Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21 ini Indonesia dihadapkan pada masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

MENJADI GURU PROFESIONAL

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidik. Hiryanto. ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

KONSEP DASAR PROFESIONALISME PENDIDIKAN BAGIAN 1. Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

MENINGKATKAN PROFESI GURU MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

PERSIAPAN PROFESI GURU PENDIDIKAN JASMANI

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

Kode Etik Guru Indonesia

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN. Tuesday/September 6th, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

Etika Guru Definisi Etika: 1. Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai 2. Ilmu tentang tingkah laku 3. Ilmu yang menyelidiki mana yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB II KAJIAN TEORI. tentang sesuatu hal seperti orang atau peristiwa, (c) orang -orang yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

PROFES PRO SIONALISM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru. Namun,

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

Transkripsi:

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd. MATERI ORASI ILMIAH YUDISIUM PERIODE IV TAHUN 2011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AULA BAU, 1 DESEMBER 2011 ETIKA KEGURUAN Oleh: Dr. Endang Poerwanti, M.Pd.

A. Apakah Guru Dapat disebut Sebagai Profesi? Dalam bidang pekerjaan, profesi berarti pengakuan akan suatu jenis pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih. Kalau Anda memilih guru sebagai profesi, maka sebenarnya Anda menyatakan bahwa pekerjaan yang dipilihnya adalah pendidik. Suparlan (2006) menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat disebut sebagai profesi yaitu adanya pengakuan oleh masyarakat dan pemerintah mengenai bidang layanan tertentu, bidang ilmu yang menjadi landasan teknik dan prosedur kerja memiliki karakteristik yang berbeda dengan bidang pekerjaan lain. memerlukan proses pendidikan prajabatan yang sistematis. memiliki mekanisme yang diperlukan untuk melakukan seleksi secara efektif, memiliki organisasai profesi yang dapat melindungi kepentingan anggotanya, Sejalan dengan hal tersebut Soelaeman (1985) memberikan lima ciri yang terkait pekerjaan dikatakan sebagai profesi. yaitu memiliki fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan oleh warga masyarakat menuntut adanya ketrampilan atau keahlian yang didukung olehdisiplin ilmu tertentu untuk memperoleh ketrampilan atau keahlian tersebut didukung oleh keilmuan tertentu ada kode etik sebagai pedoman berprilaku dan melaksanakan tugas profesionalnya, sebagai konsekuensi layanan yang diberikan ada imbalan finansial yang memadai. Untuk menjawab pertanyaan guru apakah guru sebagai profesi, dapat digambarkan sbb : No Syarat guru sebagai profesi Kenyataan Empiris 1. Memiliki fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan oleh warga masyarakat 2. Menuntut adanya ketrampilan atau keahlian tersebut didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu 3. Didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu Masyarakat memerlukan kehadiran guru, Bahkan dalam kondisi tertentu menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada guru LPTK memberi pendidikan bagi calon guru Lembaga diklat utk meningkatkan komptensi guru Dalam era otonomi daerah, pembinaan guru diserahkan kepada pemerintah daerah Ada sistem dan mekanisme diklat Didukung oleh ilju pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh LPTK 4. Memiliki organisasai profesi dan ada kode etik bagi anggotanya dalam berprilaku dan dan disertai dengan sangsi tertentu 5. Berhak untuk memperoleh imbalan finansial dan materiil. Memiliki organisasi PGRI Memiliki organisasi pembinaan profesional guru seperti KKG, MGMP dan lain sebagainya Memiliki kode etik guru Memiliki sistem penggajian Sistem kenaikan pangkat berdasarkan angka kredit B. Apakah yang menjadi Tugas Guru? Tugas guru dalam masyarakat, menuntut guru selalu uswatun hasanah ; dapat memberikan contoh atau tauladan kepada murid-muridnya. Karena eksistensi guru tidak hanya bertugas di sekolah tetapi juga di masyarakat, sehingga dimanapun guru berada harus menjadi contoh yang baik, tindak tanduk guru harus mencerminkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, karena guru menjadi panutan bagi siswa dan masyarakat disekitarnya. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Dalam pasan 40 ayat 2 UU Nomor 20 tahun 2003 dinyatakan lebih lanjut bahwa guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sbb (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Peran dan tugas pokok guru tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut (Husin, 1995). : No Tugas Tugas pokok 1. Pendidik Mengembangkan kepribadian Membina budi pekerti 2. Pengajar Menyampaikan ilmu pengetahuan Melatih keterampilan, memberikan panduan atau petunjuk Paduan antara memberi pengetahuan, bimbingan dan keterampilan Merancang pengajaran Melaksanakan pembelajaran Menilai aktivitas pembelajaran 3. Fasilitator Memotivasi siswa/i Membantu siswa/i Membimbing proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai Menggunakan pertanyaan yang merangsang siswa untuk belajar. Menyediakan bahan pengajaran Mendorong siswa/i untuk mencari bahan ajar Menggunakan ganjaran dan hukuman sebagai alat pendidikan Mewujdkan disiplin 4. Pembimbing Memberikan petunjuk atau bimbingan tentang bagaimana belajar Mencari kekuatan dan kelemahan siswa/i Memberikan latihan Memberikan penghargaan kepada siswa Mengenal permasalahan siswa dan menemukan pemecahannya Membantu siswa untuk menemukan bakat dan minatnya Mengenali perbedaan individual siswa 5. Pelayan Memberikan pelayanan pembelajaran sesuai perbedaan individual Menyediakan fasilitas pembelajaran dari sekolah seperti ruang belajar, meja-kursi, papan tulis, almari dan sebagainya Memberikan layanan sumber belajar 6. Perancang Menyusun program pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku Menyusun rencana mengajar Menentukan strategi dan metode pembelajaran sesuai dengan konsep PAKEM 7. Pengelola Melaksanakan administrasi kelas Melaksanakan presensi kelas Memliih strategi dan metode pembelajaran yang efektif 8. Inovator Menemukan strategi dan metode mengajar yang efektif Meningkatkan keterampilan dalam strategi dan metode mengajar Mau mencoba dan menerapkan strategi pembelajaran yang baru 9. Penilai Menyusun tes dan instrumen penilaian lain

Melaksanakan penilaian terhadap siswa secara obyektif Mengadakan pembelajaran remedial Mengadakan pengayaan dalam pembelajaran C. Apakah yang disebut dengan Kompetensi Guru? Pengertian Kompetensi mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks, yakni, pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan perbuatan yang diamati. Kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta pelaksanaannya secara utuh. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan Secara formal guru sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relepan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip, yakni : 1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. 2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan keimanan, ketaqwaan dan akhlaq mulia. 3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang sesuai dengan bidang tugas. 4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. 7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. 8) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. (UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Sedang kompetensi keguruan adalah seperangkat kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujutkan kinerja secara efektif. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah : pertama, kompetensi pedagogik, kedua, kompetensi kepribadian, ketiga, kompetensi profesional, dan keempat, kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut di atas, harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat menuju pendidikan yang berkualitas, efektif dan efisien 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampauan mengelolah pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik meliputi : a. Pemahaman terhadap peserta didik dengan memanfaatkan (1) prinsip perkembangan kognitif, (2) prinsip-prinsip perkembangan kepribadian (3) Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik b. Perncanaan pembelajaran, meliputi (1) memahami landasan pendidikan (2) menerapkan teori belajar dan pembelajaran, (3) menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar, dan (4) menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih c. Pelaksanaan pembelajaran meliputi (1) menata latar (setting) pembelajaran dan (2) melaksanakan pembelajaran yang kondusif d. Mengevaluasi hasil belajar meliputi (1) merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan, (2) menganalisis hasil untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar, (3) memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum

e. Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki melipui (1) memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik dan (2) memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif, bewibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik meliputi (1) memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, (2) berakhlak mulia dan menjadi teladan, (3) memiliki kepribadian yang dewasa, (4) kepribadian yang arif, dan memiliki kepribadian yang berwibawa 3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara mendalam, yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. a. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi, meliputi (1) memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, 92) memahami hubungan konsep antara mata pelajaran yang terkait, dan (3) menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari b. Menguasai struktur dan metode keilmuan yaitu (1) menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi, dan (2) memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau keheren dengan materi ajar 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar a. mampu berkomunikasi dan berintraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik b. mampu berkomunikasi dan berintraksi secara efektif dan efisien dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan c. mampu berkomunikasi dan berintraksi secara efektif dan efisien dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar D. Bagaimana Etika Keguruan? Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat, apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Secara spesifik etika profesionalisme guru profesional tersebut dihubungkan dengan : 1. Peraturan perundang-undangan, 2. Organisasi profesi, 3. Teman sejawat, 4. Peserta didik, 5. Tempat kerja, 6. Pemimpin, dan 7. Pekerjaan 1. Etika Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Pada Kode Etik Guru Indonesia disebutkan : Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Karena itu guru perlu mengetahui kebijakan pendidikan, sehingga dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut secara konsisten, misalnya peraturan tentang kurikulum sekolah, pendidikan gratis, pelaksanaan UASBN 2. Etika Terhadap Organisasi Profesi Guru dituntut memelihara dan memaksimalkan peran organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Dasar ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya peranan organisasi profesi sebagai wadah dan sarana pengabdian. PGRI sebagai organisasi profesi memerlukan pembinaan, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru.

3. Etika Terhadap Teman Sejawat Guru wajib memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. Ini berarti guru hendaknya dapat menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya, juga guru hendakanya menciptakan dan memeliharah semangat kekeluargaan serta kesetiakawanan sosial didalam lingkungan di luar kerjanya. 4. Etika Terhadap Peserta Didik. Pada kode etik guru dijelaskan Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Dasar ini megandung beberapa prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam menjalangkan tugasnya sehari-hari, yakni tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. 5. Etika Terhadap Tempat Kerja Suasana yang baik di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Hal ini disadari dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban menciptakan suasana yang baik dalam lingkungannya. Untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif. Dalam kode etik guru dinyatakan bahwa Guru menciptakan suasana di sekolah dengan sebaikbaiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 6. Etika Terhadap Pemimpin Sebagai salah satu anggota organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi, guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari pengurus cabang, daerah sampai ke pusat, sehingga guru harus taat kepada pemimpinya, dan penentu kebijakan. 7. Etika Terhadap Pekerjaan Profesi guru berhubungan dengan peserta didik, sengan segala keunikan mereka, sehingga memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi. Pelaksanaan terhadap etika profesi tersebut dapat dilihat dari komitmen guru yang meliputi : komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial, komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah, komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik, komitmen untuk menciptakan pengajaran bermutu. Sedangkan ciri komitmen guru profesional nampak pada tingginya perhatian terhadap siswa-siswi, banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan, bekerja sebanyak mungkin untuk orang lain. Siap-sedia di manapun Tanggap terhadap perubahan REFERENSI Soelaeman, M.I. 1985. Menjadi Guru. Bandung :Diponegoro, Suparlan, 2006. Guru sebagai Profesi. Yogjakarta, Hikayat Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. Mulyasa E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosydakarya UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen Haji

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.