MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23!PMK.Oll!2012

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 261/PMK.Oll/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN 7/PMK.011/ TENTANG

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

108/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN PER

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.17, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kepentingan Umum.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SI/PMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.Oll/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN PUPUK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.Oll/2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.Oll/2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR GUNA MENTERI. barang. industri. Pemerintah. diberikan. tentang Jasa Guna. dan/atau. Anggaran. dalam. untuk. Masuk. pemberian 2013; ketentuan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

SALINAN NOMOR TENTANG ALKYD. phthalate, resin, amino. resin. Ditanggung. Pemerintah. pembuatan. unsaturated. solution. dan bahan. pigment.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK. 011/2012 TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.05/ 2010 tentang Mekanisme Pelaksan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.Oll/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.011/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Sorbitol.

SALINAN NOMOR /2013 TENTANG. jasa guna. pembuatan. plastik. film, polypropylene. plastik, geotekstil. Bea Masuk. industri. kemasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN TENTANG BEA OBAT INFUS. memenuhi. Barang. tentang. rangka. pemberian 2013; Masuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN DAN KARTU PLASTIK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.Oll/2013

SALINANN TENTANG TUHAN. dan peralatan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.011/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/FMK.Oll/2013

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 18/12/ :12

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.011/2012 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.Oll/2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.011/2014

1 of 6 18/12/ :13

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 46/PMICOll/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106/PMK. 011/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur.

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DUKUNGAN PEMERINTAH KEPADA INDUSTRI SEKTOR TERTENTU MELALUI KEBIJAKAN BMDTP TA 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.Oll/2011

MENTERI I<EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.Oll/2012

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.Oll/2013

94/PMK.07/2012 PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN ATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2011.No acrylic/synthetic latex, plasticizer telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Di

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.Oll/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60!PMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 48/PMK..Oll/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

TENTANG BEA MASUK D1TANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KARPET DAN I ATAU PERMADANI UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2009 Departemen Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kemasan Plastik,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

Transkripsi:

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23!PMK.Oll!2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN/ATAU JASA GUNA KEPENTINGAN UMUM DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI SEKTOR TERTENTU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barang danlatau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat Iuas, dan/atau melindungi kepentingan konsumen, peningkatan daya saing industri tertentu di dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan negara, perlu memberikan insentif fiskal berupa bea masuk ditanggung pemerintah kepada industri sektor tertentu untuk Tahun Anggaran 2012; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (3) huruf a Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Be1anja Negara Tahun Anggaran 2012, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang DanlAtau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2012; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254); 4. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun~1O;

MENTERIKEUANGAN - 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN/ATAU JASA GUNA KEPENTINGAN UMUM DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI SEKTOR TERTENTU.UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012. Pasal I Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah yang selanjutnya disebut BM DTP adalah bea masuk terutang yang dibayar oleh pemerintah dengan pagu anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 beserta perubahannya. 2. Industri Sektor Tertentu adalah industri yang layak untuk diberikan BM DTP sesuai dengan kebijakan pengembangan industri nasional. 3. Pembina Sektor Industri adalah menteri/pimpinan lembaga yang membina industri sektor tertentu. 4. Barang dan Bahan adalah barang jadi, barang setengah jadi dan/atau bahan baku termasuk suku cadang dan komponen, yang diolah, dirakit, atau dipasang untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. 5. Kuasa Pengguna Anggaran Belanja Subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, yang selanjutnya disebut KPA BM DTP, adalah pejabat pada kementerian negara/ lembaga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan untuk melakukan pegelolaan anggaran belanja subsidi bea masuk ditanggung pemerintah. 6. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan/ Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang berwenang menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas beban APBN. Pasa12 (1) BM DTP dapat diberikan kepada Industri Sektor Tertentu berdasarkan kriteria penilaian: a. memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan/atau melindungi kepentingan konsumen;

MENTERIKEUANGAN - 3 - b. meningkatkan daya saing; c. meningkatkan penyerapan tenaga kerja; dan d. meningkatkan pendapatan negara. (2) Penentuan bobot masing-masing kriteria penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Masing-masing kriteria penilaian untuk lndustri Sektor Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan nilai antara 10 (sepuhlh) sampai dengan 100 (seratus) dan total nilai lndustri Sektor Tertentu yang dapat diberikan BM DTP paling sedikit 50 (lima puluh). (4) BM DTP dapat diberikan atas impor Barang dan Bahan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Barang dan Bahan belum diproduksi di dalam negeri; b. Barang dan Bahan sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan; atau c. Barang dan Bahan sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri. (5) BM DTP tidak diberikan terhadap: a. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif umum bea masuk sebesar 0% (noi persen); b. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif bea masuk sebesar 0% (noi persen) berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional; c. Barang dan Bahan yang dikenakan Bea Masuk Anti DumpingjBea Masuk Anti Dumping Sementara, Bea Masuk Tindakan PengamananjBea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara, Bea Masuk Imbalan, atau Bea Masuk Tindakan Pembalasan; d. Barang dan Bahan yang diimpor oleh perusahaan di Kawasan Berikat; atau e. Barang dan Bahan yang diimpor oleh perusahaan yang mendapat fasilitas pembebasanjpengembalian bea masuk atas impor Barang dan Bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

MENTERI KEUANGAN - 4 - Pasal 3 (1) Permohonan untuk mendapatkan BM DTP diajukan oleh Pembina Sektor Industri kepada Menteri Keuangan dilampiri dengan: a. analisis dan alasan perlunya Industri Sektor Tertentu diberikan BM DTP dengan memperhatikan kriteria penilaian sebagaimana dimaksud daiam Pasal 2 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3); b. laporan realisasi BM DTP Tahun Anggaran 2011 disertai aiasan daiam hal tidak tercapai pagu anggaran BM DTP sektor industri yang 'bersangkutan; c. daftar Barang dan Bahan dengan uraian spesifikasi teknis, sesuai dengan ketentuan Barang dan Bahan sebagaimana dimaksud daiam PasaI 2 ayat (4) dan ayat (5); dan d. usuian pagu anggaran BM DTP untuk Tahun Anggaran 2012. (2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud 'pada ayat (1), Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan melakukan pengkajian sebagai bahan rekomendasi kepada Menteri Keuangan. (3) DaIam rangka pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan rneminta masukan dari kementerian negara/lernbaga, Direktorat JenderaI Bea dan Cukai, Direktorat JenderaI Anggaran, danlatau Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (4) Dalam hal perrnohonan dan jurnlah pagu anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai BM DTP atas impor Barang dan Bahan untuk Industri Sektor Tertentu. PasaI4 (1) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (4), KPA BM DTP mengajukan usulan pengalokasian anggaran kepada Direktur JenderaI Anggaran. (2) Atas usulan pengalokasian anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur JenderaI Anggaran menerbitkan Surat Penetapan Rencana Kerja Anggaran Bendahara Umum Negara (SP-RKA BUN).

MENTEAIKEUANGAN AEPU8L1K INDONESIA - 5 - (3) Surat Penetapan Rencana Kelja Anggaran Bendahara Umum Negara (SP-RKA BUN) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara tertulis kepada Oirektur Jenderal Perbendaharaan dan KPA BM OTP. (4) Berdasarkan Surat Penetapan Rencana Kerja Anggaran Bendahara Umum Negara (SP-RKA BUN) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPA 8M OTP inenyusun Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan menyampaikan secara tertulis kepada Oirektur Jenderal Perbendaharaan untuk disahkan. (5) Oalam rangka penyediaan alokasi anggaran, Oirektur Jenderal Perbendaharaan melakukan pengesahan atas Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (OIPA) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai peraturan perundangundangan di bidang pelaksanaan anggaran. Pasal5 (1) Oalam rangka pelaksanaan pencairan BM OTP, KPA BM OTP menerbitkan keputusan untuk menunjuk: a. Pejabat Pembuat Komitmen; b. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar; dan c. Bendahara Pengeluaran. (2) Salinan Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa BUN di daerah. Pasal6 Oalam rangka penerbitan Keputusan Menteri Keuangan pemberian BM OTP, Oirektorat Jenderal Bea dan Cukai menerima dan memeriksa permohonan BM OTP dan Rencana Impor Barang atau Rencana Impor Barang Perubahan yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Pembina Sektor Industri, yang diajukan oleh perusahaan. Pasal7 (1) Pembina Sektor Industri menyampaikan Laporan Semester Realisasi Bea Masuk Oitanggung Pemerintah yang terdiri dari laporan peiaksanaan BM OTP dan laporan manfaat BM OTP kepada. Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan pada bulan Juli dan Oesember 2012.

MENTERIKEUANGAN - 6 - (3) Direktur Jenderal Sea dan Cukai menyampaikan Laporan Triwulan Realisasi Sea Masuk Ditanggung Pemerintah kepada Menteri Keuangan c.q. Kepala Sadan Kebijakan Fiskal, dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan pada bulan April, Juli, Oktober, dan Desember 2012. Pasal8 Peraturan Menter! Inl mulai berlaku pada tanggal diundangkan sampai dengan tanggal31 Desember 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menter! ini dengan penempatannya dalam Serita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal2 Februari 2012 MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO Diundangkan di Jakarta pada tanggal2 Februari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSlA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA TAHUN 2012 NOMOR 156 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALAjilIRO:tJM.UM.(";ml'l.' '''':co KEJ;;Al,~BAGiANT.0:~EMENTERIAN (I,~\;~'~~i\;\,r,.\,'Ii GI~~TQl--""-....... / NIp\~Q5~0420l9~~q'IOOI "'-:'~~:~~~~1}:;~~~\~;~',;~: "Y-

MENTERI KEUANGAN LAMPIRANI PERATURAN MENTERI KEUANGAN N()MOR 23/PMK. all /2012. TEi'rI'ANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN!ATAU JASA GUNA KEPENTINGAN UMUM DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI SEKTOR TERTENTU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 KRITERIA PENILAIAN DAN BOBOT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH NO. KRITERIA BOBOT (%) 1 Memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk 40 kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat luas, danlatau melindungi kepentingan konsumen; 2 Meningkatkan daya saing; 30 3 Meningkatkan penyerapan tenaga kerja; dan 20 4 Meningkatkan pendapatan negara 10 Total bobot seluruh kriteria 100 MENTER! KEUANGAN, ttd, AGUS D.W. MARTOWARDOJO

MENTERIKEUANGAN LAPORAN SEMESTER REALISASI BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH LAMPIRANII PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLlK INDONESIA NOMOR 23/PMK.Oll/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN!ATAU jasa GUNA KEPENTINGAN UMUM DAN PENINGKATAN DAYA SAlNG INDUsrRl SEKTOR TERTENTU UNTUKTAHUN ANGGARAN 2012 KEMENTERIAN/LEMBAGA SEMESTER TAHUN ANGGARAN : 1/11 *) : 2012 1. LAPORAN PELAKSANAAN BM DTP NO PAGU ANGGARAN DALAM NlLAl RENCANA IMPOR NILAI SURAT PERINTAH SEKTOR INDUSTRI PERATURAN MENTERI KEUANGAN BARANG DAN/ATAU MEMBAYAR YANG TELAH TERTENTU PERSEKTOR PERUBAHAN DIAJUKAN (miliar Rupiah) (miliar Rupiah) (miliar Rupiah) (1) (2) (3\ 14\ (51 J

II. LAPORAN PEMANFAATAN 8M DTP MENTERI KEUANGAN -2-, / PPN SEKTOR INDUSTRI MODAL USAHA TENAGA KERJA PENJUALAN DALAM NEGERI NO TERTENTU (miliar Rupiah) (orang) (miliar Rupiah) (miliar Rupiah) (PER PERUSAHAA..Nj 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 (l) (21 (3) I (4) (5) (6) *) pilih salah satu KPA 8M DTP ( ) Salinan sesuai dengan aslinya KEPAL~RIREJ'EJMPM ~-;<'il1:l-~"~.:_' ::"~_:~~>~ ~~':\ " _..---~..., KEPALA RAGlAN T.U.KEMENTERIAN jk;. <,.. -,, '-. -"'~_. -,,,.. GrkTO-I'~~-- -; NIP.'t959042019840,;n'OOI <~:~.-~.~:~-:~-_:;~~ ~>.::-,:i MENTERI KEUA1\JGAN, ttd, AGUS DW. MARTOWARDOJO

D1REKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TRlWULAN : 1/1I/IIl/IV *) TAHUN ANGGARAN : 2012 MENTERI KEUANGAN REPUBliK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN REALISASI BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH LAMPIRANllI PERATURAN MENTER! KEUANGAi'1 REPUBUK INDONESiA NOMOR 23/PMK.Oll/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS impor BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN/ATAU jasa GUNA KEPENTINGAN UMUM DAN.PENINGKATAN DAYA SAlNG industrl SEKTOR TERTENTU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN PERATURAN D1REKTUR PAGU PEMBERIAN PERSENTASE PERSENTASE PERSENTASE MENTERI JENDERAL ANGGARAN FASILlTAS PEMBERIAN SEKTOR INDUSTRI NO KEUANGAN BEADAN YANG BMDTP SISA PAGU REALISAS! REALlSASI REAL/SASI FASILITAS BM DTP TERHADAP TERHADAP TERTENTU CUKAl D1ALOKASI BERDASARKAN (Rupiah) TERHADAP (Rupiah} PAGU KMKBMDTP KAN KMK PAGU (%) (%1 NO I TGL NO TGL (Rupiah) (Rupiah) (%) III 121 13\ (41 lsi 161 171 (81 191 1101 1111 *) pilih salah satu I Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA~!.;:u)~:-0~;':;':'''' :':!:;:r.:;"t-:>\ KEPAD';.~'BAGIAN T. O<t<:i:i:MFNTERlAN " ~ '::'T\I~ fwrz'.',,' "" \'~ 'il Ii ;,;, ;-~\;ro 0~P:"'" ~ "7 f; \\ :;;\ ~ d". _-j H GIAR'tO~<.. /! '.'..~,,,- -.--:../ NIP.195-90420198402100}/ ~-""':.,./ ~~ MENTERI KBUANGAN, ttd, AGUS DW. MARTOWARDOJO