KATA Oleh : Danardono

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPILASI KATA KARATE SHOTOKAN

TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR MAHASISWA SEBELAS MARET CUP VIII UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

NEVER ENDING SPIRIT OF KARATE STUDENT

KEJUARAAN KARATE TERBUKA ANTAR PELAJAR SE-JAWA TENGAH DEKAN CUP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN TAHUN 2012

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

KEJUARAAN NASIONAL KARATE TERBUKA UNAS CUP VIII 2016

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KATA TERHADAP PRESTASI KUMITE PUTRA KELAS -55 KG DAN -60 KG PADA PORKAB KUDUS TAHUN 2015

Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya:

DOJO BKC Se-Jakarta dan Sekitarnya mengundang para karateka

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO. Kata Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti

DEMPI DINI DARMA YULITA EGA SAFITRI FAUZUL HAMDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA.

NILAI ZEN BUDDHISME DALAM SENI BELADIRI KARATE SKRIPSI

PANDUAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

INFORMASI DAN KETENTUAN PERTANDINGAN

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR KARATE SILABUS MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Muhammad Nur Alif, 2013

Salah satu program Direktorat KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Tingkatkan Penghayatan Jati Diri Demi Kemandirian Cabang Olahraga Karate Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Pada Tahun 1936 buku Karate-do Kyohan diterbitkan Funakoshi telah

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ZEN, KARATE, DAN SHOTOKAN. Zen merupakan salah satu dari ajaran Budhisme yang berasal dari India,

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka

BAB I PENDAHULUAN. Karate bukan merupakan kebudayaan asli dari Jepang melainkan. merupakan kebudayaan turunan dari China daratan yang mengalami

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. yang empiriris yaitu fungsi agama terhadap masyarakat. Yakni nilai-nilai agama yang

EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN SHORINJI KEMPO. 2.1 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Jepang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. -. Data dari perguruan wushu Purwa Aldaka. -. Buku The Way of Warriors karangan Chris Crudelli

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB III METODE PENELITIAN

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan olahraga walaupun menguras energi namun disisi lain memiliki manfaat. berbagai aspek baik kesehatan mental maupun fisik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

Syarat dan Ketentuan Lomba SMA Bunkasai JAF Unitomo 2017

BAB III DATA PENUNJANG

Bab 5. Ringkasan. mengikuti perkembangan di zaman modern sekarang ini. Selain menjalankan kehidupan

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (kosong) dan lainnya te (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri karate tidak

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki

PERATURAN PERTANDINGAN IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

BAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 28 Juni 2016 pada pukul 12:32

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JUDO. dengan jotosan pada pergelangan tangan yang berakibat fatal. Judo merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat

Transkripsi:

KATA Oleh : Danardono Kata, secara harfiah berarti bentuk, rupa, potongan atau corak. Dalam budo, kata lebih diartikan sebagai bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis seni beladiri yang ditampilkan dalam rangkaian gerak dasar (kihon) yang disusun sedemikian rupa dalam sebuah standarisasi. Dalam karate-do, kata didefinisikan sebagai rangkaian kihon yang disusun melalui proses yang panjang pada masa lapau ke dalam sebuah bentuk khusus yang memiliki nilai keindahan, arti filosofis yang tinggi serta diatur oleh sebuah standarisasi yang baku dalam penerapannya. Menurut Nakayama ada tiga hal yang menjadi esensi pokok dalam memainkan sebuah kata : 1. Tenaga, dicapai dengan pemahaman yang mendalam tentang kihon (gerak dasar) yang utuh dan sempurna, dilakukan dengan bantuan pernafasan yang benar agar dapat menghasilkan sebuah tampilan teknik yang kelihatan bertenaga maksimal, kime (maximum output energy perfome). 2. Irama, dicapai dengan penghayatan total arti kata sebenarnya, bentuk teknik, penguasaan dan pengaturan tempo, cepat- lambatnya gerakan. Pergerakan sebuah kata berdasarkan pada embusen (garis arah baku dari pergerakan sebuah kata) dan aplikasi gerakan teknik yang ada pada sebuah kata. 3. Keindahan, dicapai melalui peneguhan diri dalam dua hal, yaitu: a. Spirit dari dalam, yaitu pemahaman mendalam tentang arti historisfilosofis dari kata yang dimainkan. Ekspresi wajah pada saat memainkan akan mempertegas hal itu dan aura akan terpancar keluar serta terlihat bagi yang menyaksikan.

b. Spirit dari luar, yaitu bahasa tubuh yang mampu menarik perhatian dalam mendukung esensi teknik gerak yang hendak disampaikan pemainnya. Pergerakan dan perputaran pinggul serta keluwesan tubuh saat memainkan gerakan kata merupakan hal yang utama. Pada awalnya Bapak Karate Modern, Gichin Funakoshi hanya memperkenalkan 15 kata yang dianggap paling cocok untuk metode latihan dasar karate aliran Shotokan di jaman modern. Kemudian beliau menciptakan 2 (dua) kata lagi yaitu Taikyoku dan Ten No Kata. Saat ini secara resmi aliran Shotokan memiliki 26 kata, yaitu : Heian Shodan, Heian Nidan, Heian Sandan, heian Yondan, Heian Godan, Tekki Shodan, Tekki Nidan, Tekki Sandan, Bassai - Dai, Kanku - Dai, Jion, Enpi, Gankaku, Jutte, Hangetsu, Bassai - Sho, Kanku - Sho, Chinte, Sochin, Nijushiho, Meikyo, Unsu, Gojushiho - Dai, Gojushiho - Sho, Wankan dan Jiin. Dalam aturan tradisional yang bersumber dari tradisi Zen dalam memainkan kata diwajibkan melakukan dua hal ini pada saat sebelum dan sesudah memainkan sebuah Kata : 1. Yoi / posisi siap 1 2 2. Rei / sikap penghormatan dalam posisi berdiri 1 2

Hal hal lain yang tak kalah pentingnya dalam peragaan sebuah Kata adalah : - Kime dan Ki-Ai - Chakugan ( fokus arah perhatian / pandangan yang tepat ) - Dachi ( kuda kuda) - Sinkronisasi dan Bunkai yang sesuai dalam jenis Kata Beregu. Bunkai artinya aplikasi dari Kihon yang meliputi teknik dari sebuah Kata yang ditampilkan dalam sebuah pergerakan yang biasanya telah diatur sesuai kreasi yang sedemikian rupa dalam sebuah demo yang menarik. - Sebagai tambahan perlu diketahui bahwa dalam beberapa perguruan Karate tradisional di Jepang dikenal Emb, yaitu penerapan teknik Kihon yang ada dalam Kata dalam bentuk pertarungan semi bebas tapi tetap diatur dalam Embusen yang baku serta dilakukan hanya secara berpasangan. Bentuk Embu ini dalam Shorinji Kempo menjadi ciri khas yang membedakan penampilannya secara jelas dengan Karate. Meskipun di jaman dulu terdapat banyak sekali Kata yang diciptakan namun pada saat ini yang ada dan sampai pada kita hanya sekitar lima puluhan saja. Aliran Shito-ryu yang paling lengkap mengadopsi Kata Kata tersebut. Gichin Funakoshi sendiri pada awalnya hanya memperkenalkan 15 buah Kata yang dianggap paling cocok untuk metode latihan pada jaman modern. Beliau juga menciptakan dua Kata yang hanya dipakai sebagai sarana dalam metode pelatihan dasar. Kedua Kata tersebut adalah Taikyoku dan Ten No Kata. Saat ini secara resmi aliran Shotokan memiliki 26 Kata yang semua identitas, historis dan filosofisnya terdapat dalam tabel di bawah ini : Nama Kata Heian Shodan Heian Nidan Heian Sandan Bentuk Tulisan Kanjinya Nama di Arti maknawi & Ryu lain Keterangan Pinan / Kedamaian yang Chanan penuh dengan Ketenangan Diciptakan oleh Anko Itosu antara tahun 1900~1905 dengan mengambil inspirasi dari Kanku- Dai dan ditujukan Jumlah Langkah 21 21 17

Heian Yondan Heian Godan Tekki Shodan Tekki Nidan Tekki Sandan Bassai - Dai Kanku - Dai untuk kurikulum dasar dalam pendidikan jasmani sekolah menengah di Okinawa. Termasuk jenis Kata Shorin. Naifanchi / Ksatria Besi / Naihanchi Menunggang Kuda Baja Dalam tulisan kanji berarti perang / pertempuran / lembah diantara dua sawah ; jenis Kata Shorei yang umum dimainkan di Shuri. Tekki 1 digubah oleh Sokon Matsumura, Tekki 2 & 3 merupakan kreasi tambahan dari Anko Itosu. Passai / Menyerbu dan men Gekisai duduki benteng musuh versi utama/besar (Dai) Jenis Kata Shorin yang umum dimainkan di Tomari & Shuri, kemungkinan besar dikembang kan oleh Sokon Matsumura. Kushanku / Memandang Koshokun Langit / Semesta /Cakrawala versi utama / besar (Dai) 47 20 20 15 18 11 37 Diambil dari nama ahli beladiri Cina (Guan Kui) yang membawanya ke Okinawa pada abad ke18, merupakan Kata terpanjang dan terlengkap dalam jenis Kata Shorin Jion Kuil / Kuil On / Pendeta Budha 38 Menurut legenda dibawa oleh seorang pendeta Budha dari Cina yang menguasai jurus Naga (tulisan Kanjinya dalam aksara Kanji Cina bisa dibaca

Liong yang berarti Naga), termasuk jenis Kata Shorei yang umum dimainkan di Tomari. Saat ini dlm ajang pertandingan resmi oleh WKF ditetapkan menjadi Shitei Kata/Kata Wajib aliran Shotokn. Enpi Wansu / Burung camar Wanshu yang terbang Ditahbiskan pada nama perwira militer Cina di Okinawa yang juga seorang ahli beladiri yang sangat menguasai teknik meringankan tubuh,jenis Kata Shorin yang awalnya hanya dimainkan di Tomari, namun setelah era Restorasi Meiji berkembang juga ke Shuri & Naha. Gankaku Chinto Bangau berdiri di atas batu karang dengan satu kaki 35 32 Jutte Salah satu Kata berlatar belakang asli Okinawa yang digubah oleh Sokon Matsumura, versi Shotokan dikembangkan oleh Anko Itosu. Dianggap Kata Shorin dgn faktor kesulitan tertinggi. Sepuluh Tangan 29 Dapat dimainkan dengan semacam tongkat panjang bercabang yang merupakan alat pertanian kuno di Okinawa.Sering juga disebut Jitte dan masuk dalam jenis Kata Shorei. Hangetsu Seisan / Rembulan separuh Seishan /Bulan tampak setengah 21 Kata yang masih menunjukkan bentuk asli Cina Selatan secara

Bassai - Sho Kanku - Sho Chinte lebih dominan, dengan kuda kuda khusus yaitu Hangetsu Dachi,berasal dari Naha & termasuk jenis Kata Shorei. Nama lain dan arti sama dengan Bassai-Dai, hanya berbeda akhiran yang berarti versi baru/ kecil (Sho) Diciptakan Anko Itosu dengan mengambil inspirasi dari bentuk Dai -nya, termasuk jenis Kata Shorin. Nama lain dan arti sama dengan Kanku-Dai Keterangan sama dengan keterangan Bassai-Sho Tangan tangan yang luar biasa / Tangan yang mengagumkan/tangan Cina 27 37 32 Diyakini termasuk sebagai Kata versi Cina asli yang masih tersisa dan termasuk jenis Kata Shorin. Sochin Energi kedamaian / Penuh rasa damai di dunia / Lambang Perdamaian Seperti halnya Hangetsu, Sochin juga dimainkan dengan kuda kuda khusus Sochin Dachi. Versi Shotokan diciptakan oleh Yoshitaka Gigo Funakoshi dan termasuk jenis Kata Shorei. Nijushiho 24 Langkah / Langkah langkah misterius Agaknya Kata ini dikembangkan khusus untuk pertarungan jarak rapat di dalam tempat yang sempit,termasuk jenis Kata Shorin yang dipinjam dari Shito-Ryu yang digubah oleh Kenwa Mabuni. 27 24

Meikyo Rohai Cermin yang terang 27 Unsu Gojushiho - Dai Gojushiho - Sho Wankan Namanya diambil dari gerakan awal yang seperti orang bercermin namun memiliki arti lebih luas sebagai introspeksi pada diri sendiri.termasuk jenis Kata Shorin. Tangan tangan petir / Tangan laksana mega di angkasa Dominan dengan teknik menyapu gerakan musuh dengan cepat dan akrobatik.jenis Kata Shorin yang indah,milik Shito-Ryu tapi dipinjam oleh Gichin Funakoshi. Useshi / 5 4 Langkah Sushiho Di Cina versi aslinya dimainkan sampai abad 20, dan saat ini hanya Shotokan yang mengadopsi versi Okinawa gubahan asli Anko Itosu. Gichin Funakoshi juga menyebutnya dengan nama Hotaku yang berarti burung pelatuk, sesuai inspirasi dasarnya.termasuk jenis Kata Shorin yg berasal dr Shuri. Penjelasan sama dengan di atas, hanya saja Hirokazu Kanazawa menukar penggunaan nama antara Dai & Sho yang lazim dikenal selama ini. Mahkota Raja Tipe yang masih menonjolkan unsur asli Cina nya, mungkin berasal dari kalangan penjaga istana kaisar. Satu satunya Kata Shotokan yang hanya menggunakan satu kali Ki-Ai. Singkat dengan gerakan yang sederhana & mematikan dan termasuk jenis Kata Shorin. 36 39 42 17

Jiin Bagian bawah Kuil / Tanah dasar Kuil / versi negatif dari Jion 23 Merupakan pengembangan dari Jion secara kebalikan, versi ini diciptakan khusus untuk wanita agar efisien memainkan teknik Naga, termasuk Kata Shorei. Dalam pertandingan Kata ada dua model umum yang dikenal, yaitu : 1. Sistem penyisihan kelompok, dimana semua peserta memainkan Kata secara bergiliran dalam dua babak saja. Pada babak pertama akan dipilih 10/5/3 peserta dengan nilai tertinggi untuk masuk pada babak kedua yang merupakan babak final, dimana peserta dengan nilai tertinggi yang akan keluar sebagai pemenang. Pertandingan ini adalah sistem pertandingan yang pertama kali dipakai dan menggunakan 5 orang juri sebagai penilai serta papan papan nilai dengan angka sebagai alat bantu. 2. Sistem gugur, dimana para peserta hanya berhadapan dengan seorang lawan saja dalam sebuah babak. Tiap peserta mengenakan sabuk yang berbeda warna dan ada 3/5 orang juri yang membawa 2 buah bendera kecil yang sama dengan dua warna sabuk dari kedua kontestan digunakan sebagai alat bantu untuk menilai serta memilih satu orang sebagai pemenang. Sistem ini baru dipakai secara resmi oleh WKF mulai Kejuaraan Dunia pada tahun 2002 dan dikenal adanya pembagian dua kelompok Kata yang harus dimainkan secara berurutan, yaitu Shitei Kata ( Kata Wajib ) & Tokui Kata ( Kata Pilihan ). Dalam melatih kata terdapat berbagai macam cara, yaitu : 1. Berdasarkan pendekatan belajar teknik, dengan metode : a. Bagian, belajar teknik melalui potongan-potongan/beberapa rangkaian gerakan yang ada, diulang-ulang terus-menerus, hingga seluruh gerakan yang ada.

b. Keseluruhan, mempelajari rangakian teknik gerak secara utuh diulangulang terus-menerus dari awal gerakan hingga akhir, bukan potongan/beberapa rangkaian gerak c. Campuran (bagian dan keseluruhan), metode ini merupakan campuran dari 2 metode sebelumnya. Dapat menggunakan metode A B atau B A B menurut kebutuhan. 2. Berdasarkan pendekatan kebutuhan fisik (biomotor) yang dominan Berdasakan kebutuhan fisik (biomotor) yang dominan, hampir semua kata membutuhkan : a. Power (daya ledak), merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan yang terfokus dan meledak pada setiap akhir gerak (high explosive power), dapat dilatih dengan latihan beban 10 12 pos dengan intensitas 40 60% RM dan dilakukan secepat-cepatnya dalam waktu 20 atau 20 gerakan. Atau dengan plyometrik (latihan dengan beban berat badannya sendiri atau dengan beban dumbles) b. Power endurance, merupakan kombinasi dari kekuatan, kecepatan dan daya tahan, yang ketiganya dibutuhkan dalam bermain kata, terutama pada kata-kata yang panjang c. Keseimbangan, dalam bermain kata keseimbangan yang sangat diperlukan adalah dalam hal bentuk dan keluaran tenaga baik dari gerakan tubuh bagian kanan maupun kiri d. Koordinasi, merupakan kombinasi dari seluruh komponen biomotor : kecepatan, kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan bentuk dan teknik yang dimainkan serta daya tahan. 3. Pendekatan fisik dan teknik, artinya semua komponen (fisik dan teknik) dibangun secara bersamaan, dalam waktu yang sama. Hal ini akan lebih efektif jika dilakukan dengan program yang benar. Selamat Mencoba disajikan dalam Ujian Dan INKAI tanggal 4-5 Desember 2010 di Jakarta