebut memiliki lebih sedikit equity didalam strktur modalnya. Sedangkan untuk perusahaan yang tumbuh ( perusahaan yang memiliki peluang tumbuh yang tinggi ) harga saham akan merespon secara postif jika perusahaan tersebut memiliki lebih banyak equity didalam struktur modalnya. Pendapat ini didukung oleh Jeansen (1985), teori aliran bebas dari jansen mengatakan bahwaada peranan dari peluang tumbuh perusahaan dalam kaitannya dengan perubahan harga sahamyang disebabkan kebijaksanaan struktur modal. 2.6 Perumusan Hipotesis 2.6.1 Pengaruh Nilai Tukar (Foreign Exchange) terhadap Harga Saham.

Nilai tukar (foreign exchange) adalah ratio pertukaran dua mata uang. Semakin lemah kurs riil rupiah terhadap dolar Amerika dan semakin lemah ekonomi Indonesia sehingga semakin banyak negara yang miskin. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar membuat sebagian investor lebih memilih untuk menginvestasikan dananya pada pasar. sebaliknya penguatan nilai tukar rupiah terhadap US dolar menyebabkan kenaikan terhadap harga saham. Umumnya terdapat korelasi negative signifikan antara kurs mata uang dengan kinerja bursa. Bila kurs mata uang dalam negeri melemah atau nilai dolar naik, maka kinerja saham di bursa efek dalam negeri akan melemah pada perusahaan yang melakukan SEO, penguatan nilai tukar rupiah terhadap US dolar merupakan sinyal positif akan membaiknya perekonomian Indonesia dan kelangsungan usaha perusahaan tersebut, sehingga investor akan mau menginvestasikan dananya dalam bentuk saham dan harga saham perusahaan tersebut akan naik. Berdasarkan hubungan antara nilai tukar dan harga saham diatas maka hipotesis pertama yang di ajukan adalah : Ha1 : Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap harga saham yang melakukan SEO. 2.6.2 Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham. Suku bunga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibebankan oleh unit ekonomi yang mengalami surplus (unit surplus) pada unit ekonomi yang mengalami defisit (unit defisit) atas pinjaman yang diberikan dari tabungannya. Kenaikan suku bunga deposito akan mengakibatkan investor lebih memilih melakukan investasi pada sektor perbankan sehingga harga saham akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan deposito merupakan salah satu bentuk investasi yang tidak terlalu beresiko dibandingkan saham, serta dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan saham pada saat terjadi kenaikan tingkat suku bunga. Pada perusahaan yang melakukan SEO, penurunan tingkat suku bunga akan menarik investor untuk berinvestasi dalam

bentuk saham, terutama pada perusahaan yang melakukan SEO pada umumnya karena perusahaan melakukan SEO akan menawarkan tingkat keuntungan yang cukup tinngi untuk menarik minat investor. Berdasarkan hubungan diatas maka hipotesis kedua yang diajukan adalah: Ha2 : Suku bunga berpengaruh terhadap harga saham yang melakukan SEO. 2.6.3 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Harga Saham Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi memiliki kecendrungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang dan kapitalisasi yag tinggi sehingga memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya modal yang rendah. Oleh karena itu laverage memiliki hubungan yang negative dengan pertumbuhan sehingga semakin tinggi tingkat pertumbuhan maka akan semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas dan harga saham. Ha3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham yang melakukan SEO.