Bab VI Konsep Perancangan dan Permasalahan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang Higienis di Balikpapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ACTION FIGURE CENTRE

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

bangunan dapat mengkomunikasikan karakter simbolik dari Toyota.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

Bab V Konsep Perancangan

RUMAH DAN PERMUKIMAN TRADISIONAL YANG RAMAH LINGKUNGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V. Konsep Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP. berkunjung menjenguk anaknya. Kostel yang mengangkat tema mengefisiensikan energi

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI FOTO

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

Transkripsi:

Bab VI Konsep Perancangan dan Permasalahan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang Higienis di Balikpapan Pada Bab sebelumnya telah dibahasa tentang analisa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang higienis di Balikpapan. Bab ini akan membahas tentang konsep pembentukan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang higienis di Balikpapan. Dari pembahasan pada Bab ini, akan tampak bagaimana perwujudan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang higiensi di Balikpapan. 6.1 Konsep Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang higienis di Balikpapan RPH dengan penerapan bangungan yagn sehat dapat memberikan hasil proses yang terjaga kesegarannya melalui cahaya, udara, dan angin. Mengingat penermpatannya di Balikpapan, maka bangunan dan konsep yang disesuaikan dengan adat setempat. Perencanaan dan perancangan RPH di Balikpapan mengacu pada SNI 01-6159-1999 dan juga kajian teori mengenal bentuk dari buku Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Tatanan karangan Francis D.K.Ching serta buku Tata Atur, pengantar Merancang arsitektur karangan Edward T. White. Sirkulasi dan tata ruang terencana berdasarkan hubungan ruang dan keterkaitannya dengan ruang umum. Sehingga organisasi ruang terbentuk berdasarkan fungsi terhadap organisasi bangunan yang memiliki fungsi serupa dan dapat dikelompokkan menjadi suatu cluster. Selain itu diperlukan banyaknya bukaan ke luar ruangan untuk mendapatkan cahaya, ventilasi, pemandangan ke luar bangunan. 6.2 Konsep lokasi Lokasi RPH berada di Balikpapan. Lokasi RPH berada jauh dari pemukiman dan dekat dengan sungai kecil untuk mengaliri sisa pembuangan limbah yang sebelumnya di olah pada IPAL kemudian dialirkan ke sungai kecil. Puput Wulansari / 02 01 11198 111

6.3 Konsep site Site berada dipemukiman yang tidak terlalu banyak penduduknya dan akan dibangun bersebelahan dengan pasar induk. Site tidak memerlukan kontur. Walaupun site terdapat kontur, massa diharapkan dapat menyesuaikan dengan kontur yang ada dan merubah kontur seminimal mungkin. 6.4 Konsep tata massa Bentuk tata massa pada RPH yang higienis yang didapatkan dari analisa tata massa yang sehat dan keterkaitannya dengan peraturan bangunan daerah Balikpapan seperti: 1. Adanya jarak antar massa 2. Bentuk tata massa multi massa 3. Penyusunan massa sejajar dan teratur arah utara-selatan 4. Perletakan massa berdesarkan penzoninan 6.5 Konsep bentuk massa Bentuk massa pada RPH yang higienis yang didapatkan dari analisa tata massa yang sehat dan keterkaitannya dengan peraturan bangunan daerah seperti: 1. Penerapan bentuk massa yang berbentuk kotak pada seluruh bagian 2. Penerapan bentuk massa pada ruang penampungan air berbentuk kotak pada bagian luar penampungan air 6.6 Konsep bentuk ruang Bentuk ruang pada RPH yang higienis yang didapatkan dari analisa tata yang sehat dan keterkaitan dengan peraturan banguan daerah Balikpapan seperti Bentuk ruang kotak pada keseluruhan bangunan RPH Puput Wulansari / 02 01 11198 112

6.7 Konsep gubahan massa Gubahan massa merupakan bidang konfigurasi bentuk persegi panjang, L dan T sehingga menciptakan deretan ruang yang saling mengikat. 6.8 Konsep Struktur Ketahanan suatu konstruksi bangunan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: 1. Berat bangunan 2. Kekuatan bahan dan mutu pelaksanaan 3. Kekakuan konstruksi Bidang konfigurasi bentuk L dan T menciptakan deretan ruang yang saling mengikat Bangunan dengan tingkat ketertutupan (endosure) yang tinggi Orientasi bangunan ke dalam Bangunan dengan struktur rangka, dengan dinding sebagai pelingkup. Desain bangunan yang melambangkan fungsi serta tampilan yang bersih dan higienis, tata ruang dalam yang higienis. Slupture sebagai poin of interest dan pusat orientas Struktur baja expose yang indah dan fungsional Bidang atap adalah unsur pelindung utama suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari pengaruh iklim. 6.9 Konsep ruang yang higienis Higienis bersih indah nyaman fungsional bentuk sederhana sepi ornament cukup penerangan Puput Wulansari / 02 01 11198 113

interior yang sederhana perawatan terjamin 6.10 Konsep sirkulasi Sirkulasi pada RPH yang higienis yang didapatkan dari analisa sirkulasi yang sehat dan keterkaitannya dengan daerah Balikpapan seperti: 1. Sirkulasi ruang-ruang khusus dari penitipan hewan sampai pada penjualan daging, dimana proses tersebut memerlukan kecepatan dan ketepatan kerja. Sedangkan untuk ruang lain dapat menerapkan sirkulasi yang melewati ruang-ruang yang tidak harus dilalui oleh proses jalur pemotongan hewan. 2. Pemanfaatan udara 3. Pemanfaatan cahaya alami untuk penerangan alami 6.11 Konsep bukaan Bukaan pada RPH yang higienis yang didapatkan dari analisa bukaan yang sehat dan keterkaitannya dengan peraturan bangunan daerah Balikpapan seperti: 1. Peniadaan dinding sekat untuk proses penyembelihan untuk memberikan cahaya dan udara untuk bersirkulasi kedalam ruang-ruang proses penyembelihan dan pada selasar yang menghubungkan antar massa 2. Bukaan berbentuk kotak, dapat dibuat memanjang vertikal pada ruang pemotongan hewan dan massa pengelolaan 3. Bukaan lebar diterapkan pada ruang-ruang proses higienis dimana sewaktu-waktu memerlukan udara dan cahaya segar Puput Wulansari / 02 01 11198 114

6.12 Konsep Utilitas Sumber air Sumber air bersih utama pada Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ini didapat dari PAM, sungai dan air pengeboran sendiri sebagai sumber kedua bila sumber air bersih pertaman mengalami gangguan. Sistem penyediaan dan distribusi air bersih Sistem jaringan air bersih mengunakan sisteem downfeet. Sistem ini bekerja menyimpan air dalam jumlah tertentu dalam tangki air yang diletakkan diatas bangunan dan pompa air bekerja hanya bila air dalam tangki mulai habis. Air kotor Air kotor terbagi menjadi: Air kotor bekas Limbah yang dihasilkan oleh RPH meliputi limbah padat berupa isi rumen dan kotoran hewan sebelum disembelih, bulu, sisa makanan ternak, isi usus dan sebagainya. Limbah RPH yang berupa cairan meliputi air bekas untuk cuci karkas. Limbah yang berupa gas adalah efek dari pengelolahan RPH karena menghasilkan bau yang tidak sedap. Sistem drainase Sistem pengaliran air hujan secara garis besar sama seperti konsep dasar perencanaan bangunan yaitu dari bangunan dialirkan dari atap ketalang, kemudian dialirkan kebawah melalui pipa lalu dialirkan keselokan yang selanjutnya dialirkan ke riol kota atau sungai. Puput Wulansari / 02 01 11198 115

Listrik Sumber tenaga listrik pada taman belajar diperoleh dari PLN sebagai sumber utama dan generator set sebagai sumber cadangan bila sumber utama mati. Untuk ruang tertentu seperti ruang kegiatan pendidikan digunakan sistem yang dapat menyimpan arus listrik sementara sehingga bila listrik utama terputus tidak langsung padam Sistem komunikasi Jaringan telekomunikasi telah ada pada sekitar lokasi dengan komunikasi yang masih terus dikembangkan oleh PT. Telkom. Untuk memenuhi kebutuhan berkomuniksi setiap kelompok kegiatan di dalam Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dipakai sistem komunikasi yang saling melengkapi (over lapping) satu terhadap yang lain., yaitu: PABX/SLTO (Sentral Telepon Otomatis) dengan pertimbangan: Dapat menggunakan fasilitas hunting, dimana panggilan dari luar dapat memilih sendiri saluran yang tidak sedang digunakan. Mampu melakukan komunikasi intern tanpa beban biaya pulsa. Sistem saluran ekonomis dan mudah dikembangkan. Dapat digunakan untuk komunikasi data antar komunikasi, baik lingkungan dalam maupun dengan unit komunikasi di luar lokasi. Interkom Exchange : untuk menangani kebutuhan komunikasi antar ruang-ruang penting/ antar kelompok kegiatan. Sistem interkom yang dipakai adalah sistem bintang dengan pertimbangan : Hemat dalam jumlah kabel Mampu disambung dengan sistem PABX Mampu disambung dengan eksternal paging / jaringan sound system Sistem pembuangan sampah Pada pengelolaan tempat pembuangan sampah, penanganan sampah medis atau B3 dan jasa kebersihan lingkungan (pengumpulan, angkutan, dan Puput Wulansari / 02 01 11198 116

pengelolahan sampah), dengan pengelolaan sampah pendekatan ke sumber sampah.yang kemudian diproses dengan cara: (1) Sampah Organik menjadi kompos, (2) Sampah Non Organik didaur ulang, dan (3) Sebagian sampah lagi berguna untuk energi. Sistem keamanan kebakaran pada bangunan Penanggulangan bahaya kebakaran secara aktif adalah dengan menggunakan peralatan antara lain: Penggunaan alarm kebakaran seperti smokedetector (peka terhadap asap) dan heat detector (peka terhadap temperatur tinggi) yang diaplikasikan keseluruh ruangan. Fire hydrant diaplikasikan pada daerah pelengkap, pelayanan adminstrasi dan halaman. Sprinkler (alat padam semprot) diaplikasikan pada area yang tidak berhubungan dengan ruang koleksi dari bahan kertas. Konsep vegetasi Vegetasi di bagian belakang ditanami rumput gajah sebagai sumber makanan untuk para hewan yang diinapkan. Pada bagian depan bangunan hanya tanaman hias. Sehingga image RPH berubah menjadi tempat yang nyaman, bersih dan asri. Konsep bahan bangunan Bahan bangunan terbuat dari beton untuk rumah kantor, rumah pemotongan hewan sehingga kebersihan bisa terjaga. Untuk kandang, bahan bangunan terbuat dari kayu dan beton. Puput Wulansari / 02 01 11198 117

Konsep warna Bangunan kantor berwarna putih, sebagai simbol kebersihan dan kehigienisan. Untuk bangunan kandang berwarna hijau sehingga tampak lebih segar di pandang mata Konsep tekstur Tekstur pada dinding rumah pemotongan hewan harus bersih dan mudah dibersihkan. Untuk lantai RPH semen yang tidak licin tetap mudah dibersihkan sehingga kehigienisan tetap terjaga. Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Pendekatan pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pencegahan polusi (Pollution preventation) dan pengendalian limbah sebelum dilepas ke lingkungan alam (pollution control). Dimana teknologi yang dikembangkan berbeda hingga dikenal teknologi bersih (cleaner technology) dan teknologi pengolahan akhir (end of pipe technology). Sedangkan pengolahan akhir adalah upaya akhir untuk mengurangi pelepasan aspek merugikan ke alam bebas. Sedikitnya ada tiga langkah yang dapat ditembuh untuk pengolahan akhir, yaitu pengendalian influent, pengolahan limbah dan pengendalian effluent. Sementara jika dilihat dari perlakuan yang dapat diberikan dapat digolongkan menjadi perlakuan fisik, perlakuan kimia, dan perlakuan biologis termasuk di dalamnya perlakuan mikrobiologis. Pengolahan akhir ini memiliki kemungkinan untuk dilakukan terpisah maupun dikombinasikan untuk memperoleh hasil optimal tergantung dari sumber dan media limbah. Puput Wulansari / 02 01 11198 118

DAFTAR PUSTAKA SNI 01-6159-1999 Tentang Rumah Pemotongan Hewan (RPH) D.K Ching, Francis. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Penerbit Erlangga 2000 T. White, Edward. Tata Atur: pengantar merancang arsitektur. Bandung: Penerbit ITB 1986 Ir. Setyo Soetiadji S. Anatomi Utilitas. Jakarta: Penerbit Djambatan 1986 Neufert, Ernest (Alih Bahasa: Ir. Sjamsu Amril). Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga 1990 Ir. Ign. Benny Puspantoro, MSc. Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta 1996 Sugiharjo B.A.E, R. Gambar-Gambar Ilmu Bangunan Jilid III. Yogyakarta: Penerbit R. Sugihardjo B.A.E Surayin. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Yrama Widya 2001