PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

dokumen-dokumen yang mirip
Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan


Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Matahari dan Kehidupan Kita

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Sepasang Sayap Malaikat

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

My Love Just For You vol1

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Satu Hari Bersama Ayah

Ruang Rinduku. Part 1: 1

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

terlampau banyak dan entah mengapa aku bisa menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu dengan

Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

semoga hujan turun tepat waktu

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Di Pantai Pasir Putih

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Lebih dekat dengan Mu

.satu. yang selalu mengirim surat

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Kakiku basah karena menginjak genangan air. Daundaun berserakan di sekitarku. Terdengar berderik saat terinjak oleh kakiku yang telanjang tanpa alas

Diary dokterqyu. Sebuah kisah dari balik bangsal RS. Seorang calon dokter yang tengah menggali ilmu. Tentang kehidupan. Tentang cinta.

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Oleh: Yasser A. Amiruddin

LAMPU JALAN Berozka Anita

Pertama Kali Aku Mengenalnya

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

131313GAGAK. Oleh: Zahratul Wahdati. Aku ingin mengirim burung gagak ke rumahmu, Nek.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

ANINDRA YUDYA PRADANA PERTANDA. Ada makna dibalik kejadian

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker

Kumpulan Prosa Vyna,

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

JMSC Tingkat SD/MI2017

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

2. Gadis yang Dijodohkan

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

Tanda-Tanda Kematian Akan Menjemput Kita Indahnya Berbagi

Ah sial aku selingkuh!

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

PATI AGNI Antologi Kematian

1. Aku Ingin ke Bandung

Mataram Binangkit Jilid 1

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

PUSPA. Suyat Aslah. Diterbitkan secara mandiri (melalui nulisbuku.com)

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Mula Kata, Bismillah

IVANA PAULINE HANDOJO -ie- JEJAK SAPUTANGAN. nulisbuku.com

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Pada Suatu Masa. (abad VIII)

Transkripsi:

PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak tangan yang menyentuhnya. Aku masih memandang atas yang berwarna hitam pekat berbeda dengan abu putih yang diturunkannya. Abu ini seperti malaikat yang turun dari langit. Menenangkan namun menegangkan. Terlihat dingin namun nyatanya panas. Seperti kekeliruan yang dibenarkan. Ya, aku merasakannya dari abu ini. Abu ini mengingatkanku pada warga kampungku. Mereka begitu percaya pada angin barat. Bahkan mereka mengikuti apa saja tingkahnya hingga menjadi terpecah belah, terpisah-pisah, lupa kampung halaman. Persis seperti genting yang tersapu angin. Terpisah, pecah, meninggalkan atap rumah. Herannya mereka seolah memaklumi kelakuan angin yang terkadang menghancurkan. Mereka seolah tak pernah berpikir bahwa anginpun selain menyejukkan juga bisa menghancurkan. Persis seperti abu yang dingin namun nyatanya tidak. Angin kembali bertiup menerbangkan semakin banyak abu yang panasnya membakar semua yang ada. Abu ini menggugurkan daun-daun dari ranting dan dahan pohon. Sekarang yang kulihat hanya pohon kering tanpa daun. Pohon yang masih berdiri tegak namun tampak tak memiliki detak kehidupan di dalamnya. Aku bangun diatas tumpukan abu. Ternyata seluruh dasar hutan ini berwarna putih bersih. Indah sekali namun bulu kudukku berdiri seketika saat melihat banyak warna merah yang menodai putihnya dasar hutan. Apakah itu darah? 1

Tempat ini seperti tempat penjagalan suatu makhluk. Aku segera berdiri dari tidurku tapi saat melakukannya seperti ada sesuatu yang keluar dari dalam tubuhku. Sesuatu yang mengalir keluar dan membasahi kakiku. Cairan itu berasal dari dalam perutku yang ternyata menganga. Aku mual melihat berbagai organ perlahan terburai keluar dari dalam perut sampai akhirnya jatuh diatas debu putih dibawah kedua kakiku. Pluk. AHH! dadaku naik turun dengan cepat. Apa aku masih hidup? aku melihat kesetiap sudut tempat ini dengan panik. Tidak ada pohon-pohon kering yang menjulang juga tidak ada abu putih yang turun berterbangan. Dan aku tidak tidur diatas abu putih melainkan diatas rumput. Kuraba seluruh bagian tubuhku. Kepala, dua tangan, dua kaki, perut. Masih utuh. Tidak ada luka menganga di perut. Mungkin hanya mimpi. Paman sudah bangun? seorang anak kecil duduk disampingku. Aku hanya diam menatapnya untuk waktu yang lama. Ya lalu aku kembali diam. Orang itu terlihat berbeda. Aku terus menatapnya. Dia terlihat bercahaya dan hidup. Kenapa paman menatapku seperti itu dia mundur beberapa langkah seperti akan berlari meninggalkanku. Paman pasti penjagal jantung dari hutan barat itu! tuduhnya. Tunggu! Aku bukan orang jahat Nak, bukan penjagal. Aku hanya orang yang tersesat Sungguh? matanya berbinar. 2

Tentu. Lihat apa aku terlihat seperti orang yang jahat anak itu menatapku dengan matanya yang jernih dan hidup. Dia tersenyum kearahku. Kalau begitu paman harus kuajak berkeliling agar tidak tersesat lagi. Tangannya hangat dan di dalam dadanya seperti ada sesuatu yang terus berdegup mengalirkan kehidupan. Aku meraba rongga dadaku. Terlihat sebuah bekas luka melintang yang tidak bisa hilang. Paman aku akan menunjukan sebuah tempat yang luar biasa padamu! anak ini menarikku menuju jalanan yang terlihat begitu menyilaukan dimata. Mereka berkerumun membentuk barisan yang memagari jalan. Ditengah jalan itu ada arak-arakan orang yang memanggul sepasang pengantin. Paman pengantinnya akan segera digiling. Ayo cepat kita harus lihat! Wajah orang-orang itu terlihat bercahaya. Suara detakan jantung mereka begitu kencang dan hidup. Menciptakan kebisingan dalam telingaku. Berisik. Berisik! Angin kembali berhembus membuat orang-orang yang ada di sepanjang jalan dekat pabrik gula ini tersenyum. Mereka terlihat begitu menikmati segarnya angin dari barat. Aku tidak percaya dengan semua ini. Orang-orang ini bodoh! Ada-ada saja. Mereka berduyun-duyun berkumpul di pabrik hanya untuk menyaksikan boneka di giling alasannya untuk keselamatan dan kesejahteraan. Bahkan mereka mengadakan pesto sebulan penuh untuk memperingati awal produksi gula. Konyol! Apa mereka tidak tahu mengenai prosedur keamanan pabrik dan lain sebagainya. Dunia ini sudah berubah semakin maju dan modern. Namun mengapa mereka tidak kunjung berubah? 3

Menurutku menikmati angin yang berhembus jauh lebih menyenangkan dibanding ritual-ritual yang mereka adakan. Menikmati angin yang menggugurkan daun seolah tengah menciptakan musim gugur di daerah tropis. Kekeliruan yang seharusnya tidak dibenarkan namun mereka tidak menyadarinya. Mereka terlampau menikmati angin sejuk yang menidurkan. Paman lihat pengantinnya benar-benar digiling di dalam mesin! Aku melihat seorang anak kecil melompat kegirangan hanya karena menyaksikan pengantin buatan yang digiling. Semoga tahun ini pabrik tidak memakan korban dan produksinya melimpah. Bahkan anak sekecil itu tidak tersentuh kemajuan peradaban. Dia masih mempercayai budaya yang sudah ketinggalan jaman dan tidak rasional. Apa dia tidak pernah menghirup angin barat yang jauh lebih menyejukkan dan menyenangkan dibanding ritual? Angin yang menerbangkanku jauh hingga ke dalam hutan. Hutan masih sama seperti sebelumnya. Aku berdiri diantara pohon yang hanya tegak. Di depanku ada seorang anak kecil yang memandangku Sungguh paman tinggal disini? aku tidak yakin. Aku hanya mengikuti langkah saat datang kesini. Mungkin paman tersesat lagi? anak itu menatapku dengan khawatir membuat cahaya diwajahnya meredup. Paman hutan ini mengerikan banyak cerita kalau orang yang memasukinya akan kehilangan detak jantungnya karena penjagal jantung hidup disini Benarkah? Benar. Dia datang bersama angin lalu menjagal jantung siapapun yang terbuai kesejukannya Paman akan melawannya lalu aku masuk kedalam hutan. 4

Abu putih berterbangan tertiup angin yang berputar-putar melingkupi tubuhku. Apa aku akan mati?. Semuanya gelap. Aku seperti terbang melayang terbawa angin. Apa penjagal jantung akan menjagalku? Tapi dalam rongga dadaku sudah tidak ada lagi detakan. Saat aku membuka mata aku kembali melihat jalan menuju pabrik tempat dilaksanakannya prosesi pengantin giling. Tempat ini masih ramai seperti biasanya. Namun semenjak angin menumbuhkan penjagal jantung, warga memilih untuk membangun dunia baru untuknya sendiri. Aku melihat pengantin diarak dengan cepat sepanjang jalan menuju pabrik tidak ada lagi teriakan girang dari anak kecil juga doa dan harapan yang dipanjatkan. Tidak ada lagi detakan jantung yang bising dari orang-orang yang menyaksikan ritual pengantin giling. Mereka diam menyaksikan. Mereka masih tegak berdiri tapi tampak tak memiliki detak kehidupan di dalamnya. Semuanya begitu sunyi. Sampai pengantin dilemparkan kedalam mesin aku mendengar detakkan yang begitu lemah. Terdengar samar dan putus asa. Saat aku menatap atas aku melihat abu putih yang berterbangan. Abu yang terasa panas dan membakar semua yang ada. Pohon-pohon yang berdiri tegak kini menghilang digantikan oleh manusia-manusia yang berdiri tegak. Mereka diam. Tidak ada cahaya yang bersinar dari wajah mereka. Mereka hanya berdiri menyaksikan tungku pabrik yang mengepulkan asap. Disana ada tumpukan jantung yang sudah berhenti berdetak. Mereka terbakar tungku hingga menyisakan abu yang kemudian diterbangkan oleh angin. Aku kembali menatap atas yang gelap. Atas yang ternyata adalah langitlangit tungku dan abu putih yang membakar adalah abu dari jantung yang berhenti berdetak karena terbakar. 5

Aku melihat tubuhku tengah terbakar dengan dada terkoyak, di dalamnya jantungku masih berdetak lemah. Jantung masa kecilku yang begitu mencintai pabrik dan ritual budayanya. Akan tetapi jantung muda dan tuaku yang terlena angin telah terbakar menyisakan abu putih yang indah namun rusak. Aku diam membiarkan anganku terbang menyaksikan pabrik gula di kampung halamanku. Nyatanya tidak ada penjagal jantung karena hanya aku yang berhak menjagalkan atau mempertahankan jantungku. Dan angin selamanya akan selalu berhembus tanpa bisa dibendung. 6