BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

Hubungan antara Olahraga Futsal dengan Konsentrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehat segala aktivitas dapat dikerjakan dengan lancar. Menurut UU

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup umur untuk bisa menghasilkan keturunan atau hamil. Usia normal wanita

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terstruktur dengan berpedoman pada aturan-aturan atau kaidah-kaidah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Transkripsi:

23 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Olahraga Olahraga merupakan rangsangan fisiologis yang melibatkan seluruh sistem didalam tubuh seperti sistem otot, saraf, metabolisme, hormonal dengan energi utamanya berasal dari manusia sendiri. Olahraga yang dilakukan dengan baik akan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun psikis. 22 Olahraga didalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 4 adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. 6 Aktivitas fisik atau olahraga berperan penting terhadap kesehatan dan memberikan berbagai macam manfaat bagi kehidupan, baik dari segi jasmani ataupun rohani, namun dengan peningkatan era globalisasi dan perkembangan teknologi sekarang ini, memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan kita kurang bergerak (low body movement) atau sering disebut dengan istilah hipokinetik, seperti penggunaan remote control, komputer, lift, escalator, transportasi, dan peralatan canggih lainnya. 1 American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang kesehatan. Orang yang berusia 18-65 tahun

24 membutuhkan kegiatan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 30 menit dalam 5 hari setiap minggunya ataupun dengan intensitas yang berat minimum 20 menit dalam 3 hari setiap minggunya. Melakukan olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan, menurunkan resiko dari penyakit kronis dan kematian lebih cepat. 23 Orang dewasa yang berusia 18-64 tahun setidaknya diharuskan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit untuk setiap minggunya, sedangkan untuk aktivitas fisik yang berat selama 75 menit dalam tiap minggunya. Aktivitas penguatan otot harus dilakukan dengan melibatkan kelompok otot besar selama 2 hari atau lebih dalam seminggu. 24 2.1.1.1 Klasifikasi Aktivitas Olahraga Aktivitas olahraga terdiri dari aktivitas yang bersifat aerobik dan anaerobik. Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang memiliki ketergantungan terhadap ketersediaan oksigen yang berperan dalam proses pembakaran sumber energi serta memiliki ketergantungan terhadap kerja jantung, paru-paru dan pembuluh darah sehingga oksigen dapat diangkut dengan tujuan agar proses pembakaran berjalan dengan sempurna. Intensitas aktivitas aerobik biasanya ringan-sedang seperti jalan kaki, bersepeda dan jogging. Aktivitas anaerobik merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi, aktivitas ini tidak dapat dilakukan secara kontinu dan membutuhkan jeda untuk beristirahat agar ATP (Adenosine triphosphate) dapat diregenerasi kembali. Contoh aktivitas anaerobik adalah lari cepat (sprint), push-up, body building, loncat jauh. 25

25 Dalam beberapa jenis olahraga yang dilakukan beregu ataupun individual terdapat pula gerakan meloncat, mengoper, melempar, menendang bola, memukul bola atau mengejar bola dengan sangat cepat yang bersifat anaerobik. Maka olahraga seperti sepakbola, bola basket atau tenis lapangan merupakan olahraga dengan kombinasi aktivitas aerobik dan anaerobik. 25 2.1.1.2 Manfaat Olahraga Olahraga memiliki beberapa manfaat antara lain: 1. Meningkatkan kerja otak Dengan berolahraga, kebutuhan oksigen di dalam tubuh akan meningkat, terutama untuk aktivitas kerja otot. Curah Jantung akan meningkat karena pembesaran volume sekuncup yang dimediasi oleh mekanisme Frank Starling dan peningkatan denyut jantung. Stimulasi saraf simpatis semakin maksimal dan stimulasi saraf parasimpatis dihambat, sebagai hasilnya mengakibatkan vasokonstriksi di sebagian sistem sirkulasi tubuh kecuali dalam menjalankan aktivitas kerja otot, sirkulasi serebral otak dan sirkulasi pembuluh darah koroner. 8 Melakukan aktivitas dengan intensitas ringan sedang dapat meningkatkan metabolisme cerebral sejalan dengan peningkatan aliran darah dari arteri karotid internal. 14 Peningkatan aktivitas fisik dapat mempengaruhi peningkatan kerja otak akibat peningkatan suplai darah ke otak, peningkatan massa otak, peningkatan memori dan juga meningkatkan aliran impuls sinaps otak pada orang dewasa. 7

26 2. Meningkatkan sirkulasi aliran darah otot Sistem kardiovaskular saat berlatih akan mengangkut oksigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan ke otot yang bekerja. Oleh karena itu, aliran darah otot akan meningkat selama latihan. Alirah otot akan meningkat sekitar dua puluh lima kali lipat selama latihan dengan intensitas tinggi. Proses ini terjadi akibat pelebaran pembuluh darah intramuskular yang disebabkan oleh peningkatan metabolisme dari otot. 26 3. Menjaga kerja jantung Selama latihan terdapat hubungan antara curah jantung dan konsumsi oksigen. Curah kerja otot akan meningkatkan konsumsi oksigen sehingga pembuluh darah otot melebar dan efeknya akan meningkatkan aliran balik vena dan curah jantung. Peningkatan curah jantung yang lebih lanjut akan sejalan dengan frekuensi denyut jantung yang ikut meningkat. 26 4. Meningkatkan kapasitas difusi oksigen Darah yang mengalir pada kapiler paru-paru biasanya sangat lambat atau diam dalam keadaan istirahat sedangkan pada saat melakukan latihan maksimum, akan meningkat sehingga seluruh kapiler paru-paru mendapatkan perfusi maksimum dan kadar oksigen meningkat. 26 5. Mencegah timbulnya berbagai penyakit Efek berolahraga diantaranya dapat menjaga kerja jantung, meningkatkan kerja otot, mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti gangguan jantung, diabetes tipe 2, obesitas, kanker usus besar, menghindari tekanan darah tinggi dan dapat memperbaiki gangguan psikologis termasuk depresi, kecemasan dan stress. 2,7

27 2.1.2 Futsal 2.1.2.1 Sejarah Futsal Olahraga ini pertama kali dimainkan pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay oleh seorang pelatih asal Argentina yang bernama Juan Carlos Ceriani. Awal mula permainan ini dilakukan saat terhambatnya sebuah latihan sepakbola karena hujan yang sangat lebat, kemudian timbul ide untuk memindahkan latihan dalam sebuah gedung yang berukuran lebih kecil. 27 Futsal terdiri dari 2 kata yaitu futbol atau futebol berasal dari bahasa yang bermakna sepakbola dan sala atau salon yang berarti ruangan berasal dari bahasa Portugis dan Spanyol. Olahraga futsal masuk ke Indonesia pada tahun 1988-1999 dan pada tahun 2000 olahraga tersebut mulai dikenal masyarakat. 9,27 2.1.2.2 Definisi Futsal Futsal merupakan suatu olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari 5 orang disetiap tim. Satu orang berperan sebagai penjaga gawang dan empat orang sisanya pemain lapangan. Setiap tim memiliki tujuh pemain pengganti yaitu satu orang untuk penjaga gawang dan enam orang untuk pemain lapangan. Olahraga futsal dimainkan di ruang tertutup dengan ukuran lapangan 40 x 20 m dan 3 x 2 m untuk ukuran gawang. Futsal sendiri dimainkan dalam dua babak. Tiap babaknya terdiri dari 20 menit dan sama seperti olahraga basket waktu akan dihentikan jika bola keluar lapangan dan terdapatnya pelanggaran. Permainan futsal menekankan para pemainnya agar cepat menyesuaikan keadaan saat bertanding, kreatif dan memiliki teknik menguasai bola. 12

28 Olahraga futsal termasuk dalam kelompok aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, yang membutuhkan kecepatan dalam berlari, daya tahan yang tinggi dan memiliki kemampuan kuat dalam menendang, menangkap, menggilir bola. 10 2.1.2.3 Manfaat Futsal Olahraga futsal termasuk dalam kelompok aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dan merupakan olahraga kardio yang dapat meningkatkan detak jantung. Hal ini akan meningkatkan peredaran darah dan oksigen dalam tubuh. Sehingga memiliki berbagai manfaat seperti menjadikan tubuh yang lebih bugar, memperkuat otot-otot tubuh, meningkatkan kelincahan dan kegesitan badan serta dapat mengontrol kelebihan berat badan. 28,29 2.1.3 Konsentrasi 2.1.3.1 Pengertian Konsentrasi Konsentrasi merupakan pemusatan kesadaran jiwa terhadap suatu objek dengan disengaja. Konsentrasi juga disebut sebagai perhatian yang memusat atau perhatian konsentratif (perhatian yang hanya ditujukan kepada satu objek tertentu). Konsentrasi memiliki fungsi selektif, dalam memilih informasi yang sesuai dengan objek yang dijadikan sasaran fokus pikiran dengan memadamkan perangsang lain yang dapat mengganggu. Konsentrasi mencakup proses serial atau berurutan didalam mengidentifikasi objek-objek. 18 Secara umum konsentrasi adalah kemampuan seseorang dalam mencurahkan perhatian untuk waktu yang relatif lama. Dengan berkonsentrasi maka segala hal dapat terekam sebaik mungkin di dalam memori otak dan akan

29 dengan mudah dikeluarkan pada saat yang dibutuhkan. Anak dikatakan berkonsentrasi pada pelajaran jika dia bisa memusatkan perhatian pada objek yang dipelajarinya. Beberapa ahli menawarkan cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar. Salah satunya dengan cara membangkitkan gelombang Alfa pada otak agar setiap siswa dapat berkonsentrasi dengan santai, lalu dengan mengatur posisi tubuh pada saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan kecenderungan modalitas belajar siswa itu sendiri. Sehingga pemeriksaan konsentrasi perlu dilakukan dalam keadaan tenang. 30,31 Konsentrasi adalah bagian dari perhatian. Perhatian memiliki pengertian yang lebih luas dari konsentrasi. Perhatian mempersiapkan agar dapat menerima informasi yang lebih jauh ataupun dalam menerima berbagai pesan. Efeknya individu dapat memisahkan stimuli yang tidak dikehendaki diantara berbagai stimuli yang ada. 30 Perhatian dalam konsentrasi adalah suatu proses dalam melakukan seleksi beberapa informasi dari informasi lainnya. Proses awal dalam penyeleksian akan mempengaruhi persepsi seseorang. Taksonomi perhatian dibagi menjadi tiga yaitu kewaspadaan, orientasi dan perhatian eksekutif. Kewaspadaan adalah sikap mengontrol pada keadaan umum terhadap suatu stimulus, sedangkan orientasi merupakan pemilihan beberapa informasi yang dipilih untuk di proses serta melibatkan beberapa mekanisme penunjang termasuk dorongan saraf, penghilangan hal yang membingungkan dan penurunan bising. Perhatian eksekutif adalah aksi merepresentasikan yang dibutuhkan untuk mengakses sesuatu dalam keterbatasan kapasitas. 32

30 Aspek-aspek dalam pemusatan perhatian terdiri dari beberapa hal. Pertama adalah pemusatan atau kontrol perhatian (persistence). Semakin bertambahnya usia maka perhatian semakin dapat dipertahankan. Minat anak juga mempengaruhi perhatian, perhatian akan semakin baik terhadap hal yang disukai misalnya anak lebih tertarik akan hal yang lebih sederhana dibanding hal yang kompleks. Kedua, penyesuaian diri (adaptability). Dalam beberapa penelitian diketahui bahwa anak yang usianya lebih tua lebih fleksibel untuk memodifikasi perhatiannya sesuai dengan kebutuhan. Ketiga adalah berencana (planfulness), dengan perencanaan yang sistematis dan terorganisir perhatian dapat mengarahkan efesiensi penyaringan informasi yang tidak relevan. Keempat adalah adaptasi perhatian dengan bertambahnya usia, sehingga anak dapat menggunakan sistem pengelolaan informasi yang lebih kompleks dan lebih mampu menyelesaikan fokus perhatian. 30 2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Keberhasilan seseorang dalam berkonsentrasi tergantung pada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri sendiri, seperti keterbatasan fisik (cacat tubuh), kondisi psikologis seperti kemampuan konsentrasi, faktor kelelahan, motivasi untuk belajar yang merupakan fase pertama dalam proses belajar, nutrisi, kondisi fisiologis seperti kualitas tidur, aktivitas fisik yang cukup, tidak dalam pengaruh obat-obatan, tidak sakit dan faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar individu meliputi kondisi keluarga seperti kondisi rumah, faktor sekolah seperti metoda pengajaran,

31 dan faktor masyarakat misalnya adanya suara-suara berisik dari televisi, radio, atau suara-suara yang mengganggu dalam proses konsentrasi. 20,31 Faktor lain yang dapat mempengaruh konsentrasi adalah faktor usia. Kemampuan berkonsentrasi berkembang seiring dengan pertambahan usia individu. Konsentrasi juga dipengaruhi faktor keadaan fisik, misalnya kondisi sistem saraf yang berpengaruh dalam penyeleksian sejumlah informasi dalam kegiatan memusatkan perhatian. Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor pengetahuan dan pengalaman yang berperan dalam usaha memusatkan perhatian pada suatu objek, suara, pencahayaan, temperatur dan desain belajar. 30 2.1.4 Pemeriksaan Fungsi Konsentrasi Macam-macam tes konsentrasi: 1. Test of Variables of Attention (T.O.V.A) Suatu tes untuk mengukur perhatian, bukan rating subjektif dari perilaku. Durasi tes ini 21,6 menit, sangat sederhana seperti bermain suatu permainan pada komputer. Mengukur suatu respon rangsangan visual atau pendengaran. Tes ini digunakan oleh psikolog, dokter (termasuk psikiater, ahli saraf, dokter anak, dan dokter keluarga), dokter perawat, dan pekerja sosial untuk membantu secara akurat mendiagnosa dan mengobati gangguan perhatian. 33 2. Army Alpha test (AA) AA merupakan alat ukur psikologi yang sudah terstandar, tes ini merupakan tes inteligensi kelompok, yang salah satu aspek pengukurannya adalah daya tahan konsentrasi. Kemampuan individu untuk menangkap dan merespon

32 instruksi secara cepat dan tepat. Hasil tes ini dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam berkonsentrasi. 18 3. Stroop Test Stroop test pertama kali dikenalkan oleh John Ridey pada tahun 1935. Tes ini digunakan para psikolog untuk menilai fungsi kognitif seseorang terutama dalam fungsi ekskutif, perhatian yang selektif terhadap informasi spesifik dan menghambat segala kejadian yang mengganggu dalam pengambilan keputusan. Dalam melaksanan tes ini, responden harus dalam keadaan yang nyaman, misalnya dengan suhu yang terkontrol, bebas bising lingkungan untuk meminimalisir berbagai hal yang dapat mengganggu. 14 Tujuan tes ini untuk menilai kecepatan dan akurasi responden dalam menjawab. Cara melakukan tes ini yaitu menggunakan sebuah kartu yang berisi kata dalam berbagai warna yang berbeda. Pada tahapan pertama responden diminta untuk menyebutkan kata yang tercantum dalam kartu, lalu tahapan kedua hanya menyebutkan warna yang terdapat pada kartu tersebut. Lalu dibandingkan selisih waktunya sehingga didapatkan interference score. Bila selisihnya didapatnya 13 detik maka dikatakan baik, sedangkan jika >14 detik maka dikatakan konsentrasi buruk. 34 2.1.5 Hubungan Antara Olahraga Futsal dengan Konsentrasi Olahraga memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Olahraga yang dilakukan dengan baik, akan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun psikis. 22

33 Penelitian menunjukan bahwa dengan berolahraga fungsi kognisi seseorang akan mengalami peningkatan yang berhubungan dengan volume area spesifik dari basal ganglia. Basal Ganglia memiliki area subdivisi dorsal striatum yang berperan penting dalam mengontrol kognisi, intergrasi fungsi motorik dan merespon dalam pemecahan suatu masalah. 15 Aktivitas fisik dengan intensitas ringan-sedang dapat meningkatkan metabolisme cerebral sejalan dengan peningkatan aliran darah dari arteri karotid internal dan dapat mempengaruhi peningkatan kerja otak dengan peningkatan suplai darah ke otak, peningkatan massa otak, peningkatan memori dan juga meningkatkan aliran sinaps ke otak pada orang dewasa. 7,14 Olahraga futsal termasuk dalam kelompok aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, yang memiliki berbagai manfaat seperti menjadikan tubuh yang lebih bugar, memperkuat otot-otot tubuh, meningkatkan kelincahan dan kegesitan badan serta dapat mengontrol kelebihan berat badan. 28 Perilaku sedentary atau kurang aktivitas fisik yang dijumpai pada mahasiswa dicurigai dapat mempengaruhi aliran darah ke otak sehingga mempengaruhi konsentrasi. Tanpa terjadinya konsentrasi pada saat proses belajar maka sesungguhnya proses belajar itu tidak ada atau tidak berlangsung. 18 2.2 Kerangka Pemikiran Olahraga merupakan rangsangan fisiologis yang melibatkan seluruh sistem didalam tubuh seperti sistem otot, syaraf, metabolisme, hormonal. Energi utamanya berasal dari proses metabolisme tubuh. Olahraga yang dilakukan dengan baik, akan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan, baik

34 kesehatan fisik maupun psikis. Salah satu efeknya dapat meningkatkan metabolisme serebral (otak) sejalan dengan peningkatan aliran darah arteri karotid internal sehingga kerja otak meningkat, peningkatan tersebut berupa suplai darah ke otak yang meningkat, peningkatan massa otak, peningkatan memori dan juga meningkatkan aliran sinaps ke otak pada orang dewasa. Konsentrasi merupakan pemusatan kesadaran jiwa terhadap suatu objek yang memang disengaja. Konsentrasi juga disebut sebagai perhatian yang memusat atau perhatian konsentratif (perhatian yang hanya ditujukan kepada satu objek tertentu) maka segala hal dapat terekam sebaik mungkin di dalam memori otak dan akan dengan mudah dikeluarkan pada saat yang dibutuhkan. Salah satu faktor internal yang mendukung konsentrasi yaitu motivasi untuk belajar, nutrisi, keadaan psikologis serta keadaan fisiologis seperti kualitas tidur, aktifitas fisik yang cukup. Salah satu olahraga yang sering dilakukan oleh mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Unisba adalah futsal. Olahraga tersebut dilakukan disela-sela keseharian yang sangat padat seperti padatnya jadwal kuliah, banyaknya tugas. Diduga olahraga tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan dapat mempengaruhi proses kegiatan belajar pada saat kuliah. Hasil penelitian yang menguji hubungan aktivitas fisik dan fungsi kognisi menunjukkan pengaruh yang positif. Penelitian yang dilakukan terhadap lansia menunjukkan bahwa 15 dari 51 orang responden yang aktif beraktivitas tidak mengalami penurunan fungsi kognitif, bahkan penelitian yang dilakukan di Jepang menunjukan bahwa olahraga memiliki pengaruh positif terhadap fungsi kognitif.

35 Berdasarkan teori dan penelitian yang telah dilakukan tersebut, peneliti ingin meneliti mengenai hubungan olahraga futsal dengan tingkat konsentrasi mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yaitu terhadap peningkatan aliran darah, volume dan massa otak. Sehingga oksigenasi terhadap otak meningkat dan mempengaruhi konsentrasi belajar. Olahraga Futsal Konsentrasi Manfaat: Faktor yang mempengaruhi - Meningkatkan kerja otak - Menjaga kerja jantung - Meningkatkan aliran darah otot - Meningkatkan kapasitas difusi oksigen Faktor Internal: - Motivasi untuk belajar - Nutrisi - Psikologis (kelelahan) - Fisiologis (kualitas tidur, aktivitas fisik yang cukup) Faktor Eksternal: - Keadaan di rumah - Faktor sekolah - Suara - Pencahayaan - Temperatur - Desain belajar Hubungan olahraga terhadap konsentrasi Baik Buruk Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran