BAB I PENDAHULUAN. adanya manusia. Istilah pendidikan mempunyai pengertian bimbingan atau pertolongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari pendidikan di sekolah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

KONSEP DAN MODEL PENGEMBANGAN TAHFIDZUL QUR AN DI MADRASAH. (Madrasah Tidak Berbasis Asrama)

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengembangkan peradaban sejak adanya manusia. Istilah pendidikan mempunyai pengertian bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Di dalam Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembarrgkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan peserta didik untuk memimpin perkembangan potensi jasmani dan rohaninya ke arah kesempurnaan. 1 Secara terpeinci, dalam UU nomor 20 tahun 2003 disebutkan : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar 1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2008, h. 13 1

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai mencapai tujuan pendidikan tersebut, perlu adanya suatu proses pendidikan dan pembelajaran. Proses pendidikan dan pembelajaran sangat penting dalam membentuk kepribadian peserta didik yang kelak akan menjadi dewasa dan menjadi anggota masyarakat. Salah satu pembelajaran penting di Sekolah Dasar adalah membaca dan mengafal surah-surah pendek. Urgensinya bagi peserta didik adalah sebagai bekal baginya kelak untuk menggunakannya dalam melaksanakan shalat fardhu lima waktu. Dalam shalat, membaca surah-surah pendek (al-qur an) merupakan bacaan sunnah yang disebut Sunnah Qauliyah. Allah berfirman dalam al-qur an surah al-muzzammil ayat 20 : ❸ 10 ❷. 10 ❷ ❽.. ❷ Ayat ini menjelaskan bahwa kita diperintahkan untuk membaca apa yang mudah dari al Qur an dan melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maksudnya rela berkorban demi agama Allah. Al-Qur an mempunyai berbagai keistemewaan, di antara keistimewaan al- Qur an adalah mudah untuk dihapal. Allah memuliakan orang yang membaca, menghapal, dan mengamalkannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

لاق ملسو هيلع هللا يلص ىبنلا نع هنع هللا يضر نافع نب نامثع نع : هملعو نارقلا ملعت نم مكريخ ) ملسم هاور ( Artinya : Dari Utsman bin Affan RA, dari Nabi SAW bersabda : Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-quran dan mengajarkannya. (HR. Muslim). Al-Qur an berbeda dengan kitab-kitab yang lain seperti Taurat, Injil, Zabur, Shahifah Ibrahim dan Musa, serta kitab-kitab lainnya yang diturunkan oleh Allah Tabaraka wa Ta'ala, Allah tidak memerintahkan umatnya untuk menghapalnya. 2 Mereka diperbolehkan untuk memilih antara menghapal atau membaca yang tercantum dalam kitab atau shuhuf tersebut. Barangsiapa yang berkehendak untuk menghapalnya di luar kepala, dia dapat melakukannya, dan barangsiapa yang mengandalkan bacaan pada catatannya, dia dapat melakukannya. Kelompok yang terakhir ini termasuk mayoritas Bani israil dan lainnya, sehingga faktor yang dapat mendukung terciptanya hapalan kitab-kitab tersebut tidak cukup tersedia, sebagaimana halnya faktor pendukung terhadap kitab Al-Quran. 3 Oleh karena itu, tidak ada kitab yang sempurna keterjagaannya, seperti 2 Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan Haya Ar-Rosyid, Mu awwiqotu Tilawati wa Hifzhu Kitabillahi, diterjemahkan oleh Abu Umar Basyir dkk, dengan judul Keajaiban Belajar Al-Qur an. Solo, Al- Qowam, 2007, h. 12 3 Syekh Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah, Al-Madkhal li Dirasah Al-Qu an Al-Karim, diterjemahkan oleh Taufiqurrahman, dengan judul Etika Membaca dan Mempelajari Al-Qur an Al- Karim. Bandung, Pustaka Setia, 2003. h. 19.

Al-Quran. Adapun penyimpangan atau tahrif pada kitab Taurat dan Injil akan mudah dilakukan oleh para pendeta dan rahibnya, atau dapat hilang seiring dengan perjalanan waktu tanpa ada yang tersisa 4. Al-Qur an tidak cukup keberadaan dan pemeliharaannya dengan hanya tertulis pada shahifah atau lembaran yang memungkinkan dapat hilang dengan basuhan air, melainkan tempatnya adalah hati dan dada, yakni hafalan di luar kepala. Apabila hafalan dalam dada tersebut digabungkan dengan tulisan yang ada lembaran-lembaran, kekuatan dan ketentraman hati terhadap keberadaannya akan bertambah. Atas dasar pemikiran di atas, sebagai seorang guru Agama Islam, peneliti merasa bertanggung jawab terhadap kegiatan menghafal al-qur an, khususnya di tempat tugas penulis yaitu SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin, walaupun masih terbatas pada surahsurah pendek sebagai permulaan. Hal ini berkaitan juga dengan adanya kurikulum pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang pengajaran menghafal. Dalam hal ini penulis sebagai guru berkewajiban untuk memberikan kemampuan bagi siswa, minimal sampai dapat membaca dan menghafal dengan benar dan baik surah-surah pendek dari al-qur an. Sesuai pengamatan sementara di tempat penulis bertugas, yaitu SDN Teluk Dalam 3 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin, khususnya kelas V, masih banyak ditemukan siswa yang tidak menguasai hafalan surah-surah pendek dengan baik dan benar. Hal ini mungkin selama ini metode yang dipergunakan tidak efektif dan 4 Ibid

efisien. Oleh karena itu penulis mencoba menerapkan metode reward dalam pembelajaran menghafal surah-surah pendek ini. Kegiatan mempelajari dan menghafal surah-surah pendek tidaklah mudah. Bagi guru terlebih dahulu dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang hukum cara membaca al-qur an dan metode menghafalnya dan bagi siswa hendaknya ditanamkan semangat yang tinggi untuk belajar al-qur an. Oleh sebab itu peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul : Usaha Meningkatkan Hafalan Surah-Surah Pendek Melalui Metode Reward dan Punishment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Dalam 3 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. Untuk menghindari kesalahpahaman atau kekeliruan memahami judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan yaitu : 1. Usaha adalah daya, ikhtiar atau upaya untuk memperbaiki kondisi hafalan anak yang dulunya kurang baik sekarang bertambah baik 2. Hafalan adalah sesuatu yang dihafalkan yaitu sesuatu yang yang telah masuk dalam ingatan dan dapat diucapkan di luar kepala. 3. Surah-surah pendek adalah surah al-qur an yang ada dalam juz Amma dan mempunyai jumlah ayat yang sedikit, yang dimaksud surah-surah pendek dalam penelitian ini adalah surah al-fiil dan al-ma un. 4. Metode Reward adalah salah satu metode dalam mengajar dengan cara memberikan penghargaan kepada peserta didik. 5. Metode punishment adalah salah satu metode dalam mengajar dengan cara

memberikan hukuman kepada peserta didik. Di dalam kurikulum pendidikan dasar, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dirumuskan tujuan yang hendak dicapai antara lain sebagai berikut : 1. Siswa terampil menghafal surah-surah pendek dengan melafalkan bacaan sesuai dengan tajwid dan makhrajnya. 2. Siswa mampu menghafal surah-surah pendek dengan baik dan benar. Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah usaha untuk mencari jalan keluar memecahkan masalah dalam peningkatan hafalan surah-surah pendek melalui metode reward dan punishment pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Dalam 3 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. B. Rumusan Masalah dan Rencana Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Karena yang dihadapi peneliti saat ini adalah siswa yang kurang mampu menghafal surah-surah pendek di kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Dalam 3 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin., maka untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencoba menggunakan pembelajaran dengan metode reward dan punishment. Sesual dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Bagaimana menerapkan pembelajaran dengan metode reward dan punishment

agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surah-surah pendek? b. Apakah penggunaan pembelajaran dengan metode reward dan punishment dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surah-surah pendek? 2. Rencana Pemecahan Masalah Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, maka tindakan kelas yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Kegiatan Awal 1) Guru memberi salam 2) Presensi siswa 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan 4) Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi peserta didik dengan metode tanya tanya jawab dan pemberian tugas. b. Kegiatan inti 1) Guru menyuruh siswa membuka materi yang akan dihafal. 2) Guru membaca materi dan siswa menyimak bacaan guru. 3) Para siswa membaca materi bersama-sama. 4) Siswa membaca materi satu-persatu. 5) Siswa disuruh menghafal materi. 6) Guru memberikan reward dan punishment terhadap hafalan siswa. c. Kegiatan akhir

1) Guru memberikan penjelasan dan pembahasan tentang hafalan siswa 2) Guru rnenutup pelajaran C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan penggunaan/pelaksanaan pembelajaran dengan metode reward di kelas V Sekolah Dasar Negeri Teluk Dalam 3 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. Melalui indikator apakah model pembelajaran yang digunakan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal surah-surah pendek. 2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran dengan reward dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surah-surah pendek. D. Manfaat Penelitian Pembelajaran melalui metode reward diharapkan bermanfaat bagi : 1. Guru a. Memperoleh data hasil pembelajaran siswa. b. Mendapatkan umpan balik tentang pembelajaran melalui metode reward. c. Meningkatkan kecakapan akademik. d. Meningkatkan Cara belajar siswa aktif. e. Meningkatkan hubungan (interaksi) dengan siswa. f. Sebagai indikasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

g. Sebagai bahan penelitian bagi peneliti selanjutnya. 2. Siswa a. Meningkatkan prestasi belajar, seperti pemahaman, penguasaan, mutu proses dan transfer belajar guru ke siswa maupun siswa ke siswa. b. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap pengembangan motivasi belajar. c. Meningkatkan partisifasi siswa dalam KBM. d. Mampu menghafal surah-surah pendek dengan baik dan benar. 3. Sekolah Penelitian dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran dan mutu sekolah.