BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktiva lancar. Secara umum terdapat dua jenis likuiditas, yaitu likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. operasi, dari aktivitas investasi, dan dari aktivitas pendanaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB I PENDAHULUAN. waktu-kewaktu agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan. rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

Nama : WHIKE DWIE PUSPITA NPM : Kelas : 3 EB 15

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari. waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun non profit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, maka tingkat persaingan antar perusahaan akan semakin ketat, untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, perusahaan harus dapat mengelola seluruh kekayaannya, kewajiban dan modal yang dimiliki semaksimal mungkin sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup dan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan dana yang cukup besar dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi seperti manambah tenaga kerja, mesin, dan lain-lain, ataupun adanya perluasan usaha. Dana tersebut berasal dari sumber internal, yaitu dana yang berasal dari modal sendiri dan laba yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dalam suatu periode, sedangkan jika ditinjau dari sumber eksternal, dana diperoleh dari kreditur seperti bank dan lembaga keuangan lainnya, dan juga diperoleh dari investor seperti pemegang saham. Dalam mencapai tujuan perusahaan bukanlah pekerjaan yang mudah, untuk itu diperlukan adanya usaha yang lebih baik ditunjang dengan kemampuan 1

2 managerial dan kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk merencanakan dan mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menggambarkan segala jenis transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak manajemen dapat menentukan langkah nyata agar perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Menurut S. Munawir (2004;157), mengemukakan bahwa: laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaannya. Laporan arus kas merupakan laporan yang sangat bermanfaat dan penting bagi perusahaan, dimana dalam kegiatan operasinya pasti memerlukan kas untuk menjalankan usaha, melunasi kewajiban dan membagikan deviden kepada para pemegang saham, dengan menganalisis laporan keuangan maka para pemakai laporan keuangan dapat mengetahui arus kas masuk dan keluar, selain itu perusahaan dapat memprediksi jumah kas masuk dan keluar untuk waktu yang akan datang. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu sumber dan penggunaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik. Manajemen harus menentukan berapa kas yang harus tersedia agar mampu memenuhi kewajibannya apabila sudah jatuh tempo, karena kelangkaan akan kas merupakan gejala awal dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan

3 perusahaan. Selain itu kas juga disediakan untuk membiayai usaha perusahaan seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, biaya pemasaran, biaya produksi, dan sebagainya. Perusahaan PT. Tri Duta Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil dipilih sebagai perusahaan yang akan diteliti, karena banyaknya industri tekstil yang tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya (going concern), yang disebabkan kesulitan likuiditas akibat membengkaknya kewajiban. Permasalahan ini diperburuk dengan melemahnya daya beli karena persaingan dengan barang impor, melonjaknya harga bahan baku serta macetnya arus kas (cash flow) perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk dipergunakan membiayai segala jenis kegiatannya dan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas. Laporan arus kas perlu diperiksa untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas sehingga kepercayaan kreditor, investor, pelanggan, dan mitra usaha lainnya dapat tetap dipertahankan dan diharapkan akan lebih lancar dalam pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisis sebagai berikut: 1) Bagaimana laporan arus kas pada PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005. 2) Bagaimana tingkat likuiditas pada PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005. 3) Bagaimana pengaruh laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005. 1.3 Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengaruh laporan arus kas terhadap tingkat likuditas pada perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui laporan arus kas pada PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005. 2) Mengetahui tingkat likuiditas pada PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005. 3) Mengetahui pengaruh laporan arus kas terhadap tingkat likuditas PT. Tri Duta Perkasa periode 2003-2005.

5 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh: 1) Penulis Memenuhi salah satu syarat di dalam menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Hasil penelitian ini pula diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan, dan pengalaman dalam menganalisis arus kas perusahaan serta merupakan media pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahan dengan aplikasinya pada perusahaan tempat diadakannya penelitian. 2) Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran, pertimbangan dan dorongan untuk kemajuan perusahaan tersebut terutama dalam penilaian posisi keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis laporan arus kas. 3) Akademis Hasil penelitian yang sangat terbatas ini, diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan dan pemahaman rekan-rekan mahasiswa mengenai masalah yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

6 1.5 Kerangka Pemikiran Melihat perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, semua itu akan menjadi tolak ukur bagi manajemen dalam menilai kondisi keuangan yang telah dicapai dan kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan dan pada akhirnya informasi tersebut diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan yang akan ditempuh perusahaan pada waktu yang akan datang dalam memecahkan masalah atau melakukan perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam kegiatan operasional perusahaan selalu menggunakan kas, baik kegiatan penjualan, pembelian, penggajian, dan sebagainya. Kegiatan tersebut timbul aliran arus kas yaitu arus masuk dan arus keluar. Laporan arus kas dibuat untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk apa kas yang telah diterima akan dialokasikan. Kegunaan laporan arus kas untuk melihat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan atau pengeluaran arus kas yang baik agar transaksi itu berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan risiko, sehingga apabila melakukan transaksi sebaiknya dinilai dengan besarnya kas yang tersedia. Perusahaan yang baik harus membuat perencanaan kas dan prosedur arus kas guna mendukung kegiatankegiatan yang dilaksanakan. Pengertian arus kas menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007; 2.5) yaitu:

7 Arus kas adalah arus masuk dan keluar kas atau setara kas. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu, dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan pada suatu periode tertentu. John J. Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey (2004) mengemukakan bahwa tujuan laporan arus kas sebagai berikut: Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode. Laporan tersebut juga membedakan sumber dan penggunaan arus kas dengan memisahkan arus kas dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan baik rutin maupun tidak rutin selama satu periode. Perusahaan yang mampu menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas operasinya kemungkinan besar memiliki kondisi keuangan yang sehat akan mampu bertahan hidup dan memenuhi kewajiban-kewajiban pada saat jatuh tempo. Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek. Likuiditas sering disebut sebagai tingkat kemampuan perusahaan untuk dapat membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek dari suatu perusahaan dapat diukur dari kemampuannya untuk mendapatkan kas.

8 Kebijakan likuiditas merupakan ketentuan yang dibuat oleh pihak perusahaan untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera di penuhi. Mengukur tingkat perbandingan jumlah kas yang tersedia dengan kewajiban yang harus segera dipenuhi, perusahaan harus melakukan analisis tingkat likuiditas perusahaan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan menurut Irawati (2006) terdiri dari: 1) Rasio Lancar (Current Ratio). 2) Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio). 3) Rasio Kas (Cash Ratio). 4) Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset (Working Capital to Total Asset Ratio). Nilai rasio yang rendah menunjukan adanya masalah likuiditas bagi perusahaan, sedangkan angka yang tinggi berarti menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar. Penilaian likuiditas suatu perusahaan menggunakan analisis ratio pada umumnya digunakan pada perusahaan yang siklus operasinya melampaui satu periode akuntansi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktu jatuh tempo berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau dengan kata lain perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar atau hutang jangka pendek, sedangkan perusahaan yang tidak

9 mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dinyatakan dalam keadaan illikuid. Penelitian sebelumnya mengenai topik yang hampir sama untuk dijadikan bahan referensi bagi penulis yaitu dilakukan oleh sdr.tika Kartika pada tahun 2005. Adapun perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti sebelumnya (sdr.tika Kartika) melakukan penelitian dengan judul ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN yang meneliti perusahaan di bidang industri semen dan hanya memfokuskan pada hasil analisis arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan, dimana hasil penelitian tersebut tidak meneliti pengaruhnya arus kas dengan tingkat likuiditas perusahaan, sedangkan penulis melakukan penelitian dengan judul PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN yang lebih menfokuskan pada pengaruhnya arus kas terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

10 Analisis Laporan Arus Kas Hasil Analisis Laporan Arus Kas Penentuan Tingkat Likuiditas Rasio Likuditas Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset Likuiditas Tinggi Likuiditas Rendah Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

11 1.6 Metode Penelitian Dalam karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang mengolah dan memproses data yang terdapat dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian akan dilakukan analisis sehingga dari data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Sedangkan metode verifikatif yaitu untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan. Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: 1) Penelitian Lapangan Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung pada perusahaan untuk kemudian dipelajari, diolah, dan dianalisis. Adapun langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dilakukan dengan cara observasi yaitu penelitian dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. 2) Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian literatur dengan cara membaca, mempelajari buku-buku referensi maupun artikel yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti oleh penulis. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang objektif, penulis memilih kantor perusahaan PT. Tri Duta Perkasa yang beralamat di Jalan

12 Raya Cicalengka Kabupaten Bandung, sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini diperkirakan selama 3 (tiga) bulan, yang dimulai sejak bulan Maret 2010 sampai bulan Juni 2010.