2012, No TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TELEKOMUNIKASI DASAR BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN. A. Umum

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

- 1 - PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL OPERATOR TRANSMISI SANDI BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA SANDI NEGARA. Diklat. Jabatan Fungsional. Pedoman.

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

2015, No Mengingat Honorer Kategori I dan/atau Kategori2 tidak sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu disempurnakan; c. bahwa berdasark

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

Panduan Diklat Inspektur Tambang Pertama BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

Jaringan Komputer & Internet

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

BAB I PENDAHULUAN.

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SlPlL

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Transkripsi:

2012, No.223 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TELEKOMUNIKASI DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Aparatur perlu dilakukan secara terus-menerus berkesinambungan untuk menghasilkan SDM yang profesional. Salah satu unsur yang paling penting dalam pembinaan SDM adalah Pendidikan Pelatihan. Lembaga Sandi Negara sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi (OTS) bertanggung jawab dalam aspek-aspek koordinasi, pengaturan, penyelenggaraan serta pengawasan pengendalian Jabatan Fungsional OTS. Salah satu prasyarat menjadi fungsional OTS adalah memiliki kompetensi operator telekomunikasi. Guna mendapatkan kompetensi tersebut, maka dilaksanakan Diklat Telekomunikasi Dasar. Dalam upaya menjaga mutu Diklat Telekomunikasi Dasar pada instansi pemerintah, maka ditetapkan Pedoman Penyelenggaraan Diklat, agar penyelengaraan pendidikan pelatihan dapat berjalan efektif efisien serta menghasilkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. B. Maksud Tujuan 1. Maksud Maksud ditetapkannya peraturan ini adalah untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Diklat Telekomunikasi Dasar. 2. Tujuan Tujuan Diklat Telekomunikasi Dasar adalah menghasilkan operator telekomunikasi yang berkompeten di instansi pemerintah

5 2012, No.223 C. Kompetensi Sesuai dengan tugas, wewenang tanggung jawab personil dengan kompetensi operator, maka kompetensi yang diharapkan sebagai berikut: 1. Mampu menjelaskan teori konsep dasar sistem telekomunikasi secara umum, sistem telekomunikasi radio serta jaringan data internet; 2. Mampu melaksanakan operasional melakukan perawatan perangkat telekomunikasi; 3. Mampu mengidentifikasi permasalahan operasional perangkat radio serta memberikan masukan untuk perbaikan. D. Tujuan Kurikuler 1. Tujuan Kurikuler Umum Terbentuknya SDM yang memiliki kompetensi operator telekomunikasi. 2. Tujuan Kurikuler Khusus Untuk membekali agar para peserta diklat mampu melaksanakan tugas fungsinya sesuai dengan kompetensi operator telekomunikasi. E. Pengertian 1. Pendidikan Pelatihan Telekomunikasi Dasar yang selanjutnya disebut Diklat Telekomunikasi Dasar adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk menghasilkan operator telekomunikasi yang mempunyai kompetensi dasar teknis di big telekomunikasi. 2. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, /atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. 3. Operator Telekomunikasi adalah Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Instansi Pemerintah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan atau melaksanakan telekomunikasi data informasi milik pemerintah sesuai dengan peraturan perungungan.

2012, No.223 6 4. Kurikulum adalah susunan mata diklat beserta uraian yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan sikap perilaku peserta diklat sesuai dengan tujuan sasaran program diklat. 5. Kompetensi adalah kemampuan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai Instansi Pemerintah berupa pengetahuan, keterampilan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

7 2012, No.223 BAB II PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR A. Peserta Peserta Diklat Telekomunikasi Dasar adalah pegawai yang ditunjuk memenuhi syarat untuk mengikuti Diklat Telekomunikasi Dasar. Syarat untuk menjadi peserta Diklat Telekomunikasi Dasar adalah mereka yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1. Persyaratan Umum a. Pegawai Negeri Sipil; b. Pendidikan umum serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat; c. Berba sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter. 2. Persyaratan Khusus a. Pangkat/golongan serendah-rendahnya II/a; b. Usia maksimal 45 tahun; c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir diusulkan oleh atasan yang berwenang. B. Pencalonan Tata cara pencalonan peserta Diklat Telekomunikasi Dasar diserahkan kepada instansi penyelenggara. C. Jumlah Peserta Jumlah peserta Diklat Telekomunikasi Dasar yang ideal adalah antara 15 hingga 25 orang per kelas. Peserta diklat dapat seluruhnya berasal dari satu instansi atau dari berbagai instansi. D. Tenaga Pengajar 1. Sumber Tenaga Pengajar Yang menjadi tenaga pengajar pada Diklat Telekomunikasi Dasar ini adalah: a. Pejabat Struktural; b. Pejabat Fungsional;

2012, No.223 8 c. Pakar Praktisi; d. Pejabat Negara. 2. Persyaratan Kompetensi Tenaga Pengajar a. Mempunyai pendidikan minimal S-1; b. Menguasai materi yang diajarkan; c. Mempunyai keterampilan mengajar secara sistematik, efektif, efisien sesuai dengan satuan acara mata diklat; d. Disarankan memiliki sertifikat Training of Trainers (TOT) atau yang memiliki kompetensi di big telekomunikasi. 3. Penugasan Tenaga pengajar Diklat Telekomunikasi Dasar harus mendapat surat tugas mengajar dari penyelenggara diklat memiliki kewajiban sebagai berikut: a. Menyampaikan materi diklat sesuai dengan mata diklat yang ditetapkan; b. Melaporkan perkembangan proses belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu pada setiap akhir penugasan kepada penyelenggara diklat; c. Memberikan masukan, baik diminta maupun tidak diminta kepada penyelenggara diklat berkenaan dengan hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan pada program diklat berikutnya.

9 2012, No.223 BAB III MATA DIKLAT DAN RINGKASAN MATERI Kurikulum Diklat Telekomunikasi Dasar disusun dengan mengacu pada standar kompetensi SDM sandi dalam rangka membentuk profesi sandi. Penyusunan pengembangan Kurikulum Diklat Telekomunikasi Dasar dilakukan berdasarkan evaluasi pelaksanaan diklat kebutuhan pengguna di big telekomunikasi. Kurikulum Diklat Telekomunikasi Dasar ditujukan untuk memenuhi kompetensi operator sesuai dengan lingkup pekerjaan tanggung jawabnya. Sesuai standar Kompetensi yang diperlukan Pegawai Negeri Sipil dengan Kompetensi operator, maka dalam Kurikulum Diklat Telekomunikasi Dasar disusun mata diklat sebagai berikut: A. Mata Diklat Struktur Kurikulum Diklat Telekomunikasi Dasar terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut: JAM NO MATA DIKLAT PELAJARAN (JP) 1 PENGANTAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 6 2 SISTEM KOMUNIKASI RADIO 21 3 PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SARANA 12 KOMUNIKASI RADIO 4 KOMUNIKASI DATA DAN INTERNET 12 5 SUBSTANTIF 6 TOTAL JAM PELAJARAN 57 B. Ringkasan Materi: 1. Pengantar Sistem Telekomunikasi a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini merupakan dasar pengetahuan tentang pemahaman pengetahuan tentang gambaran sistem telekomunikasi. Di dalam

2012, No.223 10 materi ini terdapat materi Definisi Jaringan Telekomunikasi, Konfigurasi Sistem Telekomunikasi,Jenis-jenis Jaringan dalam Sistem Telekomunikasi Evolusi Jaringan Telekomunikasi. b. Tujuan Pembelajaran No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 Dapat menjelaskan definisi menjelaskan definisi jaringan telekomunikasi jaringan telekomunikasi Dapat menjelaskan 2 menjelaskan konfigurasi konfigurasi sistem sistem telekomunikasi telekomunikasi 3 Dapat menjelaskan jenisjenis jaringan dalam sistem menjelaskan jenis-jenis jaringan dalam sistem telekomunikasi telekomunikasi 4 Dapat menjelaskan evolusi menjelaskan evolusi yang yang terjadi dalam jaringan terjadi dalam jaringan telekomunikasi telekomunikasi c. Pokok Bahasan atau Materi Pokok 1) Definisi Jaringan Telekomunikasi: Pengertian sistem komunikasi Pengertian jaringan telekomunikasi 2) Konfigurasi Sistem Telekomunikasi: Local network Long distance network 3) Jenis-jenis Jaringan dalam Sistem Telekomunikasi: PSTN (Public Switch Telephone Network) PLMN (Public Land Mobile Network) PSPDN (Public Switch Packet Data Network) ISDN (Integrated Service Digital Network)

11 2012, No.223 4) Evolusi Jaringan Telekomunikasi: Konvergensi jaringan Konsep Next Generation Network (NGN) d. Waktu Alokasi waktu: 6 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit e. Daftar Pustaka minimal 1) Telecommunication Systems, V.S. Bagad, 2007; 2) Next Generation Telecommunications Networks, Service and Management, Thomas Plevyak and Veli Sahin, 2011; 3) Understanding Telecommunications Networks, AR Valdar, IET 2006. f. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Studi Kasus. 2. Sistem Komunikasi Radio a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini merupakan pemahaman pengetahuan mengenai konsep prinsip dasar sistem komunikasi radio. Di dalam materi ini terdapat materi Konfigurasi Sistem Transmisi, Parameter Satuan Transmisi, Elemen-elemen Komunikasi Radio, Propagasi Sinyal RF, Antena, Modulasi Demodulasi, Teknik Multiple Access, Sistem Radio Trunking Keamanan Komunikasi Radio. b. Tujuan Pembelajaran No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan Dapat menjelaskan 1 menjelaskan konfigurasi konfigurasi sistem transmisi sistem transmisi Dapat menjelaskan 2 menjelaskan parameter parameter satuan satuan transmisi transmisi Dapat menjelaskan elemenelemen sistem komunikasi menjelaskan elemenelemen sistem 3 radio komunikasi radio

2012, No.223 12 4 5 6 7 8 9 menjelaskan prinsip perambatan sinyal RF menjelaskan prinsip kerja parameter antena menjelaskan prinsip modulasi demodulasi menjelaskan teknikteknik multiple access Mengetahui materi mengenai sistem radio trunking Mengetahui pengertian kriptografi jenisjenisnya serta implementasinya pada komunikasi radio Dapat menjelaskan prinsip perambatan sinyal RF Dapat menjelaskan prinsip kerja parameter antena Dapat menjelaskan prinsip modulasi demodulasi Dapat menjelaskan teknikteknik multiple access Dapat menjelaskan sistem radio trunking Dapat menjelaskan pengertian kriptografi jenis-jenisnya serta implementasinya pada komunikasi radio c. Pokok Bahasan atau Materi Pokok 1) Konfigurasi Sistem Transmisi: Fungsi elemen-elemen transmisi Prinsip kerja elemen-elemen transmisi 2) Parameter Satuan Transmisi: Parameter transmisi (Power, Gain, Loss, BW, Noise, Interference, BER, C/N, S/N, Jitter) Satuan transmisi (Milliwatt, Watt, db, dbm, dbw, Unit Interval) 3) Elemen-Elemen Komunikasi Radio: Komponen pembangkit sinyal RF Komponen penerima sinyal RF

13 2012, No.223 4) Propagasi Sinyal RF: Perambatan sinyal gelombang radio Multipath, LOS (Line Of Sight) NLOS (Non LOS) 5) Antena: Prinsip kerja antena Jenis atau tipe antena Parameter spesifikasi antena Smart antena 6) Modulasi Demodulasi: Modulasi demodulasi analog Modulasi demodulasi digital 7) Teknik Multiple Access: FDMA (Frequency Division Multiple Access) TDMA (Time Division Multiple Access) CDMA (Code Division Multiple Access) OFDMA (Orthogonal FDMA) 8) Konsep Sistem Radio Trunking 9) Keamanan Komunikasi Radio Pengertian jenis kriptografi Implementasi kriptografi dalam komunikasi radio d. Waktu Alokasi waktu: 21 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit e. Daftar Pustaka Minimal 1) Digital Radio System Design, Grigorios Kalivas, 2010. 2) Digital Transmission Systems, David Russel Smith, 2004. 3) Cryptography: Theory and Practice, Douglas Robert Stinson, 2006. 4) Handbook of Information and Communication Security, Peter Starvroulakis and Mark Stamp, 2010. f. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Studi Kasus.

2012, No.223 14 3. Pengoperasian Pemeliharaan Sarana Komunikasi Radio a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini merupakan pengetahuan keterampilan dalam mengoperasikan memelihara sarana komunikasi radio sesuai dengan standar yang ditetapkan. Di dalam materi ini terdapat materi Prosedur Pengoperasian Sarana Komunikasi Radio Prosedur Pemeliharaan Sarana Komunikasi Radio. b. Tujuan Pembelajaran No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1. 2. melakukan prosedur pengoperasian sarana komunikasi radio melakukan prosedur pemeliharaan sarana komunikasi radio Dapat melakukan prosedur pengoperasian sarana komunikasi radio Dapat melakukan prosedur pemeliharaan sarana komunikasi radio c. Pokok Bahasan atau Materi Pokok 1) Prosedur Pengoperasian Sarana Komunikasi Radio: System hardware and software perangkat komunikasi radio (vendor based). Standard Operation Procedure (SOP) perangkat komunikasi radio (vendor based). 2) Prosedur Pemeliharaan Sarana Komunikasi Radio: Standard Maintenance Procedure (SMP) perangkat komunikasi radio (vendor based). Pemeliharaan sarana penunjang. d. Waktu Alokasi waktu: 12 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.

15 2012, No.223 e. Daftar Pustaka Minimal 1) The Technician s Radio Receiver Handbook, Joseph J. Carrs, 2000. 2) Broadcast Engineer s Reference Book, Edwin Paul J. Tozer, 2004 3) Vendor s Manual Book. f. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Praktik atau latihan. 4. Komunikasi Data Internet a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini merupakan pemahaman pengetahuan mengenai perkembangan, layanan pemanfaatan komunikasi data internet. Di dalam materi ini terdapat materi Overview Internet, Dasar Komunikasi Data, Internet Service Pengantar Radio Over IP (RoIP). b. Tujuan Pembelajaran No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1. 2. 3. 4 Dapat menjelaskan sejarah menjelaskan sejarah internet, perkembangan internet, perkembangan pemanfaatannya pemanfaatannya Dapat menjelaskan layer dalam menjelaskan layer dalam komunikasi data, protokol komunikasi data, protokol pengalamatan jaringan pengalamatan jaringan menjelaskan jenis-jenis Dapat menjelaskan jenis-jenis layanan internet layanan internet mampu mampu melakukan akses melakukan akses layanan internet layanan internet menjelaskan konsep dasar Dapat menjelaskan konsep RoIP RoIP implementasinya implementasinya pada pada komunikasi radio komunikasi radio amatir amatir

2012, No.223 16 c. Pokok Bahasan atau Materi Pokok 1) Overview Internet: Sejarah internet Konfigurasi internet global ISP (Internet Service Provider) NSP (Network Service Provider) di Indonesia Aplikasi internet 2) Dasar Komunikasi Data: Konsep dasar protokol OSI protokol TCP/IP Konsep jaringan komputer (LAN, MAN, WAN) Fungsi perangkat jaringan komputer 3) Internet Service: Jenis layanan internet Cara mengakses layanan internet 4) Pengantar Radio Over IP: Konsep dasar RoIP Implementasi RoIP pada komunikasi radio amatir d. Waktu Alokasi waktu: 12 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit. e. Daftar Pustaka Minimal 1) Data Communication and Networking, 3rd Edition, Behrouz A. Forouzan, 2007 2) Data and Computer Communications, William Stallings, 2007 3) Modern Internet Services, Alexander Totok, 2009. f. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Praktik atau latihan. 5. Substantif a. Deskripsi Singkat Materi diklat ini adalah berupa pemberian pemahaman kepada peserta diklat mengenai instansi pemerintah yang akan diawakinya /atau pembanding bagi instansi pemerintah dimaksud.

17 2012, No.223 b. Tujuan Pembelajaran No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1. 2. 3. 4. 5. berbagai tugas yang dihadapi di big telekomunikasi data informasi milik pemerintah pentingnya peranan telekomunikasi data informasi milik pemerintah kebijakan umum pendidikan telekomunikasi peraturan kesiswaan peraturan dinas dalam Mengetahui unsur-unsur dalam lingkungan Pusdiklat atau tempat penyelenggaraan diklat Mampu melaksanakan tugas di big telekomunikasi data informasi milik pemerintah Mampu menjelaskan peranan penting telekomunikasi data informasi milik pemerintah Mampu melaksanakan kebijakan umum pendidikan telekomunikasi Mampu melaksanakan peraturan kesiswaan peraturan dinas dalam Dapat menjelaskan unsurunsur dalam lingkungan Pusdiklat atau tempat penyelenggaraan diklat c. Pokok Bahasan atau Materi Pokok 1) Ceramah Lembaga Sandi Negara; 2) Ceramah instansi pemerintah terkait lainnya; 3) Kebijakan umum telekomunikasi data informasi milik pemerintah; 4) Peraturan kesiswaan peraturan dinas dalam. d. Waktu Alokasi waktu: 6 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit e. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi.

2012, No.223 18 BAB IV METODE, SARANA DAN PRASARANA DIKLAT A. Metode Pengajaran Sesuai dengan tujuan sasaran yang akan dicapai pada Diklat Telekomunikasi Dasar maka metode pembelajaran diklat adalah andragogi atau metode pembelajaran bagi orang dewasa, serta disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang menggambarkan: 1. Kebutuhan praktis pengembangan diri peserta, 2. Interaktif antara peserta dengan widyaiswara atau instruktur atau fasilitator atau pengajar atau narasumber antar peserta, 3. Suasana belajar yang nyaman, dinamis fleksibel. Peserta diklat berpartisipasi aktif dalam rangka saling asah, saling asih saling asuh. Dalam penerapan pendekatan ini, perlu dipahami hal-hal sebagai berikut: 1. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah; 2. Peserta merupakan potensi positif untuk sumber kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada masalah-masalah aktual dalam organisasi untuk mencari solusi. Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode diklat diterapkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran: 1. Ceramah Tanya jawab Metode ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi latihan. Metode pengajaran ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan face to face berupa teori atau pengalaman secara lisan. Metode ini dilengkapi dengan alat bantu pelatihan seperti transparansi untuk ditayangkan pada overhead projector (OHP) memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 2. Diskusi Kelompok Dimaksudkan sebagai tempat bertukar pikiran /atau bertukar informasi antar sesama peserta untuk membahas suatu masalah yang

19 2012, No.223 hasilnya diharapkan merupakan suatu pemecahan masalah yang rasional. 3. Studi Kasus Pada metode ini, peserta diminta untuk mempelajari suatu permasalahan dengan mengembangkan kemampuannya untuk mengidentifikasi menganalisis serta memecahkannya dalam kondisi yang nyata dengan menggunakan konsep atau referensi yang sesuai untuk dipelajari. 4. Belajar dengan menggunakan media Untuk memudahkan mengarahkan konsentrasi peserta, digunakan media visual misal dengan OHP atau LCD Projector. 5. Simulasi Metode pembelajaran dengan simulasi digunakan untuk mempersiapkan peserta dalam merencanakan melaksanakan latihan penerapan suatu pengetahuan atau keterampilan dalam rangka pendalaman materi. 6. Praktikum atau Praktik atau Latihan Peserta diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh selama diklat. Dengan praktikum ini peserta diharapkan dapat mengembangkan kemampuan keterampilannya dalam rangka pendalaman materi. 7. Presentasi Metode presentasi digunakan untuk melatih kemampuan peserta dalam menyampaikan hasil praktik kerja yang diperoleh selama diklat. B. Sarana Dan Prasarana Sarana prasarana diklat ditetapkan sesuai dengan tujuan, sasaran program materi Diklat Telekomunikasi Dasar: 1. Sarana a. Papan Tulis; b. Flip Chart; c. LCD Projector; d. Overhead Projector;

2012, No.223 20 e. Sound System; f. Komputer (PC Desktop Laptop); g. Peralatan Telekomunikasi; h. Modul; i. Buku Wajib. 2. Prasarana a. Ruang Diskusi; b. Laboratorium Komputer; c. Ruang Kelas; d. Ruang Widyaiswara; e. Ruang Kantor; f. Perpustakaan; g. Asrama siswa; h. Ruang Makan; i. Fasilitas Olah Raga atau Rekreasi; j. Unit Kesehatan; k. Tempat ibadah.

21 2012, No.223 BAB V PENYELENGGARAAN DIKLAT A. Ketentuan Penyelenggaraan Diklat Ketentuan yang berlaku bagi penyelenggaraan Diklat Telekomunikasi Dasar yaitu sebagai berikut: 1. Penyelenggara Diklat adalah Lembaga Sandi Negara /atau lembaga atau institusi yang bekerja sama dengan Lembaga Sandi Negara; 2. Diklat Telekomunikasi Dasar diselenggarakan dengan pola asrama; 3. Penyelenggara Diklat harus memiliki sarana prasarana yang mendukung terciptanya proses diklat yang efisien efektif; 4. Penyelenggara Diklat harus memberikan laporan tertulis hasil penyelenggaraan diklat kepada Lembaga Sandi Negara selambatlambatnya 30 hari setelah pelaksanaan diklat selesai. B. Waktu Penyelenggaraan Diklat Diklat Telekomunikasi Dasar dilaksanakan masing-masing untuk 57 jam pelajaran (JP) dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sesuai dengan urutan mata diklat yang telah ditentukan, dimana 1 (satu) jam pelajaran ditetapkan selama 45 (empat puluh lima) menit.

2012, No.223 22 BAB VI EVALUASI DIKLAT A. Evaluasi Evaluasi merupakan proses penilaian secara sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan diklat dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan. Evaluasi Diklat Telekomunikasi Dasar bertujuan untuk mengetahui apakah program diklat mencapai sasaran yang diharapkan dengan penekanan pada aspek hasil. Evaluasi dapat dilakukan jika diklat sudah berjalan dalam satu periode, sesuai dengan tahapan sasaran yang ditetapkan. Evaluasi diklat meliputi evaluasi peserta, pengajar, kinerja penyelenggara, pasca penyelenggaraan diklat, kurikulum pembiayaan. 1. Evaluasi Terhadap Peserta a. Aspek Sikap (afeksi) Penilaian terhadap sikap peserta dilakukan berdasarkan pengamatan cermat oleh tenaga pengajar, penyelenggara, pihak lain yang secara fungsional bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap adalah sebagai berikut: 1) Integritas Diri Integritas diri yaitu ketaatan, kepatuhan komitmen peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator integritas diri meliputi: a) Kehadiran dalam seluruh proses kegiatan diklat sekurangkurangnya 90%. Ketidakhadiran dalam seluruh proses kegiatan diklat harus atas persetujuan atau diketahui pejabat pemberi tugas; b) Ketepatan waktu penyelesaian penyerahan tugas-tugas.

23 2012, No.223 2) Kerja sama Kerja sama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok, serta mampu meyakinkan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama meliputi: a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama; b) Membina keutuhan kekompakan kelompok; c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; d) Menghargai pendapat orang lain. 3) Prakarsa Prakarsa merupakan kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas sehingga dicapai tingkat kepuasan kerja yang optimal. Indikator prakarsa meliputi: a) Membantu membuat iklim diklat yang kondusif menggairahkan; b) Mampu membuat saran demi kelancaran diklat; c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan; d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi lingkungan. b. Aspek Penguasaan Materi (kognisi psikomotorik) Penilaian terhadap aspek penguasaan materi meliputi ujian tertulis ujian praktik. Unsur bobot penilaian aspek penguasaan materi adalah sebagai berikut: 1) Ujian Tertulis Bentuk ujian tertulis bisa berupa pilihan ganda atau esai atau gabungan keduanya. Materi yang dicakup pada ujian ini adalah seluruh teori yang diajarkan pada setiap mata diklat. 2) Ujian Praktik Bentuk ujian praktik berupa instalasi perangkat keras, instalasi operating sistem, instalasi perangkat lunak, penanganan masalah yang muncul dalam hal instalasi.

2012, No.223 24 c. Evaluasi Akhir Evaluasi akhir tehadap peserta diklat didasarkan pada hasil penilaian kelulusan peserta diklat dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1) Penetapan kelulusan peserta diklat diputuskan melalui sig penyelenggara diklat. 2) Peserta dinyatakan lulus apabila memenuhi aspek nilai sikap atau afeksi nilai penguasaan materi lebih besar atau sama dengan 65 (enam puluh lima). 3) Peserta yang tidak lulus aspek sikap atau afeksi dinyatakan tidak lulus. 4) Peserta yang mempunyai nilai rata-rata aspek materi kurang dari 65 (enam puluh lima) dinyatakan tidak lulus, berlaku ketentuan sebagai berikut: a) Tidak diberikan Surat Tanda Tamat Diklat (STTP) Telekomunikasi; b) Diberikan Surat Keterangan Mengikuti Diklat (SKMPP) Telekomunikasi tetapi dinyatakan Tidak Lulus dengan prosentase kehadiran minimal 90 %; c) Diberikan kesempatan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal mulai mengikuti diklat pada jenjang yang diikutinya untuk mengikuti ulang diklat pada jenjang yang sama. d. Kualifikasi Kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1) Baik Sekali (skor 86 100) 2) Baik (skor 76 85) 3) Cukup (skor 65 75) 4) Tidak Lulus (skor dibawah 65) Apabila dalam penentuan peringkat atau ranking terdapat kesamaan nilai kelulusan maka yang menjadi bahan pertimbangan selanjutnya adalah aspek sikap.

25 2012, No.223 2. Evaluasi Terhadap Pengajar Aspek penilaian terhadap pengajar adalah sebagai berikut: a. Pencapaian tujuan instruksional; b. Sistematika penyajian; c. Kemampuan menyajikan atau memfasilitasi sesuai program diklat; d. Ketepatan waktu, kehadiran, cara menyajikan; e. Penggunaan metode sarana pengajaran; f. Sikap; g. Cara menjawab pertanyaan dari peserta; h. Penggunaan bahasa; i. Pemberian motivasi kepada peserta; j. Penguasaan materi; k. Kerapian berpakaian; l. Keterbukaan menerima kritik, saran masukan; m. Kerjasama antar pengajar; n. Kerjasama dengan penyelenggara diklat. 3. Evaluasi Terhadap Kinerja Penyelenggara Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai berikut: a. Efektivitas penyelenggaraan; b. Kesiapan ketersediaan sarana diklat; c. Kesesuaian pelaksanaan program dengan perencanaan; d. Kebersihan kelas, asrama, toilet, ruang makan, lain-lain; e. Ketersediaan kelengkapan bahan diklat; f. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan, ibadah; g. Pelayanan terhadap peserta pengajar; h. Administrasi diklat yang meliputi: 1) Ketertiban penatausahaan diklat secara baik; 2) Ketersediaan sistem informasi diklat. 4. Evaluasi Terhadap Pasca Penyelenggaraan Diklat Setelah penyelenggaraan diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca diklat setiap tahun secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan Diklat Telekomunikasi Dasar untuk mengetahui efektifitas program serta dalam

2012, No.223 26 rangka penyempurnaan program selanjutnya. Evaluasi pasca diklat dilakukan oleh penyelenggara diklat meliputi: a. Kemampuan pendayagunaan alumni; b. Kemampuan para alumni dalam menerapkan pengetahuan atau keterampilan pada pelaksanaan tanggung jawab atau kewajiban yang menyertai jabatan yang dipangkunya; c. Pendayagunaan potensi para alumni dalam Diklat Telekomunikasi Dasar; d. Kontribusi alumni diklat terhadap kualitas output instansi tempat alumni bekerja. Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan informasi dari alumni, atasan langsung, rekan kerja alumni. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya disampaikan kepada pimpinan instansi peserta. 5. Evaluasi Terhadap Kurikulum Evaluasi dilakukan berdasarkan masukan-masukan dari para peserta, tenaga kediklatan, unit organisasi tempat alumni bekerja, unsurunsur lain yang terlibat dalam penyelenggaraan Diklat Telekomunikasi Dasar. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi: a. Kesesuaian kandungan materi diklat dengan tugas pokok fungsi yang ada; b. Kesesuaian kandungan materi setiap mata diklat setiap pokok bahasan; c. Lama waktu penyelenggaraan diklat yang diberikan; d. Kesesuaian antara mata diklat pokok bahasan dengan jumlah sesi; e. Kesesuaian antara mata diklat dengan metode pengajaran yang diberikan; f. Kesesuaian antara materi diklat dengan sarana prasarana yang diperlukan; g. Usulan-usulan materi diklat yang diperlukan untuk masing-masing jenjang diklat. 6. Evaluasi Pembiayaan Aspek yang dinilai terhadap keuangan meliputi kesesuaian pembiayaan terhadap penyelenggaraan diklat.

27 2012, No.223 BAB VII SERTIFIKASI PESERTA DIKLAT Hal-hal yang berkaitan dengan sertifikasi peserta Diklat Telekomunikasi Dasar mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1. Peserta yang mempunyai nilai evaluasi serendah-rendahnya 65 (enam puluh lima) diberikan sertifikat; 2. Sertifikat tersebut berupa Surat Tanda Tamat Diklat (STTPP) Telekomunikasi; 3. Jenis bentuk serta ukuran STTPP ditetapkan oleh Instansi Pembina; 4. STTPP ditandatangani oleh pimpinan penyelenggara diklat; 5. Penanggung jawab diklat menyampaikan daftar peserta yang lulus kepada instansi pembina setelah penyelenggaraan diklat selesai.

2012, No.223 28 BAB VIII PEMANTAUAN DAN PELAPORAN DIKLAT A. Pemantauan Diklat Pemantauan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi atau memantau proses perkembangan pelaksanaan Diklat Telekomunikasi Dasar dengan fokus untuk mendapatkan informasi mengenai proses pelaksanaan Diklat. Diharapkan tim atau petugas memberikan saran untuk mengatasi masalah yang terjadi. Hasil pemantauan digunakan sebagai umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan program diklat. Pemantauan dilakukan oleh penyelenggara diklat terhadap aspek penyelenggaraan diklat, meliputi: 1. Proses belajar mengajar; 2. Kinerja pengajar peserta; 3. Aspek teknis penyelenggaraan. B. Pelaporan Diklat Pelaporan merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan secara rinci terstruktur mengenai proses hasil pelaksanaan diklat dari pembukaan sampai dengan penutupan diklat dengan fokus untuk mendapatkan gambaran mengenai runtunan pelaksanaan diklat. Diharapkan hasil pelaporan digunakan sebagai pedoman untuk penyempurnaan pelaksanaan program diklat. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, DJOKO SETIADI