WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. serius karena peranannya cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur Patogen Sclerotium rolfsii. inang yang sangat luas. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi penyakit busuk pangkal batang (Ganodermaspp.) Spesies : Ganoderma spp. (Alexopolus and Mims, 1996).

Ralstonia solanacearum

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

PERKEMBANGANJamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) TANAMAN KARET TRIWULAN IV 2014 di WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Endang Hidayanti, SP

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata

Strategi Pengelolaan untuk Mengurangi Serangan Phythopthora capsici pada Tanaman Lada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

PENGARUH KANDUNGAN PASIR PADA MEDIA SEMAI TERHADAP PENYAKIT REBAH KECAMBAH (Sclerotium rolfsii Sacc) PADA PERSEMAIAN TANAMAN CABAI

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan dalam bidang pertanian.dalam menentukan sifat tanah serta

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan

Gambar. Karat Daun Kopi (H. vastatrix)

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

PENDAHULUAN. Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Isolasi Cendawan Rizosfer

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Bajeng, 2012

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman ± 150 cm, terutama pada tanah yang subur. Perakaran tanaman kedelai

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang dipanen

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung

PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

Bakar Serangan Luka Api pada Tebu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

KARAKTERISTIK PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TANAMAN TEMBAKAU DI PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP

(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet)

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KOPI (PBKo) SECARA PHT UPTD-BPTP DINAS PERKEBUNAN ACEH 2016

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

PENGARUH Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN Phytophthora palmivora Butl. PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH.

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut

Gambar 1 Struktur manajemen dan kerjasama penghijauan tanaman sengon

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi, Fusarium digolongkan ke dalam:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

SERANGAN BUSUK BUAH (Phytophthora palmivora) DI JAWA TIMUR Oleh: Tri Rejeki, SP. dan Yudi Yuliyanto, SP.

I. PENDAHULUAN. Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

MENGENAL PENYAKIT AKAR COKLAT (Phellinus noxius) PADA TANAMAN KOPI. Oleh: Umiati,SP dan Dwi Purbo Lestari, SP.

HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!! I. Latar Belakang Luas areal kebun kopi di Indonesia sekarang, lebih kurang 1,3 juta ha, sedangkan produksi kopi Indonesia sekarang, lebih kurang 740.000 ton dengan produksi kopi Robusta 600.000 ton dan arabika 140.000 ton. Kopi Arabika sebagian besar diekspor, sedangkan kopi Robusta sebagian besar untuk kebutuhan domestik. Dari sisi luas areal kebun kopi di Indonesia sekarang yang lebih kurang 1,3 juta ha dan produksi lebih kurang 740.000 ton serta ekspor sebesar 534.100 ton dengan nilai USD 1.174,1 juta, kelihatannya sudah sangat baik, dimana Indonesia menempati posisi produsen nomor 3 setelah Brazil dan Vietnam. Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berperan dalam perdagangan kopi dunia dan menghasilkan devisa yang cukup besar kontribusinya bagi pemasukan negara Namun potensi yang sangat besar tersebut bukannya tanpa tantangan karena banyak permasalahan yang harus diatasi. Permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan produktivitas kopi antara lain adalah sebagian besar (96%) dari luas areal kopi merupakan perkebunan rakyat yang diusahakan secara monokultur dan belum menerapkan kultur teknis sesuai anjuran dan kesadaran petani akan benih unggul bermutu masih rendah. Selain itu sebagian besar umur tanaman kopi yang diusahakan petani sudah tua dan kondisinya banyak yang rusak akibat serangan hama dan penyakit dan banyak yang tidak terawat (Michael, 2015). Penyakit mati ujung pada tanaman kopi merupakan salah satu penyakit yang menyerang bagian ujung sistem percabangan, penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Rhizoctonia sp. Tanaman yang terserang pada umumnya adalah tanaman yang berada di lahan dengan ketinggian ± 200 meter di atas permukaan laut. Tidak seperti penyakit yang disebabkan jamur lainnya, penyakit mati ujung justru biasanya terjadi pada kebun yang naungannya tidak rapat. Pada umumnya penyakit ini diketahui pada tanaman yang sudah dewasa oleh sebab itu penyakit mati ujung dianggap bukan penyakit penting pada tanaman kopi, karena hal itu pula penyakit ini kurang mendapat perhatian petani. Akan

tetapi jamur R. solani diketahui dapat menginfeksi benih dan pada fase pembibitan kopi, bahkan pada serangan yang parah dapat mengakibatkan matinya bibit tanaman kopi. Oleh sebab itu perlu adanya pengetahuan lebih lanjut mengenai penyakit Rhizoctonia ini, untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkannya. II. Mengenal jamur R. solani Pada awalnya Rhizoctonia termasuk ke dalam kelas Deuteromycetes, namun setelah ditemukan stadium sempurnanya cendawan tersebut diklasifikasikan ke dalam genus Thanatephorus, family Ceratobasidiaceae, ordo Tulasnellales, kelas Basidiomycetes (Alexopoulus et al. 1979). Salah satu spesiesnya adalah T. cucumeris, yang merupakan bentuk sempurna dari R. solani dengan kisaran inang sangat luas. Rhizoctonia sp. merupakan suatu kelompok besar jamur yang penting. Alexopoulus et al.(1996), menyebutkan bahwa anggota jamur ini dapat berperan sebagai patogen, mikoriza, dan saprofit. Sneh et al. (1991), menyebutkan bahwa R. solani setelah menginfeksi tanaman melalui akar, patogen akan terus berkembang dan jauh memasuki tanaman melalui pembuluh angkut terutama xylem. Semakin lama, massa bakteri/jamur akan semakin banyak sehingga akan menyumbat saluran dalam pebuluh angkut. Akibatnya adalah suplai air dan mineral dari akar terganggu, hal ini menyebabkan tanaman tidak dapat menjaga keseimbangan turgiditas di daun akibat penguapan yang terjadi sehingga tanaman menjadi layu (Sumartini, 2011). Ceresini (1999) dalam Zainal M., (2011) menggambarkan R. solani tertarik pada tanaman karena senyawa kimia stimulan yang dilepaskan oleh tanaman. Hifa cendawan bergerak ke arah tanaman dan melekat pada permukaan luar tanaman. Setelah melekat, cendawan terus berkembang pada permukaan luar tanaman dan menyebabkan penyakit dengan membentuk apresorium atau infection cushion dan melakukan penetrasi ke dalam sel tanaman. Proses infeksi didukung oleh produksi berbagai enzim ekstraseluler yang mendegradasi berbagai komponen dinding sel tanaman, seperti selulosa, kutin, dan pektin. Seiring dengan matinya sel tanaman oleh cendawan tersebut, hifa melanjutkan pertumbuhannya dan menyerang jaringan mati, seringkali juga

membentuk sklerotia. Inokulum baru dihasilkan pada atau di dalam jaringan inang, dan siklus baru berulang jika substrat baru tersedia. Gambar 1. Koloni jamur R. solani Sumber : Hilda, 2013 Pada pengamatan secara mikroskopis hifa R. solani mempunyai percabangan yang hampir siku (Gambar 2), pada titik percabangannya terdapat lekukan, lebar hifa 6 10 μm, berwarna hialin, bersekat (Semangun 1993), dan mempunyai pori yang disebut dolipori (Alexopoulus et al. 1979). Sklerotia Rhizoctonia berbeda dari Sclerotium karena sel-selnya tidak berlapis, sehingga bentuk sklerotianya tidak bulat, tetapi pipih dan tidak beraturan (Sumartini, 2011). Gambar 2. Jamur R. solani secara mikroskopis, percabangan yamg hampir siku Sumber : Center for invasive species and ecosystem health, 1987 dalam Sumartini, 2011. Jamur R. solani dapat hidup selama beberapa tahun dengan memproduksi sklerotia di tanah dan jaringan tanaman, selain itu juga dapat bertahan hidup sebagai miselium dengan cara saprofit, yakni mengkolonisasi bahan-bahan organik tanah khususnya sebagai hasil aktivitas patogen tanaman.

Sklerotia dan miselia yang berada di tanah atau jaringan tanaman tumbuh dan membentuk hifa yang dapat menyerang beberapa jenis tanaman. Patogen ini sangat cocok dengan keadaan struktur tanah yang kurang baik dan kelembapan tanah yang tinggi (Cabi, 2004 dalam Zaenal, 2011). III. Penyakit Rhizoctonia Selama ini penyakit Rhizoctonia dikenal pada saat gejala timbul pada tanaman dewasa, akan tetapi penyakit Rhizoctonia ini dapat menyerang tanaman kopi mulai dari benih, bibit sampai tanaman dewasa, adapun gejala yang timbul adalah sebagai berikut : 1. Pada benih kopi, menyebabkan busuk benih (seed rot) dan busuk bibit (seedling blight). Menurut Sweets dan Wrather (2000) dalam Zaenal M. (2011), busuk benih terjadi sebelum benih tumbuh. Pada fase ini benih menjadi lunak dan berwarna coklat. Busuk bibit dapat menyerang baik pada fase pratumbuh maupun pada saat benih tumbuh, ataupun bibit mati sebelum muncul ke atas permukaan tanah. Serangan dapat juga terjadi pada pasca tumbuh, yaitu pada saat benih tumbuh sebelum gejala serangan berkembang. Serangan pada fase pratumbuh menyebabkan koleoptil dan system perakaran berwarna coklat, tampak basah dan busuk, sedangkan serangan pasca tumbuh mengakibatkan tanaman berwarna kuning, layu, dan mati. Gambar 3. Gejala serangan jamur R. solani pada benih kopi Sumber : Zaenal M., 2011 2. Pada pembibitan, gejala penyakit Rhizoctonia di pembibitan biasanya ditandai dengan rebahnya bibit ke tanah karena pangkal batangnya busuk, hal ini merupakan ciri khas dari jamur tular tanah pada saat

menginfeksi tanaman yang diawali dengan infeksi pada bagian akar atau batang yang berbatasan dengan permukaan tanah. Infeksi menyebabkan transportasi hara dan air tersumbat sehingga tanaman layu. Patogen selanjutnya menyebar keseluruh bagian tanaman dan menyebabkan pembusukan. Pada permukaan tanah di sekitar tanaman yang terserang terdapat miselium putih dan sklerotia. Serangan parah sering terjadi pada musim hujan, yang menyebabkan seluruh tanaman di suatu area pembibitan menjadi layu dan mati (Zaenal M., 2014). Gambar 4. Gejala serangan jamur R. solani pada fase pembibitan Sumber : Zaenal M., 2011 3. Pada tanaman dewasa, penyakit Rhizoctonia disebut juga penyakit mati ujung dengan gejala matinya ujung batang,cabang,atau ranting yang disertai dengan menguning dan gugurnya daun-daun bagian yang sakit. Cabang-cabang disekeliling batang berkembang tidak simetris. Daundaun pada cabang yang pendek berwarna hijau kekuningan suram. Daun pupus pada cabang-cabang tampak suram, berwarna kekuningan, kaku, keras,lebih lama tegak (Anonim, 2010-2011).

IV. Pengendalian Gambar 5. Gejala serangan jamur R. solani pada tanaman dewasa Sumber : Perlindungan Tanaman, Kanisius,1989. 1. Pengendalian secara preventif perlu dilakukan dengan cara, Pemilihan benih yang sehat, yaitu benih yang telah disertifikasi atau menanam kopi dari jenis arabika. 2. Melakukan perendaman benih kopi dengan menggunakan agens hayati Trichoderma spp. yang diketahui mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan patogen tular tanah. Selain itu agens hayati Trichoderma spp. dapat diaplikasikan dengan dicampurkan pada media tanam pada pembibitan kopi. Menurut Sri Sukamto (1999) dalam Baharudin dan Rubiyo (2013), pemberian jamur Trichoderma spp. dengan kerapatn 10 6 10 8 spora/ml dapat menekan perkembangan patogen R. solani atau penyakit rebah batang pada bibit kopi. 3. Kultur teknis, yaitu memotong dan membakar ranting atau batang yang terinfeksi jamur R. solani Pemangkasan dilakukan dengan jarak 10 cm dari bagian yang terinfeksi dan kemudian dibakar atau ditanam dengan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. 4. Penyemprotan fungisida tembaga (bubur Bordeaux) pada pembibitan kopi pada daerah yang terjangkit penyakit Rhizoctonia (Anonim, 2010-2011).

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010-2011. Mati Pucuk. Basis data Hama dan Penyakit Tumbuhan. Departemen Proteksi Tanaman IPB, diakses pada tanggal 11 Maret 2015. Baharudin dan Rubiyo. 2013. Pengaruh Perlakuan Benih Dan Media Tanam Terhadap Vigor Bibit Kakao Hibrida. Balai pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara dan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. Hilda. S. D. 2013. Ayo Kenali Penyakit Mati Ujung Pada Kopi. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan. Matnawy H.. 1989. Perlindungan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta. Michael S., 2015. Tantangan Kopi Indonesia di Tahun 2015 (Bagian II). Dikutip dari http://vibiznews.com/2015/03/31/tantangan-kopi-indonesia-di-tahun-2015- bagian-ii/. diakses pada tanggal 23 Maret 2015. Sumartini. 2011. Penyakit Tular Tanah (Sclerotium Rolfsii Dan Rhizoctonia Solani) Pada Tanaman Kacangkacangan Dan Umbi-Umbian Serta Cara Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian, Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos 66, Malang 65101. Zaenal M. 2011. Pengaruh Aplikasi Trichoderma spp Terhadap Penyakit Rebah Batang R. Solani Pada Persemaian Bibit Kopi Robusta. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Oleh : Asri Maria W., SP.