Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara
ISI DRAFT Bab I : Ketentuan Umum (Pasal 1-3) Bab II : Perencanaan (Pasal 4-14) Bab III: Pemanfaatan Ruang Udara (Pasal 15) Bab IV: Pengendalian Pencemaran Udara (Pasal 16-72) Bab V: Pemeliharaan (Pasal 73-76) Bab VI: Pengelolaan Informasi (Pasal 77-80) Bab VII: Pengawasan dan Sanksi Administrasi (Pasal 81-89) Bab VIII: Pembiayaan (Pasal 90) Bab IX: Penutup (Pasal 91-94) Lampiran I : Baku Mutu Udara Ambien Pencemar Udara Kriteria Lampiran II: Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memasang Alat Pemantau Udara Ambien Menerus
Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1: Definisi Pasal 2 : Tujuan Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara Pasal 3: Ruang Lingkup
Bab II: Perencanaan Pasal 4 Tahapan Perencanaan: Inventarisasi, Penetapan WPPKU, Penyusunan RPPKU Pasal 5 7 : Inventarisasi Kualitas Udara Pasal 8-9 : Penetapann Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara Pasal 10 14: Penyusunan RPPKU
Bab III Pemanfaatan Ruang Udara Pasal 15: Pemanfaatann Ruang Udara wajib memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup
Bab IV: Pengendalian Pencemaran Udara Pasal 16: Umum Pasal 17 41: Pencegahan Pasal 42-66 : Pemantauan dan Pengujian Pasal 67-70 : Penanggulangan Pasal 71-72: Pemulihan
Bagian Kesatu: Pencegahan Pasal 18 : Amdal - Izin Lingkungan Pasal 19-21 : Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup-> Izin Pembuangan Emisi Pasal 22 25 : Baku Mutu Udara Ambien Pasal 26-28 : Baku Mutu Emisi Pasal 29-31 : Baku Tingkat Gangguan Pasal 32 : Standar Mutu Bahan Bakar Bersih Pasal 33-36 : Kawasan Pencegahan Pencemaran Udara Pasal 37 38 : Instrumen Ekonomi Pasal 39 : Pengelolaan Sistem Transportasi Berwawasan Lingkungan Pasal 40 : Pembinaan usaha dan/atau kegiatan skala kecil Pasal 41: Penetapan Kewajiban Memilikii Manajer Pengendalian Pencemaran Udara
Bagian Kedua: Pemantauan & Pengujian Pasal 42: Umum Pasal 43 48: Pemantauan Kualitas Udara Ambien Pasal 49 51: Pemantauan oleh Penanggung Jawa usaha dan/atau kegiatan Pasal 52: Pemantauan oleh Masyarakat Pasal 53-54: Laboratorium Lingkungan Pasal 55 : Pengujian Emisi dan Kebisingan Enjin Pasal 56-59: Pengujian Emisi dan Kebisingan Sumber Bergerak Pasal 60-66: Status Kualitas Udara Ambien
Bagian Ketiga: Penanggulangan Pasal 67: Setiap orang yang menyebakan terjadinya pencemarann udara wajib melakukan penanggulangan pencemaran udara. Pasal 68: Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menetapkan kebijakan penanggulangan pencemaran udara Pasal 69: Bupati/walikota wajib menetapkan dan mengumumkan keadaan darurat pencemaran udara kabupaten/kota Pasal 70: ang menyebabkan terjadinya keadaan darurat pencemaran udara wajib: a.
Bagian Keempat: Pemulihan Pasal 71 : Penanggungg jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pencemaran udara wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup yang rusak dan/atau tercemar akibat usaha dan/atau kegiatannya. Pasal 72: Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup atas beban biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
Bab V: Pemeliharaan Pasal 73 : Umum Pasal 74 : Mitigasi Perubahan Iklim Pasal 75: Perlindungann Lapisan Ozon Pasal 76: Perlindungann Ekosistem terhadap dampak deposisi asam
Bab VI: Pengelolaan Informasi Pasal 77: Sistem Informasi terpadu dan terkoordinasi Pasal 78: Publikasi Informasi Pasal 79: Publikasi evaluasi RPPKU Pasal 80: Kewajiban Dunia Usaha menyampaikan informasi yang benar dan akurat
Bab VII: Pengawasan dan Sanksi Administrasi Pasal 81: Kewajiban Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota Melakukan Pengawasan Pasal 82: Kewenangann Pejabat Pengawas LH Pasal 83-84: Syarat PPLH Pasal 85: sanksi penghentian sementara apabila tidak memiliki izin Pasal 86-89: Sanksi pelanggaran izin
Bab VIII: Pembiayaan Pasal 90: Pembiayan oleh penanggung jawab usaha, APBN, APBD
Bab IX: Penutup Pasal 91: Peraturan Pelaksanaan yang ada tetap berlaku Pasal 91: PP 41/1999 dicabut Pasal 93: Peraturan Pelaksanaan ditetapkan Paling lambat 5 tahun. Pasal 94: PP berlaku sejak diundangkan
Lampiran I: BAKU MUTU UDARA AMBIEN NASIONAL UNTUK PARAMETER PENCEMAR UDARA KRITERIA
Lampiran II: USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMASANG ALAT PEMANTAU UDARA AMBIEN MENERUS NOMOR JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1 PULP & PAPER 2 SEMEN 3 BESI DAN BAJA 4 PLTU BATU BARA 5 PUPUK 6 PETROKIMIA 7 SMELTER 8 CARBON BLACK 9 RAYON 10 PENGOLAHAN MIGAS 11 EKSPLORASI DAN PRODUKSI MIGAS DARAT DAN PESISIR 12 PERTAMBANGAN SKALA > 10..000 HA 13 OTOMOTIF 14 KAWASAN INDUSTRI