PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

3/4/2010. Kelompok 2

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

Universitas Medan Area

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Medan Putar dan Arah Putaran

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

MOTOR LISTRIK 1 FASA

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG PENGARUH PEMBEBANAN STATIS DAN PERUBAHAN TEGANGAN INPUT MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS JANGKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

Induksi Elektromagnetik

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

Mesin Arus Bolak Balik

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Transkripsi:

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang * Email: tabah@ymail.com Abstrak Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Pengujian performance motor listrik tiga fasa ini bertujuan untuk memperoleh kurva performance daya, torsi dan efisiensi. Bahan/alat uji yang diteliti adalah motor listrik tiga fasa dengan beban lampu pada generator sebanyak 2500 watt dan dihubungkan dengan regulator yang dinaikkan secara bertahap mulai dari 0 watt sampai 250 dengan asumsi untuk mengetahui perbedaan terhadap torsi, daya dan kecepatan. Langkah pengujian performance motor listrik tiga fasa ini dimulai dari menyiapkan mesin/alat uji, pemanasan mesin selama lima menit, menghidupkan beban, menaikan regulator dari 0 watt sampai 250 watt, mencatat semua hasil percobaan, mengolah hasil pengujian dan menganalisis data hasil pengujian. Hasil yang diperoleh dari pengujian adalah Daya maksimal diperoleh pada 2846 Rpm sebesar 1032,08 Watt. Torsi maksimal diperoleh pada 2846 Rpm sebesar 3,464 Nm dan efisiensi maksimal diperoleh pada 2941 Rpm sebesar 72,68 %. Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dalam penggunaan motor listrik tiga fasa, diusahakan agar tegangan sumber yang masuk sesuai dengan kapasitas tegangan maksimum motor. Kata kunci: performance, motor AC tiga fasa, daya, torsi, efisiensi PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrikdigunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri. Diperkirakan motor-motormenggunakan sekitar 70% total energi listrik di industri (Dodot, 2009). Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih hemat. Motor listrik dikatagorikan sebagai mesin elektrik merupakan suatu alat konversi energi yang berputar, yang mengubah tenaga magnetik menjadi tenaga elektrik atau sebaliknya mengubah tenaga elektrik menjadi tenaga mekanik. Bila energi mekanik diubah menjadi energi elektrik, maka mesin bekerja sebagai generator, sebaliknya bila energi elektrik diubah menjadi energi mekanik, maka mesin bekerja sebagai motor (Soebagio, 2008). Pada dasarnya energi elektrik dan mekanik mempunyai sifat yang berbeda. Energi elektrik berhubungan dengan tegangan dan arus listrik, sedangkan energi mekanik berhubungan dengan torsi (torque) dan kecepatan berputar. Energi elektrik Mesin elektrik Energi mekanik Gambar 1. Konversi energi elektrik ke mekanik, atau sebaliknya (Soebagio, 2008) Secara umum mesin elektrik mempunyai konstruksi yang terdiri dari dua silinder yang konsentrik yang terbuat dari bahan ferromagnetik (lihat Gambar 1.2).Silinder yang di luar dalam keadaan diam dan karenanya disebut stator, sedangkan silinder bagian dalam 30 ft-unwahas SEMARANG

Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 30-34 ISSN 0216-7395 pada keadaan berputar disebut rotor.gambar 2 Konstruksi dari mesin elektrik (Soebagio, 2008) Besarnya daya input dihitung menggunakan persamaan; (Zuhal, 1998) (1) Gambar 2. Konstruksi mesin elektrik (Soebagio, 2008) Konsep Dasar Motor Elektrik Fenomena pembentukan gaya memberi dasar konsep dari motor elektrik. Bila konduktor-konduktor membentuk suatu kumparan, yang dialiri oleh arus (I) dan ditempatkan dalam medan magnet antara kutub utara dan selatan, maka sisi-sisi kumparan tersebut mengalami gaya yang berlawanan, sehingga terbentuklah torka yang akan memutar kumparan tersebut. Kondisi ini digambarkan pada Gambar 3. Jadi dengan memberikan energi elektrik pada kumparan, dihasilkan energi mekanik berupa. Gambar 3. Konsep dasar motor listrik (Soebagio, 2008) Prinsip Kerja Motor Induksi Prinsip kerja motor induksi secara sederhana adalah apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, timbullah medan putar dengan kecepatan kecepatan tertentu. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor sehingga menimbulkan tegangan induksi gaya gerak listrik. Rangkaian tertutup kumparan motor sebagai akibat ggl akan menghasilkan arus listrik. litrik dalam dalam medan magnet menimbulkan gaya pada rotor. Jika kopel mula yang dihasilkan oleh gaya tersebut pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. dimana: daya input tegangan input arus input 0,7 Efisiensi motor induksi merupakan perbandingan antara daya input dan daya yang diberikan oleh motor sebagai penggerak, sebesar dimana: daya input daya output (2) Tujuan Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mencari hubungan daya dengan. 2. Mencari hubungan torsi dengan. 3. Mencari hubungan efisiensi dengan. METODE PENELITIAN Benda Uji 1. Motor Induksi tiga fasa Merk : Wipro Type : Y90L-2 Daya : 3 HP Pole : 4 Tegangan : 380V : 4,8 A cos φ : 0,7 Frekuensi : 50 Hz Putaran : 2864 RPM Berat : 22 Kg 2. Generator Listrik sebagai beban Generator : Generator listrik sinkron AC, 1 fasa Merk : SHODA (made in China) Type : ST-3 Daya : 3 KW : 13,6 A Tegangan : 220 V Frekuensi : 50 Hz Putaran : 1500 RPM ft-unwahas SEMARANG 31

R A A S M C B V M G V R load T N Gambar 4. Rangkaian pengujian (R,S,T,N: sumber tegangan PLN; MCB; main circuit breaker; A: ampermeter; V: voltmeter; M: motor uji; G: generator beban; R: regulator tegangan; load: lampu beban). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata dari kelima pengujian dapat dilihat seperti pada Tabel 1 dibawah ini. Gambar 5. Alat uji Prosedur pengujian Agar dalam pengujian tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran maupun pengamatan, maka harus mengikuti langkah-langkah percobaan. Langkah pengujian motor induksi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan. 2. Mengatur beban motor induksi tiga fasa sebesar 2000 watt yang dihubungkan untuk membebani Generator AC yang di kopel ke motor induksi 3 fasa. 3. Menyalakan motor induksi tiga fasa dengan menggunakan saklar penghubung. 4. Mengamati pengukuran atau pengujian arus input (I in ), daya input (P in ), dan mengukur besar kecepatan putar rotor pada saat dibebani dengan menggunakan tachometer (N). 5. Melaksanakan pengujian sebanyak 10 kali dengan beban yang berbeda, dan masingmasing beban dilaksanakan 5 kali. 6. Mencatat hasil pengukuran atau pengujian pada tabel percobaan. 7. Mengolah hasil pengujian. 8. Analisis pengambilan data hasil pengujian. Tabel 1. Data Hasil Pengujian Motor Induksi Tiga Fasa No Motor Listrik Generator Listrik rpm V A rpm V A Regulator 1 2984.6 360 0 1802.4 0 0 0 2 2977.8 360 1 1794.2 29 3.26 25 3 2963.4 360 1 1780.4 57 4.92 50 4 2941.4 360 1.46 1757.2 83 5.58 75 5 2914.4 360 2.48 1728.2 110 6.16 100 6 2881.0 360 3.7 1673.4 125 7.5 125 7 2846.6 360 4.3 1607.6 133 7.76 150 8 2821.0 360 5 1549 124 7.56 175 9 2809.4 360 5.58 1472.2 117 7.08 200 10 2794.2 360 6.1 1421.2 105 6.24 225 11 2787.2 360 6.2 1393.6 97 6.1 250 Dari hasil pengujian terhadap performance mesin motor listrik, beban, daya, torsi, efisiensi, dan grafik data dalam pengujian motor induksi tersebut, maka unjuk kerja motor induksi tiga fasa dapat dijelaskan berikut ini. Gambar 6. Hubungan antara torsi dengan 32 ft-unwahas SEMARANG

Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 30-34 ISSN 0216-7395 Tabel 2. Hasil Analisis Data No Motor Listrik Generator Listrik Torsi (Nm) Efisiensi (%) Putaran (rpm) Tegangan (Volt) (Ampere) Daya(In) (Watt) Putaran (rpm) Tegangan (Volt) (Ampere) Daya(Out) (Watt) 1 2787,2 360 6,2 2706,156 1393,6 97 6,1 591,7 2,028 21,864 2 2794,2 360 6,1 2662,508 1421,2 105 6,24 655,2 2,24 24,608 3 2809,4 360 5,58 2435,54 1472,2 117 7,08 828,36 2,817 34,011 4 2821 360 5 2182,384 1549 124 7,56 937,44 3,174 42,954 5 2846,6 360 4,3 1876,85 1607,6 133 7,76 1032,08 3,464 54,99 6 2881 360 3,7 1614,964 1673,4 125 7,5 937,5 3,108 58,05 7 2914,4 360 2,48 1082,462 1728,2 110 6,16 677,6 2,221 62,598 8 2941,4 360 1,46 637,256 1757,2 83 5,58 463,14 1,504 72,677 9 2963,4 360 1 436,476 1780,4 57 4,92 280,44 0,904 64,25 10 2977,8 360 1 436,476 1794,2 29 3,26 94,54 0,303 21,659 11 2984,6 360 0 0 1802.4 0 0 0 0 0 Dari Gambar 6 diketahui bahwa torsi akan meningkat hampir linear hingga 2846 rpm, dengan torsi maksimum 3,464 Nm. Peningkatan menyebabkan turunnya torsi secara linear. Untuk keperluan-keperluan yang membutuhkan torsi besar, maka motor harus dioperasikan pada di sekitar 2846 rpm. Berdasarkan Gambar 7 diketahui, pada awal 2977 rpm, daya outputnya sebesar 94,54 Watt. Daya output tertinggi adalah 1032 Watt yang diperoleh pada 2846rpm, kemudian semakin turun ketika meningkat. Daya maksimal yang dapat dihasilkan oleh motor listrik ini adalah 1032 W pada 2846 rpm. Gambar 8. Hubungan antara torsi, daya dan Pada Gambar 8 dapat dilihat pada kurva antara torsi dan daya sangat mirip. Torsi dan daya besarnya sama pada saat pertama naik sampai pada 2984rpm, kemudian turun kembali. Gambar 7. Hubungan antara daya dengan Puncak torsi dan daya pada motor listrik tercapai pada yang sama, yaitu pada 2846 rpm. Torsi maupun daya pada awalnya meningkat seiring dengan kenaikan poros motor listrik hingga 2846 rpm dengan torsi 3,464 Nm dan daya 1032,08 W, namun kemudian menurun secara terus menerus sesuai peningkatan. Gambar 9. Hubungan antara torsi, efisiensi dan rpm ft-unwahas SEMARANG 33

Dilihat dari sisi efisiensi, capaian keluaran daya dan torsi maksimum tidak memberikan efisiensi maksimum. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa puncak efisiensi sebesar 72,68% diperoleh pada yang lebih tinggi yaitu 2941 rpm, dengan torsi sebesar 1,504 Nm dan daya 463,14 W, sedangkan pada torsi dan daya maksimal pada 2846 rpm memiliki efisiensi 54,99%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dari pengujian dan analisis data serta pembahasan tentang pengujian motor listrik 3 fasa pada rangkaian star, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keluaran daya dan torsi maksimal diperolah pada 2846 rpm, yaitu masing-masing 1032 W dan 3,464 Nm. Pengoperasian motor pada daya dan torsi maksimal tidak memberikan efisiensi maksimal. Efisiensi yang dapat diperoleh pada torsi dan daya maksimal adalah 54,99%, sedangkan efisiensi puncak dapat dicapai pada 2941 rpm sebesar 72,68% dengan keluaran torsi dan daya masingmasing sebesar 1,504 Nm dan 463,14 W. DAFTAR PUSTAKA Dodot. 2009. Motor Listrik Bolak-balik. Http://masdodod.files.wordpress.com/2009/ 03/02-bab-05-motor-listrik-ac.pdf. Diakses 12 Maret 2012. Soebagio, 2008. Teori Umum Mesin Elektrik. Surabaya Zuhal. 1988. Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 34 ft-unwahas SEMARANG