Bulan Mutu Nasional & Hari Standar Dunia 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

APA ITU GLOBAL WARMING???

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

KATA PENGANTAR. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memenuhi wawasan bagi semua orang dan dapat bermanfaat. Airmadidi, 25 Mei 2010

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Elektroteknika, Logam dan Produk Logam. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SNI AWARD 2016 SYARAT DAN ATURAN SNI AWARD

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan Menengah Barang Sektor Pangan dan Pertanian. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

Tim Reformasi Birokrasi

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

- 7 - BAB III STANDARDISASI. Bagian Kesatu Perencanaan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SNI AWARD 2018 SYARAT DAN ATURAN SNI AWARD 2018 INFORMASI BAGI PESERTA

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Global Warming. Kelompok 10

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

aktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

FENOMENA GAS RUMAH KACA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Transkripsi:

Bulan Nasional & Hari Standar Dunia 2009 Standar Untuk Mengatasi Perubahan Iklim Penyerahan anugrah SNI Award 17 November Pameran Produk Berkualitas 18- Seminar Nasional Standardisasi Forum Pendidikan Standardisasi Temu Panitia Teknis/Sub Panitia Teknis Perumus SNI Launching Buku Standardisasi : Buku Pengantar Pendidikan Standardisasi Kompendium Bidang Tekstil Sosialisasi SNI Bidang; Furniture Peralatan Listrik Rumah Tangga Temu Nasional Masyarakat Standardisasi Indonesia Peran METROLOGI dalam Pengembangan Nasional Seminar Standardisasi Green House Gasses Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi

Pendahuluan Berawal dari Konvensi Nasional Standardisasi pada tanggal 5-7 November 1991 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Dewan Standardisasi Nasional/DSN dan Departemen Tenaga Kerja, Presiden Republik Indonesia menetapkan Bulan November sebagai Bulan Produktivitas dan. Seiring dengan perkembangan waktu, Bulan November diperingati sebagai Bulan Nasional dan Hari Standar Dunia Kegiatan Bulan dan Hari Standar Dunia merupakan event yang bersifat nasional dengan berbagai kegiatan standardisasi bernuansa pembinaan, informasi, promosi dan ilmiah. Dari kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat terhadap standar dan penilaian kesesuaian yang berujung pada terciptanya masyarakat sadar mutu dan berbudaya standar. Sejalan dengan tema World Standards Day 2009 yang mengangkat tema Tackling Climate Change Through Standards dan mempertimbangkan kenyataan tentang peranan manusia untuk meminimalkan dampak pemanasan global akibat perubahan iklim serta menjawab tantangan tentang arah pembangunan nasional yang ramah lingkungan dan mendukung kehidupan sosial & ekonomi.

Seminar Nasional Standardisasi, Raflessia Balai Kartini Sadarkah kita bahwa beberapa tahun belakangan ini semakin banyak bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang terjadi? Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga pergantian musim yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran. Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Perubahan Iklim dan Pemanasan Global. Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda, salah satunya adalah kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dan menjaga kehidupan di bumi. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sedangkan Perubahan Iklim adalah suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastis, dan sebagainya. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Dinitrogen Oksida (N2O) dari pupuk, dan gasgas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda. Untuk itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan pemangku kepentingan di bidang standardisasi, menyelenggarakan Seminar Nasional Standardisasi dengan tema Standar Untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Bahasan yang akan diangkat dalam seminar ini adalah; a. Kesiapan Indonesia menghadapi perubahan iklim b. The role of international standards in tackling climate change c. Pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam hayati d. Mengurangi Perubahan Iklim Melalui Sertifikasi Pengelolaan Hutan lestari e. Perancangan bangunan dan lingkungan kerja yang hemat energi f. Inovasi teknologi untuk membantu pengurangan dampak perubahan iklim g. Adaptasi perubahan iklim dan tantangan sumber daya alam sebagai pendorong perekonomian nasional Sekretariat Seminar Nasional Standardisasi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi-BSN Telp. 021 5747043 44 ext 130,270 PIC : Tintin 021 92434077, Triswanto 08128325960

Sekretariat Forum Pendidikan Standardisasi di Perguruan Tinggi Pusat Pendidikan & Pemasyarakatan Standardisasi Telp. 021 5747043 44 ext 270/130 PIC : Tari 0816 1966206, Haryanto 085213966553 Standardisasi adalah suatu elemen pokok yang bersifat teknis, prosedural dan aplikasi kesesuaian yang memiliki peran strategis di dalam menghasilkan suatu produk dan atau jasa. Di dalam aplikasinya, standar digunakan sebagai bahan referensi untuk mendapatkan legalitas dalam perdagangan, pembuatan produk industri dan jasa dalam konteks kualitas, perlindungan dan keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup. Dalam upaya meningkatkan persepsi dan partisipasi stakeholders standardisasi sebagaimana tersebut di atas, BSN memfasilitasi dan menstimulasi pendidikan standardisasi di perguruan tinggi. Kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan untuk lebih mengenal Standardisasi. Semakin dini masyarakat mengenal standar, akan semakin baik. Sebagai salah satu upaya untuk merealisasikan keinginan di atas, BSN bekerjasama dengan 9 perguruan tinggi, saat ini telah mengajarkan pendidikan standardisasi bagi mahasiswa tingkat strata 1 (S1). Pendidikan standardisasi bertujuan mengenalkan standardisasi kepada para mahasiswa selaku agent of change dan generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan. Pemahaman standardisasi diperlukan mengingat standar diterapkan hampir di semua lini industri. Bagi para mahasiswa teknik, pengetahuan tentang standar dibutuhkan dalam mendesain gedung dan bangunan, jalan dan jembatan, bangunan air, material dan pengujian. Dalam perencanaan dan rekayasa permesinan, ilmu logam, komponen elektronika dan material serta pengujian. Standar juga berperan dalam manajemen (manajemen mutu dan lingkungan). Forum ini dikhususkan bagi para pengelola perguruan tinggi yang ingin menerapkan pendidikan standardisasi. Dalam forum ini akan dibahas tentang perkembangan pendidikan standardisasi di negara lain, hambatan dan tantangan penerapan pendidikan standardisasi serta evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan standardisasi di PT. Forum Pendidikan Standardisasi Cempaka room Balai Kartini Temu Panitia Teknis/Sub Panitia Teknis Perumus SNI Mawar Room Balai Kartini - Jakarta Pertemuan ini akan membahas tentang berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan standar baik standar nasional maupun standar internasional. Disamping itu dalam forum ini juga akan diinformasikan 10 (sepuluh) Panitia Teknis yang memiliki kinerja terbaik selama tahun 2009. Secara spesifik juga akan dibahas tentang kebijakan terbaru yang ditetapkan oleh Manajemen Teknis Pengembangan Standar (MTPS) dan berbagai permasalahan yang berkembang dalam pelaksanaan perumusan SNI berdasarkan pengalaman para pakar yang tergabung dalam ketua Panitia Teknis Perumusan SNI SekretariatTemu Panitia Teknis/Sub panitia Teknis Perumus SNI Pusat Perumusan Standar Telp. 021 5747043 44 ext 110 PIC : Konny Sagala - Sri Rahayu Safitri

Sosialisasi SNI Mawar Room Balai Kartini - Jakarta Sekretariat Sosialiasasi SNI Pusat Perumusan Standar Telp. 021 5747043 44 ext 110 PIC : Konny Sagala - Sri Rahayu Safitri Dalam banyak kesempatan, banyak pihak yang ingin menerapkan standar nasional Indonesia merasakan kebingungan karena standar yang dimaksud sedemikan teknis dan sulit dipahami oleh masyarakat awam. Ingin bertanya, bertanya kepada siapa?. Untuk itu, dalam Bulan Nasional dan Hari Standar Dunia 2009, Pusat Perumusan Standar BSN, akan menggelar acara Sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam kesempatan ini, SNI yang telah ditetapkan oleh BSN akan disosialisasikan kepada stake holder (pemangku kepentingan) bersama-sama dengan Panitia Teknis/Sub Panitia Teknis perumusnya, sehingga para pengguna SNI mendapatkan gambaran yang jelas dan gamblang dalam penerapannya. Untuk tahun ini Standar Nasional yang akan disosialisasikan adalah SNI yang terkait dengan Furniture dan Peralatan Listrik Rumah Tangga) Launching Buku SNI Informasi tentang SNI, standardisasi dan keterkaitannya dengan aspek perdagangan dan peningkatan daya saing produk nasional di pasar global perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Dalam rangka penyebarluasan informasi standardisasi dan manfaat penggunaan standar, BSN telah menyusun publikasi standardisasi, diantaranya berupa paket kemasan informasi standardisasi. Publikasi yang berhasil disusun adalah Kompendium Bidang Tekstil dan Buku Pengantar Standardisasi Lounge Balai Kartini - Jakarta Kompendium Bidang Tekstil dan produk Tekstil berisikan informasi yang komprehensif terkait tesktil dan produk tekstil, antara lain daftar SNI terkait tesktil dan produk tekstil, data ekspor impor, daftar industri, daftar perguruan tinggi, daftar standar internasional, data Lembaga Penilaian Kesesusaian (LPK), dan lain-lain terkait tekstil dan produk tekstil. Tujuan penerbitan kompendium itu sendiri adalah agar masyarakat pengguna dapat memperoleh informasi standardisasi tekstil dan produk tekstil secara lengkap dan komprehensif. Sedangkan untuk Buku Pengantar Standardisasi berisi materi tentang standardisasi yang tujuan utamanya adalah untuk dapat diaplikasikan oleh akademisi yang akan mempelajari bidang standardisasi, khususnya untuk pengembangan pendidikan standardisasi, termasuk materi dan metodanya untuk digunakan di lingkungan pendidikan khususnya di tingkat perguruan tinggi. Sekretariat Launching Buku Standardisasi Pusat Informasi & Dokumentasi Standardisasi Telp. 021 5747043 44 ext 148-144 PIC : Titin Resmiatin - Patria Rahayu

Seminar Peran Metrologi dalam Pengembangan Nasional Cempaka Room Balai Kartini - Jakarta Sekretariat Seminar Metrologi Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi Telp. 021 5747043 44 ext 255 PIC :Dony Purnomo - Anang Wahyu Dalam benak masyarakat, bila berbicara pentingnya Metrologi dalam perdagangan yang terbayang adalah matematika rumit dan penuh perhitungan. Namun bila berbicara pentingnya timbangan dan meteran dalam perdagangan, pastilah semua masyarakat dapat memahami dan membenarkan bahwa masalah timbangan dan meteran adalah hal penting dalam perdagangan. Perbedaan persepsi yang timbul antara penjual dan pembeli tentang ukuran dapat mengakibatkan kegagalan transaksi. Dalam kesempatan ini akan dibahas tentang; - Metrologi dan Infrastruktur Nasional - Sistem Metrologi Nasional dan Pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran Seminar Standardisasi Green House Gasses Lounge Balai Kartini - Jakarta Mengemukanya perhatian dunia terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim, pemanasan global, dan gas rumah kaca mendorong semua pihak untuk berperan serta mengambil langkah dan penyelesaian yang signifikan. ISO pun membentuk ISO/TC 207 dengan lingkup kerja mengembangkan standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan dan dan perlengkapnnya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. ISO/TC 207 memiliki sub committee 7 (ISO/TC 207 SC 7) yang menangani efek gas rumah kaca yang akan memberi kerangka internasional bagi industri, organisasi, dan publik untuk mengelola sumberdaya energi secara efektif dan efisien dalam konteks peningkatan performa lingkungan termasuk pengurangan Gas Rumah Kaca di sepanjang rantai pasokan. Workshop Green House Gasses Pusat Perumusan Standar Telp. 021 5747043 44 ext 110 PIC : Suminto ISO telah mengeluarkan suatu seri standar tentang gas rumah kaca yaitu ISO 14064-1:2006 (Greenhouse gases-part 1: Spesification with guidance at the organization level for quantification and reporting of greenhouse gas emission and removals), ISO 14064-2:2006 (Greenhouse gases- Part 2: Spesification with guidance at the project level for quantification, monitoring and reporting of greenhouse gas emission reductions and removal enhancements), serta ISO 14064-3:2006 (Greenhouse gases-part 3: Spesification with guidance for the validation and verification of greenhouse gas assertions). Selain itu, ISO juga mempublikasikan ISO 14065:2007 (Greenhouse gases-requirements for greenhouse gas validation and verification bodies for use in accreditation or other forms of recognition) untuk acuan proses akreditasi dan sertifikasi. Workshop akan diisi dengan penyampaian materi sistem akreditasi dan sertifikasi GHG yang, Pentingnya Implementasi Akreditasi dan Sertifikasi GHG, Peluang dan Tantangan Penerapan Akreditasi dan Sertifikasi.

Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi Sekretariat Pertemuan Presentasi Ilmiah Standardisasi Pusat Penelitian & Pengembangan Standardisasi Telp. 021 5747043 44 ext 265 PIC :Dohana - Dulbert Pertemuan ini akan membahas sejumlah makalah yang merupakan hasil riset di bidang standardisasi dan bidang lain yang terkait. Ini merupakan forum ilmiah bagi para peneliti dan ilmuwan yang berasal dari lembaga Litbang (R&D) dan Perguruan Tinggi di seluruh tanah air. Pertemuan akan diawali dengan menampilkan pakar dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang akan memaparkan secara komprehensif tentang arah kebijakan nasional tentang riset di Indonesia. Berbagai hasil penelitian ilmiah akan dibahas secara mendalam sehingga mampu menghasilkan hasil penelitian yang bermanfaat bagi perkembangan standardisasi di Indonesia. Temu Nasional Masyarakat Standardisasi Temu Nasional masyarakat Standardisasi Indonesia merupakan pertemuan tahunan anggota Masyarakat Standardisasi Indonesia (MASTAN) yang sampai dengan bulan Oktober 2009 sudah berjumlah 2907 orang. Sejak dideklarasikan oleh stakeholder Standardisasi tahun 2003, MASTAN sebagai lembaga independen diharapkan dapat menyuarakan kepentingan pengguna standar. Standardisasi pada saat ini sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan apabila Indonesia akan bersaing di pasar dalam maupun luar negeri. Temu Nasional MASTAN yang ke-6 ini merupakan pertemuan Rapat Umum Anggota (RUA) MASTAN 6 sebagai perangkat organisasi tertinggi MASTAN untuk menetapkan kebijakan dan penyelenggaraan MASTAN. Temu Nasional MASTAN tahun 2009 mengambil tema: PERAN MASYARAKAT DALAM MENGENDALIKAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENERAPAN STANDARDISASI. Pertemuan ini akan difokuskan pada pembahasan rencana perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) MASTAN yang sebelumnya sudah diusulkan oleh anggota MASTAN pada Rapat Umum Anggota sebalumnya. Dalam RUA ini diharapkan dapat ditetapkan AD/ART yang baru yang lebih mengakomodasi kepentingan para stakeholder standardisasi. Sekretariat Pertemuan Presentasi Ilmiah Standardisasi Temu Nasional Masyarakat Standardisasi Telp. 021 5747043 44 ext 130/270 PIC :Nurhidayati - Sigit Disamping itu, dalam pertemuan ini Koordinator Wilayah (Korwil) MASTAN yang sampai saat ini sudah berjumlah 8 Korwil akan melaporkan perkembangan kegiatannya yang terkait di bidang standardisasi di wilayah masing-masing. Korwil yang ada pada saat ini meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat (Bandung dan sekitarnya), Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Mengingat pentingnya agenda ini, diharapkan anggota MASTAN yang tersebar di wilayah Indonesia dan pengurus Korwil MASTAN dapat hadir untuk membahas berbagai perkembangan standardisasi dan permasalahan organisasi yang dihadapi khususnya dalam pengembangan dan penerapan SNI.