2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

2013 PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan. Melalui bahasa pula, manusia dapat berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan, pendapat, dan hasil karyanya. Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan mengemukakan segala hal yang ada dalam dirinya masing-masing. Dengan demikian terjadinya interaksi sosial antara manusia dan lingkungannya yang dihubungkan oleh bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki, seberapapun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan komunikasinya mudah tercapai. Tetapi ada pula orang yang sangat lemah tingkat keterampilannya sehingga bukan tujuan komunikasinya tercapai, malah terjadi salah pengertian yang berakibat suasana komunikasi menjadi buruk. Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi perlu adanya upaya pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa : Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

2 Pengajaran bahasa adalah inti dan dasar bagi mata pelajaran lainnya, lebihlebih bagi para siswa Sekolah Dasar. Berhasil atau tidaknya siswa mempelajari dan menguasai berbagai pelajaran dan pengetahuan di sekolah dan dalam masyarakat, sangat tergantung pada pengetahuan dan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Adapun kurikulum bahasa Indonesia (Purwanto dan Alim, 1997: 2) pada umumnya bertujuan: Agar siswa Sekolah Dasar mempunyai kemampuan dasar dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, alat mengembangkan ilmu pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menimbulkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia (sebagai alat pemersatu dari beragam suku yang ada di Indonesia). Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar disampaikan secara terpadu melalui empat keterampilan berbahasa. Menurut Tarigan, dalam Muchlisoh (1996: 257) ada empat aspek keterampilan berbahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writting skills). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling menunjang. Dengan memiliki keterampilan berbahasa, diharapkan siswa mampu berinteraksi dan berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyampaikan pendapat dan keinginannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena itu kemahiran berkomunikasi siswa dengan bahasa Indonesia harus dimiliki dan ditingkatkan. Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis, karena kemampuan menulis menjadi dasar utama untuk pengajaran bahasa Indonesia serta untuk mata pelajaran lainnya. Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat pra sekolah hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa

3 yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Standar kompetensi menulis yang diharapkan dari siswa Sekolah Dasar adalah mampu menulis: huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis karangan sederhana, tanda baca, kosa kata, yang semuanya diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis. Menurut Mulyati, dkk. (2008: 5.3) menulis adalah suatu proses berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan). Menurut The Liang Gie (2002: 3) Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehubungan dengan hal itu mengarang dapat diartikan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Karangan itu sendiri memiliki klasifikasi dan jenis yang beragam, salah satunya yaitu karangan narasi (penceritaan). Menurut Resmini, dkk (2006: 125) karangan yang disebut narasi yaitu menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian atau kronologis atau dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentenan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. Hal tersebut berarti bahwa menulis narasi adalah salah satu jenis karangan yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun berdasarkan rekaan pengarang. Menulis narasi merupakan kompetensi menulis yang sudah ada dan dimulai di jenjang Sekolah Dasar. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis narasi. Kemampuan menulis karangan narasi tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak serta teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dan lebih kreatif dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari pendidikan Sekolah Dasar. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau bahkan tidak berkembang. Kemauan untuk menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung. Untuk mencapainya dibutuhkan kemauan keras, bahkan dengan belajar sungguh-

4 sungguh. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dan melatih kemahiran. Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari siswa menjadi lebih aktif dalam mengembangkan beragam teknik menulis, sehingga siswa mendapat kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki keterampilan menulis sebagai salah satu kiat berbahasa dan atau kemampuan berkomunikasi melalui bahasa ragam tulis. Sehubungan dengan kenyataan tersebut, perlu dikembangkan usaha perbaikan yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar, melalui pelatihan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping. Metode mind mapping, akan merangsang anak aktif belajar dan sangat membantu bagi munculnya ide yang kreatif. Mind mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar. Mind mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Mind mapping ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an. Lebih lanjut Edward (2009: 64-65) mengatakan bahwa, mind mapping mempunyai banyak keunggulan yang diantaranya: proses pembuatan peta pikiran menyenangkan, karena tidak semata-mata hanya mengandalkan otak kiri saja dan sifatnya unik sehingga mudah diingat serta menarik perhatian mata dan otak. Mind mapping akan menambah pengetahuan siswa untuk mencari urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah yang diharapkan. Siswa akan lebih mudah jika dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan mengangkat tema dari kehidupan sehari-hari atau pengalaman siswa itu sendiri. Melalui bimbingan guru, pengalaman-pengalaman tersebut dituangkan ke dalam kerangka berfikir melalui mind mapping. Mind mapping tersebut penuh kreativitas siswa dengan gambar dan kata-katanya yang sangat variatif. Hal ini

5 dapat memicu siswa untuk menulis karangan narasi yang lebih menarik. Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan menulis karangan narasi siswa akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, kajian ini terfokus pada suatu upaya perkembangan bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa melalui mind mapping pada pembelajaran bahasa Indonesia, dengan judul : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013). B. Rumusan Masalah Permasalahan utama dalam pembelajaran menulis karangan narasi diduga kuat karena untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan tidak tahu bagaimana harus menulis untuk mengkomunikasikan perasaan, ide atau gagasannya ke dalam bahasa tulis. Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi sesudah menggunakan metode mind mapping? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu gambaran tentang penggunaan metode mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis di Sekolah Dasar. Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi halhal yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa pada siswa kelas IV

6 Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I, dengan menggunakan metode mind mapping. Secara rinci tujuan yang dimaksud adalah untuk mengetahui: 1. Aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping? 2. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi sesudah menggunakan metode mind mapping? D. Metode Penelitian Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping. Penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan proses pembelajaran. Kemmis dan Carr (Mulyasa, 2012: 4-5) mengemukakan bahwa: Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang melibatkan sejumlah partisipan (guru, peserta didik, kepala sekolah, dan partisipan lain) didalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap: a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahaman mereka terhadap praktekpraktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat didalamnya. Data dalam PTK ini merupakan hasil dari observasi dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes siswa. Untuk mendapatkan keabsahan data yang akurat, peneliti melakukan analisis dari setiap instrumen penelitian pada setiap siklus. Selanjutnya data-data tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan kemudian dianalisa hasilnya untuk membandingkan perkembangan yang terjadi pada setiap siklus.

7 E. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap keilmuan khususnya tentang metode mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi di Sekolah Dasar kelas IV. b. Secara Praktis 1. Untuk peneliti 1) Memberikan gambaran tentang peningkatan kemampuan menulis karangan narasi melalui penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar pada siswa kelas IV. 2. Untuk guru 1) Meningkatkan profesionalisme guru. 2) Berkembangnya pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi. 3) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi menulis karangan narasi pada siswa. 3. Untuk siswa 1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. 2) Meningkatkan wawasan kreatifitas dan termotivasi untuk lebih aktif dalam menulis karangan narasi yang kreatif. 4. Untuk sekolah 1) Sebagai lembaga pengelola pendidikan merupakan masukan didalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan serta mengambil kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang sesuai serta pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran.

8 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan, seperti pada umumnya yang disesuaikan dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia, dengan diawali bab pendahuluan dan diakhiri bab kesimpulan dan rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut: Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Metode penelitian, e) Manfaat penelitian, dan f) Sistematika penulisan. Bab II merupakan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori pembelajaran bahasa untuk menulis karangan narasi dengan menggunakan mind mapping, yang berisikan: a) Hakikat belajar dan pembelajaran, b) Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, c) Hakikat menulis, d) Hakikat karangan, e) Hakikat karangan narasi, f) Hakikat metode pembelajaran, g) Metode mind mapping, h) Langkah-langkah menulis karangan narasi menggunakan metode mind mapping di Sekolah Dasar, i) Penggunaan mind mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi di Sekolah Dasar, dan j) Hasil penelitian yang relevan. Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan: a) Lokasi dan subjek penelitian, b) Desain penelitian, c) Metode penelitian, d) Definisi operasional, e) Instrumen penelitian, f) Teknik pengumpulan data, dan g) Analisis data. Bab IV merupakan kajian hasil penelitian yang berisikan: a) Deskripsi lokasi penelitian, b) Deskripsi hasil penelitian, dan c) Pembahasan hasil penelitian. Bab V merupakan bab penutup yang berisikan: a) Kesimpulan, dan b) Rekomendasi.