diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.

dokumen-dokumen yang mirip

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

BAB II METODE PERANCANGAN

II. METODOLOGI A. PROSES PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja


BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN


II. METODE/PROSES PERANCANGAN. Data-data Analisis

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

KONSEP PERANCANGAN. 1. Ide Desain Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

II. METODOLOGI. Latar Belakang masalah. Data-data Analisis. Solusi Permasalahan

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

PERANCANGAN MEJA KERJA MULTIFUNGSI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V APLIKASI HASIL EKSPERIMEN PADA PRODUK AKSESORIS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

LINGKUNAN DAN KESEHARIAN SEBAGAI APLIKASI KONSEP DESAIN MEBEL. Oleh: Olih Solihat Karso

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA

Gambar 1.2.Furniture dari U&KL. Sumber : Gambar 1.1. Furniture dari U&KL Sumber :

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang


BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari

BAB II METODE PERANCANGAN


IV. KONSEP PERANCANGAN

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS INDUSTRI KREATIF Program Studi Desain Interior. Mata Kuliah : Desain Mebel IV

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

Kerajinan Fungsi Hias

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting di rumah sakit

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. produksi membuat design layout interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.


III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

Transkripsi:

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori - teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab pertanyaan pertanyaan yang nantinya timbul dan memperkuat konsep dari berbagai segi analisis maupun segi pendekatan. 1. Pendekatan Ergonomi dan Antropometri Sebagai salah satu cabang ilmu, ergonomi atau dikenal juga dengan sebutan Human Factor Enginering adalah sebuah praktik mendesain sebuah produk sehingga pengguna bisa melakukan tugas kegunaan, operasional, pelayanan, dan dukungan dengan tingkat stres sekecil mungkin dan tingkat efisiensi semaksimal mungkin. Untuk mencapai ini, desainer harus membekali diri mereka dengan pengertian dan pengetahuan akan kebutuhan, karakteristik, kemampuan, dan batasan yang ditujukan untuk pengguna dan desain itu sendiri. Atau dengan kata lain, desainer harus membuat desain yang tepat sesuai dengan manusia bukan manusia yang sesuai desain. 2. Konsep Desain Furnitur/Mebel Furnitur hadir sebagai benda yang berhubungan erat dengan manusia dan aktivitasnya. Oleh karena itu, proses perancangannya membutuhkan konsep-konsep yang akan mendasari terciptanya furnitur itu sendiri. Menurut Marizar (2005:76), dalam konteks merancang desain furnitur kreatif, ada sembilan langkah yang harus dilalui untuk mencapai desain furnitur yang optimal. a. Analisis Aktivitas Manusia Analisis mencakup semua aktivitas manusia yang dilakukan berkenaan dengan fungsi sebuah furnitur. Dalam analisis akan ditemukan beragam sikap tubuh manusia terhadap sebuah furnitur, misalkan posisi duduk 8

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain. b. Analisis Bentuk dan Fungsi Kenyamanan dapat dicapai melalui bentuk yang sesuai dengan fungsi dan juga anatomi tubuh manusia. Bentuk furnitur yang kreatif dan inovatif biasanya mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang ada disekitar lingkungan manusia. Ide bentuk bisa berasal dari bentukbentuk organik, seperti bunga, burung, pohon dan lainlain. Bentuk tersebut dapat dipilih untuk kemudian diolah menjadi bentuk baru guna memenuhi fungsi-fungsi sebuah furnitur. Analisis ini dapat membuka peluang yang besar dalam eksplorasi bentuk furnitur yang kreatif dan inovatif. c. Analisis Ergonomi Menurut Marizar (2005: 106) Ergonomi merupakan sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan lingkungannya, yang saling berkaitan satu sama lain. Analisis ini bertujuan untuk mencari kesesuaian antara karakteristik pekerjaan dan karakteristik tubuh manusia. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna produk furnitur dalam kehidupan nyata. d. Analisis Antropometri Antropometri dibutuhkan dalam proses desain furnitur berkaitan dengan ukuran tubuh manusia secara fisik. Antropometri meliputi pengukuran terhadap berbagai sikap gerak tubuh manusia secara umum sebagai 9

upaya penyesuaian dalam pencapaian kenyamanan dan keamanan. e. Analisis Bahan dan Tekstur Secara garis besar, bahan terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bahan dari alam seperti kayu, rotan, bambu, besi, kulit, pandan dan sejenisnya. Kedua, bahan buatan atau sintetis seperti plastik, fiberglass, upholstery, kulit imitasi dan sejenisnya. f. Analisis Struktur dan Konstruksi Dalam sebuah desain mebel, struktur dan konstruksi merupakan faktor satu kesatuan dari unsur komponen penyusun mebel. Analisis ini bertujuan untuk menjamin kekuatan produk yang berkaitan dengan keselamatan penggunanya. Menurut Marizar (2005: 140), terdapat dua sistem struktur dan konstruksi yang dikenal dalam bidang mebel, yaitu : build-in mebele dan build-up mebele. Build-in mebele merupakan sistem konstruksi mebel yang memanfaatkan dinding, lantai dan langit langit bangunan sebagai bagian penguat konstruksi. Sedangkan build-up mebele adalah sistem konstruksi mebel yang tidak terkait dengan bangunan atau dengan kata lain dibuat lepas bebas dari konstruksi bangunan. g. Analisis Warna Warna merupakan salah satu unsur desain mebel yang memerlukan kecermatan dalam proses analisisnya. Pemilihan warna akan sangat mempengaruhi karateristik karya desain yang terbentuk. Refrensi akan teori teori warna akan memperkuat pengetahuan desainer dalam 10

menentukan warna yang akan diaplikasikan kedalam karya desain mebel. h. Analisis Ragam Hias Indonesia merupakan negri yang memiliki kekayaan ragam hias yang sangat beragam. Corak atau ragam hias biasanya mewakili suatu nilai atau makna tertentu, seperti pemaknaan spiritual, sakral dan emosional. Ragam hias yang dipilih dan diolah secara benar dapat memberikan nuansa yang lebih kaya jika diaplikasikan kedalam karya desain mebel. Ragam hias mampu mewakili warisan warisan nilai budaya lokal, ataupn trend pada suatu masa. i. Analisis Hardware dan aksesoris Sebuah mebel biasanya membutuhkan perangkat lain untuk menunjang konstruksi ataupun sistem penggunaanya. Perangkat seperti engsel, sekrup, paku, rel, kunci dan sejenisnya. Pemilihan hardware yang tepat dapat memberikan hasil akhir yang optimal kepada karya desain mebel. Sedangkan aksesoris dibutuhkan sebagai pemanis dalam karya desain mebel, namun terkadang aksesoris juga berperan dalam terbentuknya sebuah sistem mebel. 3. Teknik Perkayuan Kayu merupakan material yang sangat luas cakupan penggunaanya. Hal ini pasti sangat mempengaruhi bagaimana proses kayu tersebut diolah guna memenuhi suatu kebutuhan. Teknik Perkayuan atau Teknik Pengolahan Kayu merupakan dasar yang perlu diketahui oleh para desainer dan pengerajin kayu guna membuka peluang sebesar - besarnya untuk mengolah kayu menjadi sesuatu 11

yang diharapkan. Teknik pengolahan kayu meliputi proses pemilihan, pembentukan, perakitan hingga proses penyelesaian (finishing). Proses pengolahan kayu dapat dikatakan sederhana, tetapi hal tersebut sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. 4. Analisis Target Pasar Analisis ini sangat diperlukan untuk menentukan target pasar yang ingin dicapai atau dituju terlebih untuk melakukan target pasar dari produk yang desainer rancang, agar sasaran yang desainer tuju tepat untuk siapa desain ini diperlukan nantinya. 5. Analisis Estetika Bentuk Estetika bentuk hal utama yang perlu di perhatikan karena dari analisis inilah material limbah dapat diangkat menjadi nilai ekonomis yang tinggi dan tidak hanya mementingkan fungsi tetapi memiliki keindahan. 6. Semiotika dalam Perancangan Pendekatan semiotika dalam sebuah proses perancangan dipilih sebagai landasan berpikir kearah pemaknaan akan semua komponen penyusun karya desain mebel. Dimana setiap komponen merupakan sebuah tanda yang mewakili suatu sifat, ide atau bahasa sebagai elemen komunikasi kepada pengguna (user). Dalam kajian tentang desain sebagai bahasa rupa, Jakobson menganjurkan agar desain dianggap sebagai alat komunikasi aneka macam gagasan atau ide. Dengan demikian, kajian semiotis pada karya desain akan lebih objektif (Muladi,2008). 12

B. PROSES PERANCANGAN 1. Strategi Desain Strategi desain adalah suatu proses untuk menentukan metode dan langkah yang optimal dalam perancangan sebuah karya desain guna mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan. Metode atau teori yang ingin ditempuh harus sesuai dengan konsep dan pendekatan yang sesuai. Selama proses jalannya penciptaan sebuah karya desain mebel, diperlukan suatu langkah - langkah yang menuntun seorang desainer dalam memberikan arahan yang tepat sehingga dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses penciptaan karya ini adalah meningkatkan derjat nilai tambah dari limbah kayu peti kemas. Dari tujuan yang ingin dicapai pada sebuah karya desain mebel, ada beberapa hal yang perlu diutamakan yaitu segi ergonomi, fungsi dan nilai tambah dari segi estetis. Analisis ergonomi harus diperhatikan agar kenyamanan dapat terjaga dengan menggunakan penghitungan antropometri. Segi estetis merupakan nilai tambah yang positif terutama dengan mementingkan bentuk, warna dan struktur konstruksi yang dihasilkan. Metode yang desainer tempuh bermula membuat kerangka berfikir dengan menggunakan diagram rincian. Proses ini bermula dari menentukan tema lalu menganalisa data yang berkaitan dengan rancangan ciptaan yang desainer ingin buat. 13

limbah kayu peti kemas dan besi pipa bulat yang menjadi nilai tambah. Seiring berkembangnya desain minimalis di dunia furnitur/mebel produk yang diciptakan harus mengikuti trend pada saat ini. Penghitungan menggunakan metode antropometri sesuai bentuk tubuh agar pengguna merasa nyaman dengan desain konsep kursi yang desainer ciptakan. d. Mind Mapping Setelah tema dan semua data terkumpul kemudian saya melakukan proses brainstorming dengan metode mind mapping. Metode ini sangat membantu dalam menentukan kerangka berfikir dengan cara seperti ini penggalian ide jauh lebih efektif. e. Keyword Dari proses mind mapping yang telah saya lakukan saya menemukan tiga kata kunci yang menarik untuk di gali lebih jauh lagi yaitu nyaman, taman dan sosial. Dari ketiga kata kunci tersebut hadir sebuah desain kursi bernama Gami Chair. f. Sketsa Dasar Ketiga kata kunci diatas yang sudah di temukan kemudian berlanjut menjadi kerangka berfikir untuk membuat desain kursi yang nyaman dan santai bila berada di ruang lingkup sosial. Sketsa dasar adalah proses dimana beberapa alternatif muncul untuk dijadikan ide desain kursi yang nantinya akan terpilih untuk di eksekusi dan di eksplorasi lebih dalam. g. Proses Penghitungan Dari tiga macam alternatif sketsa dasar terpilihlah satu sketsa desain yang akhirnya menarik untuk di eksekusi. Proses penghitungan menggunakan beberapa teknik pendekatan antropometri dan ergonomi yang selanjutnya di lakukan proses digital pembentukan 3D modeling. 16

h. Proses Digital Sketsa yang berawal dari dasar akhirnya di proses menjadi 3D digital, dengan adanya proses ini diharpkan mampu melmperhatikan setiap segi detail dari kursi yang telah saya rancang. Tahap ini sangat diperlukan dimana nantinya material tambahan dan ide yang sebelumnya pelum terpikirkan akan muncul menjadi gagasan yang baru. Banyak revisi yang desainer lakukan setelah melihat 3D modeling tersebut mulai dari segi bentuk sampai pemilihan warna dan penggabungan material yang cocok dengan peti kemas. Banyak beberapa gagasan yang baru muncul terutama memberikan sentuhan warna aksen yang menarik untuk dijadikan nilai tambah tersendiri dari desain kursi ini. i. Finishing Penyelesaian desain kursi ini melalui banyak proses mulai dari pengelasan pada besi, teknik perkayuan (serut, impra, dan pemotongan) dan pewarna pada aksen besi dengan teknik pengecatan airbrush. 17