KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Muhammad Adam Mappaompo

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

KONDISI FISIK DAN STRUKTUR TUBUH ATLET SEPAKBOLA USIA 18 TAHUN PSM MAKASSAR. Ilham Kamaruddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

NUSANTARA PGRI KEDIRI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

Transkripsi:

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 10 KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN Ilham Kamaruddin Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602 Abstract: Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan Dalam Permainan Anggar Senjata Degen. Penelitian bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM. Sampel dalam penelitian adalah 60 orang mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM yang diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, dan uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk Test, dan untuk Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi (R) pada taraf signifikan 95% atau α 0,05. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi kekuatan pegangan FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. (2). Ada kontribusi keseimbangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. (3). Ada kontribusi daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. (4). Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut Kata kunci: kekuatan pegangan, keseimbangan, daya ledak tungkai, dan ketepatan degen. Prestasi permainan anggar di negara kita Indonesia belum terlalu menggembirakan, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China, Jepang dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu permainan anggar belum memasyarakat, sarana prasarana, peralatan anggar yang digunakan masih belum memadai dan masih kurangnya club anggar. Bertitik tolak dari hal itu maka PB IKASI melakukan beberapa program untuk mendorong dan meningkatkan prestasi permainan anggar dengan mengadakan try out ke negara-negara lain untuk melatih atau menatar para pelatih-pelatih anggar di Indonesia. Lutan (1988:9) mengungkapkan pandangannya tentang kegiatan olahraga sebagai berikut: Inti dari kegiatan adalah bermain dan dalam kegiatan itu pada manusia memperagakan keterampilannya dalam melakukan suatu gerakan. Berbagai cabang olahraga telah diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat modern. Dari berbagai macam ciri yang singkat dan padat itu, pada akhirnya kita dapat 10

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 11 menyimpulkan bahwa ciri khas kegiatan olahraga adalah peragaan keterampilan fisik untuk mencapai kemenangan atau tingkat kemampuan terbaik, tujuan ini direalisasi dimana seorang terkait dengan peraturan-peraturan. Sebagai atlet anggar berusaha bagaimana supaya olahraga anggar dapat diminati oleh masyarakat luas seperti olahraga lainnya, karena di Sulawesi Selatan atlet anggar masih sangat kurang, ini disebabkan masyarakat kurang berminat dan belum mengetahui tentang olahraga anggar itu sendiri secara luas, juga karena masih kurangnya klub anggar, sarana dan prasarana untuk latihan anggar, peralatanperalatan yang digunakan dalam latihan anggar seperti masker, pakaian anggar dan peralatan lainnya. Walaupun atlet anggar masih kurang, tetapi keikutsertaan atletatlet anggar Sulawesi Selatan disetiap even nasional maupun internasional masih dapat meraih medali atau tempat terhormat, baik kejuaraan nasional seperti PON dan kejurnas-kejurnas lainnya, ini terbukti pada kejurnas tahun 2006 dan pada PON XVII tim anggar Sulawesi-Selatan tampil sebagai juara umum, dan juga pemanggilan atletatlet anggar Sulawesi Selatan masuk Pelatnas. Menurut Harsono (1988) dalam Amahoru (2002:2) Prestasi ditentukan oleh empat aspek penting yaitu fisik, teknik, taktik dan mental, disamping itu faktor sarana dan prasarana juga sangat mendukung peningkatan suatu prestasi. Untuk lebih meningkatkan prestasi anggar di Sulawesi Selatan, maka hal utama yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan dan penguasaan teknik dasar baik untuk semua jenis senjata dalam permainan anggar yaitu: senjata floret, degen dan sabel. Menurut Nur dan Tato (1995:8) bahwa: Teknik dasar olahraga anggar terdiri dari langkah maju, langkah mundur, lompat kebelakang, dan serangan. Disamping teknik dasar, dikenal juga tangkisan yang terdiri dari tangkisan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu yang singkat membutuhkan unsur kondisi fisik yang baik. Namun dalam kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk meningkatkan prestasi anggar usaha yang perlu dilakukan adalah bagaimana semua hal tersebut di atas dapat dimiliki oleh atlet, khususnya kemampuan serangan yang menuntut agar tusukan/serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan dalam waktu singkat dengan tidak mengabaikan kemampuan fisik. Ketepatan tusukan ini sangat menentukan kemenangan dalam pertandingan. Apalagi dalam senjata degen yang sasarannya adalah seluruh tubuh dan tidak diberlakukannya hak menyerang, jadi lawanpun bisa mendapatkan poin secara bersamaan ketika kita melakukan serangan. Kenyataan yang terjadi dilapangan adalah seorang pemain anggar terkadang melakukan tusukan tidak tepat pada sasaran yang sah, sehingga serangan yang dilakukan tidak menghasilkan sebuah poin, malahan situasi ini dijadikan sebagai momen oleh lawan untuk mendapatkan poin pada dirinya. dalam permainan anggar senjata degen, sasarannya yang sah adalah seluruh tubuh dan yang melekat padanya. Hal ini berarti bahwa seorang pemain anggar senjata degen dituntut bisa mendapatkan poin setiap kali ia melakukan serangan. Setidaknya setiap kali melakukan serangan pemain sama-sama mendapatkan poin akibat dari tusukan rangkap (coup double). Hal inilah yang harus dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh atlet dan pelatih untuk terus mengasah ketepatan degen, sehingga hasil diharapkan dalam pertandingan yang akan datang seorang atlet dapat melakukan tusukan tepat pada sasaran yang diinginkannya. Dengan demikian serangan yang dilakukan dalam permainan anggar senjata degen tidak siasia. Masih banyak atlet dan pelatih masih kurang menerapkan latihan-latihan yang mendukung ketepatan tusukan seperti latihan untuk melatih kekuatan pegangan, latihan unutk melatih keseimbangan, dan latihan untuk melatih daya ledak otot tungkai. Padahal unsur-unsur ini dapat mempengaruhi ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Masih

12 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 - Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 12 minimnya pengetahuan tentang pentingnya melatih atau mengaplikasikan latihan tersebut membuat atlet sukar unutk mendapatkan ketepatan tusukan yang maksimal, baik dalam latihan maupun saat bertanding. Sehingga hal ini perlu dikaji lebih jauh untuk dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada atlet dan pelatih tentang latihan-latihan yang perlu dilakukan untuk mencapai ketepatan tusukan yang maksimal dalam permainan anggar senjata degen. Permainan anggar merupakan serangkaian gerakan dasar yang dilakukan melibatkan aktivitas fisik, seperti gerakan dasar menyerang, menangkis, menghindar, ataupun mengelak semuanya memiliki unsur kekuatan pegangan, keseimbangan, dan daya ledak tungkai sehingga diharapkan para atlet anggar memiliki unsur-unsur tersebut. Unsur kekuatan pegangan merupakan unsur yang penting dalam kemampuan memegang senjata juga untuk melakukan gerakan-gerakan cepat dalam waktu yang singkat dengan kekuatan yang maksimal, sehingga dapat menunjang teknik dan kecepatan guna melakukan serangan, gerakan menangkis dan secara tiba-tiba kembali melakukan serangan. Kekuatan pegangan juga berguna untuk mempermudah mempelajari teknikteknik dasar permainan anggar, mencegah terjadinya cedera dan memantapkan sikap percaya diri. Kekuatan pada pegangan digunakan pada saat memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan untuk mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit, lawan juga akan lebih mudah untuk memukul senjata kita sehingga membuat sasaran kita jadi terbuka dan akhirnya lawan dengan gampang melakukan tusukan. Kekuatan pegangan dalam permainan anggar senjata degen juga berguna untuk memelihara tekanan yang kuat pada tangan saat melakukan tusukan, tangkisan atau memukul senjata. Evektifitas serangan dalam permainan anggar bagaimana kita dapat menusuk secara tepat pada bidang sasaran yang sah untuk mendapatkan nilai atau poin. Untuk melakukan hal tersebut maka seorang pemain anggar harus ditunjang oleh beberapa hal seperti kekuatan pegangan, percaya diri yang tinggi, keseimbangan yang baik, daya ledak tungkai yang baik, dan memiliki kepekaan terhadap tempo (timing). Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mempertahankan sistem tubuh, baik dalam posisi gerak dinamis yang mana keseimbangan juga merupakan hal yang sangat penting didalam melakukan suatu gerakan, karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan, dan dalam beberapa hal ketangkasan unsur kelincahan, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988) dalam Henriyadi (2008:18) bahwa Keseimbangan berhubungan dengan koordinasi diri, dan dalam beberapa keterampilan, juga agilitas. Dengan demikian untuk menjaga keseimbangan dalam melakukan kegiatan jasmani, maka gerakan-gerakan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan baik sebagai usaha untuk mengontrol semua gerakan. Keseimbangan merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan serangan. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada Pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet harus dapat bergerak dengan cepat, menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakan-gerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan. Faktor pendukung ketepatan serangan pada permainan anggar senjata degen yang lain adalah daya ledak tungkai. Daya ledak tungkai biasa juga di sebut dengan istilah power yang sangat di butuhkan dalam

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 13 berbagai cabang olahraga apalagi kalau olahraga itu menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan itu harus dilakukan dalam waktu singkat dengan beban yang berat. Untuk melaksanakan aktifitas seperti itu di perlukan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan otot yang di kerahkan secara bersama-sama dalam mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Sajoto (1988:58) bahwa: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini di katakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan atau force x kecepatan atau velocity. Daya ledak sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara cepat dan kuat dalam waktu yang terbatas. Begitu pula dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai. Meskipun pelatih dan atlet telah mengetahui unsur- unsur tersebut penting untuk dikembangkan, namun dalam kenyataannya sebagian besar atlet masih kurang memahami kontribusi unsur kondisi fisik dalam melakukan serangan pada permainan anggar, sehingga hampir pada setiap pertandingan masih nampak adanya atlet yang tidak dapat mempertahankan keterampilan dan kemampuan serangan yang dimiliki mulai dari awal sampai akhir pertandingan, salah satu penyebab utama yaitu karena tidak ditunjung oleh kondisi fisik yang prima, seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Selama ini FIK UNM merupakan sumber atlet anggar Sulawesi Selatan. Terbukti bahwa sebagian besar atlet anggar Sulawesi Selatan adalah alumni dan masih berstatus mahasiswa pada FIK UNM. Mata kuliah anggar sekarang ini adalah mata kuliah pilihan yang disajikan pada FIK UNM. Mahasiswa yang memprogramkan anggar juga semakin meningkat, sehingga setelah mendapatkan perkuliahan anggar, banyak berminat lebih memperdalamnya lagi. Tetapi di sisi lain klub anggar yang ada dikampus tidak berkembang sesuai apa yang diharapkan, sehingga mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah permainan anggar dan ingin lebih mendalaminya, mereka diarahkan untuk bergabung pada klub IPASS yang sampai sekarang masih eksis dan satu-satunya klub yang membina permainan anggar di Sulawesi Selatan. Namun demikian, hal ini tidak menyurutkan minat mahasiswa untuk bisa tetap menekuni dan mengetahui lebih jauh tentang permainan anggar. METODE Jenis penelitian. penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kontribusi kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan tusukan pada permainan anggar senjata degen. Untuk mendukung maksud tersebut di atas, maka digunakan jenis penelitian deskriptif. Variabel merupakan obyek peneliti atau sesuatu yang hendak diselidiki sebagai titik pusat perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti atau diselidiki adalah: Variabel bebas: Kekuatan pegangan, keseimbangan dan dayaledak tungkai. Variabel terikat Ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Untuk dapat dijadikan sebagai acuan yang akan mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu menentukan desain penelitian. Model desain penelitian disesuaikan dengan jenis penelitian, variabel yang terlibat dan teknik analisis data yang digunakan. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan jenis analisis statistik berbentuk analisis korelasi ganda serta analisis regresi. Instrumen tes yang digunakan untuk mengukur kekuatan pegangan, kecepatan reaksi. kelentukan dan serangan langsung adalah instrumen yang digunakan

14 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 14 untuk mendapatkan data kekuatan pegangan adalah dengan menggunakan Hand Grip Dynamometer (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data keseimbangan yaitu dengan menggunakan tes keseimbangan dinamis (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data daya ledak tungkai yaitu dengan menggunakan tes lompat jauh tanpa awalan atau standing broad jump (Jhonson and Nelson). Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan ketepatan tusukan yaitu dengan menggunakan Kuhajda Fencing Tes. Penelitian ini populasinya adalah mahasiswa yang telah dan sementara memprogramkan mata kuliah anggar di FIK UNM sebanyak 185 orang. Menurut Sugiyono (2006:55) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah anggar. Kriteria pengambilan sampel adalah telah mempelajari teknik dasar anggar. Berdasarkan jumlah populasi tersebut, kemudian diambil sebagai sampel sebanyak 60 orang putra. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kekuatan pegangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dengan senjata degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik kekuatan pegangan maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,564. Hal ini berarti 56,4% senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan. Sedangkan sisanya (100% - 56,4% = 43,7%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 75,142 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 8,668 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau kekuatan pegangan benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara kekuatan pegangan terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 56,4%. Hipotesis statistik yang akan diuji:ho : ρx 2 y = 0, H 1 : ρx 2 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka, terima H 0 dan tolak H 1. Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data Keseimbangan terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilita (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik keseimbangan maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,407. Hal ini berarti 40,7% senjata degen dijelaskan oleh

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 15 keseimbangan. Sedangkan sisanya (100% - 40,7% = 59,3%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Dari uji F test, didapat F hitung adalah 39,830 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 6,311 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau keseimbangan benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara keseimbangan terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen mahasiswa FIK UNM, sebesar 40,7%. Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : ρx 3 y = 0, H 1 : ρx 3 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka terima H 0 dan tolak H 1..Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak tungkai terhadap senjata degen mahasiswa FIK UNM, diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,508. Hal ini berarti 50,8% senjata degen dijelaskan oleh daya ledak tungkai. Sedangkan sisanya (100% - 50,8% = 49,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung adalah 59,947 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 7,743 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau daya ledak tungkai benar berpengaruh secara signifikan permainan anggar senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara daya ledak tungkai FIK UNM, sebesar 49,2%. Ada kontribusi kekuatan pegangan FIK UNM. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 15.00 telah diperoleh hasil pada Tabel 7 berikut: Hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : Rx 1,2,3 y = 0, H 1 : Rx 1,2,3 y 0, Jika rho (P value.> α 0, 05), maka terima H 0 dan tolak H 1..Jika rho (P value.< α 0, 05), maka tolak H 0 dan terima H 1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM pada Tabel 7, diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM, yang berarti semakin baik kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar

16 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 16 kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,589. Hal ini berarti 58,9% senjata degen dijelaskan oleh kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permainan anggar. Sedangkan sisanya (100% - 58,9% = 41,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji atau F test, didapat F hitung adalah 0,589 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan tusukan dalam permainan angar senjata degen (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (ketepatan tusukan dalam permaianan anggar senjata degen). Nilai t hitung diperoleh 1,384 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan, atau kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai berpengaruh secara signifikan terhadap senjata degen. Dengan demikian ada kontribusi antara kekuatan pegangan keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM, sebesar 58,9%. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi antara ketiga variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teoriteori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variablevariabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan pegangan terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,751 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,564. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 56,4% dapat ditentukan oleh faktor kekuatan pegangan. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, kekuatan otot merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik, melindungi atlet dari kemungkinan cedera. Hal ini di perjelas oleh pendapat Halim (2004:18) kekuatan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Dengan kekuatan, suatu benda dapat bergerak atau berubah arah tergantung pada fisik benda, besarnya kekuatan, titik tumpuan dan arah kekuatan. Namun dalam permainan anggar secara khusus, kekuatan lebih di arahkan pada kemampuan fisik pegangan. Kekuatan pegangan pada permainan anggar sangat penting, karena hanya dengan pegangan yang kuat pemain dapat melakukan tangkisan yang baik, pemain dapat melakukan gerakan-gerakan tangan serta melakukan serangan dengan tepat. Hal ini diperkuat oleh Ihsan (2006:82) mengatakan bahwa: Kekuatan pegangan pada senjata merupakan salah satu faktor yang penting, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata secara efektif. Dalam permainan anggar, kekuatan pegangan merupakan salah satu unsur kemampuan gerak sebagai kemampuan biomotorik yang dominan. Permainan anggar merupakan sebuah permainan yang menggunakan alat berupa senjata, senjata tersebut dimainkan oleh pemain dengan menggunakan tangan. Untuk itu selama latihan atau bertanding tentu tangan yang memegang senjata harus ditunjang dengan kemampuan fisik kekuatan. Oleh karena itu pegangan pemain dalam memainkan senjata harus kuat selama melakukan teknik-teknik gerakan dalam permainan

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 17 anggar. Dan dengan dasar tersebut kekuatan pegangan digunakan untuk melakukan pergerakan seperti memukul senjata lawan, menangkis serta melakukan gerakan tangan yang dibutuhkan dalam permainan anggar. Kekuatan pegangan juga digunakan untuk mempertahankan posisi ujung senjata agar tetap berada pada daerah sasaran, dan menjaga agar senjata tidak mudah lepas dari pegangan ketika lawan memukul senjata kita, selain itu seorang pemain anggar harus selalu siap siaga dalam menghadapi situasi secara tiba-tiba atau tidak boleh lalai dalam memegang senjata. Oleh karena itu kekuatan pegangan memiliki kontribusi sebesar 56,4% permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi keseimbangan FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,638 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,407. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 40,7% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor keseimbangan. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai ketepatan tusukan dalam permainan anggar yang maksimal. Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot untuk menahan beban atau tahanan yang dilakukan dalam beraktifitas baik secara statis maupun secara dinamis. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Sajoto (1988:58) tentang kemampuan mengatasi titik berat badan yang lebih dikenal dengan istilah keseimbangan bahwa: Keseimbangan atau balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ syaraf otot selama melakukan gerakan-gerakan yang cepat dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih dalam keadaan gerak dinamis.pendapat yang lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah Harsono (1988) dalam Rustanto (2008:25) mengemukakan bahwa keseimbangan atau balance adalah Kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular kita dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efesien selagi kita bergerak. Keseimbangan sangat dibutuhkan pada permainan anggar, terutama pada saat mengarahkan tusukan pada saat menyerang dalam permainan anggar, disini dibutuhkan keseimbangan yang tinggi untuk meletakkan titik berat yang sekecil mungkin agar tusukan pada saat serangan dilakukan dapat terkontrol dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan, serta dapat dengan mudah dalam menentukan maupun melakukan gerakan selanjutnya, seperti melakukan tangkisan, melompat kebelakang atau melanjutkan serangan itu dengan gerakan langkah dalam serang ataupun dengan gerakan flash. Keseimbangan badan yang baik dapat memberikan dukungan dalam hal ini mempertahankan sasaran ujung senjata permainan anggar senjata degen. Sebagai contoh pada saat melakukan tangkisan dan serangan dalam permainan anggar atlet harus dapat bergerak dengan cepat menangkis serangan lawan atau melompat kebelakang dan secepat itu pula kembali melakukan serangan balik dengan gerakangerakan yang dapat mengecoh lawan sehingga serangan dapat mengenai daerah sasaran pada lawan, artinya ketika atlet bergerak atau bertindak, secepatnya pula dapat menimbang untung ruginya apabila menempatkan posisi badannya yang tidak seimbang dibandingkan dengan posisi badan yang lebih seimbang guna lebih mengefektifkan gerakan. Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa apabila keseimbangan terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Selanjutnya semakin baik keseimbangan seseorang maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian keseimbangan sangatlah dibutuhkan dalam senjata degen, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa

18 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 18 keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 40,7% permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi daya ledak tungkai FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,713 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,508. Kedua variabel ini berhubungan sangat berarti dimana 50,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan oleh faktor daya ledak tungkai. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak tungkai dapat memprediksi senjata degen mahasiswa FIK UNM. Dari hasil R square (koefisien determinasi) dapat dikatakan bahwa peranan daya ledak tungkai cukup besar terhadap ketepatan degen mahasiswa FIK UNM. Hal ini sesuai dengan uraian pada sebelumnya bahwa pemain anggar yang mempunyai daya ledak tungkai yang prima akan mudah melakukan gerakan menyerang dan mengarahkan senjata dengan baik, karena daya ledak tungkai merupakan perpaduan antara kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerkkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dan kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sajoto (1988:58) bahwa: Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum,dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dari pendapat tersebut di atas menyebutkan dua unsur yang penting dalam power yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot dalam menggerakkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan, batasan power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Daya ledak tungkai atau tenaga eksplosif ini sangat diperlukan pada saat melakukan serangan, karena setelah tangan diluruskan dan ujung senjata diarahkan kesasaran maka gerakan selanjutnya mengangkat kaki kedepan dibarengi dengan muluruskan tungkai kaki belakang yang disertai tolakan sekuat dan secepat mungkin sehingga lutut kaki depan berada diatas sejajar dengan ujung jari-jari kaki. Dengan demikian, untuk membawa ujung senjata kepusat sasaran diperlukan daya ledak tungkai. Untuk menampilkan gerak eksplosif diperlukan unsur kekuatan otot maupun kecepatan otot yang dikombinasikan dalam suatu gerakan terpadu. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ateng (1992:140) bahwa tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang singkat. Dalam permainan anggar, Daya ledak sangat penting dalam setiap aktifitas pada cabang-cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki dan juga olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara meledak dalam waktu yang terbatas. dalam permainan anggar, daya ledak tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan serangan agar bisa tepat pada sasaran yang diinginkan. Ketika ujung senjata tidak dapat sampai pada sasaran yang diinginkan, maka yang mendorongnya adalah daya ledak tungkai. Begitu pula saat seorang pemain mendapatkan momen atau timing untuk melakukan serangan, maka yang banyak membantu untuk memanfaatkan waktu yang singkat itu adalah daya ledak tungkai. Dari uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa apabila daya ledak tungkai terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. Selanjutnya semakin baik daya ledak tungkai seseorang maka semakin baik pula ketepatan tusukannya dalam permaianan anggar senata degen. Dengan demikian daya ledak tungkai memiliki kontribusi sebesar 50,8% terhadap ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen pada mahasiswa FIK UNM. Ada kontribusi antara kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,773 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05, sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,598.

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 19 Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi ketepatan tusukan, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersama-sama oleh ketiga variabel tersebut Pelaksanaan gerakan pada beberapa teknik dalam permainan anggar yang menuntut agar serangan yang dilancarkan tepat pada sasaran dan waktu yang singkat sehingga membutuhkan unsur kondisi fisik atau kemampuan fisik yang baik. Kemampuan fisik pemain atau atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan harus direncanakan secara baik serta sistematis ditujukan untuk meningkatkan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan memungkinkan pemain untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Sehingga jika peningkatan kondisi fisik tercapai dengan baik, maka: Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. Akan ada peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kalau faktor tersebut tidak atau kurang tercapai setelah suatu masa latihan tertentu, berarti perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi. Semakin jelas kemampuan fisik yang tinggi memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan mutu permainan. Kondisi fisik atau kemampuan fisik yang dimaksud adalah kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai FIK UNM. Dalam permainan anggar serangan merupakan proses gerakan yang dilakukan oleh pemain untuk memperoleh nilai. Nilai diperoleh apabila pemain dapat mengenai bidang sasaran atau perkenaan yang sah pada senata degen. Serangan adalah suatu pergerakan yang dilakukan oleh pemain dimulai dengan meluruskan lengan yang memegang senjata dengan ujung senjatanya diarahkan ke bidang sasaran. Serangan dapat merupakan tindakan atau gerakan lanjutan dari posisi bertahan, perubahan dari sikap bertahan ke sikap menyerang dapat dimulai dengan melakukan langkah maju yang bertujuan untuk mendekati lawan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sajoto (1998:59) Ketepatan merupakan kemampuan untuk mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Berdasarkan pendapat diatas ada dua hal yang perlu untuk pahami bahwa ketepatan bukan hanya dalam bergerak (bertindak) yang sesuai, tetapi lebih diarahkan pada sasaran yang dapat tercapai dengan tepat. Rangkaian gerak serangan untuk melakukan tusukan harus dimulai dengan melakukan lengan yang memegang senjata dengan ancaman ujung senjata tertuju pada bidang sasaran lawan. Dalam suatu serangan tangan yang memegang senjata diluruskan dengan cepat dan lancar, senjata dipegang dengan lembut namun kuat dan langsung diluruskan pada arah sasaran yang dikehendaki kemudian kembali ke posisi semula. Pada saat dua pemain anggar berada pada jarak yang cukup berjauhan sehingga tidak satupun yang dapat menjangkau bidang sasaran, hanya dengan meluruskan lengan dengan senjata, disamping perlu mengambil langkah yang panjang. Dari analisa gerak tersebut dapat diungkapkan senjata dapat diluruskan atau bertahan dengan baik di tangan, bilamana tangan yang memegang senjata ditopang dengan adanya kemampuan fisik kekuatan pegangan. Sebab senjata akan bergerak dengan lurus dalam melakukan serangan. Untuk mempertahankan senjata agar maksimal didalam melakukan tusukan harus ditunjang dengan kekuatan pegangan. Oleh karena itu kekuatan pegangan sangat berfungsi untuk mempertahankan senjata, karena hanya dengan kekuatan pegangan pemain dapat mempermainkan senjata dengan efektif, apabila pegangan tidak kuat, maka kemungkinan mempertahankan sasaran senjata sangatlah sulit. Disamping itu gerakan tusukan dapat diperoleh dengan mencapai nilai atau poin harus memiliki suatu gerakan yang cepat dan tepat pada

20 Jurnal Ilham, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan I I, Pegangan, Nomor 1, Keseimbangan Juni 2011, hlm. Dan Daya 10 Ledak 21 Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 20 sasaran. Cepat dan tepat dapat diperoleh bila pemain memiliki keseimbangan dalam melakukan serangan dengan baik. Dalam melakukan serangan sangat dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk tetap menjaga posisi tubuh agar tetap pada posisi serangan yang sesungguhnya, sehingga arah ujung senjata kita tetap pada sasaran yang ada. Disisi lain bahwa tungkai yang menopang sebuah pergerakan harus ditunjang dengan adanya daya ledak tungkai. Sebab tungkai akan selalu bergerak untuk memperoleh nilai dalam menyerang. Tusukan dengan melakukan serangan sebagai suatu gerakan tunggal yang terpenting dan harus dikuasai oleh pemain anggar. Dengan demikian ketepatan tusukan dapat dilakukan dengan baik bila ditunjang dengan adanya kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Permainan anggar suatu kesatuan pelaksanaan pergerakan lengan dan kaki. Oleh karena itu dalam melatih anggar, pelatih harus meningkatkan latihan antara tangan dan kaki. Namun perlu diketahui bahwa ketiga variabel yang diteliti adalah sebagian dari penunjang dalam pencapaian ketepatan tusukan dalam permainan anggar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas, yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap ketepatan tusukan adalah kekuatan pegangan yaitu sebesar 56,4%. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai dapat memprediksi senjata degen, dimana 59,8% ketepatan tusukan dapat ditentukan secara bersamasama dari ketiga variabel tersebut di atas. Selebihnya ketepatan tusukan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari hasil koefisien determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa peranan secara bersama-sama kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai sangat besar terhadap ketepatan degen dan ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak bisa berdiri sendiri untuk meningkatkan ketepatan tusukan. Apabila salah satu dari variabel itu tidak ada maka akan sulit menampilkan ketepatan tusukan yang baik dan maksimal. Dengan demikian, jika kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai terus ditingkatkan akan sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan senata degen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen sebaiknya memiliki kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan: Kekuatan pegangan cukup memberikan kontribusi yang berguna FIK UNM. Keseimbangan memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Daya Ledak Tungkai cukup memberikan kontribusi yang berguna terhadap ketepatan degen mahasiswa mahasiswa FIK UNM. Kekuatan pegangan, Keseimbangan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama cukup memberikan kontribusi yang berguna mahasiswa FIK UNM. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Kepada atlit anggar, agar selalu memperhatikan dan melatih diri dan membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai untuk meningkatkan senjata degen. Kepada pembina maupun pelatih anggar, direkomendasikan bahwa kiranya dalam upaya meningkatkan

Ilham, Kontribusi Kekuatan Pegangan, Keseimbangan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Tusukan 21 ketepatan tusukan dalam permainan snggar senjata degen, hendaknya perlu memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti kekuatan pegangan, keseimbangan dan daya ledak tungkai. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan ketepatan tusukan dalam permainan anggar senjata degen. DAFTAR RUJUKAN AFA. 1994. Know the Game Fencing. London: A & C Black Publishers Ltd. Amahoru, Nurul Musfira. 2002. Kontribusi koordinasi, Reaksi Tangan dan daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan serangan Dalam Permainan anggar. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Bower, Muriel and Mori. Torao. 1996. Fencing. USA:WMc.Brown Company Publishers. Crosnier, Roger. 1968. Fencing With The Foil. London:Printed in Great Britain. Deladrier, Clovis. 1954. Modern Fencing A Comprehensive Manual For the Foil, the Epee, the Sabre. Annapolis: The United States Naval Institute. Elaine, Charis. 2001. Fencing, Steps to Success. Amerika:Kinetis Publisher. Inc. Garret, Maxwell R. 1961. Fencing Athletic Institute. New York, Series Sterling Publishing Co. Inc. Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: Sum Press. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta:P2LPTK. Hendryadi. 2008. Kontribusi Kekuatan Pegangan Kecepatan Reaksi Tangan dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Serangan Dalam Permainan Anggar Senjata Floret Mahasiswa FIK UNM.Makassar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Ihsan, Andi. 2006. Permainan Anggar. Makassar: Badan Penerbit UNM. Jensen, C.R, Gorden W, and Begester,BL. 1983. Aplied Kinesiology and Boimekanic. New York: McGrow Hill Book Company. Lutan, Rusli. 1988. Belajar Pilihan Soft Ball. Jakarta: FPOK Dirjen DIKTI, Departemen P & K. Norc Ross Rom. 1978. Fencing the Foil. London: Pentos Group. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani.. Jakarta: Dirjen Olahraga Nur, Jacob dan Tato, Kahar. 1995. Pedoman Permainan dan Peraturan Permainan Anggar. Makassar: Diktat FIK UNM Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi. 2008. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Rahantoknam, BE. 1988. Belajar Motorik; Aplikasi Didalam Pendidikan Jasmani dan Olah Raga. Jakarta:Dirjen Dikti. PALPTK.. Rustanto. 2008. Analisis kecepatan Reaksi Tangan, Kekuatan Tungkai dan Keseimbangan dengan Kecepatan Serangan dalam Olahraga Anggar Jenis Sensata Floret.Makassar: FIK UNM Sajoto, 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK. Santoso Singgih. 2006. Menguasai statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta:Elex Media Komputindo Suhantoro. 1999. Pedoman Pembinaan Kesegaran Jasmani untuk Tenaga Kerja. Jakarta:Menpora.