BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang.

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Anggaran Dan Realisasi Angggaran Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan (Dppk) Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia. ayat (6) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diberlakukannya otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Untuk itu menghadapi. dibutuhkan agar berbagai urusan pemerintahan yang dilimpahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap pengamanan aset daerah.

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva (harta/asset) tertentu

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam memberikan pelayanan

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, pemerintah daerah harus dapat melakukan optimalisasi sumbersumber. pemasukan yang potensial bagi kas daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan

BAB. I PENDAHULUAN. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa: Pengelolaan Barang Milik Daerah

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Peralatan sebagai sarana pendukung bagi terselenggaranya aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara mempunyai suatu pemerintahan yang berfungsi sebagai kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setela

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan dunia usaha yang semakin maju perusahaan

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Salah satu sumber

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam pengelolaan keuangan negara. yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan yang cukup kepada daerah. Semua sumber keuangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah daerah sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah. Untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya. Optimalisasi serta peningkatan efektivitas dan efisiensi di

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. tanah desa. Menurut Pasal 1 angka 26 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SULA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas. Kesehatan sendiri tidak bisa lepas dari rumah sakit.

BAB I INTRODUKSI. Bab I dalam penelitian ini berisi tentang latar belakang, konteks riset, rumusan

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air, dan ruang di angkasa, termasuk kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Oleh sebab itu,

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipertanggungjawabkan pemakainnya. Hubungan administrasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARTIKEL MANAGEMEN ASET DALAM PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. Oleh : Wahyu Nuri Rahmawati NIM : C1G014032

BAB I PENDAHULUAN. sarana penunjang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah aset tetap. Aset

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Aset tetap merupakan komponen yang signifikan dalam neraca perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. Dalam PSAK 16 aset tetap adalah aset yang berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset tetap mempunyai nilai yang sangat material yakni dalam perolehannya perusahaan membutuhkan dana cukup besar, sehingga investasinya dapat mempengaruhi pelaksanaan keuangan selama satu periode akuntansi atau lebih. Banyak instansi serta perusahaan-perusahaan yang padat modal melakukan investasi yang besar jumlahnya pada berbagai aset tetap, misalnya aset tetap sebuah perusahaan seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan dan peralatan. Pada umumnya barang-barang semacam itu mempunyai harga yang relatif mahal, maka tidak mengherankan bila nilai rupiah aset tetap perusahaan seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aset lainnya. Pengelolaan aset tetap merupakan hal yang penting bagi kesehataan keuangan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan, karena aset yang dimiliki perusahaan juga digunakan sebagai alat yang memberikan petunjuk terhadap perkembangan kekayaan perusahaan terutama dalam hal perhitungan

tingkat rasio likuiditas juga rasio solvabilitas, karena dasar perhitungannya adalah aktiva. Dengan diketahuinya rasio perusahaan yang bagus maka akan semakin banyak pihak luar yang percaya terhadap kinerja perusahaan. Mengingat penting dan besarnya pengaruh aset tetap dalam menunjang tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba maupun menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka diperlukan suatu kebijakan atas pengelolaan aset tetap yang cermat dari pimpinan perusahaan serta pencatatan akuntansi seteliti mungkin, mulai dari pencatatan, pengklasifikasian, sampai penyajian laporan keuangan. Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan pajak Kota Bandung. Dinas Pelayanan Pajak memiliki tugas penting untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang pendapatan yang merupakan sebagian kewenangan daerah Kota Bandung. Untuk melakukan kebijakan operasional tersebut maka diperlukan kegiatan pengadaan dan pengeluaran barang sebagai penunjang terlaksananya kebijakan operasional. Setelah diperolehnya aset tetap berwujud, perlu pengelolaan oleh instansi. Aset tetap yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan tidak akuratnya laporan keuangan instansi sehingga tidak mencerminkan kondisi instansi yang sebenarnya dan tanpa disadari menimbulkan kerugian yang besar bagi instansi. Pengelolaan aset tetap berwujud di Dinas Pelayanan Pajak adalah suatu proses melakukan kegiatan, merumuskan kebijakan dan pengawasan terhadap aset tetap setelah aset tersebut benar-benar sudah digunakan

dalam kegiatan operasional perusahaan untuk tujuan pelaporan keuangan. Aset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri. Adapun perhitungan aset tetap dengan menggunakan Sistem Manajemen Aset Daerah (SIMDA) diungkapkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, yang menyebutkan : 1. Pengelolaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai, 2. Pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi : perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan tugas: 1. Mengembangkan dan melakukan pemutakhiran Program Aplikasi Komputer SIMDA yang berkaitan dengan pembangunan/peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan manajemen daerah, mengarah ke grand design Data Base Management System (DBMS).

2. Memberikan bimbingan teknik/pelatihan kepada satuan petugas SIMDA Perwakilan BPKP yang akan ditugaskan dalam asistensi/implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA. 3. Membantu Satgas SIMDA Perwakilan BPKP melakukan asistensi implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA pada pemerintah daerah. Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah ini adalah: a. Menyediakan Data Base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan, aset daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah; b. Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan; c. Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi informasi yang lebih baik; d. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) yang berlokasi di Jalan Wastukencana No.2 Bandung untuk mengetahui tentang sistem yang digunakan pada Instansi tersebut. Dari latar belakang diatas untuk menyusun tugas akhir ini, penulis mengambil

judul : TINJAUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) PENGELOLAAN ASET TETAP PADA DINAS PELAYANAN PAJAK (DISYANJAK) KOTA BANDUNG 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung? 2. Hambatan apa saja dalam Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung? 3. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Studi Maksud penelitian yang dilakukan penulis di Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung adalah untuk memenuhi syarat dalam menempuh uji sidang Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Ekuitas (STIE EKUITAS) Bandung Jurusan Akuntansi. Sedangkan tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui : 1. Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung. 3. Upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Studi Dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan, penulis mengharapkan bahwa laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis Proses dan hasil selama praktik kerja lapangan ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis dengan membandingkan antara teori yang didapat selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang dihadapi di dunia kerja. 2. Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi dan/atau masukan bagi Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung untuk mengadakan peningkatan serta perbaikan demi menunjang kelancaran aktivitas dan kemajuan instansi. 3. Akademik

Sebagai bahan panduan dan informasi yang bermanfaat bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian, serta diharapkan dapat memberikan wawasan baru terhadap mahasiswa. 4. Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan juga dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan. Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi yang membacanya. 1.5 Metode Penelitian Dalam melakukan studi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai objek penelitian dengan cara membandingkan antara teori-teori yang ada dengan fakta yang terjadi secara nyata serta menguraikan suatu masalah yang diteliti dalam suatu keadaan serta berusaha menyampaikan fakta-fakta yang jelas dan lengkap seara sistematis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah: 1. Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari instansi melalui wawancara dan observasi pada bagian yang terkait di Disyanjak Kota Bandung. b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari kajian terhadap literatur-literatur yang dipandang memiliki kaitan erat dengan permasalahan yang menjadi kajian dan objek penelitian dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. 2. Metode Pengumpulan Data Sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan data yang sesuai dengan objek penelitian, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada objek instansi yang akan diteliti melalui pengamatan dan pencatatan yang diperoleh kebenarannya. b. Wawancara Yaitu bentuk komunikasi lisan yang tujuannya untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti pada Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung. c. Dokumen Yaitu sesuatu yang tertulis /tercatat yang dipakai sebagai bukti/keterangan berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. 3. Metode Pengolahan Data Adapun metode pengolahan data yang dilakukan dalam proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

a. Data primer tentang pengendalian internal persediaan barang habis pakai yang diperoleh dan dikumpulkan kemudian disusun. b. Data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan tentang arti dari data tersebut. c. Setelah data tersebut dianalisis kemudian ditarik kesimpulan dan disajikan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang beralamat di Jl. Wastukencana No.02 Bandung, Telepon (022)-4235052.