ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MESIN INDUK KAPAL PATROLI KP. PARIKESIT 513

dokumen-dokumen yang mirip
Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

RANCANGAN PROPELLER OPTIMUM KAPAL IKAN TRADISIONAL

Optimasi Kinerja Propulsi pada Kapal Ikan Studi Kasus : Kapal Ikan di Perairan Brondong, Lamongan

PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT

PERUBAHAN BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP KINERJA MOTOR INDUK. Thomas Mairuhu * Abstract

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA a. EHP (dinas) = RT (dinas) x Vs = 178,97 Kn x 6,172 m/s = Kw = Hp

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

ENGINE MATCHING PROPELLER PADA KAPAL MT. NUSANTARA SHIPPING LINE IV AKIBAT PERGANTIAN SISTIM PROPULSI. Untung Budiarto, M Abdurrohman Raup, ABSTRACT

INVESTIGASI GEOMETRI DAN PERFORMA HIDRODINAMIS PROPELER PRODUKSI UKM PADA KONDISI OPEN WATER

P3 SKRIPSI (ME ) ERICK FEBRIYANTO

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

TUGAS AKHIR (LS 1336)

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

BAB III METODE PELAKSANAAN

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

KAJIAN TEKNIS KINERJA SISTEM PENGGERAK KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIODIESEL PADA KAPAL KM. LABOAR

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. displacement dari kapal tersebut. Adapun hasil perhitungan adalah : 2. Coefisien Blok (Cb) = 0,688

ANALISA PENGARUH VARIASI SUDUT RAKE PROPELLER B-SERIES TERHADAP DISTRIBUSI ALIRAN FLUIDA DENGAN METODE CFD

ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

OPTIMALISASI DESIGN TRIPLE SCREW PROPELLER UNTUK KAPAL PATROLI CEPAT 40M DENGAN PENDEKATAN CFD

Kajian Unjuk Kerja Mesin Induk Kapal Cepat Pasca Re-Powering

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

Analisa Rekondisi Main Engine dan System Propulsi Kapal Kumawa Jade 20.7 Meter Catamaran

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD


BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

TUGAS AKHIR MV EL-JALLUDDIN RUMMY GC 3250 BRT BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

DESAIN DAN ANALISA STATIK SISTEM PENGGERAK ITS AUV-01 (AUTONOMUS UNDERWATER VEHICLE)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

KINERJA KAPAL KM. MANTIS UNTUK PUKAT UDANG GANDA KEMBAR

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

PRESENTASI. Engine Propeller Matching B Series Propeller FPP. Oleh : Ede Mehta Wardana Nurhadi Raedy Anwar Subiantoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Dhani Priatmoko REDUCTION GEAR AND PROPULSION SYSTEM VIBRATION ANALYSIS ON MV.KUMALA

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

Kajian Teknis Sistem Propulsi Untuk Kapal Perang Missile Boat Dengan Kecepatan 70 Knots

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-139

RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II

DESAIN DAN PEMODELAN SISTEM PROPULSI DAN STAND ALONE SISTEM KONTROL PROPULSI KAPAL

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS SISTEM PERBAIKAN DAUN PROPELLER YANG PATAH PADA KM. MANDIRI DUA TANPA DOCKING

Analisa Kecepatan Dan Daya Kapal Ikan Tradisional Penggunaan Wilayah Batam, Kepulauan Riau

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

Eko Sasmito Hadi*, Untung Budiarto*, Nasiin S Huda* * Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP

Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina Ltdw

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

Analisa Kombinasi Hub Cap dan Ducted Propeller Dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic)

Sistem Propulsi Kapal LOGO

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

MODIFIKASI BENTUK BURITAN PADA SHALLOW DRAFT BULK CARRIER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI SISTEM PROPULSI

Deskripsi BALING-BALING KAPAL BERSIRIP

Deskripsi BALING-BALING KAPAL BERSIRIP

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS

PREDIKSI TAHANAN KAPAL CEPAT DOLPIN DENGAN METODE EKSPERIMEN

PERANCANGAN PROGRAM PEMILIHAN PROPELLER JENIS WAGENINGEN B SERIES BERBASIS EFISIENSI

Perancangan Propeler Self-Propelled Barge

ANALISA PERUBAHAN SISTEM PROPULSI DARI SCHOTTLE MENJADI TWIN SCREW PADA KAPAL PENUMPANG KMP NIAGA FERRY II

HAMBATAN, PROPULSI & MOTOR INDUK KAPAL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN TIPE KORT NOZZLE TERHADAP GAYA DORONG PROPELLER DENGAN METODE CFD

ANALISA RESPON HARMONIK STRUKTUR POROS PROPELLER KAPAL MENGGUNAKAN ANSYS WORKBENCH 14.5

Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional

Yogia Rivaldhi

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

Metode Pembuatan Rencana Garis dengan Maxsurf

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

ABSTRACT. KEY WORDS : Landing Ship Tank, Propulsion system, Knot

PENGARUH INERSIA COUPLE PADA PROPELLER TERHADAP GETARAN SISTEM PROPULSI KAPAL. Debby Raynold Lekatompessy * Abstract

STUDI PERANCANGAN ROV (REMOTELY OPERATED VEHICLE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANEUVERING DI BAWAH LAUT DENGAN PENDEKATAN CFD

BAB I PENDAHULUAN. atau mendorong kapal di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan.

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

Rencana garis (lines plan) merupakan salah

STUDI MOTOR PENGGERAK KEMUDI KMP. SULTAN MURHUM SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN DIMENSI DAUN KEMUDI

Perancangan Controllable Pitch Propeller Pada Kapal Offshore Patroli Vessel 80 (OPV80)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

Analisa Performance Propeller B-Series dengan Pendekatan Structure dan Unstructure Meshing

Kajian Numerik Pengembangan Symmetrical Blade Propeller Untuk Kapal Patroli 60m dengan Menggunakan Teori Lifting Line

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

Transkripsi:

ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MESIN INDUK KAPAL PATROLI KP. PARIKESIT 513 Parlindungan Manik, Kiryanto Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT Technical analysis main engine replacement of patrol boat was selected as a research object because main engine replacement with lower power, that is from 2 x 1448 BHP become 2 x 1100 BHP so that happened degradation of ship s speed on duty from 15 knot become 16 knot. The planning of optimal propeller design and gear box ratio even from reached speed, propulsion efficiency, dan fuel oil consumption become the solution to make the optimal consequence to overall propulsion system of the ship. s which analysed were Wageningen B3- series and B4- series with variation input of diameter which in range 0,6-0,7 T, variation input of expanded area ratio, and variation input of pitch diameter ratio. In this propeller performance analysis aided by P.O.P. ( Optimization Program) software. The overall propeller performance analysis show there were 2 type of propeller B3- series and 2 type of B4 series which have the highest propulsion efficiency. From the propeller types were made - Matching graph. The Matching Point was a most optimal propeller performance, and then that point was plotted to the FOC graph of main engine to know amount of fuel oil which consumed. Type of propeller which were having the highest propulsion efficiency at Matching Point were type B3-35 P/D 0,8 Diameter 1600 mm (67,1%), type B3-35 P/D 1,0 Diameter 1600 mm (66,3%), type B4-55 P/D 1,0 Diameter 1600 mm (64,9%), type B4-70 P/D 1,0 Diameter 1600 mm (64,8%) Keywords : KP. Parikesit 513, - Matching 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Kapal patroli KP. Parikesit 513 merupakan kapal patroli pantai milik MABES POLRI. Pada tahun 2005 lalu, kapal Polisi Parikesit masuk dok karena akan dilakukan penggantian mesin induk karena adanya masalah teknis, diantaranya adalah clearance antara silinder liner dengan piston sudah mencapai batas maksimal toleransi, pada beberapa silinder liner mengalami goresan yang cukup dalam akibat patahnya ring piston, pada beberapa dari connecting rod setelah diperiksa ada yang mengalami retakan dan mempunyai potensi patah, serta kerusakan pada sistem distribusi bahan bakar sehingga kinerja mesin induk mengalami penurunan yang signifikan. Penggantian mesin induk dilakukan karena pihak galangan kesulitan mendapatkan spare part yang dibutuhkan karena mesin yang digunakan merupakan mesin produksi lama. Di samping itu, pihak manajemen Kepolisian berupaya melakukan pembaharuan tenaga penggerak dari kapal patrolinya, maka diputuskan untuk mengganti mesinnya dengan mesin yang baru. Dana yang tersedia hanya cukup untuk membeli mesin induk dengan daya yang lebih rendah dari daya mesin induk yang lama. Mengacu pada permasalahan tersebut, penulis berkeinginan untuk menganalisa pengaruh dari penggantian mesin induk dengan daya yang lebih rendah terhadap kecepatan kapal tersebut, karena kecepatan servis kapal mengalami penurunan dari 16 knot menjadi 15 knot. Perumusan Masalah Permasalahan yang mendasari penulis untuk mengkaji penggantian mesin induk dari kapal patroli KM. Parikesit ini adalah mesin baru yang digunakan mempunyai daya yang lebih rendah dari mesin lama, sehingga berpengaruh pada kecepatan kapal. Perlu kiranya dilakukan pengkajian ilmiah yang lebih dalam mengenai penyebab penurunan kecepatan kapal ditinjau dari perencanaan mesin induk kapal dan dimensi propeller yang digunakan. Pembatasan Masalah Tugas akhir ini pembahasan akan dibatasi pada hal berikut ini: 1. Dalam penggantian mesin induk ini, konstruksi badan kapal tidak mengalami perubahan yang berarti, perubahan konstruksi hanya pada bagian pondasi mesin 2. Pembahasan hanya untuk menganalisa kecepatan optimal kapal sebelum dan sesudah dilakukan penggantian mesin menggunakan pendekatan software, serta memberikan alternatif rekomendasi berupa desain propeller dan rasio gear box karena dengan penggunaan mesin baru terjadi penurunan kecepatan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penyusunan penelitian ini yaitu: ROTASI olume 11 Nomor 2 April 2009 13

1. Untuk mengetahui pengaruh dari penggantian mesin induk terhadap kecepatan dan konstruksi pondasi mesin KP. Parikesit 513. 2. Menganalisa alternatif yang akan digunakan sebagai solusi untuk memperoleh kecepatan dinas kapal agar tidak mengalami penurunan setelah dilakukan penggantian mesin baru. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian dalam Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya : Kegunaan Teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap propulsi serta penerapan pengetahuan tentang studi kasus dengan menggunakan pendekatan software. Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis Tugas Akhir Memberikan alternatif rekomendasi berdasarkan perhitungan empiris dan pendekatan software agar tidak terjadi penurunan kecepatan pada KP. Parikesit 513 meskipun menggunakan mesin induk dengan daya yang lebih rendah. 2. Bagi industri galangan kapal. Diketahuinya penyebab dari penurunan kecepatan kapal, sehingga alternatif rekomendasi yang penulis berikan mungkin dapat bermanfaat serta dapat dijadikan acuan dalam kasus re-powering berikutnya. Bagi Akademik Sebagai sumbangsih pemikiran dalam desain rancang bagun propeller bagi khasanah penelitian di dunia perkapalan. 2 METODOLOGI PENELITIAN Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung dan wawancara, diantaranya: 1. Mengumpulkan gambar-gambar teknik seperti Lines plan, detail perubahan konstruksi pondasi mesin, spesifikasi mesin, serta propeller kapal KP. Parikesit yang diperlukan untuk perhitungan pada tugas akhir ini. 2. Wawancara kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan kebutuhan data-data penulis di PT. Jasa Marina Indah Shipyard Semarang selaku galangan dimana KP. Parikesit 513 di reparasi. Studi Literatur Mempelajari permasalahan beserta solusinya yang akan dikemukakan di dalam tugas akhir dari berbagai referensi baik berupa buku, jurnal on-line dll. Pembuatan Model Lambung Kapal Membuat model lambung kapal sesuai dengan data Offset Table yang ada menggunakan bantuan software FreeShip 2.6. Analisa Perhitungan Perhitungan dilakukan dalam rangka pengolahan datadata yang didapat di lapangan, diantaranya: 1. Membuat pemodelan lambung kapal dari data Offset Table yang sudah didapatkan dengan menggunakan software FreeShip. 2. Menghitung hambatan (Resistance) dan gaya dorong (Thrust) kapal pada tiap-tiap kecepatan dengan menggunakan bantuan software Hullspeed 9.6 3. Memvariasikan kecepatan dan gaya dorong (Thrust) kapal sebagai input dengan menggunakan software P.O.P ( Optimization Program). Salah satu output dari software ini adalah putaran propeller, dan efisiensi propeller. Dari hasil running ini dipilih tipe propeller yang mempunyai efisiensi propulsi paling tinggi. 4. Merencanakan rasio gear box yang optimal dengan menyesuaikan putaran propeller rekomendasi dengan putaran mesin. 5. Membuat grafik - Matching dari propeller rekomendasi yang kemudian diplot ke dalam grafik FOC ( Oil on) untuk mengetahui konsumsi konsumsi bahan bakar. 6. Memberikan analisa alternatif rekomendasi dari hasil perhitungan. 3. PEMBAHASAN Menganalisa hasil output dari perhitungan akhir, yaitu kecepatan dan konsumsi bahan bakar kapal kemudian memberikan alternatif rekomendasi berupa desain propeller, rasio gear box dan kecepatan yang optimal. Analisa Data Tinjauan Umum KP. PARIKESIT 513 Kapal patroli KP. Parikesit 513 merupakan kapal patroli pantai milik MABES POLRI. Pada tahun 2005 lalu, kapal Polisi Parikesit masuk dok karena akan dilakukan penggantian mesin induk karena adanya masalah teknis. Kerusakan mekanis pada mesin induk mengharuskan overhaul untuk mengganti parts yang rusak. Karena pihak galangan kesulitan mendapatkan spare part yang dibutuhkan karena mesin yang digunakan merupakan mesin produksi lama, sehingga diputuskan untuk melakukan penggantian mesin atas persetujuan pihak manajemen Kepolisian. ROTASI olume 11 Nomor 2 April 2009 14

Pembuatan Model Lambung Kapal Pembuatan model lambung menggunakan data Rencana Garis dari kapal yang ada. Pembuatan ulang model kapal juga diperlukan penulis untuk perhitungan hambatan badan kapal dengan bantuan software. Berikut merupakan pengertian dalam pembuatan Rencana Garis. Body Plan : adalah lengkungan potongan melintang kapal yang dibagi pada setiap jarak station. Half Breadth Plan : adalah gambar lengkungan potongan memanjang menurut pembagian tinggi water lines. Sheer Plan : adalah gambar potongan memanjang kapal menurut pembagian lebar kapal Pembuatan ulang model lambung kapal, penulis menggunakan perangkat lunak Free Ship yaitu salah satu program aplikasi pemodelan hull form kapal. Pembuatan lines plan dan pemodelan kapal dilakukan dengan memasukan data-data antara lain: ukuran utama kapal, yang terdiri dari panjang keseluruhan kapal, lebar kapal dan sarat kapal, serta nilai jarak tinggi lambung kapal setiap stationnya. Input berupa nilai dari sumbu X yang merupakan sumbu memanjang searah panjang kapal, dimana sumbu X = 0 adalah station AP (After Perpendicular). Sumbu Y merupakan jarak melintang searah lebar kapal, dimana sumbu Y = 0 merupakan Centre Line. Sumbu Z merupakan jarak vertikal searah tinggi kapal, dimana sumbu Z = 0 merupakan Base Line. Dalam Tugas Akhir ini, proses pembuatan ulang model lambung kapal dengan memasukkan nilai dari perpotongan antara tiap station, tiap waterline, dan jarak dari center line. Data Table Offset kapal yang didapat dari galangan dijadikan acuan penulis untuk membuat ulang model lambung kapal. Gambar 1. User interface FreeShip 2.6 Perhitungan Hambatan Kapal Perhitungan hambatan KM. Parikesit menggunakan bantuan perangkat lunak Hullspeed version 9.6. Dalam melakukan pendekatan perhitungan hambatan menggunakan perangkat lunak Hullspeed, terdapat beberapa metode untuk menghitung tahanan kapal yaitu Metode Holtrop, Compton, an Oortmersen, Fung, dan Series 60 Untuk menentukan nilai dari hambatan model kapal, penulis menggunakan metode Compton karena dalam paduan manual Hullspeed 9.6, metode Compton digunakan untuk menghitung tahanan tipe kapal patroli pantai (coastal patrol boat). Dengan cara memasukan model kapal yang telah dibuat di program Free Ship 2.6, kemudian model kapal diexport kedalam bentuk IGES file, files ber-ekstensi IGS dibuka di program Maxurf Pro 9.6 kemudian setelah disimpan dalam bentuk file ber-ekstensi MSD model kapal dapat langsung diproses dengan menggunakan perangkat lunak Hullspeed 9.6. Tabel 1. Nilai hambatan KP.Parikesit 513 menggunakan metode Compton Rt (Knots) (kn) 5 4,84 6 6,84 7 9,28 8 12,14 9 15,90 10 20,51 11 26,80 12 34,75 13 44,54 14 56,29 15 72,05 16 92,28 Menentukan Nilai w (wake fraction) Untuk Kapal Berbaling-Baling Ganda Arus ikut (wake fraction) adalah perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air yang menuju ke baling-baling. Nilai w untuk kapal dengan baling-baling ganda dapat dicari dengan menggunakan persamaan: a w = 0.70 x C P - 0.3 + 0.3 x 0.4 B a = Jarak antara 2 poros B = Lebar kapal Cp = Koefisien prismatik Menentukan Gaya Dorong (Thrust) Untuk Kapal Yang Berbaling-Baling Ganda Gaya dorong (T) yang diperlukan untuk mendorong sebuah kapal pada kecepatan () tertentu akan lebih besar daripada tahanan total (R T ) yang dialami oleh ROTASI olume 11 Nomor 2 April 2009 15

kapal bila kapal tersebut ditarik dengan kecepatan yang sama (), sehingga terjadi penambahan hambatan. Tetapi dalam praktik penambahan hambatan juga dianggap terjadi pengurangan hambatan atau deduksi dalam gaya dorong yang ada pada baling-baling, yaitu menganggap bahwa gaya dorong total sebesar T terdapat hambatan sebesar R T yang harus diatasi. Dengan demikian adanya pengurangan gaya dorong akibat adanya hambatan yang bekerja, oleh karena itu untuk mengetahui besar gaya dorong kapal kita harus mengetahui fraksi deduksi gaya dorongnya. Thrust Deduction Factor untuk kapal dengan baling-baling ganda dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut t = 0,5 x C P -,19 = 0,5 x 0,62-0,19 = 0, 12 Cp = Koefisien prismatik Sehingga dapat diketahui besar gaya dorong (Thrust) kapal dengan menggunakan persamaan : Rt T 1 t Rt= Nilai hambatan total (kn) Untuk mencari nilai power digunakan rumus : P Prop = Q Prop x n Q Prop = K Q x ρ x n 2 x D 5 Q Prop = torque K Q = Torque Coeficient ρ = Massa jenis fluida n = Putaran propeller per detik D = Diameter propeller Dari analisa kinerja propeller pembanding (lihat Lampiran) dibuat grafik Matching dari tiap-tiap propeller, dari grafik tersebut dapat dilihat Match point yang merupakan titik operasi putaran motor penggerak yang sesuai dengan kondisi beban propeller. Dari putaran propeller yang dihasilkan pada titik Match point tersebut dapat kita ketahui kecepatan dan efisiensi propulsi yang dicapai dengan mem-variasikan input kecepatan dan required thrust dengan menggunakan P.O.P. ( Optimization Program). Match point tersebut di plot terhadap grafik FOC ( Oil on) mesin penggerak. Kemudian dipilih Match point yang menghasilkan kecepatan mendekati kecepatan servis yang diinginkan dengan konsumsi bahan bakar yang paling optimal. Analisa Kinerja Pembanding Menganalisa kinerja propeller pembanding menggunakan P.O.P. ( Optimization Program) dengan variasi input diameter optimal propeller dengan range 0,6 0,7 T, variasi nilai Area Expanded Ratio (Ae/Ao), Pitch / Diameter ratio, jumlah daun sesuai dengan perencanaan Wageningen B-screw Series untuk mendapatkan desain propeller yang optimal. Dalam analisa kinerja pembanding ini, penulis membatasi jumlah daun propeller yang akan dianalisa yaitu 3 dan 4 daun. Diameter optimal propeller 0,6 0,7 T = 1380 mm 1610 mm. Parameter-parameter yang digunakan dalam pemilihan desain propeller yang paling optimal adalah efisiensi propulsi, kecepatan yang dicapai serta titik Matching point yang merupakan suatu titik operasi dari putaran motor penggerak kapal (engine speed) yang sedemikian tepat (match) dengan karakter beban baling-baling, yaitu titik operasi putaran motor dimana power yang di serap oleh propeller sama dengan power yang dihasilkan mesin dan menghasilkan kecepatan kapal yang mendekati dengan kecepatan servis kapal yang direncanakan. Hal ini tentunya akan memberikan konsekuensi yang optimal terhadap konsumsi bahan bakar dari mesin penggerak kapal. Untuk dapat menyamakan kedua trendline tersebut ke dalam satu grafik, terlebih dahulu harga kedua trendline tersebut dijadikan dalam persen. Gambar 2.Grafik FOC ( Oil on) - Matching Dari table kinerja propeller (Lampiran A), dapat dilihat tipe propeller yang mempunyai kinerja paling optimal ditinjau dari efisiensi propulsi. Dalam analisa ini, penulis mengambil 2 tipe propeller dari B3 Series dan 2 tipe propeller dari B4 Series yang mempunyai efisiensi propulsi paling tinggi. Alternatif 1 Spesifikasi : Tipe propeller : B3.35 Pitch Diameter ratio : 0,8 Expanded Area ratio : 0,35 Reduction Gear : 1 : 4 Tabel 2, Matching ROTASI olume 11 Nomor 2 April 2009 16

on (L/hr) Efisien si Propell er 1816 454 16 97,30 67,10 Alternatif 2 Spesifikasi : Tabel 3, Matching 1803 392 16 95,65 66,30 Alternatif 3 Spesifikasi : Tipe propeller : B4.55 Pitch Diameter ratio : 1,0 Expanded Area ratio : 0,55 Reduction Gear : 1 : 4,75 Tabel 4, Matching 1810 381 16 95,30 64,90 Alternatif 4 Spesifikasi : Tipe propeller : B4.70 Pitch Diameter ratio : 1,0 Expanded Area ratio : 0,70 Reduction Gear : 1 : 4,76 Tabel 5, Matching 1818 382 16 97,30 64,80 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa secara menyeluruh pada kapal patroli KP. Parikesit 513, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : Saran 1) Pada penggantian mesin induk KP. Parikesit 513 yang semula 2 x 1448 BHP menjadi 2 x 1100 BHP terjadi penurunan kecepatan dinas dari 16 knot menjadi 15 knot. Penggantian mesin induk tersebut juga harus mengubah konstruksi pondasi mesin. Dilakukan pengurangan panjang dari engine bed sepanjang 2 jarak gading dari yang semula dari frame 25 sampai frame 32 menjadi frame 25 sampai dengan frame 30. Posisi engine mounting pada engine bed disesuaikan dengan posisi mesin baru, begitu pula dengan tinggi mesin disesuaikan dengan memodifikasi tebal plat lena dan plat landas agar posisi poros propeller sesuai dengan posisi dudukan (couple) pada reduction gear. 2) Analisa alternatif rekomendasi berupa desain propeller yang mempunyai efisiensi propulsi tinggi, dan rasio gear box yang optimal. Pada penelitian propeller engine matching ini, masih pada tahap analisa perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus pendekatan yang ada pada literatur, dan belum dilakukan pengujian secara akurat baik di laboratorium maupun di lapangan, sehingga penulis menyarankan kepada para praktisi di dunia perkapalan agar meneliti penelitian-penelitian yang berhubungan dengan propeller engine matching ini secara akurat melalui pengujian di laboratorium ataupun di lapangan sehingga analisa-analisa yang dilakukan benar-benar sesuai dengan fakta di lapangan. Untuk memaksimalkan performance kinerja baik mesin ataupun propeller KP. Parikesit 513, penulis menyarankan untuk merekomendasikan Alternatif ke-2 karena: propeller yang dicapai pada Matching Point bukan yang terendah dari keempat propeller alternatif yaitu sebesar 66,30 %. Konsumsi bahan bakar yaitu 95,65 Litre/Hour. Kecepatan yang dicapai pada kondisi Matching Point masih dalam range perencanaan (16 knot) DAFTAR PUSTAKA 1. Carlton, J.S., 1994, Marine s and Propulsion, Butterworth-Heinemann Ltd., Oxford 2. Lewis, Edward, 1998, Principle of Naval Architect olume II Resistance, Propulsion and ibration, The Society of Naval Architect and Marine ering, NJ. 3. Sv. Aa. Harvald, 1992, Tahanan dan Propulsi Kapal, Airlangga University Press, Surabaya, Indonesia. 4. W.P.A. an Lammeran, Resistance, Propulsion and Steering of Ship. ROTASI olume 11 Nomor 2 April 2009 17