BAB I PENDAHULUAN. antara satu sama lain, hal ini dapat kita lihat dari kegiatan muamalah, melalui kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. berbuat dan bertingkah laku yang baik agar dapat bermuamalah dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah salah satu cara memperoleh hak (kepemilikan) suatu barang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG KONTRAK KERJA DALAM ISLAM (AL- IJÃRAH)

BAB I. 1. Untuk Mengetahaui Wakaf Produktif Melalui Akad Ijarah Di Masjid Al-Mukhlis Dinoyo Malang. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

Porsi. Nasabah. Porsi. Bank. SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Equity. Profit Distribution.

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam kehidupan yang sekarang di dunia dan dalam kehidupan yang akan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lain. Kegiatan yang lebih banyak dan efektif ialah jual beli. Disamping sebagai

BAB I PENDAHULUAN. seperti jual beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam, utang-piutang, dan lainlainnya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV UPAH (IJARAH) MENURUT HUKUM ISLAM

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan sebagai berikut (1) Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. pinjam meminjam, sewa menyewa, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan. berpegang pada Al-Qur an dan hadis sebagai dasarnya.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENGENAI PROSES

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk Allah SWT yang memiliki hak untuk hidup dalam lingkungan dan berinteraksi dalam masyarakat sekitar, saling memiliki ketergantungan antara satu sama lain, hal ini dapat kita lihat dari kegiatan muamalah, melalui kegiatan muamalah ini kita saling membantu dan tolong menolong untuk meringankan beban hidup sesamanya, 1 terutama dalam hal yang bersipat fositif, namun yang di maksut di sini adalah persoalan upah mengupah atau yang di sebut ijarah. Ijarah secara bahasa berati upah atau sewa. Jasa atau imbalan sesungguhnya merupakan transaksi yang yang memperjual-belikan manfaat suatu harta benda. Transaksi Ijarah merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalat yang banyak di lakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.2 Dalam memenuhi kebutuhan hidup pada umumnya manusia menggantungkan hidupnya dengan jalan bekerja seperti menjadi pembantu rumah tangga, buruh bangunan, sebagai penjual koran dan lain sebagainya yang sering kita temukan pada abad mudern ini, sedangkan pada abad terdahulu sebelum datangmya islam sebagian 1 A. Rahman 1 Do i Syari ah III, Terjemah Jainuddin Darusy Sulaiman,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 1997 ), h. 9 182 2 Ghupron A. Mas adi, Fiqih Muamalah Kontekstual, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002),h.

kaum wanita bekerja menyusui anak orang lain seperti Rasulullah Saw juga waktu kecilnya pernah di susui oleh Khalimatussa diyyah, mengenai hukum nya adalah mubah ( boleh ). Dasar dibolehkannya terdapat dalam al-qur an Surah Al- Baqarah : 233. Artinya: Dan jika anakmu ingin di susukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimu pabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa- apa yang kamu kerjakan. ( Al- Baqarah :233) 3 Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa agama islam adalah agama yang rahmatan lil alamin yaitu rahmat sekalian alam, dimana dalam setiap aspeknya diatur dengan jelas baik itu dalam al- Qur an maupun al- Hadits dengan tujuan tidak melangkah kepada hal yang negatif, contohnya seperti mencari rezeki yang dapat di tempuh dengan jalan bekerja. 3 Mahmud Yunus, Terjemah Al-Qur an Al-Karim, (Bandung :PT. Al-Ma arif 1990), h. 35

Bagi orang yang mempekerjakan seseorang wajib baginya membayar upah sebagaimana hadis Rasulullah Saw yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah yang berbunyi : اعطوااألجري اجره قبل ان جيف عرقه Artinya: Berikanlah upah kepada orang yang kamu pakai tenaganya sebelum keringatnya kering. 4 Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah mewajibkan untuk membayar upah seorang pekerja, pekerja pun hendaknya menjalankan kewajiban dan tidak membuat kecewa si pemberi upah yaitu berbuat dan berkata jujur, yang sangat tinggi derajatnya di hadapan Allah SWT begitu juga dengan menepati janji, yang kemudian hari akan diminta pertanggung jawabannya. Dari opservasi awal penulis menemukan sebuah perjanjian yang menurut penulis menyimpang dari ketentuan hukum Islam yang berawal dari sebuah kasus yang berlokasi di Teluk Kelayan, seorang penyablon yang berumur 46 tahun yang menekuni pekerjaannya dari tahun 2007 sampai sekarang yaitu tahun 2011, usaha ini dikelola sendiri dan beri nama Percetakan Hadi selain sebagai penyablon juga menerima penjilitan, Rental Komputer, Makalah dan lain- lain. Praktik perjanjiannya memakai praktik perjanjian lisan dengan alasan lebih mudah dan tidak rumit, penyablon hanya mengatakan mengenai harga yang harus 4 Helmi Karim, Fiqih Muamalah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 1993),h, 33

dibayar oleh pemesan dan apabila pemesan setuju maka perjanjian itupun terjadi, serta memakai perjanjian uang muka (DP) terlebih dahulu dengan harga yang tidak di tentukan jadi terserah pemesan saja, sedangkan waktu yang dijanjikan sekitar 3 hari sampai 1 minggu. Mengenai harga untuk Lokasi (tanda pengenal) Rp 300, untuk imlem (lambang) Rp 500, untuk sablon baju dari Rp 20.000, sampai 30.000 untuk sablon baju tergantuk tingkat kesulitan dari pekerjaan itu. Selain memerima orderan Sablon H juga menerima pembuatan spanduk, reklame, rental kumpoter, kursus kumpoter dan lainlain. Menurut cerita penyablon usaha yang tekuni ini tidak luput dari masalah, yaitu sering mengalami kerugian salah satunya pada tanggal 11 bulan Januari 2008 yaitu barang yang tidak dibayar, yang ceritanya pemesan memesan kepada Hadi untuk menyablon baju sebanyak 100 lembar dan memberikan uang didepan sekitar 35 % dari jumlah harga yang harus dibayar untuk seluruhnya, yang janjinya akan diambil setelah 1 minggu kemudian, setelah satu minggu, ada suruhan dari pemesan yang datang untuk mengambil dengan janji pemesan akan datang untuk melunasinya, Hadi pun percaya dan menyerahkan barang tapi pemesan tidak datang untuk menepati janji dengan tujuan melunasi hasil daripada harga yang harus dibayar, Hadi berusaha untuk menghubungi tetapi selalu gagal yaitu sama sekali tidak diangkat telpon darinya, maka penyablon pun merelakan walaupun telah dirugikan pemesan yakin mungkin ada hikmah dibalik ini, aqad pada perjanjian ini ada yaitu pada awal melakukam perjanjian dengan adanya ijab

dan juga qabul dari pemesan dengan penyablon, yang ucapannya buatkan sablonan baju dan menyerahkan uang muka sebesar 35% dari harga, penyablonpun mengabulkannya dengan mengucapkan ya, nati akan ku kerjakan dengan waktu 1 minggu, itulah bunyi aqad yang diucapkan antara keduanya namun setelah perjanjian berjalan ternyata pemesan melakukan penyimpangan yaitu dari segi upah-mengupahnya yang hanya membayar uang depan saja, maka akibatnya penyablon mengalami kerugian dari segi meteri dan tidak terjadi sampai akhir. 5 Selain wawancara dengan penyablon penulis juga melakukan wawancara langsung dengan salah seorang yang dianggap bisa memberikan informasi seorang yang bisa memberikan informasi berusia 40 tahun, menurut, memang pernah ditipu salah satunya orang yang dicetitakan penyablon, dia membenarkan penuturan penyablon kalau pemesan telah mengingkari janji akan membayar dan melunasi semua jumlah ungnya, akibatnya penyablon pun mengalami kerugian. 6 Berdasarkan praktik yang di temukan, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam tentang hal ini, apakah perjanjian ini bisa dianggap sah atau tidak atau dianggap batal karena melakukan penyimpangan dari perjanjian yang sudah disepakati. Maka atas dasar ini penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi dengan sebuah penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan 5 Penyablon, Wawancara Pribadi, Sebrang Jembatan 1 Juli, 27-28 mei 2011 6 Pemesan, Wawancara Langsung, Sebrang Jembatan 1 Juli, 27-28 mei 2011

judul : Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon di Kecamatan Banjarmasin Selatan. B. Rumusan Masalah Berikut ini dibuat rumusan masalah dengan tujuan agar penelitian ini lebih terarah diantaranya sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon Kecamatan Banjarmasin Selatan? 2. Apa saja akibat dari Praktik Perjanjian Ijarah Tukang sablon di Kecamatan Banjarmasin Selatan? 3. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon di Kecamatan Banjarmasin Selatan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon di Kecamatan Banjarmasin Selatan

2. Akibat yang ditimbulkan dari Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon di Kecamatan Banjarmasin Selatan 3. Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Perjanjian Ijarah Tukang Sablon di Kecamatan Banjarmasin D. Signifikasi Penelitian 1. Menambah wawasan dan pengetahuan dan pengetahuan penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya yang ingin mengetahui tentang permasalahan ini secara mendalam. 2. Sebagai tambahan pustaka bagi Perpustakaan IAIN Antasari pada umumnya dan Fakultas Syariah pada khususnya. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam kata- kata maka dibuatlah definisi operasional dari perjanjian sebagai berikut: 1. Praktik adalah cara melakukan suatu perbuatan yang disebut dengan teore atau menjalankan suatu perjanjian. 7 Praktik yang dimaksut penulis disini adalah pada 7 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2003), h. 698

pekerja yang mempunyai keahlian untuk membuat suatu gambar yang disebut penyablun. 2. Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum berdasarkan kata sepakat diantara dua orang atau lebih untuk untuk menimbulkan akibat hukum yang diperkenankan oleh undang-undang. 8 Perjanjian yang dimaksudkan penulis disini adalah sebuah perjanjian yang terjadi antara penyablon dan pemesan karena adanya kata sepakat antara kedua belah pihak yang dilakukan dengan bentuk lisan maupun tulisan. 3. Ijarah adalah mengupah seseorang atau beberapa orang untuk mengerjakan suatu pekerjaan, 9 yang dimaksud penulis disini adalah upah- mengupah antara penyablon dan pemesan dimana pemesan (yang memberi upah) memberikan imbalam atas pekerjaan yang dilakukan oleh penyablon (tukang sablon). 4. Sablon adalah, mencetak tulisan atau gambar. 10 Jadi yang dimaksud tukang sablon disini adalah seorang yang memiliki keterampilan dan didapat melalui belajar dan jasanya dipakai orang lain dan mendapat upah daripada jasanya tadi. 8 Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (jakarta: Sinar Grafika, 1993), h. 115 9 Pius A. Partanto M. Dahlan Al- Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Arkola Surabaya : 1994, h. 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penyunting Terakhir Sri Sokesi Adiwimarta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, tth), h. 858

F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh penulis maka ditemukanlah beberapa penelitian yang menjadi kajian pustaka bagi penulis yang berasal dari skripsi terdahulu, antara lain skripsi dari Ridha Herawati NIM : 0001143770 yang berjudul al- Ijarah Dalam Kampanye Pemilu 2004 di Kota Banjarmasin, dengan permasalahan yang ditimbulkan adalah keikutsertaan para paserta pemilu bukan berdasarkan ketertarikam mereka terhadap partai tersebut, tetapi karena hanya mengharapkan upah saja. Penelitian yang dilakukannya adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus dengan cara interview dan dikumpulkan melalui editing, klasifikasi, dan dan martikasi. Analisis yang digunakan mengarah pada tinjauan hukum positif dan hukum islam, dan melalui analisis yang mendalam ditemukan hukum bahwa sistem kampanye yang diterapkan dibolehkan, karena masih memenuhi rukun dan syarat dalam ijarah serta upah yang diberikan untuk peserta kampanye setelah peserta tersebut benar-benar ikut serta dalam pemilihan. adapun alasan yang dikemukakan masyarakat yang mengikuti kampanye pemilu karna ingin mendapat upah ataupun karna ketertarikan mereka dengan partai yang mengadakan kampanye tersebut. Menurut penulis hal yang dilakukan tersebut dianggap boleh selama tidak ada ketentuan yang mengharuskan masyarakat memilih partai yang sudah dikampanyekan, dari sini dapat terlihat perbedaan antara penelitian penulis dengan Ridha Herawati, penulis lebih menekankan pada praktik perjanjian tukang sablon yang tidak terpenuhinya syarat sah perjanjian yang mengakibatkan batalnya sebuah perjanjian.

Skripsi kedua Sartini : 0201145117yang berjudul praktik upah- mengupah pekerja warung makan di Kecamatan Kandangan dengan kasus tidak terpenuhinya syarat- syarat ijarah sehingga mengakibatkan pemberi upah memperlakukan pekerja semaunya yang membebani pekerja dengan pekerjaan di luar pekerjaan warung, namun tanpa pembayaran yang lebih. Analisis yang digunakan Sartini adalah analisis kualitatif berdasarkan Hukum Islam dan penggalian data dengan wawancara langsung terhadap pemilik warung dan pekerja, dari kasus tersebut menemukam kesimpulan bahwa hukum mengharamkam praktik tersebut. Penelitian Saudari Sartini jauh berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Permasalahan yang diteliti Saudari adalah mengenai pembebanan kerja yang dilakukan oleh pemilik warung juga upah yang tidak dibayar semestinya. Sedangkan penulis lebih mengarah kepada perjanjian yang terjadi antara penyablon dan pemesan baik itu perjanjian secara lisan maupun tulisan dan menerapkan sistem pembayaran dimuka ada yang sudah manentukan harga pembayarannya dan ada yang terserah pemesan saja berapa besar yang dibayarnya. Skripsi ketiga yang dilakukan oleh saudara Mulkani NIM : 0501146806 dengan judul penelitian Praktik Jual Beli Ayam Potong di Pasar Antasari Banjarmasin dengan latar belakangnya tentang manipulasi yang dilakukan oleh beberapa orang pedagang penjual ayam potong yang memperberat timbangan, dan dengan melakukan jenis penelitian lapangan dan bersifat studi kasus, dari sinilah saudari Mulkani meneliti lebih jauh tentang praktik tersebut dan menemukan hukum dari praktik ini adalah haram, karena tujuan untuk mendapat keuntungan lebih banyak daripada yang sewajarnya, dan dampaknya merugikan bagi pembeli. Dalam kasus ini saudari Mulkani memfokuskan

pada jual beli, sedangkan penulis bukan pada jual belinya tetapi lebih pada perjanjian upah- mengupah antara pemesan sebagai pemberi kerja dan penyablon sebagai penerima kerja. Skripsi keempat dikakukan oleh saudari Herlina Normadina dengan judul skripsinya Pendapat Ulama Kota Banjarmasin Tentang Upah-mengupah Pembantu Rumah Tangga Muslim pada Keluarga Non Muslim pada penelitiannya dilakukan dengan penelitian lapangan yang bersifat purposive sampling, terhadap pendapat ulama tentang status hukum mengenai upah bagi seorang muslim yang bekerja dirumah keluaga non muslim sebagai pembantu rumah tangga. Teknik yang digunakan dengan teknik wawancara dengan tokoh ulama tentang pendapat mereka terhadap pembantu rumah tangga tersebut dengan subjek para ulama yang ada di Kota Banjarmasin. Objeknya adalah pendapat ulama tentang pembantu rumah tangga tersebut. Kesimpulan dari hukum dibolehkan, ada yang membolehkan secara mutlak dengan alas an karna upah merupakan balas jasa dari sebuah pekerjaan dan atas dasar tolong menolong sesama manusia, ada juga yang membolehkan saja dengan alas an asal jangan melanggar kesepakatan kedua belah pihak dan tidak melanggar syariat Islam. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah mengarah kepada praktik perjanjian ijarah yang ada di Kecamatan Banjarmasin bukan Kota Banjarmasin dan penulis mengarah kepada praktik bukan pendapat, jadi disinilah letak perbedaan yang menonjol antara penulis denga saudari Herlina Normadina.

Skripsi yang terakhir hampir sama dengan penelitian penulis lakukan yaitu oleh saudari Nuraida NIM : 0601147325 dengan judul penelitiannya Praktik Perjanjian Ijarah Pada Pemeliharaan Ayam Potong di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut pada penelitiannya saudari Nuraida melakukan penelitian lapangan terhadap ayam potong dimana sering terjadi pengimpangan yang dilakukan penyablon maupun pemesan yang menyebabkan perjanjian itu menjadi batal. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah tentang Tukang Sablon yang ada di Kecamamatan Banjarmasin Selatan dimana telah terjadi penyimpangan yang sering dilakukan oleh pemesan seperti berbuat zolim kepada penyablon seperti upah yang hanya dibayar uang muka saja dan upah yang tidak dibayar samasekali oleh pemesan dan pada umumnya pemesan yang biasanya tinggal diluar daerah dan dengan alasan yang dibuat-buat seperti Henpon yang ganti nomor atau sengaja memberikan alamat palsu agar penyablon tidak bisa bertemu lagi dengan penyablon. Jadi dari sinilah perbedaan penelitian penulis dan saudari Nuraida sedangkan persamaannya adalah sama- sama meneliti tentang perjanjian. Jadi, dengan demikian dapat diketahui bahwa penelitian yang sudah penulis pilih mempunyai perbedaan dari subjek dan objeknya. G. Sistematika Penulisan Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dan didahului dengan sistematika penulisan yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah yang

menguraikan alasan penulis untuk memilih judul ini serta gambaran permasalahan yang diteliti. Agar penelitian ini terarah, maka penulis membuat rumusan sehingga dari sini terihat memiliki tujuan yang bermanfaat. Selain daripada itu penelitian ini juga diharapkan terhindar dari kekeliruan dalam menafsirkannya sehingga dibuatlah depinisi operasional. Adanya kajian pustaka salah satu informasi bahwa belum adanya tulisan atau penelitian serupa dengan yang akan diteliti oleh penulis. Adapun sistematika penulisan yaitu susunan skripsi secara keseluruhan. Dalam meneliti suatu masalah maka penulis memerlukan landasan teoritis yang diuraikan pada bab dua. Landasan teoritis ini berdasarkan pada ketentuan hukum Islam yang menyangkut praktik perjanjian ijarah, dan pada bab ini disusun dengan susunan yang isinya terdiri dari pengertian perjanjian ijarah, dasar hukum perjanjian ijarah, rukun dan syarat perjanjian, asas-asas perjanjian ijarah, dan sebab-sebab batalnya sebuah perjanjian. Setelah landasan teoti itu sudah dianggap cukup dan sudah menggambarkan kekuatan hukum, maka penulis melangkah kepada pedoman penelitian yang berguna untuk meneliti suatu masalah, maka diperlukan metode untuk mengumpulkan data-data yang ada di lapangan. Metode ini disebut dengan metode penelitian yang meliputi jenis, sifat dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, serta tahapan penelitian, dan dari metode ini maka akan didapatkan hasil penelitian yang akurat. Apabila masalah yang akan diteliti sudah memiliki landasan teori yang telah matang dan telah dilakukan penelitian terhadap masalah tersebut dengan metode

penelitian yang benar, maka suatu penelitian akan ditutup dengan laporan dari hasil penelitian, yang meliputi diskripsi kasus perkasus kemudian diskripsi kasus perkasus dibuat dalam bentuk matrik dan dilakukan analisis berdasarkan pada data yang diperoleh, dan yang terakhir dibuatlah penutup yang berisikan sebuah kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran terhadap penyablon dan pemesan sebagai pihak yang melakukan perjanjian tersebut.