III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

II. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan September 2012 bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm sebanyak 12 buah, aerator, aerasi, hand sprayer, scoopnet, spuit jarum suntik, selang sipon, timbangan, penggaris, DO meter, nampan, baskom, botol film dan alat tulis, mesin pencetak pakan. Bahan yang digunakan adalah benih patin ukuran 5-7 cm, pakan berupa pelet komersil dan probiotik Mina Pro. C. Desain Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap akuarium berisi benih patin sebanyak 30 ekor. Dosis probiotik yang dianjurkan pada kemasan yaitu 10-20 ml/kg pakan dengan kepadatan Bacillus sp. 10 6 CFU/ml. Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut : Perlakuan A Perlakuan B = Pakan + probiotik 0 ml/ kg pakan (kontrol) = Pakan + probiotik 5 ml/kg pakan

Perlakuan C = Pakan + probiotik 10 ml/kg pakan Perlakuan D = Pakan + probiotik 20 ml/kg pakan Model linier yang digunakan pada penelitian (Mattjik dan Sumartajaya, 2002) : Y ij = μ + τ i + ε ij Y ij = Pengaruh penambahan dosis probiotik pada perlakuan ke-i (A, B, C, D) dan ulangan ke-j (1, 2, 3). μ = Nilai tengah populasi benih patin. τ i = Pengaruh penambahan dosis probiotik pada perlakuan ke-i (A, B, C, D). ε ij = Galat percobaan penambahan dosis probiotik pada perlakuan ke-i (A, B, C, D) dan ulangan ke-j (1,2,3). D. Pelaksanaan Penelitian D.1 Persiapan wadah Akuarium yang digunakan berukuran 50 x 40 x 40 cm sebanyak 12 buah. Akuarium dibersihkan kemudian diisi air setinggi 25 cm sehingga volume air 50 liter dan masing-masing akuarium diberi aerasi. D.2 Persiapan pakan yang ditambah probiotik 1. Pakan ditimbang sebanyak 5% dari bobot tubuh. 2. Probiotik dimasukkan pada hand sprayer sesuai dengan dosis yang akan digunakan dan ditambah air secukupnya agar tidak terlalu pekat. 3. Probiotik ditambahkan pada pakan dengan cara disemprotkan secara merata. 4. Pakan tersebut kemudian dikering-anginkan selama kurang lebih 10 menit agar pakan tidak lembab.

5. Setelah pakan tersebut sudah kering pakan dimasukkan ke dalam plastik yang telah diberi label. 6. Pakan tersebut diberikan pada ikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore, secara ad satiation sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan dan setiap pakan yang sisa dilakukan penimbangan. 7. Proses seperti di atas dilakukan setiap pagi hari jadi pakan yang diberi probiotik tersebut digunakan untuk 1 hari. D.3 Penebaran Benih Penebaran benih dilakukan pada sore hari saat kondisi tidak panas. Benih patin yang digunakan dalam penelitian berasal dari panti benih CV. Mika Distrindo Aquaculture di Kota Metro berukuran 5-7 cm, sebanyak 360 ekor. Benih yang ditebar, sebelumnya dilakukan pengukuran panjang dan beratnya, dan dimasukkan pada setiap akuarium sebanyak 30 ekor. D.4 Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan selama 40 hari. Kegiatan yang secara rutin dilakukan adalah pemberian pakan, pengamatan kualitas air dan penyiponan. Pakan diberikan secara ad satiation sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan dengan frekuensi 3 kali sehari, pakan yang diberikan berupa pakan buatan (pelet) yang telah ditambah dengan probiotik sesuai dosis yang telah ditentukan. Penggamatan pertumbuhan dilakukan dengan pengambilan sampel setiap 10 hari sekali. Penyiponan dilakukan jika air sudah terlihat mulai kotor dan apabila kondisi air pemeliharaan sudah tidak layak untuk pemeliharaan maka dilakukan pergantian air kurang lebih hingga 30%.

E. Parameter yang Diamati Pengamatan pertumbuhan patin dilakukan dengan metode pengambilan sampel secara acak diambil sebanyak 50% dari benih yang didederkan dan dilakukan setiap 10 hari sekali. Pengamatan dilakukan dengan melihat pertumbuhan (pertambahan berat mutlak, pertambahan panjang, pertambahan berat harian, pertambahan panjang harian), efisiensi pakan, retensi protein, proksimat pakan, kelulushidupan dan kualitas air dalam pemeliharaanya. E.1 Pengamatan pertumbuhan benih 1.1 Pertambahan Berat Mutlak Pengamatan pertambahan berat benih dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan patin dengan cara merata-ratakan berat benih. Pengambilan sampel dilakukan setiap 10 hari sekali, sebanyak 50% dari populasi disetiap akuarium. Perhitungan dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997). Wm = Wt Wo Wm = Pertumbuhan berat mutlak (gram) Wt = Berat rata-rata akhir (gram) Wo = Berat rata-rata awal (gram) 1.2 Pertambahan panjang Pengamatan panjang tubuh dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan patin, diukur dengan menggunakan penggaris dengan ketelitian 0,1 mm. Pengamatan pertumbuhan dengan menggunakan rumus yaitu (Effendie, 1997). Lm = Lt Lo

Lm = Pertumbuhan panjang (cm) Lt = Panjang akhir rata-rata ikan (cm) Lo = Panjang akhir rata-rata ikan (cm) 1.3 Laju Pertambahan Berat Harian Perhitungan pertambahan berat harian ikan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Effendie,1997) sebagai berikut : = Wt = Berat rata-rata ikan pada setiap pengambilan sampel (gram) Wo = Berat rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (gram) GR = Laju pertambahan beratt harian individu (gram/hari) t = Jumlah hari setiap sampling (hari) 1.4 Laju Pertambahan Panjang Harian Perhitungan pertambahan panjang harian ikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus pertambahan panjang (Effendie, 1997) sebagai berikut: = Lt = Panjang rata-rata ikan pada setiap pengambilan sampel (gram) Lo = Panjang rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (gram) x = Laju pertambahan panjang harian individu (gram/hari) t = Jumlah hari setiap sampling (hari)

E.2 Efisiensi Pakan Efesiensi pakan ditentukan berdasarkan selisih berat total ikan saat penimbangan dan berat benih ikan yang mati dengan berat total awal dan dibandingkan dengan jumlah pakan yang dihabiskan. Untuk menghitung digunakan rumus sebagai berikut (Zonneveld et al., 1991): = ( + ) EP = Efisiensi pakan ( %) Wt = Berat total akhir (gram) Wo = Berat total awal (gram) Wd = Berat ikan Mati (gram) F = Jumlah Pakan yang dihabiskan (gram) E.3 Uji Retensi Protein Uji retensi protein digunakan untuk mengetahui kandungan protein yang ada di dalam tubuh ikan. Perhitungan retensi protein (PR) dengan menggunakan rumus Watanabe (1988): = ( ) ( ) E.4 Uji Proksimat Pengujian dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi pakan seperti protein, karbohidrat, lemak, kadar abu dan kadar air. Pakan yang di uji yaitu pakan yang diberi probiotik maupun yang tanpa probiotik.

E.5 Pengamatan Kelulushidupan Pengamatan kelulushidupan dilakukan dengan menghitung jumlah benih yang ditebar pada awal dan jumlah yang hidup pada akhir pemeliharaan dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997). = SR = Tingkat Kelulushidupan (%) Nt = Jumlah benih pada akhir pemeliharaan (ekor) No = Jumlah benih pada awal pemeliharaan (ekor) E.6 Kualitas Air Parameter kualitas air yang diukur selama peneltian yaitu: pengukuran DO dan suhu dilakukan setiap 10 hari sekali. Pengukuran ph dan total amonia nitrogen dilakukan sekali diakhir penelitian. Pengamatan kualitas air dianalisis secara deskriptif. F. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%. Apabila dalam analisis hasilnya berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada selang kepercayaan 95%.