BAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pengendalian intern dan pengaruh kualitas lingkungan pengendalian dalam

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

Oleh Direktur Pengawasan Industri dan Distribusi pada Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP. Mirawati Sudjono, Ak., M.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

SPIP adalah sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SOE TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA SOE.

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /M/PER/XII/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Keadaan Ekonomi Daerah. Tabel 1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD. Realisasi Pendapatan

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus besar bahasa indonesia (1996) sistem merupakan. seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana,

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

WALIKOTA PROBOLINGGO

FORMULIR IDENTIFIKASI TUJUAN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi. Untuk mewujudkan misi tersebut pimpinan lembaga wajib melakukan pengendalian intern, hal ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 1 untuk mencapai pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel menteri/pimpinan lembaga gurbenur, bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah. Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No 60 tahun 2008 pasal 1 ayat 1). Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (PP No 60 tahun 2008 pasal 1 ayat 2). 1

2 SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap empat hal, yaitu (1) Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Negara ( 2) Keandalan pelaporan keuangan (3) Pengamanan aset Negara ( 4) Ketaatan terhadap peraturan perundangundangan (PP No 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 3). Tujuan tersebut mengisyaratkan bahwa jika dilaksanakan dengan baik dan benar, SPIP akan memberi jaminan memadai dimana seluruh penyelenggara Negara, mulai dari pimpinan hingga pegawai di instansi pemerintah, akan melaksanakan tugasnya dengan jujur dan taat pada peraturan. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya penyelewengan yang dapat menimbulkan kerugian Negara. Struktur pengendalian intern di Universitas XY secara formal dilaksanakan mulai tahun 2009. Kompetensi, pengalaman, sumber daya dan instrumen pendukung belum mampu memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan Kepala Bagian di BUPK, SPI belum memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi antara lain (1) pega wai baik secara jumlah maupun kompetensi belum memadai (2) Inspektorat Jenderal (Irjen), Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit langsung ke unit kerja

3 (3) hasil temuan audit SPI masih menjadi hasil temuan audit oleh Irjen (4) hasil temuan Irjen, BPKP dan BPK secara kuantitas lebih banyak (5) audit yang dilakukan SPI belum menyentuh mengenai perpajakan ( 6) SPI belum mempunyai fasilitas sistem informasi untuk melakukan pengawasan (7) masih terdapat pelanggaran peraturan perundang-undangan yang belum diketahui oleh SPI (8) masih terdapat fee atas pengadaan barang/jasa (9) terdapat pengadaan bahan habis pakai namun realitanya untuk pengadaan barang/inventaris. Keberhasilan pengendalian intern dapat digambarkan efektivitas pelaksanaan unsur - unsur sistem pengendalian intern dalam menjalankan fungsi-fungsi pengendalian intern. Unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam PP no 60 tahun 2008 yang diadopsi dari COSO (1992) adalah (1) Control environment/lingkungan pengendalian, (2) Risk assessment/ penilaian risiko, (3) Control activities/aktivitas pengendalian, (4) Information and Communication/informasi dan komunikasi (5) Monitoring activities/pemantauan. Sedangkan fungsi pengendalian intern adalah (1) Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah timbulnya suatu masalah sebelum masalah muncul, (2) Detective control, pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul, dan (3) Corrective control, pengendalian korektif memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian dalam pemeriksaan.

4 Lingkungan pengendalian merupakan komponen dasar pembentukan komponen pengendalian intern lainya karena menyangkut kedisiplinan dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Menurut COSO (2011) lingkungan pengendalian adalah komponen dasar pengendalian internal, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, termasuk sejarah entitas, nilai, pasar, dan wilayah kompetisi dan peraturan. Menurut PP no 60 tahun 2008, lingkungan pengendalian adalah kualitas dalam instansi pemerintah yang dapat membangun kesadaran semua personil akan pentingnya pengendalian dalam instansi untuk menjalankan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dapat meningkatkan efektifitas sistem pengendalian intern. Lingkungan pengendalian diwujudkan melalui : 1) Penegakan integritas dan nilai etika 2) Komitmen terhadap kompetensi 3) Kepemimpinan yang kondusif 4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan 5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat 6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia 7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif 8) Hubungan kerjasama yang baik dengan instansi pemerintah terkait.

5 Menurut Mulyadi (2011) l ingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern, yang membentuk disiplin disiplin dan struktur Lingkungan pengendalian berhubungan dengan sumber daya manusia merupakan pilar utama penggerak sebuah sistem, sistem tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya peran SDM sebagai penggeraknya. Menurut COSO (1992) i nti dari bisnis adalah orang-orangnya, sifat masing-masing, termasuk integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi serta lingkungan dimana mereka berada. Mereka adalah mesin yang menggerakkan entitas dan dasar di mana semuanya bersandar. Kesimpulannya bahwa keandalan pengendalian intern dipengaruhi oleh unsur lingkungan pengendalian sebagai pondasi dasar unsur-unsur pengendalian lainya. Perwujudan lingkungan pengendalian di Universitas XY di indikasikan belum sepenuhnya andal atau masuk kategori cukup andal. Unsur penegakan integritas dan nilai etika, diindikasikan terdapat pelanggaran kode etik, terdapat intervensi kebijakan atau pengabaian pengendalian intern, terdapat kebijakan atau penugasan yang mendorong prilaku yang tidak etis. Komitmen terhadap kompetensi, terdapat kebijakan promosi belum dilakukan secara transparan dan objektif, dalam memilih pimpinan belum sepenuhnya mempertimbangkan kemampuan manajerial

6 dan pengalaman teknis yang luas. Kepemimpinan yang kondusif, interaksi pimpinan pada tingkatan tinggi dengan pimpinan pada tingkatan yang lebih rendah belum optimal, terdapat pelanggaran terkait dengan peraturan mutasi pegawai, respon terhadap pelaporan pelanggaran yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan belum sepenuhnya positif. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, struktur organisasi belum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini, belum mengevaluasi dan menyesuaikan struktur organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, terdapat pimpinan yang belum menetapkan uraian pekerjaan secara jelas yang menunjukkan tingkat wewenang dan tanggung jawab pegawai, belum sepenuhnya memberdayakan pegawai untuk mengatasi masalah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia, dalam menetapkan promosi, remunerasi, dan pemindahan pegawai belum sepenuhnya berdasarkan penilaian kinerja, terdapat pelanggaran kebijakan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif, belum sepenuhnya menerapkan manajemen peringatan dini, terdapat fungsi pengawasan dari pejabat pembuat komitmen belum optimal. Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka peneliti akan membuktikan secara empiris dengan melakukan pengukuran kualitas lingkungan pengendalian dan keandalan sistem pengendalian intern serta

7 membuktikan bahwa kualitas lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap keandalan sistem pengendalian intern. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah unsur-unsur lingkungan pengendalian di Universitas XY telah andal. 2. Apakah kualitas lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap keandalan struktur pengendalian intern di Universitas XY. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengukur keandalan unsur lingkungan pengendalian di Universitas XY. 2. Untuk mengukur pengaruh kualitas lingkungan pengendalian terhadap keandalan struktur pengendalian intern di Universitas XY. 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan dengan keandalan struktur pengendalian intern dalam hal kualitas unsur lingkungan pengendalian. 2. Memberikan kontribusi kepada pimpinan dalam memperkuat kualitas lingkungan pengendalian untuk meningkatkan keandalan struktur pengendalian intern.