PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MI AL-ITTIHAAD PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 PURWOKERTO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena terkait dengan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X MAN DI KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MA NU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. KETERBATASAN PENELITIAN

ii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH UNTUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA (Studi pada PT.BPRS Bina Amanah Satria KK Bumiayu)

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : ARIS SETIYANTO NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI NIM

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kondisi Umum MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak. 1. Tinjauan Historis Berdirinya MI Tarbiyatul Athfal Wedung Demak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

P BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

OLEH: EKA SULISTIANI NIM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MI AL-ITTIHAAD PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Oleh: YUYUN NAILUFAR NIM. 072331183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2012 0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi umat manusia, terlebih lagi bagi anak usia dini yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan, sehingga memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup untuk menjalani kehidupannya yang lebih banyak tantangan di kemudian hari. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern seperti sekarang ini, kebudayaan yang ada diseluruh penjuru dunia dapat mempengaruhi kehidupan manusia, terutama pada anak-anak. Untuk itu, masyarakat harus memiliki bekal pendidikan umum maupun pendidikan agama yang cukup untuk membentengi diri dan keluarga dari kebudayaan-kebudayaan yang negatif. Pemahaman terhadap ilmu fiqih diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi generasi muda dalam menghadapi derasnya informasi yang menawarkan berbagai macam kebudayaan. Seseorang yang memahami fiqih dengan baik dalam melakukan segala sesuatu tentu akan mempertimbangkan baik dan buruknya serta pantas tidaknya hal tersebut sesuai dengan norma agama. Dengan demikian, jelaslah ilmu fiqih memang sangat berguna bagi generasi muda. Proses pendidikan secara umum dapat dilaksanakan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Namun secara formal pendidikan adalah yang 1

berlangsung dan diselenggarakan dalam suatu lembaga pendidikan yang diberi nama sekolah. Dalam suatu sekolah diatur segala sesuatunya secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, dan tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling mendukung satu sama lain. Komponen tersebut diantaranya yakni tujuan, materi, strategi, guru, siswa, evaluasi, fasilitas, dan lingkungan belajar. Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, karena pendidik bertanggung jawab dalam upaya mengantarkan peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai tolok ukur tercapainya tujuan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran sangat diwarnai oleh kejelasan tujuan, strategi pencapaian tujuan, dan keterlibatan siswa dalam mencapai tujuan itu. Sinkronisasi dari tujuan, strategi, dan keterlibatan siswa akan dapat menentukan keberhasilan pembelajaran. Disamping itu, keberhasilan proses belajar mengajar juga dipengaruhi oleh tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana, serta lingkungan dimana siswa itu belajar. 1 Untuk memperoleh hasil optimal dalam pembelajaran, maka guru perlu memperhatikan perbedaan individu peserta didik, beberapa perbedaan individu yang sangat penting diperhatikan dalam proses pembelajaran adalah perbedaan 1 Sunhaji, Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009), hlm. 20. 2

kemampuan dasar atau bakat, minat, kecepatan dalam memahami dan menerima materi, dan cara belajar anak. 2 Kemampuan anak didik mempelajari bahan pembelajaran tidaklah sama meskipun mereka sama-sama memperoleh bahan pembelajaran yang sama, dengan guru yang sama, dan dalam kelas yang sama pula. Maka dari itu, guru dituntut untuk dapat memilih dan menetapkan langkah-langkah strategis dalam pembelajaran sehingga semua anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam waktu yang bersamaan. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil manakala tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru dapat tercapai. Adapun salah satu indikator yang dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran adalah daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. 3 Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. MI Al-Ittihaad Pasir Kidul merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadikan fiqih sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang harus diberikan pada peserta didik dan bertujuan agar peserta didik dapat menguasai dan melaksanakan kegiatan ibadah sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang diharapkan pada diri siswa baik di dalam maupun luar sekolah. 2 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Madrasah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 87. 3 Sunhaji, Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar,, hlm. 21 3

Namun berdasarkan wawancara dengan guru fiqih diperoleh informasi bahwa perolehan nilai mata pelajaran fiqih pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 mendapatkan nilai terendah dari nilai mata pelajaran PAI lainnya di semua jenjang kelas, yakni untuk mata pelajaran fiqih dari kelas I V memperoleh nilai rata-rata kelas 80.55, 85.85, 67.38, 66.55, 68.52, 67.41, dan bahkan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). 4 Hal tersebut pastilah ada sebabnya dan penulis ingin mengadakan penelitian di MI ini untuk mengetahui penyebab dari permasalahan yang ada sehingga dapat dicari solusinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Definisi Operasional Untuk memberikan gambaran operasional tentang konsep yang penulis teliti, maka penulis akan memberikan pengertian dan penjelasan tentang istilah pokok yang digunakan, yaitu: 4 Observasi pendahuluan pada tanggal 15 Januari 2011 di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat. 4

1. Pelaksanaan Pelaksanaan memiliki arti proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya). 5 Adapun istilah pelaksanaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran fiqih yang direncanakan dan dilakukan oleh guru terhadap peserta didik. 2. Pembelajaran Fiqih Pembelajaran adalah interaksi antara pengajar dengan satu atau lebih individu untuk belajar, direncanakan sebelumnya dalam rangka untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman belajar kepada peserta didik. 6 Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam 5 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 627. 6 Johnson, dalam Kasful Anwar Us, Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 23. 5

kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya. 7 Jadi, maksud dari pembelajaran fiqih dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang meliputi perencanaan pembelajaran fiqih, proses pembelajaran fiqih, dan evaluasi pembelajaran fiqih untuk menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam. 3. MI Al-Ittihaad Pasir Kidul MI Al-Ittihaad Pasir Kidul merupakan lembaga pendidikan formal tingkat pertama yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI, berlokasi di desa Pasir Kidul kecamatan Purwokerto Barat kabupaten Banyumas yang merupakan sekolah tempat penelitian dalam penyusunan skripsi ini. Berdasarkan penegasan istilah diatas, maka maksud dari penelitian ini adalah suatu penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran Fiqih di MI Al- Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas yang meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran fiqih. 7 Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Ibtidaiyah, hlm. 2. 6

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan dan mengetahui secara jelas pelaksanaan pembelajaran Fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai tambahan wawasan pengetahuan yang berharga bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. b. Memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Fiqih di MI-Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. E. Telaah Pustaka Dalam penelitian yang penulis lakukan memang bukan yang pertama kali dilakukan, karena sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian yang mengkaji tentang pembelajaran fiqih di berbagai sekolah, diantaranya skripsi yang ditulis oleh Sekhun (2008) dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih di SD Islam 7

Plus Tahfidz Nurul Huda Purbalingga. Adapun persamaannya dengan yang penulis teliti adalah sama-sama meneliti tentang pembelajaran fiqih. Sedangkan perbedaannya adalah dalam skripsi tersebut lebih ditekankan pada pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh SD Islam Plus Tahfidz Nurul Huda Purbalingga, salah satunya yakni pada mata pelajaran fiqih dan proses pembelajaran yang dilakukan, mulai dari kurikulum, materi, pendekatan, metode, dan evaluasinya. Sedangkan dalam penelitian penulis adalah tentang pembelajaran fiqih khususnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang meliputi perencanaan, proses, dan evaluasi. Materi fiqih yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah dan di Sekolah Dasar juga berbeda. Jadi, penelitian yang telah dilakukan oleh Sekhun berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Penelitian lain yang hampir sama adalah penelitian Nur Haidir (2008) yang berjudul Problematika Pembelajaran Fiqih di MI Cokroaminoto 02 Kebutuhjurang Kec. Pagedongan Kab. Banjarnegara. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang mata pelajaran fiqihnya, sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut lebih fokus pada problematika yang terdapat dalam pembelajaran fiqih yakni materinya terlalu banyak sehingga tidak sebanding dengan alokasi waktu yang tersedia, kurangnya sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran Fiqih, sebagian siswa ada yang tidak senang dengan mata pelajaran fiqih karena siswa belum memiliki kemampuan membaca huruf hijaiyah. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan khusus meneliti tentang 8

pelaksanaan pembelajaran fiqihnya yang meliputi perencanaan, proses, dan evaluasi, serta yang berhubungan dengan faktor-faktor pendukung serta penghambat. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Penelitian lapangan adalah riset yang dilaksanakan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan, masyarakat, kelompok, atau lembaga yang menjadi objek penelitian untuk mempelajari secara intensif tentang berbagai permasalahan yang diteliti. 8 Untuk itu, peneliti akan meninjau langsung ke lokasi penelitian yaitu di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat terkait dengan pelaksanaan pembelajaran fiqih. Penelitian ini bersifat deskriptif yakni hanya menggambarkan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. Penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa: 8 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, cet V, (Jakarta: Rajawali, 1990), hlm. 23. 9

a. MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas belum pernah ada yang mengadakan penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran Fiqih. b. Berdasarkan observasi awal diperoleh informasi bahwa nilai mata pelajaran fiqih pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 mendapatkan nilai terendah dari nilai mata pelajaran PAI lainnya. 3. Subjek Penelitian Untuk mendapatkan informasi yang tepat, penulis mengambil beberapa subyek penelitian, diantaranya adalah: a. Guru Mata Pelajaran Fiqih Skripsi ini menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran fiqih pada kelas I V. Adapun guru Fiqih di MI Al-Ittihaad yaitu Ibu Minkhatul Mughits, S.Pd.I. (kelas I), Ibu Ismi Indriani, A.Ma. (kelas II), Bapak Solikhin (kelas III dan IV), Bapak M. Nasikhun, S.Pd.I. (kelas V). b. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap semua aktivitas pembelajaran yang terjadi di sekolah. Kepala MI Al-Ittihaad Pasir Kidul adalah bapak Kusnan, S.Ag. Dari kepala sekolah penulis akan memperoleh informasi tentang kebijakan-kebijakan dan aturan umum yang dilaksanakan di MI Al- Ittihaad Pasir Kidul. 10

4. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran fiqih yang meliputi tahap perencanaan, proses, dan evaluasi. 5. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode yaitu: a. Observasi Observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengamati atau mengobservasi obyek penelitian atau peristiwa baik berupa manusia, benda mati, maupun alam. 9 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang letak geografis sekolah, data tentang proses pembelajaran fiqih, data tentang kegiatan evaluasi yang dilakukan, data tentang partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran fiqih mulai dari kelas I sampai V. Observasi yang dilakukan merupakan observasi langsung dimana peneliti mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung pada orang yang menjadi sumber data. 10 9 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 61. 11

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data selengkaplengkapnya tentang hal yang diteliti, yakni hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran fiqih seperti perencanaan yang dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan mengajar, faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran fiqih, dan sebagainya dengan cara bertanya langsung kepada guru mata pelajaran fiqih. Serta untuk memperoleh informasi dari kepala sekolah yang berhubungan dengan berbagai macam data tentang kebijakan yang dilaksanakan di MI Al-Ittihaad. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang sumber datanya berupa majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 11 Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data dokumen tentang kurikulum, daftar nilai siswa, struktur organisasi, visi dan misi, keadaan guru dan siswa, serta perlengkapan sekolah, maupun hal-hal lain yang mempunyai relevansi terhadap penelitian. Penulis menggunakan instrumen berupa pedoman penggalian data dengan teknik dokumentasi yang berisi tentang data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. 10 Ibid, hlm. 63. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 149. 12

d. Teknik Analisis Data Dalam menganalisa data yang telah terkumpul, penulis menggunakan metode deskriptif non statistik, karena dalam penelitian ini penulis memperoleh satu macam data yaitu data kualitatif. Untuk mendapatkan arti data yang penulis dapatkan di lapangan, maka akan digunakan metode analisis data kualitatif. Dalam menjalankan metode ini penulis menggunakan tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data, kemudian pengolahan atau analisis data dengan memberikan penjelasan secara rinci serta argumentatif yang diperkuat dengan pendapat para ahli. a. Reduksi data, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari temanya, serta membuang hal-hal yang tidak perlu, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 12 b. Penyajian data, yakni peneliti menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bentuk teks naratif dan dapat dilengkapi dengan berbagai jenis bagan, matrik, dan grafik. 12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 338. 13

Dengan penyajian data, akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang sedang terjadi dan dapat merencanakan langkah kerja selanjutnya. 13 c. Verifikasi atau penarikan kesimpulan. Setelah dilakukan penyajian data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan awal merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam mengambil kesimpulan penulis menggunakan kerangka metode berpikir induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa yang khusus ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. 14 G. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari skripsi ini, maka perlu dikemukakan pokok permaslahan yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: 13 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Rosdakarya, 2003), hlm. 194. 14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 42. 14

Pada bagian awal berisi halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar bagan. Bab I berisi Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teori yang akan dibahas mengenai pembelajaran Fiqih yang terbagi dalam tiga sub bab: Pertama, pembelajaran yang meliputi pengertian pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Kedua, mata pelajaran fiqih, yang meliputi pengertian, fungsi dan tujuan, ruang lingkup, serta standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran fiqih. Ketiga pelaksanaan pembelajaran fiqih. Bab III merupakan gambaran umum MI Al-Ittihaad Pasir Kidul Purwokerto Barat Kab. Banyumas terdiri dari letak geografis, sejarah berdiri, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana, serta gambaran umum pembelajaran fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul. Bab IV Penyajian data dan analisis data serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Fiqih. 15

Bab V Penutup, meliputi kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup. Bagian akhir skripsi ini akan disajikan daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup. 16

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data mengenai pelaksanaan pembelajaran Fiqih yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihaad Pasir Kidul, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan yang dibuat oleh guru fiqih di MI Al-Ittihaad Pasir Kidul sudah baik karena secara prosedural langkah-langkah yang dilakukan sudah menggambarkan langkah-langkah secara urut, yakni dimulai dari merencanakan tujuan, materi, metode, media, serta diakhiri dengan merencanakan penilaiannya. Isi dari perencanaannya sendiri sudah menggambarkan kegiatan pembelajaran yang efektif untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. 2. Proses pembelajaran Fiqih di MI Al-Ittihaad dilakukan dengan tiga tahapan, yakni kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. a. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan sudah baik, karena selalu diawali dengan kegiatan appersepsi, menyampaikan langkah-langkah kegiatan, dan menyampaikan materi yang akan dibahas, sehingga dapat membuat siswa lebih siap untuk melakukan kegiatan belajar. b. Kegiatan inti yang dilakukan guru belum baik karena dalam kegiatan ini guru tidak melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga keaktifan siswa tidak muncul. 107

c. Kegiatan penutup yang dilakukan guru belum baik, karena dalam kegiatan akhir guru hanya memberi salam saja, tanpa melakukan kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut. 3. Evaluasi yang dilakukan oleh guru sudah baik, karena kegiatan penilaian yang berupa ulangan harian, tengah semester, dan akhir semester dilakukan secara periodik atau terus menerus. B. Saran-saran 1. Guru mata pelajaran Fiqih hendaknya selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya yakni dengan penggunaan metode yang bervariasi, dan penggunaan media sebagai alat bantu. 2. Guru hendaknya sering mengadakan penilaian di akhir kegiatan pembelajaran, sehingga dapat mengetahui apakah siswa sudah paham terhadap materi yang telah disampaikan atau belum. 3. Ketika akan melakukan penilaian, guru hendaknya membuat instrumen penilaiannya terlebih dahulu. 4. Bagi pihak sekolah hendaknya lebih mengoptimalkan penggunaan buku paket fiqih sebagai pegangan siswa dalam belajar, dan media yang ada di MI Al- Ittihaad, sehingga akan lebih memudahkan siswa menerima dan memahami pelajaran. 5. Kepala madrasah hendaknya lebih mengarahkan para pendidik di MI Al- Ittihaad Pasir Kidul untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pembelajarannya. 108

C. Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucap syukur Alhamdulillah atas terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal alamin. 109

DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Ahmad Tanzeh. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras. Ainurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Anas Sudijono. 1996. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Andewi Suhartini. 2009. Ushul Fiqih. Jakarta: Depag. Aristo Rahadi. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Basyirudin Usman. 2005. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers. Departemen Agama RI. 2007. Kumpulan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Depag. Departemen Agama. 2003. Kurikulum dan Hasil Belajar. Jakarta: Depag. http://file.upi.edu/direktori/fip/jur_kurikulum_dan_tek_pendidikan/b ahanajarperencanaanpemb_bukuajar.pdf. http://file.upi.edu/direktori/fip/jur_kurikulum_dan_tek_pendidikan/1 95711211985031-TOTORUHIMAT/prosedur_pembelajaran_di_SD.pdf. Imam Suprayogo dan Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Rosdakarya. Kasful Anwar Us, Hendra Harmi. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta. Mulyasa. 2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Rosdakarya. Nana Sudjana, 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. 110

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara. Sumadi Suryabrata. 1990. Metodologi Penelitian. Cet. V. Jakarta: Rajawali. Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Madrasah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset. Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed.3. Jakarta: Balai Pustaka. Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Yunus Namsa. 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Ternate: Pustaka Firdaus. 111