HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

Analisa Faktor Ibu Bersalin Dengan Kejadian Seksio Sesarea (Di RSUD Kota Salatiga Tahun 2011) Margareta Rinjani Dosen Tetap Akbid Adila Bandar Lampung

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPS BEKTI SAYEKTI S.SiT TARUBASAN KARANGANOM KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN NILAI APGAR BAYI BARU LAHIR DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PONTIANAK TAHUN Telly Katharina*, Katarina Iit*

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

KARAKTERISTIKIBU BERSALIN DENGAN EPISIOTOMI DIRUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA PERIODE 1 JANUARI DESEMBER

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RB KARTINI PUTRA MEDIKA KLATEN

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

Transkripsi:

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN Sri Wahyuni 1, Nurul Ayu Safitri 2 Abstrak : Pre eklamsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan usia lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan oedema. Pre eklamsia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR), dismaturitas, dan prematuritas janin dan bahkan terjadinya Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Pada ibu yang mengalami pre eklamsia akan mengalami disfungsi vaskuler placenta yang mengakibatkan aliran darah ke plasenta terganggu, sehingga kebutuhan janin akan nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara optimal berakibat pada pertumbuhan janin terlambat dan kelahiran bayi dengan BBLR. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kejadian pre eklamsia dengan berat badan lahir rendah di RSI Klaten Tahun 2009. Metode penelitian ini case control dengan pendekatan waktu retrospektif studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan pre eklamsia usia kehamilan 37 minggu di RSI Klaten tahun 2009 sebanyak 55 orang. Tehnik pengambilan sampel kasus secara total sampling sebanyak 55 orang, sedang kelompok control diambil sampel dengan perbandingan 1:1 yaitu 55 orang yang diambil secara random sample sistematis pada ibu bersalin tidak pre eklamsia usia kehamilan 37 minggu. Data dianalisa menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian kejadian pre eklamsia karakteristik umur berada pada kelompok umur reproduktif sebanyak 44 orang (80%), Jenis persalinan terbanyak spontan dan Sectio Caesarea sebanyak 24 orang (43,6%), Paritas sebagian besar primi para sebanyak 35 orang (56,4%). Kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 40 bayi (72,7%) dan kelahiran bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 15 bayi (27,3%). Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian pre eklamsia dengan berat badan lahir rendah. Kata Kunci : Pre eklamsia, Berat Badan Lahir Rendah

2 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 1-8 I. PENDAHULUAN Pre eklamsia merupakan salah satu factor risiko terjadinya BBLR, dismaturitas dan prematuritas janin dan bahkan terjadi Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Ibu yang menderita pre eklamsia akan mengalami disfungsivaskuler placenta yang menyebabkan aliran darah ke placenta terganggu, sehingga kebutuhan janin akan nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara optimal. Pre eklamsia mengakibatkan pertumbuhan janin terlambat dan kelahiran bayi dengan BBLR (Prawirohardjo,2005 ). Departemen kesehatan RI (2007),menetapkan target penurunan Angka kematian ibu (AKI) menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Dalam kurun waktu satu dasa warsa AKI telah menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 290,8 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006.Tiga penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (40-60%), pre eklamsia dan eklamsia (20%- 30%),serta infeksi (20-30%) dan lebih dari 90% kematian ibu tersebut terjadi di saat dan sekitar persalinan (Wiknjosastro, 2001 ). Menurut Survey Demografi Kesehatan kematian Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus adalah 20 per 1000. Lebih dari dua per tiga (70%) neonatal terjadi pada masa neonatal dini, yaitu 0-7 hari pertama kehidupan bayi. Sebanyak 6,9% kematian neonatal disebabkan oleh BBLR. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Daerah tahun 2005 AKI di propinsi Jawa Tengah menunjukkan angka 252 per 100.000 kelahiran hidup. Pre eklamsia adalah salah satu penyebab langsung terjadinya AKI. Upaya pemerintah untuk menurunkan kejadian pre eklamsia melalui konsep four pilar of safe motherhood yang terdiri atas keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, dan pelayanan esensial (Sarwono, 2002). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Daerah AKB di Jawa Tengah pada tahun 2005 sebesar 14,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang salah satunya disebabkan oleh BBLR. Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Surakarta tahun 2005 angka kejadian

Sri Wahyuni, Nurul Ayu Safitri, Hubungan Kejadian Pre Eklamasia 3 BBLR sebanyak 9,25 per 179 bayi lahir hidup (Dinkes Surakarta, 2005). Berdasarkan data secretariat obstetric dan ginekologi di Rumah Sakit Islam Klaten selama tahun 2009, jumlah ibu bersalin dengan pre eklamsia sebanyak 68 orang (7,6%) dari 885 persalinan, jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 81 bayi (9,2%) dari 879 jumlah kelahiran bayi hidup. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan case control yaitu suatu penelitian yang membandingkan kelompok kasus dengan kelompok control untuk mengetahui proporsi kejadian berdasar riwayat ada tidaknya paparan (Aziz, 2009). Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah retrospektif yaitu penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi melalui rekam medis (Arikunto, 2002). Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu studi dokumentasi menggunakan status rekam medic ibu bersalin dan rekam medic bayi baru lahir. (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini dilakukan di RSI Klaten pada bulan Januari - Desember 2009. Subyek peneltian ini adalah semua ibu bersalin dengan kehamilan 37 minggu di rumah sakit Islam. Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu bersalin pre eklamsia dengan kehamilan 37 minggu sebanyak 55 orang. Kelompok control sebanyak 55 orang (perbandingan 1:1) yang diambil secara random sampling sistematis pada ibu bersalin tidak pre eklamsia usia kehamilan 37 minggu dengan : analisis univariabel, bivariabel menggunakan uji chi squre. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel.

4 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 1-8 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik responden 1. Karakteristik Responden yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Umur di RS.Islam Klaten. Umur Ibu Kasus Kontrol Total <20 tahun 3 5,5 2 3,7 5 4,5 21-35 tahun 44 80 41 74,5 85 77,3 >35 tahun 8 14,5 12 21,8 20 18,2 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Jenis Persalinan di RS. Islam Klaten Jenis Persalinan Kasus Kontrol Total Spontan 24 43,6 25 45,5 49 44,6 VE 7 12,7 6 10,9 13 11,8 SC 24 43,6 24 43,6 48 43,6 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Umur Kehamilan di RS.Islam Klaten Umur Kehamilan Kasus Kontrol Total 37-41 minggu 50 90,9 55 100 105 95,5 >41 minggu 5 9,1 0 0 5 4,5

Sri Wahyuni, Nurul Ayu Safitri, Hubungan Kejadian Pre Eklamasia 5 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Berdasarkan Paritas di RS.Islam Klaten Paritas Kasus Kontrol Total Primipara 35 63,3 31 56,4 66 60 Sekundipara 11 20 17 30,9 28 25,5 Multipara 9 16,4 7 12,7 16 14,5 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Bayi Lahir di RS.Islam Klaten BB Lahir Kasus Kontrol Total BBLR 40 72,7 7 12,7 47 42,7 BBLN 15 27,3 48 87,3 63 57,3 2. Hubungan Ibu Bersalin Pre eklamsia dengan Bayi Berat Lahir Rendah Tabel 6. Hubungan Ibu Bersalin Pre Eklamsia dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RS.Islam Klaten Pre Eklamsia BBLR BBLN Total. χ² p OR 95% hitung CI Pre eklamsia 40 72,7 15 27,3 55 50 40,456 0,000 18,286 6.792- Tidak Pre eklamsia 7 12,7 48 87,3 55 50 49.232 Jumlah 47 85,4 63 114,6 110 100 Dari data uji tersebut diperoleh hasil bahwa χ² = 40,456 dan χ² tabel = 3,481 (χ² = hitung> χ² tabel) dengan p = 0,000 (p< 0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara ibu bersalin pre eklamsia dengan kejadian BBLR. Nilai OR = 18,286 dengan 95% CI antara 6,792 sampai 49,232. Nilai odds ratio (OR) sebesar 18,286 menunjukkan bahwa ibu yang menderita pre eklamsia mempunyai resiko 18,286 kali lipat mengalami BBLR dari pada ibu yang tidak menderita pre eklamsia.

6 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 1-8 B. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kejadian ibu bersalin pre eklamsia dengan umur kehamilan 37 minggu di RS.Islam Klaten pada tahun 2009 sebanyak 55 orang. Dari 55 orang ibu bersalin pre eklamsia tersebut yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 40 orang. Sedangkan 15 orang melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. Pre eklamsia / Eklamsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan/ IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena pre eklamsia / eklamsia pada ibu akan menyebabkan pengkapuran di daerah placenta, sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari daerah placenta, dengan adanya pengkapuran suplai oksigen dan makanan yang masuk ke janin berkurang (Joko Iskandar, SP2009). Hasil temuan dalam penelitian ini, terdapat 7 orang (12,7%) ibu bersalin yang tidak mengalami pre eklamsia melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, hal ini dapat terjadi karena adanya faktor lain yang turut serta mempengaruhi terjadinya BBLR yaitu umur ibu yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun serta memiliki paritas lebih dari dua. Sedangkan 15 orang (27,3%) ibu bersalin pre eklamsia melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan social ekonomi dan kwalitas status gizi yaitu polanutrisi dari ibu tersebut. Menurut Wiknjosastro (1999), bahwa usia ibu kurang dari 20 tahun alat reproduksi belum siap menerima kehamilan, sehingga mudah terjadi resiko pada kehamilannya (premature) sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun alat reproduksi mengalami regenerasi sehingga mudah terjadi BBLR. Ada hubungan yang signifikan antara kejadian pre eklamsia dengan bayi berat lahir rendah. Hal ini dilihat dari hasil chi square (χ²) hitung 40,465 sedangkan harga chi square (χ²) table pada db=1, pada taraf signifikan 0,05 adalah 3,481, hal ini berarti bahwa χ² hitung>χ² tabel. Sedangkan nilai OR =18,286 artinya bahwa ibu yang menderita pre eklamsia mempunyai resiko 18,286 kali lipat mengalami

Sri Wahyuni, Nurul Ayu Safitri, Hubungan Kejadian Pre Eklamasia 7 BBLR dari pada ibu yang tidak menderita pre eklamsia. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kasus ibu bersalin Pre eklamsia dengan umur kehamilan 37 minggu di RS.Islam Klaten pada tahun 2009 adalah sebanyak 55 kasus. 2. Terdapat 40 orang (72,7%) ibu bersalin dengan pre eklamsia yang melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan 15 orang (27,3%) ibu bersalin dengan pre eklamsia yang melahirkan bayi berat badan lahir normal. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu bersalin dengan pre eklamsia terhadap BBLR. DAFTAR PUSTAKA Achadiat, M Chrisdiono. 2004. Prosedur Tetap Obsgyn. EGC. Jakarta Arikunto, S. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta Jakarta Aziz, A. 2009. Metodologi Penelitian Kebidanan Tehnik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta Bobak. 2005.Ilmu Keperawatan Maternitas. EGC. Jakarta Depkes, RI. 2007. Kejadian Pre Eklamsi.DepkesRI. Jakarta Dinkes Surakarta,2005 http://www.dinkessurakarta.org/p rofil2005/bab1.htm Depkes, RI. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. DepkesRI. Jakarta Hartanto, H. 2005. Obstetri Williams. Edisi ke 21. EGC. Jakarta. Hacker and Moore. 2001. Psikologi Perkembangan. EGC. Jakarta. JNPKKR- Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo, Wiknjosastro (Editor). 2001. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal Edisi pertama Cetakan kedua: Jakarta Mochtar, R. 2002.Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Ed, Kedua. EGC. Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi Cetakan kedua. Rineka Cipta: Jakarta. Oxorn, Harry. Hakimi M (Editor). 2003. Ilmu Kebidanan Patologi Fisiologi Persalinan Cetakan kedua. Yayasan Essentia Medica; Jakarta Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. YBPS. Jakarta. Saiffudin. 2002.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.YBPSP. Jakarta. Sastrawinata.2004.Patologi Kehamilan. EGC. Jakarta. Sayogo.2002.Berat Badan Lahir Rendah. EGC. Jakarta.

8 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 1-8 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian Edisi revisi Cetakan keduabelas.alfabeta. Bandung. Survey Kesehatan Daerah Jateng. 2005. Profil Penderita Pre Ekamsia- Eklamsia, http://situs.kespro.info/kia/2004/ kia03.htm. Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. YBPSP. Jakarta. Joko Iskandar, SP.2009. Hubungan antara berat badan dengan kejadian pre Eklamsia http://www.pdfound.com/pdf/me i.2009 Arsip Indoscript. 2010. KTI dan Skripsi Kebidanan. http//www.pustakazikzik./dek a FMD co.cc/2010/atom03.htm