PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH MUTIARA MEDINA G2A007127

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T PERIFER PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP KADAR NITRIT OKSIDA (NO) PADA MENCIT SWISS LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PROLIFERASI LIMFOSIT PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH WILLY SUTEJO G2A

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KADAR REACTIVE OXYGENT INTERMEDIATE (ROI) PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP KADAR AST DAN ALT PADA MANUSIA SEHAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX DOSIS BERTINGKAT TERHADAP FUNGSI FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 Kedokteran Umum DINDA SEKAR PARAMITHA

BAB VI PEMBAHASAN. Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Sel NK. kontrol mengalami kenaikan. Hal ini dapat kita lihat pada grafik berikut ini.

PENGARUH PEMBERIAN GABUNGAN EKSTRAK Phaleria macrocarpa DAN Phyllanthus niruri TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS LIMPA PADA MENCIT BALB/C

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 mencapai 1,85% per 1000 penduduk. Penyebab malaria yang tertinggi

PENGARUH PEMBERIAN TOLAK ANGIN ANAK CAIR TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS YANG DIAMBIL DARI EKSTRAK LIMPA MENCIT SWISS ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam) TERHADAP PROLIFERASI LIMFOSIT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

AINUN RISKA FATMASARI

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK HIPNOTIK SEDATIF ANTARA DUA JAMU TERHADAP MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai.

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

ABSTRAK. Dilanny Puspita Sari, 2014; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr. M.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

SUCI ARSITA SARI. R

PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN. DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

BAB IV METODE PENELITIAN

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN MASSA OTOT PECTORALIS MAYOR DAN BICEPS PADA USIA REMAJA DAN DEWASA GDE RABI RAHINA SOETHAMA

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

ABSTRAK. F. Inez Felia Yusuf, Pembimbing I : Dra. Rosnaeni, Apt. Pembimbing II: Penny Setyawati M., dr., Sp.PK.,M.Kes.

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP FUNGSI HATI TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN KANKER NASOFARING DENGAN BERBAGAI STADIUM (Studi Observasional di RSUP Dr Kariadi Semarang)

ABSTRAK PENGARUH KOPI ROBUSTA DAN KOPI ARABICA TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI PURIN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JATI BELANDA

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

Kata kunci: salep ekstrak herba meniran, triamcinolone acetonide, penyembuhan luka

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang

SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA. : Pengaruh Pemberian Susu Mengandung EPA pada Jumlah. Sertifikat Ethical Clearance No 150/EC/FK/RSDK/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi alergi terus meningkat mencapai 30-40% populasi

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG DAN PRODUKSI ROI PADA MENCIT BALB/C

ABSTRAK. EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR DAN ETANOL HERBA JOMBANG PADA DERMATITIS ALERGIKA MENCIT GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. Aldora Jesslyn O., 2012; Pembimbing I : Penny Setyawati M, dr., Sp.PK, M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + MANUSIA SEHAT THE EFFECT OF SIMUNOX ON CD4 + T CELLS ON HEALTHY INDIVIDUAL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum MUTIARA MEDINA G2A007127 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2011 1

PENGARUH PEMBERIAN SIMUNOX TERHADAP JUMLAH SEL T CD4 + MANUSIA SEHAT Mutiara Medina 1, Edi Dharmana 2, Neni Susilaningsih 3 ABSTRAK Latar belakang: Sel T CD4 + disebut juga sel T helper yang berperan dalam membantu proses fagositosis dan membantu sel B untuk menghasilkan antibodi. Jumlahnya dalam tubuh manusia dapat dipacu dengan immunomodulator, salah satunya yang terbuat dari herba. Simunox merupakan produk pengembangan dari Tolak Angin dengan tambahan Phyllanti herba (meniran), di mana pada penelitian sebelumnya terbukti dapat meningkatkan proliferasi limfosit dan fungsi fagositosis makrofag pada mencit Swiss. Studi ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian Simunox terhadap kenaikan jumlah sel T CD4 + manusia sehat. Metode: Penelitian eksperimental laboratorium murni dengan randomized control group pretest posttest design dengan menggunakan sampel 50 orang sukarelawan sehat yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan meminum Simunox selama 7 hari sementara kelompok kontrol meminum plasebo. Analisa data dengan uji Shapiro-wilk dan uji paired T-test, sementara untuk membandingkan selisih perbedaan pre dan post pada kelompok perlakuan dan kontrol menggunakan independent T-test. Hasil: Pemberian Simunox terhadap kelompok perlakuan tidak signifikan meningkatkan jumlah sel T CD4 +. Hasil uji paired T-test pada kelompok perlakuan menunjukkan p=0,144. Pada kelompok kontrol, rerata jumlah sel T CD4 + mengalami penurunan, namun selisih perbedaan antara jumlah kelompok pre dan post pada kelompok perlakuan dan kontrol tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,262). Kesimpulan: Pemberian Simunox pada kelompok perlakuan tidak signifikan meningkatkan jumlah sel T CD4 +. Perbedaan selisih pre dan post perlakuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak menunjukkan hasil yang bermakna. Kata kunci: jumlah sel T CD4 +, immunomodulator, Simunox 1 Mahasiswa program pendidikan S-1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2 Staf pengajar Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 3 Staf pengajar Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2

THE EFFECT OF SIMUNOX ON CD4 + T CELLS ON HEALTHY INDIVIDUAL Mutiara Medina 1, Neni Susilaningsih 2, Edi Dharmana 3 ABSTRACT Background: CD4 + T cells are also called T helper cells that help phagocytic process ingested microbes and help B lymphocytes to produce antibodies, they can be stimulated by immunomodulators, one of which is from herbs. Simunox is a modification from Tolak Angin with an addition of Phyllanti herba, where in previous study has been proven to increase lymphocytes proliferation dan phagocytic function in Swiss mice. This study was designed to know if administration of Simunox can increase CD4 + T cells count on healthy individuals. Methods: This was a true experimental research with randomized pretest posttest control group design using 50 healthy individuals which were divided into controlled group and treated group. The treated group was administered with Simunox for 7 days while the controlled group was administered with placebo. The data was analyzed with Shapiro-wilk test and paired T-test, and to compare the difference between pre and post in controlled and treated group was using independent T-test. Result: Administration of Simunox to the treated group was not significantly increase CD4 + T cells count. The result of paired T-test showed p=0,144. In controlled group, mean CD4 + T cells count were decreased, but the difference between pre and post administration in treated and controlled group did not show any significancy (p=0,262). Conclusion: Administration of Simunox could not significantly increase CD4 + T cells. The difference of pre and post administration in treated and controlled group showed insignificancy. Keywords: CD4 + T cells count, immunomodulator, Simunox 3

PENDAHULUAN Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan yang terdiri atas sel, molekul, dan jaringan yang bergabung menjadi sebuah sistem imun, yang terbagi menjadi sistem imun spesifik dan non spesifik. Salah satu komponen dari sistem imun spesifik adalah limfosit T, yang terbagi dalam dua jenis yaitu sel T CD4 + dan sel T CD8 +. Sel T CD4 + berperan antara lain mengaktivasi makrofag untuk menghancurkan mikroba, aktivasi sel T sitotoksik, dan aktivasi limfosit B. 1,2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai penyakit menuntut manusia untuk memiliki kekebalan tubuh yang baik. Salah satu metode yang sering digunakan adalah dengan pemberian immunostimulator. Immunostimulator merupakan agen yang dapat merangsang respons imun melalui jalur tertentu. 3 Salah satu produk immunostimulator yang masuk kategori obat herbal terstandar yang banyak digunakan masyarakat adalah Tolak Angin yang pada studi pendahuluan tahun 2007 terbukti dapat meningkatkan jumlah sel T perifer dan interferon-γ (IFN-γ). Berawal dari Tolak Angin yang telah terbukti memiliki efek immunostimulator, PT. Sido Muncul kemudian mengembangkan produk baru yaitu Simunox, dengan kandungan sama Tolak Angin dengan tambahan ekstrak Phyllanti herba (meniran). Phyllanti herba sendiri pada penelitian sebelumnya terbukti dapat meningkatkan jumlah sel T CD4 + dan disarankan sebagai terapi adjuvant antiretroviral terhadap penderita AIDS. 4,5 Pada penelitian sebelumnya terhadap mencit Swiss, Simunox terbukti dapat meningkatkan proliferasi limfosit dan fungsi fagositosis makrofag dalam dosis tertentu. 6,7 Selain meniran, efek immunostimulator pada Simunox diduga diperantarai oleh kandungan bahan tradisional di dalamnya yang memiliki efek sinergisme, antara lain Amomi fructus (kapulaga), Burmanni cortex (kayu manis), Caryophylli folium (cengkeh), Foeniculi fructus (adas), Menthae arvensitis Herba (daun mint), Usnea thallus (kayu angin), dan Zingiberis rhizoma (jahe). Sebagai contoh, ekstrak Amomi fructus berkhasiat sebagai obat batuk dan karminatif, Foeniculi fructus selain 4

berkhasiat sebagai karminatif juga dapat sebagai obat sariawan, Menthae arvensitis Herba memiliki efek antispasmodik, karminatif, antiemetika, antipiretika, dan stomakik, dan Zingiberis rhizoma dipercaya memiliki efek antiinflamasi dan antiemetika. 8,9 Penelitian ditujukan untuk menganalisis pengaruh pemberian Simunox terhadap respon imun manusia sehat yang diukur dengan parameter sel T CD4 + dan melihat apakah terjadi peningkatan jumlah sel T CD4 + setelah pemberian Simunox dan membandingkannya dengan kelompok kontrol. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai Simunox sebagai immunostimulator, dan dapat menjadi uji manfaat Simunox sebagai salah satu upaya peningkatan pemanfaatan obat tradisional Indonesia. METODE Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral Rumah Sakit Dr. Kariadi selama bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2011. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan metode randomized control group pretest posttest design dengan sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang memenuhi kriteria usia 17-25 tahun, pria atau wanita, memiliki Indeks Massa Tubuh 19 25 kg/m 2, dalam kondisi sehat dengan keadaan umum baik. Sampel penelitian berjumlah 25 orang pada masing-masing kelompok sesuai dengan WHO Guideline. 10 Sebelum diberi tindakan, sukarelawan diambil darahnya untuk mengetahui jumlah sel T CD4 + sebelum perlakuan, kemudian selama 7 hari berikutnya kelompok P (perlakuan) diberi Simunox dalam dosis sachet 15 ml yang diminum sebanyak 2 kali per hari dan kelompok K (kontrol) diberi plasebo yang berisi fruktosa dan menthol, dengan kemasan, bentuk obat, dan rasa yang mirip dengan Simunox. Kedua kelompok tidak mengetahui apakah yang diminumnya merupakan obat asli atau 5

plasebo. Pada hari kedelapan, sukarelawan kembali diambil darahnya dan diukur jumlah sel T CD4 + setelah perlakuan. Analisis data secara statistic menggunakan program SPSS 17.00 for Windows. Data diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro-wilk, kemudian setelah didapatkan sebaran data normal, data pre dan post perlakuan pada kelompok perlakuan dianalisis dengan uji parametrik paired T-test. Selisih perbedaan antara hasil pre dan post perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji parametrik independent T-test. Ketentuan digunakan p<0,05 untuk hasil yang bermakna. 11 HASIL Data pre perlakuan dan post perlakuan yang diperoleh dari kelompok K terdistribusi secara tidak normal berdasarkan uji normalitas Shapiro-wilk (p>0,05), yaitu untuk kelompok K (pre) didapatkan p=0,015 dan kelompok K (post) didapatkan p=0,003, sehingga digunakan median sebagai ukuran pemusatan data dan minimummaksimum sebagai ukuran penyebaran data. Tabel 1. Analisis Jumlah Sel T CD4 + Kelompok Rerata ± Standar Deviasi Median Minimum Maksimum Uji Normalitas (Saphiro-Wilk) P pre 702,68 ± 173,395 719,00 263 1025 0,792 P post 743,64 ± 177,945 797,00 398 1044 0,139 K pre 640,24 ± 191,166 595,00 361 1059 0,015 K post 636,40 ± 243,933 591,00 330 1241 0,003 Berdasarkan data di atas di mana terdapat distribusi tidak normal (p<0,05), maka dilakukan transformasi data. Setelah dilakukan transformasi data, dilakukan uji 6

normalitas kembali di mana sebaran data menjadi normal, pada kelompok K pre p=0,216 dan pada kelompok K post p=0,325. Dengan semua data terdistribusi normal maka dilakukan paired T-test terhadap data pre dan post pada kelompok perlakuan. Gambar 1. Boxplot Jumlah CD4 + pre perlakuan pada kelompok perlakuan dan kontrol Gambar 2. Boxplot Jumlah CD4 + post perlakuan pada kelompok perlakuan dan kontrol Hasil uji paired T-test terhadap data pre dan post perlakuan pada kelompok perlakuan diperoleh nilai signifikansi p=0,144 (p<0,05), yang artinya tidak terdapat kenaikan jumlah sel T CD4 + bermakna pada hasil post-test pada kelompok P. 7

Selisih jumlah sel T CD4 + pada kelompok P dan kelompok K juga dihitung untuk mengetahui apakah kenaikan jumlah sel T CD4 + pada kelompok P lebih tinggi dibanding kelompok K. Selisih jumlah sel T CD4 + pre dan post pada kedua kelompok kemudian diuji normalitasnya dengan uji Saphiro-Wilk, yang menghasilkan distribusi data normal pada selisih pada kelompok P (p=0,998) dan selisih pada kelompok K (p=0,780). Tabel 2. Analisis delta kelompok perlakuan dan control Delta Kelompok Perlakuan Kontrol Rerata ± Standar Deviasi 40,96 ± 135,731-3,84 ± 143,022 Uji Normalitas (Saphiro-Wilk) 0,998 0,780 Untuk membuktikan apakah selisih perbedaan jumlah sel T CD4 + pada kelompok P lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok K, digunakan metode independent T-test untuk dua variabel numerik tidak berpasangan. Hasil independent T-test menunjukkan signifikansi p=0,262 di mana dinyatakan bermakna bila p<0,05. Hasil p=0,262 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara selisih pre dan post perlakuan pada kelompok P dan kelompok K. PEMBAHASAN Nilai rerata jumlah sel T CD4 + sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan, namun jika diolah dengan paired T-test, disimpulkan bahwa peningkatan tidak signifikan, tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah sel T CD4 + sebelum dan sesudah pemberian Simunox, di mana nilai p=0,144 (p>0,05). Sementara pada kelompok perlakuan rerata jumlah sel T CD4 + meningkat, pada kelompok kontrol rerata jumlah sel T CD4 + menurun (delta negatif). Selisih jumlah sel T CD4 + pada kelompok perlakuan dan kontrol kemudian diuji dengan 8

menggunakan independent T-test, yang menghasilkan p=0,262, yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara selisih rerata jumlah sel T CD4 + pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Terdapat peningkatan namun tidak signifikan pada kelompok perlakuan, hal in mungkin bisa dijelaskan dengan penggunaan dosis yang belum cukup untuk meningkatkan jumlah sel T CD4 + secara signifikan, namun tidak dapat dibuktikan karena tidak dilakukan percobaan dengan dosis bertingkat. Sifat immunomodulator yang dimiliki Phyllanti herba juga dapat berpengaruh, mengakibatkan kenaikan jumlah sel T CD4 + berhenti setelah batas tertentu. Hal ini mungkin sebab meniran mengandung flavonoid, yang berfungsi sebagai immunomodulator dan tidak hanya immunostimulator. 12 Selain kedua sebab di atas, perlu diingat bahwa jumlah sel T CD4 + dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain asupan gizi, aktifitas seseorang, kadar hormon tertentu, dan apakah sukarelawan mengalami stress selama masa perlakuan. 13 Faktor-faktor di atas merupakan keterbatasan penelitian di mana peneliti tidak dapat mengeliminasi seluruh faktor di atas. Hasil perbandingan selisih jumlah sel T CD4 + pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan namun tidak signifikan. Hal ini kembali berkaitan dengan kenaikan jumlah sel T CD4 + yang tidak signifikan pada kelompok perlakuan, karena pada kelompok kontrol tidak didapatkan kenaikan jumlah sel T CD4 +. Disarankan dilakukan penelitian lebih lebih lanjut terhadap jumlah sel T CD8 + untuk mengetahui apakah Simunox berpengaruh terhadap kualitas dan bukan kuantitas sel T CD4 + yang dapat dipantau dari aktivasi sel T CD8 +. Penelitian lebih lanjut tentang penggunaan dosis bertingkat pada Simunox juga diperlukan untuk mengetahui dosis tepat dalam meningkatkan respon imun manusia. 9

DAFTAR PUSTAKA 1. Baratawidjaja K, Rengganis I. Imunologi Dasar, Edisi Kedelapan. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia; 2009. 2. Abbas A, Lichtman A, Pillai S. Cellular and Molecular Immunology, Sixth Edition. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2007. 3. Harjono R, Oswari J, Ronaldy D, et al. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta, Penerbit EGC; 2006. 4. Dharmana E, Susilaningsih N. Pengaruh Pemberian Tolak Angin Cair terhadap Jumlah Sel T, Jumlah IFN-γ, dan IL-4 serta Fungsi Hati dan Ginjal Orang Sehat. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2007. 5. Health Kompas. Ekstrak Meniran Bantu Penderita AIDS [homepage on the internet]. c2011 [updated 2008; cited 2011 May 17]. Available from: http://health.kompas.com/read/2008/08/21/17234821/ekstrak.meniran.bantu.pen derita.aids 6. Yuliawan DK. Pengaruh Pemberian Simunox Dosis Bertingkat Terhadap Proliferasi Limfosit pada Mencit Swiss. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2010. 7. Meika D. Pengaruh Pemberian Simunox Dosis Bertingkat Terhadap Fungsi Fagositosis Makrofag pada Mencit Swiss. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2010. 10

8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta, 1985. 9. Sido Muncul. Komposisi dan Kegunaan Jamu Tolak Angin [homepage on the internet]. c2011 [updated 2004; cited 2011 Jan 24]. Available from: http://sidomuncul.com/index.php 10. World Health Organization. Guidelines For Good Clinical Practice (GCP) For Trials On Pharmaceutical Products. Geneva, 1995. 11. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 1 Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi SPSS, Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2009. 12. Suhirman S, Winarti C. Prospek dan Fungsi Tanaman Obat Sebagai Imunomodulator [homepage on the internet]. c2011 [updated 2006; cited 2011 Jul 18]. Available from: http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/edsus/vol19no2/4obat.pdf 13. Bowers JM. Nutrition and Immunity [homepage on the internet]. c2011 [updated 2002; cited 2011 Aug 1]. Available from: http://www.acria.org/treatment/treatment_edu_springupdate2002_eat.html 11