KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

2016, No Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 T

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 07 /PER/M.KOMINFO/03/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

No.1027, 2014 BPKP. Perwakilan BPKP. Aceh. Yogyakarta. Sulawesi Tenggara. Provinsi. Organisasi. Tata Kerja.

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARKEOLOGI

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/HUK/2003

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/O/2004 TENTANG PERUBAHAN BALAI PELATIHAN TEKNOLOGI GRAFIKA MENJADI BALAI GRAFIKA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01.PR TAHUN 2004 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 12 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

2016, No Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 52/Menhut-II/2013 TENTANG

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang K

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 665/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI MENTERI KEHUTANAN,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan kembali Organisasi dan Tata

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2001 dipandang perlu menetapkan organisasi dan tata kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2001; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 2001; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 155/M Tahun 1999; 4. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang selanjutnya di dalam Keputusan ini disebut Perwakilan BPKP, adalah instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. (2) Perwakilan BPKP dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2 Perwakilan BPKP mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; b. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara; c. pengawasan.terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; d. pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah; e. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah; f. evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah; g. pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya, terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku; i. investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pemhangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya; j. pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; k. pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 Perwakilan BPKP terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat; c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah; d. Bidang Akuntan Negara; e. Bidang Investigasi; f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 5 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan.

Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan program pengawasan; b. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, dan rumah tangga; c. pengelolaan perpustakaan; d. penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Program dan Pelaporan; b. Subbagian Kepegawaian; c. Subbagian Keuangan; d. Subbagian Umum. Pasal 7 Pasal 8 (1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. (2) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan pengembangan pegawai. (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (4) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan. Pasal 9 (1) Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan. (2) Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas, dan evaluasi hasil pengawasan. (3) Bidang Akuntan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. (4) Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. Pasal 10 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional auditor, dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas, Kepala Perwakilan, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan Kepala Subbagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan BPKP serta instansi di luar BPKP sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Pasal 13 Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bila terjadi penyimpangan. Pasal 14 Setiap pemimpin satuan organisasi dalam lingkungan Perwakilan BPKP bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan, dan memberikan bimbingan serta arahan bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 15 Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 16 Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Pasal 17 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugasnya pemimpin satuan organisasi dibantu oleh kepala-kepala satuan organisasi bawahannya, dan dalam rangka bimbingan kepada bawahannya, wajib mengadakan rapat berkala. Pasal 19 Hubungan tugas dan fungsi antara pejabat struktural dan pejabat fungsional auditor akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala BPKP BAB IV LOKASI Pasal 20 (1) Sejak berlakunya Keputusan ini, terdapat 25 (dua puluh lima) Perwakilan BPKP yang nama, lokasi, dan wilayah kerja sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini. (2) Wilayah kerja Perwakilan BPKP DKI Jakarta I dan Perwakilan BPKP DKI Jakarta II ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala BPKP.

BAB V ESELONISASI Pasal 21 (1) Kepala Perwakilan BPKP adalah jabatan eselon IIa. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang pada Perwakilan BPKP adalah jabatan eselon IIIa. (3) Kepala Subbagian pada Perwakilan BPKP adalah jabatan eselon IVa. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Perubahan atas organisasi dan tata kerja menurut Keputusan ini, ditetapkan oleh Kepala BPKP setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 23 Dengan berlakunya Keputusan ini: a. Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-213/K/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP; b. Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-1197/K/1986 tentang Pembentukan Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu dan Propinsi Sulawesi Tenggara, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 30 Mei 2001 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, ttd. ARIE SOELENDRO

Lampiran Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP-06.00.00-286/K/2001 Tanggal : 30 Mei 2001 Nama, Lokasi, dan Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Nomor Nama Lokasi Wilayah Kerja 1. Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Istimewa (DI) Aceh Banda Aceh Propinsi DI Aceh dan 2. Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Utara Medan Propinsi Sumatera Utara dan 3. Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Barat Padang Propinsi Sumatera Barat dan 4. Perwakilan BPKP Propinsi Pekanbaru Propinsi Riau dan Riau 5. Perwakilan BPKP Propinsi Jambi Propinsi Jambi dan Jambi 6. Perwakilan BPKP Propinsi Palembang Propinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Selatan Propinsi Belitung serta 7. Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu Propoinsi Bengkulu dan Bengkulu 8. Perwakilan BPKP Propinsi Bandar Propinsi Lampung dan Lampung Lampung 9. Perwakilan BPKP Propinsi Jakarta Propinsi DKI Jakarta dan DKI I Instansi Pemerintah Pusat I 10. Perwakilan BPKP Propinsi Propinsi Banten dan Instansi DKI II 11 Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat 12. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah 13. Perwakilan BPKP Propinsi DI Yogyakarta 14. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur 15. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Barat 16. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Timur 17. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Selatan 18. Perwakilan BPKP Propinsi Bali 19. Perwakilan BPKP Propinsi Nusa Tenggara Timur Pemerintah Pusat II Bandung Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota di wi1ayahnya Sernarang Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta Propinsi DI Yogyakarta dan Surabaya Propinsi Jawa Timur dan Pontianak Propinsi Kalimantan Barat dan Samarinda Propinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten/Kota di wilayahnya Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Tengah serta Kabupaten/Kota di wilayahnya Denpasar Kupang Propinsi Bali dan Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten/Kota di wilayahnya 20. Perwakilan BPKP Propinsi Makasar Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Selatan 21. Perwakilan BPKP Propinsi Palu Propinsi Sulawesi Tengah dan

Sulawesi Tengah 22. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Utara 23. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara 24. Perwakilan BPKP Propinsi Maluku 25. Perwakilan BPKP Propinsi Irian Jaya Manado Kendari Ambon Jayapura Propinsi Sulawesi Utara dan Propinsi Gorontalo serta Propinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten/Kota di wilayahnya Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara serta Propinsi Irian Jaya, Propinsi Irian Jaya Tengah, dan Propinsi Irian Jaya Barat serta KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP ttd. ARIE SOELENDRO Perwakilan BPKP Bagian Tata Usaha Subbagian Program dan Pelaporan Subbagian Kepegawaian Subbagian Keuangan Subbagian Umum Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi

REKAPITULASI UNIT ORGANISASI DAN ESELON PERWAKILAN BPKP NO UNIT ORGANISASI JUMLAH ESELON II III IV 1. Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Istimewa (DI) Aceh 1 5 4 2. Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Utara 1 5 4 3. Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Barat 1 5 4 4. Perwakilan BPKP Propinsi Riau 1 5 4 5. Perwakilan BPKP Propinsi Jambi 1 5 4 6. Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Selatan 1 5 4 7. Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu 1 5 4 8. Perwakilan BPKP Propinsi Lampung 1 5 4 9. Perwakilan BPKP Propinsi DKI I 1 5 4 10. Perwakilan BPKP Propinsi DKI II 1 5 4 11. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat 1 5 4 12. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah 1 5 4 13. Perwakilan BPKP Propinsi DI Yogyakarta 1 5 4 14. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur 1 5 4 15. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Barat 1 5 4 16. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Timur 1 5 4 17. Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Selatan 1 5 4 18. Perwakilan BPKP Propinsi Bali 1 5 4 19. Perwakilan BPKP Propinsi Nusa Tenggara Timur 1 5 4 20. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan 1 5 4 21. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tengah 1 5 4 22. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Utara 1 5 4 23. Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara 1 5 4 24. Perwakilan BPKP Propinsi Maluku 1 5 4 25. Perwakilan BPKP Propinsi Irian Jaya 1 5 4 Jumlah 25 125 100