IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lokasi peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony berada di Desa Karang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

EFISIENSI PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL AMPAS TEBU YANG BERBEDA PADA KAMBING LOKAL SKRIPSI. Oleh FERINDRA FAJAR SAPUTRA

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi

MANAJEMEN PENGGEMUKAN SAPI BRAHMAN CROSS HEIFER DI PT. KARYA ANUGERAH RUMPIN, DESA CIBODAS, KECAMATAN RUMPIN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR

Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu. 1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu.

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia selalu menunjukkan peningkatan dari tahun ke

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian adalah suatu proses perubahan sosial. Hal tersebut tidak

PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Menurut

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

POTENSI LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI PAKAN AYAM

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

Karya ilmiah Peluang bisnis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis Sapi Potong di Indonesia

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

USAHA YANG MENJANJIKAN

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggemukan sapi potong. Sapi-sapi potong disini merupakan sapi impor dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya

: PENGGEMUKAN SAPI DI INDONESIA

PENDAHULUAN. percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDSK) DI PROVINSI BENGKULU. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

PENGANTAR. Latar Belakang. andil yang besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan terutama daging.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

Kajian Kelayakan Pengembangan Usaha Ternak Sapi Tebu di Kabupaten Majalengka

V. DESKRIPSI RUMAHTANGGA PETANI SISTEM INTEGRASI TANAMAN-TERNAK. umum perilaku ekonomi rumahtangga petani di wilayah penelitian.

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Sapi merupakan hewan ternak yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia

Transkripsi:

57 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Lokasi dan Organisasi Perusahaan Lokasi peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony berada di Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Peternakan ini berdiri pada lahan pribadi milik Bapak Haji Sony. Luas lahan yang dimiliki peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony ± 5 ha, dengan perincian 3 ha digunakan untuk bangunan infrastruktur dan 2 ha dibiarkan kosong untuk jalan. Peternakan ini telah membuat estimasi dalam bangunan kandang untuk proses penggemukan sapi sehingga peternakan Haji Sony dapat memperkirakan penambahan populasi sapi setiap tahunnya. Bangunan infrastruktur antara lain terdiri dari kandang, gudang pakan, gudang alat, pusat instalasi listrik mandiri (generator), kantin (tempat makan karyawan), mushola, dan tempat tinggal karyawan. Pakan ternak yang terdiri dari jagung, onggok, bungkil kopra, bungkil kedelai, dedak, kulit kopi, bungkil sawit, gaple, bekatul dan singkong. 1. Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja Peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony dipimpin dan dikendalikan langsung oleh Bapak Haji Sony selaku pemilik tunggal peternakan ini, sedangkan

58 dalam pelaksanaan hariannya, Haji Sony diwakili oleh seorang mandor peternakan dan penanggung jawab kandang. Seorang mandor bertanggung jawab dalam pemberian suntikan vitamin terhadap sapi dan mengawasi tenaga kerja peternakan, sedangkan seorang penanggung jawab kandang bertanggung jawab penuh dalam seluruh kegiatan yang berada di dalam kandang. Struktur organisasi pada peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony dapat dilihat pada Gambar 5. Penanggung Jawab Pakan Anak kandang Anak pakan Gambar 5. Struktur organisasi usaha penggemukan sapi potong Haji Sony. Tenaga kerja yang ada di penggemukan sapi potong Haji Sony berjumlah 27 orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang penanggung jawab kandang, 1 (satu) orang mandor (tenaga kerja tetap), 18 orang tenaga kerja harian, 6 (enam) orang tenaga kerja borongan dan 1 (satu) orang pekerja yang memasak untuk menyediakan makanan para pekerja. Setiap tenaga kerja diwajibkan bekerja selama 7 hari/minggu dan dikenakan waktu kerja selama 8 jam/ hari, kecuali, pada hari Jum at hanya bekerja selama 7

59 jam. Jam kerja tenaga kerja adalah pukul 08.00 12.00 WIB, kemudian istirahat pukul 12.00 13.00, dan dilanjutkan kembali pada pukul 13.00 17.00 WIB. Sistem penggajian yang diterapkan dalam peternakan ini adalah sistem gaji bulanan untuk semua tenaga kerja. Gaji pokok mandor dan penanggung jawab kandang sebesar Rp 4.000.000 per bulan sedangkan gaji pokok anak pakan, pekerja yang memasak dan anak kandang sebesar Rp 37.500,00 per hari. Selain gaji pokok anak kandang bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari bongkaran bahan pakan sapi. Anak kandang diberi tanggung jawab penuh untuk memelihara kandangnya masing-masing, sehingga apa yang terjadi pada sapi-sapi yang dipelihara menjadi tanggung jawab pemegang kandang tersebut. 2. Tujuan perusahaan Tujuan dibentuknya peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony ialah : menyediakan daging sapi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging nasional, membantu pemerintah mempererat kerjasama dalam hal eksporimpor sapi dengan negara lain dan membuka/menyediakan lapangan pekerjaan. 3. Lingkup Usaha Penggemukan sapi merupakan kegiatan utama di peternakan penggemukan sapi Haji Sony. Kegiatan ini dimulai dengan mendatangkan sapi-sapi bakalan dengan bobot rata-rata 300 kg. Bangsa sapi yang digunakan antara lain ialah Brahman Cross dan peranakan ongole (PO). Peternakan Haji Sony menggunakan sapi Brahman Cross disebabkan sapi ini berasal dari daerah panas sehingga mudah beradaptasi dengan iklim tropis yang ada di Indonesia. Selain cepat beradaptasi

60 sapi Brahman Cross juga memiliki pertumbuhan dan konversi ransum yang tergolong baik. Lama masa penggemukan sapi pada peternakan ini yaitu berkisar antara 4-6 bulan, dengan bobot sapi saat panen yaitu lebih dari 500 kg. B. Sejarah Perusahaan Peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam usaha penggemukan sapi potong secara intensif. Peternakan ini mulai berdiri pada tahun 1994 yang beralokasi di Daerah Duren Payung, Bandar Lampung. Pada saat itu peternakan ini belum menjadi perusahaan karena Bapak Haji Sony baru memulai peternakan ini dengan memelihara 3 ekor sapi. Sapi yang dipelihara peternakan Haji Sony pada tahun 1996 mencapai 100 ekor. Setelah 3 tahun peternakan ini berproduksi di wilayah Duren Payung, masyarakat disekitar wilayah ini banyak yang kurang setuju adanya peternakan sapi Haji Sony. Hal ini dikarenakan bau dari limbah kotoran ternak sapi yang sangat mengganggu masyarakat disekitar peternakan. Tahun 2000 Peternakan Haji Sony memutuskan untuk berpindah lokasi ke Desa Karang Anyar dan usahanya mulai lebih berkembang. Berdirinya peternakan ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya bakso Haji Sony yang merupakan usaha utama dari Bapak Haji Sony sehingga memicu peternakan sapi potong Haji Sony menyediakan daging sapi yang cukup banyak. Pada mulanya di Desa Karang Anyar peternakan ini hanya memiliki dua bangunan kandang dengan jumlah sapi yang dipelihara ± 300 ekor. Setelah sekitar

61 13 tahun peternakan ini terus mengalami peningkatan dan perkembangan sehingga pada saat ini peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony telah memiliki bangunan kandang sebanyak 15 buah dengan kapasitas ± 1000 ekor. Kandang sapi peternakan Haji Sony terdiri dari kandang bebas (koloni) dan kandang individu (konvensional).