PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2005 T E N T A N G LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
TAHUN : 2005 NOMOR : 06

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 18 TAHUN 2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 20 SERI D. 20 =================================================================

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 4 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2003 SERI E

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 18 Tahun : 2002 Seri : D Nomor : 16

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 3, TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR : 04 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2002 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

KEPPRES 49/2001, PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN 2002 SERI : D NOMOR : 7 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SE KABUPATEN JEMBRANA

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 05 TAHUN 2016

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

Perda No. 5 / 2002 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa dan atau Kelurahan. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WAKIL WALIKOTA TERNATE

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2005 T E N T A N G LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU, Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) telah disetujui oleh DPRD Kota Pekanbaru dengan Keputusan Nomor 20/DPRD/2005 Tanggal 6 Desember 2005 menjadi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru; b. bahwa Lembaga Katahanan Masyarakat Desa (LKMD) sebagai mana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980, tentang penyempurnaan dan peningkatan fungsi Lembaga Sosial Desa menjadi Ketahanan Masyarakat Desa tidak sesuai lagi dengan semangat Otonomi Daerah, oleh sebab itu perlu ditata kembali sesuai dengan kebutuhan Kelurahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang perubahan nama, fungsi dan peranan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Mengingat : 1. Undang-undang Nomo 8 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19) ; 2. Undang-undan Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom; 6. Keputusan Presiden RI Nomor 49 tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan masyarakat Desa (LKMD) atau dengan sebutan lain; 7. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 8 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan/Kantor di lingkungan Kota Pekanbaru.

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKANBARU dan WALIKOTA PEKANBARU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kota Pekanbaru; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Pekanbaru; c. Walikota adalah Walikota Pekanbaru; d. DPRD adalah DPRD Kota Pekanbaru; e. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota Pekanbaru; f. Kelurahan adalah Perangkat Daerah Kota Pekanbaru dibawah Kecamatan; g. Camat adalah Kepala Kecamatan; h. Lurah adalah Kepala Kelurahan; i. Keputusan Lurah adalah semua Keputusan yang merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan dari Pemerintah Atasannya dan kebijakan kepala Kelurahan yang menyangkut Pemerintahan dan Pembangunan di Kelurahan sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum maupun Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; j. Rukun Tetangga adalah Kumpulan Penduduk yang berdiam dalam suatu Kelurahan yang berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung diantara mereka; k. Rukun Warga adalah kumpulan Penduduk yang berdiam dalam beberapa tetangga dalam suatu Kelurahan; l. Penduduk adalah setiap orang baik warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal Tetap dalam Lingkungan Tetangga dan Lingkungan Warga; m. Kepala Keluarga adalah Penanggung Jawab anggota Keluarga yang secara kemasyarakatan terdaftar dalam kartu Keluarga; n. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari suatu kelompok Masyarakat dengan Kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat itu; o. Gotong-royong adalah bentuk kerja sama yang spontan dan sudah melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antara warga yang insidentil maupun berkelangsungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama baik material maupun spiritual.

B A B II T U J U A N Pasal 2 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) bertujuan sebagai mitra Pemerintah Kelurahan dalam penataan hasil pembangunan dengan menambahkan prakarsa serta menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam Pembangunan, sehingga masyarakat memiliki Kelurahan yang tangguh serta memiliki kemampuan mengembangkan ketahanan dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam rangka pembinaan wilayah. B A B III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 (1) LPMK dibentuk di setiap Kelurahan. (2) LPMK berkedudukan sebagai mitra Pemerintah di bidang Pembangunan. (3) LPMK sebagaimana ayat (1) dan (2) mempunyai wilayah kerja di Kelurahan. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 4 (1) LPMK mempunyai tugas : a. Menyusun rencana pembangunan bersama masyarakat dan Pemerintah; b. Menggerakkan dan mengkoordinasikan untuk mendorong masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan; c. Memantau pelaksanaan pembangunan; d. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LPMK mempunyai fungsi : a. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Kelurahan; b. Sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam merencanakan pelaksanaan pembangunan secara terpadu; c. Sebagai media komunikasi dan informasi antara Pemerintah Kelurahan dan masyarakat serta antar warga masyarakat; d. Penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk pembangunan di Kelurahan, antara lain melalui pelaksanaan pelestarian nilai-nilai sosial budaya, penguatan kapasitas lembaga masyarakat, pelaksanaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, dan pemanfaatan sumber daya alam.

BAB IV PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN LPMK Bagian Pertama Pembentukan LPMK Pasal 5 LPMK dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan organisasi LPMK terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi disesuaikan dengan kebutuhan. (2) Seksi -seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak-banyak adalah : a. Seksi Agama; b. Seksi Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga; c. Seksi Pembangunan dan lingkungan Hidup; d. Seksi Pemberdayaan Ekonomi, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; e. Seksi Kesejahteraan Sosial. Bagian Ketiga Kepengurusan LPMK Paragraf 1 Pasal 7 Kepengurusan LPMK terdiri dari berbagai komunitas masyarakat. Pasal 8 a. Masa bakti kepengurusan LPMK ditetapkan 3 (tiga) tahun sejak dikukuhkan; b. Ketua LPMK dapat dipilih untuk 2 (dua) periode berturut-turut. Pasal 9 (1) Kepengurusan LPMK dipilih berdasarkan musyawarah warga; (2) Kepengurusan LPMK tidak boleh rangkap jabatan dengan Lurah dan perangkatnya, Ketua RW, Ketua RT dan pengurusnya; (3) Pengurus LPMK bertanggungjawab kepada musyawarah warga yang teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Keputusan Walikota.

Paragraf 2 Pasal 10 Untuk dapat menjadi pengurus LPMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Republik Indonesia; b. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. Berstatus sebagai penduduk Kelurahan dan telah bertempat tinggal tetap minimal selama 1 (satu) tahun, dan berumur sekurang-kurangnya 17 tahun atau sudah menikah; d. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; e. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap dan penuh pengabdian kepada masyarakat; f. Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dan membangun; g. Tidak pernah terlibat tindak pidana. Paragraf 3 Pembentukan Panitia dan Tata Cara Pemilihan Pasal 11 (1) Untuk pemilihan kepengurusan LPMK terlebih dahulu dibentuk panitia pemilihan yang difasilitasi oleh Lurah; (2) Panitia pemilihan ditetapkan dalam musyawarah warga yang mewakili Rukun Warga (RW) di Kelurahan yang bersangkutan; (3) Panitia pemilihan bertugas membuat Tata Tertib Pemilihan; (4) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas untuk melaksanakan Pemilihan Ketua sesuai Tata Tertib pemilihan yang dilaksanakan secara demokratis. Pasal 12 (1) Calon Ketua diajukan oleh masyarakat utusan masing-masing Rukun Warga (RW) yang sebelumnya telah dimusyawarahkan bersama-sama RT dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender; (2) Pemilihan calon Ketua dapat dilaksanakan apabila peserta yang berhak memilih telah mencapai kuorum yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari yang mempunyai hak pilih; (3) Apabila tidak mencapai kuorum maka pemilihan ditunda selama-lamanya satu jam; (4) Apabila setelah ditunda satu jam masih tidak mencapai kuorum maka pemilihan tetap dilaksanakan dan keputusannya dinyatakan sah; (5) Ketua yang terpilih dinyatakan sah apabila mendapat suara terbanyak. Paragraf 4 Pengesahan Pengurus Pasal 13 (1) Hasil pemilihan Ketua LPMK setelah dilengkapi dengan susunan pengurus lengkap dikukuhkan oleh Camat atas nama Walikota;

(2) Pengaturan lebih lanjut mengenai teknis pembentukan pengurus ditetapkan oleh Ketua terpilih; (3) Penggantian Antar Waktu Pengurus ditetapkan oleh Rapat Pleno Pengurus. Pasal 14 (1) Musyawarah pemilihan pengurus LPMK hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan dan diketahui Lurah; (2) Nama Ketua serta kepengurusan lengkap secara tertulis disampaikan kepada Camat. BAB V Hubungan Kerja Pasal 15 (1) Hubungan LPMK dengan Pemerintah Kelurahan dalam bentuk kerjasama menggerakkan swadaya Gotong-royong masyarakat dalam pembangunan yang partisipatif; (2) Hubungan LPMK dengan lembaga atau Organisasi Kemasyarakatan lainnya, RT dan RW bersifat konsultatif dan kerjasama, serta saling membantu. BAB VI KERJASAMA ANTAR LEMBAGA Pasal 16 (1) LPMK dapat meningkatkan hubungan antar lembaga kemasyarakatan diluar wilayahnya dalam bentuk kerjasama; (2) Jalinan kerjasama, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri dari antar Kelurahan se-kecamatan dan/ atau antar Kelurahan se-kota Pekanbaru; (3) Bentuk kerjasama sebagaimana pada ayat (2), disampaikan secara tertulis kepada Pemerintah Kecamatan melalui Kelurahan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 17 Anggaran pembiayaan LPMK diperoleh dari; a. Swadaya Masyarakat; b. Bantuan Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Bantuan lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VIII PEMBINAAN Pasal 18 (1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya LPMK melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervise

(2) Gubernur, Walikota dan Camat melakukan Pembinaan terhadap kegiatan LPMK dan bertanggungjawab atas berfungsinya LPMK dengan baik di wilayah masing-masing. Pasal 19 Segala kegiatan masyarakat, baik yang bergabung dalam lembaga-lembaga maupun tidak, yang ada di Kelurahan dipadukan dalam LPMK. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN P a s al 20 Pembentukan LPMK wajib dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak diundangkan Peraturan Daerah ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Walikota. Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan yang mengatur mengenai LPMK dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekanbaru. Ditetapkan di : Pekanbaru pada tanggal : 26 Desember 2005 WALIKOTA PEKANBARU, H. HERMAN ABDULLAH. Diundangkan di Pekanbaru pada tanggal 28 Desember 2005

SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKANBARU, H. RUSLAINI RAHMAN. LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU TAHUN 2005 NOMOR 09