STUDI DAN KAJIAN DATA NUKLIR REAKTOR GENERASI-IV DENGAN SPEKTRUM NEUTRON CEPAT

dokumen-dokumen yang mirip
Studi dan Observasi Awal Kebutuhan Data Nuklir untuk Reaktor Generasi IV (Gen-IV)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya

Analisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 )

Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN PERKEMBANGAN PLTN GENERASI IV

KAJIAN FLUKS NEUTRON TERAS REAKTOR DAY A GENERASI LAN JUT. Oleh: Maman Mulyaman Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BA TAN ABSTRAK

Analisis Neutronik Super Critical Water Reactor (SCWR) dengan Variasi Bahan Bakar (UN-PuN, UC-PuC dan MOX)

STUDI PARAMETER BURNUP SEL BAHAN BAKAR BERBASIS THORIUM NITRIDE PADA REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN HELIUM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS NEUTRONIK PADA REAKTOR CEPAT DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR (UN-PuN, UC-PuC DAN MOX)

STUDI DAN INVESTIGASI AWAL KONSEP DESAIN REAKTOR GENERASI IV

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN.

I. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

POTENSI THORIUM SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN GAS UNTUK PLTN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III DAUR ULANG PLUTONIUM DAN AKTINIDA MINOR PADA BWR BERBAHAN BAKAR THORIUM

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PERHITUNGAN DESAIN HTTR

Analisis Densitas Nuklida Lead-Bismuth Cooled Fast Reactor (LFR) Bedasarkan Variasi Daya Keluaran

Studi Sensitivitas Ketinggian Teras Reaktor dalam Desain Htr Pebble Bed

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI TENTANG FISIBILITAS DAUR ULANG AKTINIDA MINOR DALAM BWR. Abdul Waris 1* dan Budiono 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. mekanisme yang banyak digunakan untuk menghasilkan energi nuklir melalui

PENGARUH BAHAN BAKAR UN-PuN, UC-PuC DAN MOX TERHADAP NILAI BREEDING RATIO PADA REAKTOR PEMBIAK CEPAT

BAB III DESAIN REAKTOR DAN METODE PERHITUNGAN

PERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP

I. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012),

ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

OPTIMASI GEOMETRI TERAS REAKTOR DAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BERBENTUK BOLA PADA DESAIN HIGH TEMPERATURE FAST REACTOR (HTFR).

ANALISIS TAMPANG LINTANG BESI NATURAL FILE DATA JENDL-3.2 MELALUI PERHITUNGAN FUNGSI RESPON DETEKTOR

STUDI SENSITIVITAS KETINGGIAN TERAS REAKTOR DALAM DESAIN HTR PEBBLE BED ABSTRAK

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

STUDI PEMODELAN DAN PERHITUNGAN TRANSPORT MONTE CARLO DALAM TERAS HTR PEBBLE BED. Zuhair Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN.

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana pada Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung.

PENGOLAHAN DATA NUKLIR TEMPERATUR TINGGI UNTUK PUSTAKA ENERGI NEUTRON KONTINU PROGRAM MCNP/MCNPX

Studi Model Teras Reaktor Generasi IV dengan Spektrum Neutron Cepat dalam Perhitungan Multiplikasi Neutron

PENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS

PROSES PENGOLAHAN DATA NUKLIR UNTUK PEMBEN- TUKAN TAMPANG LINTANG STAINLESS STEEL

ANALISIS KOEFISIEN REAKTIVITAS TEMPERATUR MODERATOR PWR DENGAN WIMS-ANL

TINJAUAN PUSTAKA. ditimbulkan oleh semakin berkurangnya sumber energi fosil serta dampak

PENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMALHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT

REAKTOR NUKLIR. Sulistyani, M.Si.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. KATA PENGANTAR...

PERHITUNGAN REAKTIVITAS UMPAN BALIK AKIBAT KOMPAKSI BAHAN BAKAR DAN KEBOCORAN YANG DISEBABKAN OLEH GEMPA PADA HTR-10 DENGAN CODE MVP

I. PENDAHULUAN. hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi.

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PENENTUAN DECAY GAMMA REAKTOR HTGR 10 MWth PADA BERBAGAI TINGKAT DAYA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

STUDI OPTIMASI MODERASI NEUTRON DALAM TERAS HTR PEBBLE BED

ANALISIS PERHITUNGAN KOEFISIEN REAKTIVITAS DOPPLER PARTIKEL TRISO REAKTOR TEMPERATUR TINGGI

ANALISIS BURN UP PADA REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN GAS MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR URANIUM ALAM

PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS KETIDAKPASTIAN PROBABILISTIK DARI DATA NUKLIR UNTUK SIMULASI DAN ANALISIS NEUTRONIK

Desain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Cooled Water Reactor) dengan Menggunakan Bahan Bakar Uranium-horium Model Teras Silinder

III.3. Material Fisil dan Fertil III.4. Persamaan Diferensial Bateman III.5. Efek Umpan Balik Reaktivitas Suhu dan Void III.6.

ANALISIS KORELASI RESONANCE INTEGRAL DAN TEMPERATUR KELUARAN PAKET PROGRAM V.S.O.P PADA REAKTOR HTGR PEBBLE BED

Analisis Kemampuan Breeding Ratio dan Void Reactivity Reaktor Termal Air Berat Berbahan Bakar Thorium

Pengaruh Variasi Temperatur Keluaran Molten Salt Reactor Terhadap Efisiensi Produksi Hidrogen dengan Sistem High Temperature Electrolysis (HTE)

STUDI PARAMETER REAKTOR BERBAHAN BAKAR UO 2 DENGAN MODERATOR H 2 O DAN PENDINGIN H 2 O

PERHITUNGAN DEFLESI BAHAN BAKAR TERAS PWR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SEBAGAI FUNGSI BURN-UP BAHAN BAKAR PADA REAKTOR KARTINI

ANALISA KESELAMATAN REAKTOR CEPAT DENGAN DAUR ULANG AKTINIDA. Mohammad Taufik *

Analisis netronik 3-D tentang Skenario SUPEL pada BWR

PEMODELAN REAKTOR JENIS HIGH TEMPERATURE REACTOR (HTR)-10 MENGGUNAKAN CODE MVP

REAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU)

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

KONSEP DESAIN NEUTRONIK REAKTOR AIR TEKAN BERBAHAN BAKAR PLUTONIUM-URANIUM OKSIDA (MOX) DENGAN INTERVAL PENGISIAN BAHAN BAKAR PANJANG ASIH KANIASIH

2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. 3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar

ANALISIS PENINGKATAN FRAKSI BAKAR BUANG UNTUK EFISIENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al 2,96 gu/cc DI TERAS RSG-GAS

STUDI PERHITUNGAN KARAKTERISTIK REAKTIVITAS AYUN PADA SISTEM SUB-KRITIK

Analisis Distribusi Suhu Aksial Teras Dan Penentuan k eff PLTN Pebble Bed Modular Reactor (PMBR) 10 MWE Menggunakan Metode MCNP 5

Analisis Perhitungan Benchmark Keselamatan Kritikalitas Larutan Uranil Nitrat di Teras Slab 280T STACY

ANALISIS PERUBAHAN MASSA BAHAN FISIL DAN NON FISIL DALAM TERAS PWR

ANALISIS NEUTRONIK TERAS SILISIDA DENGAN KERAPATAN 5,2 g U/cc REAKTOR RSG-GAS Lily Suparlina *)

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

Desain Reaktor Air Superkritis (Super Critical Water Reactor) dengan Bahan Bakar Thorium. Design of Supercritical Water Reactor with Thorium Fuel Cell

Studi Kritikalitas VHTR Prismatik Sebagai Fungsi Radius Bahan Bakar Kompak dan Kernel (Fajar Arianto, Suwoto, Zuhair)

DESAIN KONSEPTUAL TERAS REAKTOR RISET INOVATIF BERBAHAN BAKAR URANIUM-MOLIBDENUM DARI ASPEK NEUTRONIK

KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR BEKAS BERBAGAI TIPE REAKTOR. Kuat Heriyanto, Nurokhim, Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Studi Efek Geometri Terhadap Performa Bahan Bakar Pebble Bed Reactor

RANCANGAN NEUTRONIK REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN Pb DAYA 200 MW(T)

PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR DAN BURN UP BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK

Studi Perhitungan Benchmark Kritikalitas Teras Metalik dan MOX di FCA

ANALISIS DAN KONSEP PENANGANAN AKTINIDA MINOR DALAM LIMBAH PLTN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ADS

Kajian Awal Aspek Neutronik Dari Rancangan Konseptual Fasilitas ADS Berbasis Reaktor Kartini

BAB II TEORI DASAR. Proses tumbukan dua inti atomik dan partikel penyusunnya, lalu menghasilkan

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBANGKIT PENGENALAN (PLTN) L STR KTENAGANUKLTR

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

DESAIN TERAS SUPERCRITICAL WATER COOLED FAST BREEDER REACTOR

PE GARUH BUR -UP TERHADAP KUA TITAS DA KARAKTERISTIK BAHA BAKAR UKLIR BEKAS PLT. urokhim Pusat Teknology Limbah Radioaktif-BATAN

STUDI PERFORMA TERAS INISIAL HTR PEBBLE BED DENGAN BAHAN BAKAR PLUTONIUM OKSIDA

Teknologi Pembuatan Bahan Bakar Pelet Reaktor Daya Berbasis Thorium Oksida EXECUTIVE SUMMARY

PEMODELAN NEUTRONIK BAHAN BAKAR HTR. Topan Setiadipura *

PENTINGNYA REAKTOR PEMBIAK CEPAT

Transkripsi:

STUDI DAN KAJIAN DATA NUKLIR REAKTOR GENERASI-IV DENGAN SPEKTRUM NEUTRON CEPAT Suwoto dan Zuhair Abstract. STUDY AND ASSESSMENT OF GENERATION IV REACTOR NUCLEAR DATA WITH FAST NEUTRON SPECTRA. Generation IV International Forum (GIF) has evaluated and assessed NES of Gen- IV and selected six potential types of reactors to be deployed in the next decade. Those include GFR, LFR, SFR, MSR, SCWR and VHTR. The first three reactors were fast neutron spectrum applied and the rest reactors were thermal neutron spectrum used. The study and assessment focused on the nuclear data characteristic parameter and nuclear data uncertainties of Gen-IV reactor with fast neutron spectrum. Until 2008, the accuracy target of nuclear data cross-sections used it in fast reactor spectrum calculation are relatively significant especially for σ-capture, σ-fission, and σ-inelastic. Several differences of nuclear data cross-sections on minor actinide isotopes between expected and targeted parameters are observed such as σ-fission of Cm-244 isotope up to 10 times larger and σ-capture of 92-U-238 isotope around 1.5-2 times higher than targeted parameters. Uncertainty and accuracy of minor actinide cross-sections for fast spectrum Gen-IV reactors provide relatively significant discrepancies (1.3 to 10 times higher) in term of accuracy between expected and targeted parameters. Some differences of provided results from any experimental and assessment data with several evaluated nuclear data files for Pb are found. Some discrepancies on integral parameter of fast spectrum Gen-IV reactors between expected and targeted such k eff, void reactivity and Doppler effects, peak power and burn-up are clearly observed. Accurate and precise cross-sections data of radiation captured and threshold reaction cross sections such as (n,2n), (n,3n), (n,p), (n,α) are necessary for fast reactors. Keywords: cross-sections, fast neutron spectrum, GFR, LFR, SFR, uncertainty, target accuracy PENDAHULUAN Jumlah penduduk dunia pada tahun 2050 diperkirakan akan berlipat dua kali lipat, untuk itu diperlukan pasokan energi yang cukup besar. Energi tersebut diperlukan untuk menopang tingkat kesejahteraan. Pemenuhan kebutuhan pasokan energi dunia dengan hanya meningkatkan kuantitas produksi dari sistem pembangkit konvensional yang ada pada saat ini terbukti membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Pengoperasian PLTN telah disadari oleh dunia mempunyai arti penting dalam menekan efek gas rumah kaca (CO 2) pada lingkungan global. Keunggulan PLTN sebagai salah satu sistem pemasok energi dunia dengan tidak mengeluarkan gas rumah kaca perlu dipertimbangkan sebagai salah satu cikal bakal pemasok energi dunia dimasa mendatang. Sebagai upaya untuk Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, Tel. (021)756-0912, Fax.(021)756-0913 E-mail:suwoto@batan.go.id 67

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...68 mengatasi peningkatan kebutuhan terhadap energi yang bersih dan dengan kuantitas yang memadai serta berkelanjutan (sustainability), saat ini dikembangkan Sistem Energi Nuklir Generasi IV (SEN Gen -IV) oleh Generation IV International Forum (GIF). Sistem energi nuklir tersebut adalah (1) Gas-cooled Fast Reactor(GFR), (2) Lead-cooled Fast Reactor (LFR), (3) Sodium-cooled Fast Reactor (SFR), (4) Molten Salt Reactor (MSR), (5) Super Critical Water-cooled Reactor (SCWR) dan (6) Very High Temperature Reactor (VHTR)[1]. Dalam pengembangan reaktor daya generasi lanjut, IAEA mempunyai proyek INPRO yang bertujuan kurang lebih sama dengan proyek SEN Gen-IV. SEN Gen-IV direncanakan akan mulai dapat dimanfaatkan di atas tahun 2020. Krisis kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia pada saat ini menuntut diversifikasi sumber energi agar tidak terjadi instabilitas ekonomi. Energi nuklir dipromosikan dapat memberikan kontribusi dalam diversifikasi energi tersebut. Sumber utama data nuklir adalah eksperimen fisika nuklir dengan akselerator, reaktor riset maupun fasilitas eksperimen nuklir lainnya. Karena keterbatasan data nuklir eksperimental yang tersedia, maka dapat dilengkapi dengan data yang diperoleh dari hasil perhitungan secara teoritik dengan model nuklir mutakhir. Saat ini, pemahaman teoretik reaksi nuklir telah berkembang pesat dan telah banyak digunakan untuk interpolasi, ekstrapolasi dan untuk menguji konsistensi data eksperimental, serta untuk meramalkan secara akurat data yang tak dapat diukur secara eksperimental. Pada umumnya, tidak ada satupun data nuklir baik yang ditentukan secara eksperimental maupun secara teoretik dapat secara langsung dapat digunakan dalam aplikasi perhitungan fisika reaktor. Data tersebut harus diolah dan ditransformasikan terlebih dahulu sedemikian rupa kedalam suatu basis data agar dapat digunakan secara mudah sebagai input bagi perhitungan fisika reaktor, seperti pustaka tampang lintang WIMS/D5, MCNP dan lainnya. Data tampang lintang nuklir yang akan dipergunakan dalam perhitungan neutronik, perisai radiasi dan perhitungan lainnya, biasanya tergantung pada spektrum neutron yang terjadi pada reaktor tersebut, baik perhitungan dengan spektrum neutron termal (reaktor termal) maupun perhitungan dengan menggunakan spektrum neutron cepat (reaktor cepat). Untuk memenuhi kebutuhan dalam perhitungan fisika reaktor dalam reaktor

69 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) Gen-IV, maka perlu dipelajari dan dikaji karakteristik, akurasi dan ketidakpastian data tampang lintang nuklir untuk reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat yaitu reaktor jenis GFR, LFR dan SFR. Dalam studi dan kajian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur dari berbagai data dan review yang terkait dengan karakteristik dan ketidakpastian data nuklir untuk reaktor Gen-IV yang menggunakan spektrum neutron cepat. Studi dan kajian karakteristik data nuklir untuk reaktor Gen-IV ini masih dipelajari terus, dikaji, dievaluasi serta dikembangkan terus di negara-negara maju, sehingga masih banyak data karateristik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan SEN Gen- IV di masa mendatang. Data tersebut sampai sekarang masih jarang ditemukan, baik di perpustakaan on-line (internet) maupun diperpustakaan konvensional, karena masih dalam penelitian dan pengembangan secara terus-menerus. merupakan suatu sumber energi yang awet ( durable), mempunyai keandalan dan keamanan yang tinggi (frekuensi dan tingkat kerusakan teras reaktor yang sangat rendah dibandingkan dengan PLTN yang ada, tidak membutuhkan daerah esklusif di sekitar PLTN meskipun dalam kondisi kecelakaan sehingga dapat ditempatkan berdampingan dengan pemukiman penduduk), secara ekonomis dapat bersaing dengan sumber energi yang lain. Enam jenis konsep SEN Gen-IV (reaktor Gen-IV) yang telah dipilih pada forum GIF diklasifikasikan oleh jenis pendingin dan spektrum reaktor yang digunakan. Beberapa parameter penting dan data karateristik teras reaktor Gen- IV di sajikan pada Tabel 1. Dalam tabel tersebut terlihat parameter dan spesifikasi teknis secara umum sesuai dengan jenis dan tipe spektrum neutron yang digunakan untuk 6 jenis reaktor Gen-IV. Konsep Reaktor Gen-Iv Dan Spektrum Neutron Cepat Konsep PLTN Generasi ke-iv (Gen-IV) adalah PLTN yang mempunyai spesifikasi: efisiensi bahan bakar tinggi, limbah nuklir rendah, tak rentan terhadap penyebaran bahan nuklir berbahaya ( proliferation resistance), Reaktor Cepat Berpendingin Gas (Gas Cooled Fast Reactor, GFR) GFR merupakan jenis reaktor berpendingin gas helium yang dapat memproduksi panas hingga 850 o C. Bentuk karakteristik spektrum neutron yang dihasilkan sangat keras terutama yang dihasilkan oleh U-238,

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...70 karena GFR menggunakan bahan bakar partikel berlapis keramik yang terdispersi pada matrik bahan bakar. Kandidat material untuk matrik bahan bakar GFR sampai saat ini masih dalam kajian yang serius. Namun demikian silikon karbida (SiC) kemungkinan besar merupakan kandidat kuat sebagai bahan matrik yang digunakan dalam reaktor jenis ini. Karakteristik bentuk spektrum fluks neutron cepat yang digunakan pada reaktor jenis GFR ini mempunyai rentang energi neutron cepat antara 100 ev 10 MeV dengan puncak spektrum terjadi pada rentang energi 150 kev, seperti tampak pada Gambar 1. Pada rentang energi tersebut analisis tampang lintang nuklida terkait dengan reaktor GFR ini sangat dibutuhkan. Tabel 1. Parameter dan karakteristik teras reaktor SEN Gen-IV[2,3]. PARAMETER GFR LFR SFR VHTR SCWR MSR Daya, MWth 1500-125-3000 400-4000 600 4000 2500 3000 Densitas Daya, kw/l 100 100 300 4-8 70 20 (2/3 fuel is ex-core) Pengkayaan (%) 16(Pu) 15(Pu) 16(Pu) 8 6.3 3.3 Daya Spesifik 38 30 80 100 30 30 (kw/kg HM) Bahan Bakar Pendingin Primer (Tout, o C) Moderator Spektrum Neutron Tekanan Kerja Siklus Bakar Keluaran Bahan UC-SiC (U-TRU) carbide, nitride, oxide He (600-850) U-Zr atau UN (U-TRU) nitride Pb (500-800) Pb-Bi (500-550) U-Zr atau UO 2 (U-TRU) oxide, metal alloy Na (510-550) Triso particles (UO 2, UC 0.5 O 1.5 ) He (1000) UO 2 H 2 O Super Kritis (450-500) UF 6 dalam larutan garam Molten Fluoride Salt Tidak ada Tidak ada Tidak ada Carbon / H 2 O Carbon / Grafit Grafit Cepat Cepat Cepat Termal Termal Termal Tinggi Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Rendah Tertutup Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Tertutup (insitu) (regional) (insitu) (insitu) Listrik & Listrik & Listrik Listrik & Listrik Listrik & produksi produksi produksi produksi hidrogen hidrogen hidrogen hidrogen

71 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) Gambar 1. Karakteristik distribusi spektrum fluks neutron untuk reaktor GFR Gambar 2. Karakteristik distribusi spektrum fluks neutron untuk reaktor LFR Reaktor Cepat Berpendingin Metal Cair (Lead-cooled Fast Reactor, LFR) LFR merupakan jenis reaktor yang berpendingin metal cair (Pb atau Pb-Bi). Bahan bakar reaktor jenis ini adalah berbentuk nitrida atau zircalloy. Karakteristik dari jenis LFR yang dapat self-breeding sehingga membuat reaktor jenis ini mempunyai waktu operasi yang sangat lama yaitu 15-30 tahun. Litbang fisika reaktor yang berkembang pada jenis reaktor LFR ini adalah masalah data nuklir yang terkait dengan aktinida transuranik (TRU), Pb dan Bi serta transisi spektrum pada tepi teras. Dari Gambar 2 tampak bentuk karakteristik distribusi fluks neutron untuk reaktor jenis LFR. Dari gambar tersebut terlihat bahwa reaktor jenis LFR mempunyai bentuk karakteristik spektrum neutron cepat pada rentang energi neutron antara 1 kev 10 MeV dengan puncak spektrum pada energi sekitar 400 kev.

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...72 Reaktor Cepat Berpendingin Sodium (Sodium-cooled Fast Reactor, SFR) SFR merupakan jenis reaktor berpendingin sodium. Bentuk bahan bakar reaktor SFR ini adalah bentuk oksida atau paduan metal (metal alloy). Litbang seputar fisika reaktor yang berkembang pada jenis reaktor SFR ini adalah data nuklir untuk aktinida transuranik (TRU), efek transport pada teras penuh pada teras heterogen yang kecil serta transisi spektrum pada ujung dan tepi teras. Bentuk karakteristik distribusi spektrum fluks neutron untuk reaktor berpendingin sodium ini seperti tampak pada Gambar 3. Dari gambar tersebut terlihat untuk reaktor jenis SFR mempunyai bentuk karakteristik spektrum neutron pada rentang energi neutron antara 1 kev 10 MeV dengan puncak spektrum pada energi sekitar 350 kev, hampir mirip dengan bentuk spektrum neutron untuk reaktor jenis LFR. Gambar 3. Karakteristik distribusi spektrum fluks neutron untuk reaktor SFR DISKUSI DAN PEMBAHASAN Data Nuklir Reaktor Gen-IV Dengan Spektrum Neutron Cepat Status data nuklir yang diperlukan untuk konsep SEN Gen-IV telah dilaporkan oleh CSEWG ( Cross Section Evaluation Working Group)[4]. Kemajuan akhir yang diperoleh pada perhitungan fisika neutronik untuk reaktor cepat sampai tahun 2008 untuk karakteristik data nuklir yang berupa TARGET akurasi dan akurasi yang DICAPAI untuk parameter integral data nuklir reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat (GFR, SFR dan LFR) ditampilkan pada Tabel 2. Dalam Tabel 2 tersebut tampak persentase perbedaan TARGET akurasi dan akurasi yang DICAPAI untuk parameter integral data nuklir reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat (GFR, SFR dan LFR) hingga tahun 2008 ratarata diperoleh sekitar 1,5 hingga 2 kali masih lebih tinggi dari yang ditargetkan. Hal ini disebabkan antara lain akurasi data tampang lintang data nuklir yang digunakan dalam reaktor Gen-IV

73 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) dengan spektrum neutron cepat masih terdapat perbedaan khususnya pada rentang energi neutron cepat 100 ev 10 MeV. Tabel 2. Persentase perbedaan antara TARGET dan DICAPAI parameter integral data nuklir reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat hingga tahun 2008 [5]. PARAMETER GFR Akurasi (%) yang dicapai hingga 2008 %Beda thd TARGET [#] SFR %Beda thd TARGET [#] LFR %Beda thd TARGET [#] k eff pada BOC Dicapai 1,24 1.04 0,88 287,50 215,15 Target 0,32 0.33 0,32 175 Efek reaktivitas Dicapai 5,46 15.66 4,97 73,88 158,84 void Target 3,14 6.05 1,92 158.86 Efek Doppler Dicapai 3,62 3.62 2,85 162,32 118,07 pada BOC Target 1,38 1.66 1,43 99.30 Puncak Daya Dicapai 1,18 0.31 0,45 353,85 138,46 pada BOC Target 0,26 0,13 0,18 150 Burn-up (pcm) Dicapai 254,2-152,1-127,7 176,61 236,50 Target 91,9-45,2-45,4 181,28 Rerata 210,832 Rerata 173,404 Rerata 152,888 Keterangan: [#] :% beda thd TARGET=abs[1-Dicapai/Target]*100, BOC: Beginning Of Cycle Aktinida Minor Data nuklir untuk aktinida minor khususnya tampang lintang tangkapan radiasi capture, fisi, hasil neutron fisi (fission neutron yields), dan hasil produk fisi, memegang peran penting sehingga konsentrasi aktinida minor menjadi lebih banyak dan operasi reaktor menjadi lebih lama. Tujuan utama reaktor Gen-IV yaitu penyediaan energi yang berkesinambungan, maka peningkatan fraksi bakar pada bahan bakar yang digunakan di reaktor cepat seperti GFR, LFR dan SFR menjadi sangat penting. Pada reaktor cepat yang konvensional menggunakan plutonium sebagai bahan bakar, akan tetapi pada reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat menggunakan bahan bakar campuran aktinida minor dengan maksud untuk mencapai salah satu tujuan dari pengembangan Reaktor Gen-IV yaitu tahan/tak rentan terhadap penyebaran bahan nuklir berbahaya (proliferation resistance). Ketidakpastian target akurasi yang dibutuhkan dan akurasi yang telah dicapai untuk aktinida minor dan nuklida lainnya pada rentang energi tertentu disajikan dalam Tabel 3. Dari Tabel 3 terlihat ketidakpastian akurasi tampang lintang data nuklir yang dicapai/diperoleh dari beberapa isotop aktinida minor pada reaktor cepat Gen- IV (GFR, SFR dan LFR) terhadap yang ditargetkan masih relatif cukup

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...74 signifikan rata-rata sekitar 1,3 10 kali lipat lebih besar dari yang akurasi diharapkan. Ketidakpastian tampang lintang tersebut sesuai dengan adanya perbedaan yang terlihat pada tampang lintang tangkapan radiasi capture dari nuklida Si-28 antara file ENDF/B- VII.0[7], JENDL-3.3[8] dan JEFF-3.1[9], sehingga dari hasil analisis yang dilakukan oleh Salvatore M., et al.[5]. menghasilkan ketidakpastian dan akurasi data tampang lintang capture yang relatif signifikan hingga 8,16 kali seperti pada Tabel 3 di atas. Perbedaan tampang lintang untuk aktinida minor masih juga tampak, seperti tampang lintang fisi pada Cm- 244. Ini berarti bahwa konsentrasi awal dari Curium (Cm) tidak dapat diabaikan. Hasil evaluasi dan kajian telah dilaporkan oleh T. Nakagawa, et al.[10] bahwa perbedaan data tampang lintang aktinida minor yang dihasilkan masih relatif signifikan, seperti tampak pada Gambar 4. Kajian dan litbang evaluasi tentang aktinida minor ini masih dikembangkan dan dilakukan penelitian secara kontinu oleh berbagai pihak. Tabel 3. Akurasi tampang lintang data nuklir yang ditargetkan untuk reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat (GFR, SFR dan LFR ) [6]. Isotop Tampang Lintang Rentang Energi Ketidakpastian (uncertainty), % DICAPAI TARGET % beda thd TARGET [#] -inel 6,07 0,498 MeV 10-20 2-3 U-238 450-633 -capt 24,8 2,04 MeV 3-9 1,5-2 133-400 Pu-241 -fiss 1,35 MeV 454 ev 8-20 2-3 350-633 Pu-239 -capt 498 2,04 kev 7-15 4-7 150-200 Pu-240 -fiss 1,35 0,498 MeV 6 1,5-2 333-250 1,35 0,498 MeV 4 1-3 300-100 Pu-242 -fiss 2,23 0,498 MeV 19-21 3-5 600-400 Pu-238 -fiss 1,35 0,183 MeV 17 3-5 533-320 Am-242m -fiss 1,35 MeV 67,4 kev 17 3-4 533-400 Am-241 -fiss 6,07 2,23 MeV 12 3 366 Cm-244 -fiss 1,35 0,498 MeV 50 5 980 Cm-245 -fiss 183 67,4 kev 47 7 657 Fe-56 -inel 2,23 0,498 MeV 16-25 3 6 500-400 Na-23 -inel 1,35 0,498 MeV 28 4-10 675-270 Pb-206 -inel 2,23 1,35 MeV 14 3 433 Pb-207 -inel 1,35 0,498 MeV 11 3 333 Si-28 -inel 6,07 1,35 MeV 14-50 3 6 433-816 -capt 19,6 6,07 MeV 53 6 816 Keterangan: [#] :% beda thd TARGET=abs[1-DICAPAI/TARGET]*10; -fiss = tampang lintang fisi, -inel=tampang lintang non elastik, -capt= tampang lintang capture.

75 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) Gambar 4. Data tampang lintang fisi untuk Cm-244[4]. Pengaruh perbedaan dan akurasi sekitar 3,5% antara JEFF-2.2 dan data tampang lintang diantaranya ENDF/B-VI pada teras reaktor berbahan adalah nuklida aktinida minor tersebut bakar uranium[11]. Data tampang memberikan hasil perhitungan yang lintang nuklir, khususnya pada daerah berbeda cukup signifikan seperti energi ratusan ev hingga kev, sangat ditunjukkan pada Gambar 5 untuk berpengaruh terhadap hasil perhitungan reaktor berpendingin Pb-Bi dengan keff karena temperatur sangat bahan bakar metal PuMAZr. Gambar 5 berpengaruh terhadap tampang lintang menunjukkan perbedaan hasil pada reaktor cepat dengan temperatur perhitungan faktor multiplikasi effektif (keff) pada unit sel burnup bahan bakar tinggi yang menggunakan spektrum neutron cepat. Gambar 5. Perbedaan hasil perhitungan keff dengan file JEFF-2.2 dan ENDF/B-VI yang dipengaruhi oleh tampang lintang yang digunakan[11].

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...76 Perbedaan juga tampak untuk nuklida aktinida minor lainnya seperti tampang lintang reaksi ambang Pu-239(n,3n) antara file data nuklir ENDF/B-VI.8 dengan JEF-2.2 terlihat jelas pada Gambar 6[12]. Gambar 6. Perbedaan tampang lintang Pu-239(n,3n) antara ENDF/B-VI.8 dan JEF2.2. Data Nuklir Bahan Pendingin Bahan pendingin untuk reaktor cepat jenis GFR adalah gas helium, sedangkan LFR berpedingin Pb atau Pb-Bi sedangkan untuk reaktor SFR menggunakan sodium sebagai media pendinginnya. Akurasi tampang lintang total Pb dan Bi ini masih relatif kurang mendapat perhatian dikarenakan material ini kurang/jarang dipakai pada reaktor nuklir dengan teknologi konvensional. Perbedaan tampang lintang non-elastik nuklida Pb ditampilkan pada Gambar 7[13]. Gambar 7. Tampang lintang non-elastik Pb dari berbagai sumber data nuklir.

77 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) Gambar 8. Tampang lintang 208 Pb(n,2n) 207 Pb dari berbagai sumber data nuklir Pada spektrum data nuklir reaktor cepat, akurasi dan presisi data tampang lintang tangkapan radiasi dan tampang lintang pada reaksi ambang seperti (n,2n), (n,3n), (n,p), (n, α) sangat dibutuhkan dalam perhitungan fisika reaktor. Perbedaan tampang lintang reaksi ambang terlihat signifikan besar seperti pada 208Pb(n,2n)207Pb khususnya pada daerah energi di atas 12 MeV seperti pada Gambar 8. KESIMPULAN Keandalan dan keakuratan data nuklir merupakan salah satu kunci sukses dalam pengembangan konsep Sistem Energi Nuklir Gen-IV yang beroperasi pada temperatur tinggi dengan spektrum neutron cepat ( GFR, SFR dan LFR). Beberapa hasil studi dan kajian menunjukkan target akurasi parameter yang diperoleh dalam perhitungan neutronik reaktor cepat dan akurasi tampang lintang aktinida yang digunakan masih terdapat perbedaan yang relatif signifikan. Perbedaan akurasi tampang lintang data nuklir yang ditargetkan untuk reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat masih terdapat perbedaan khususnya σ-capture, σ-fisi, dan σ-inelastik. Perbedaan terbesar antara TARGET yang diharapkan terjadi pada tampang lintang σ-fisi isotop Cm-244 hingga 10 kali lipat dan perbedaan terkecil pada σ-capt 92-U- 238 sekitar 1,5-2 kali lipat. Sedangkan ketidakpastian akurasi tampang lintang data nuklir yang dicapai saat ini dari beberapa isotop aktinida minor pada reaktor cepat Gen-IV (GFR, SFR dan LFR) terhadap yang ditargetkan masih cukup signifikan rata-rata sekitar 1,3 10 kali lipat lebih besar.

Suwoto dan Zuhair, Studi dan Kajian Data Nuklir Reaktor Generasi-IV...78 Bahan pendingin Pb relatif netral terhadap nuklir sehingga material Pb belum mendapat perhatian secara khusus. Berbagai hasil eksperimen oleh negara maju dan analisis hasil kajian ditunjukkan bahwa masih ada perbedaan signifikan data tampang lintang Pb dari berbagai pustaka data nuklir yang ada. Keakuratan tampang lintang total Pb dan Bi masih sangat kurang diperhatikan karena material tersebut jarang dipakai pada reaktor dengan teknologi reaktor konvensional yang ada. Perbedaan yang relatif signifikan antara TARGET akurasi dan akurasi yang DICAPAI untuk parameter integral data nuklir reaktor Gen-IV dengan spektrum neutron cepat, untuk parameter k-eff, efek reaktivitas void dan doppler, puncak daya dan burnup. Pada reaktor cepat, akurasi dan presisi data tampang lintang tangkapan radiasi dan tampang lintang pada reaksi ambang (n,2n), (n,3n), (n,p) dan (n, ) sangat dibutuhkan dalam perhitungan neutronik. Untuk meningkatkan kemampuan analisis keselamatan dan optimasi desain reaktor Gen-IV sangat dibutuhkan peningkatan kemampuan menganalisis data nuklir yang digunakan dalam perhitungan neutronik dari berbagai variasi parameter desain dan parameter yang terkait lainnya. DAFTAR PUSTAKA [1]. ANONYMOUS, "Technology Roadmap for Generation IV Nuclear Energy System", USDOE Nuclear Energy Advisory Committee & Generation IV International Forum, Dec., (2002). [2]. MICHAEL J. DRISCOLL and PAVEL HEIZLER, Reactor Physics Challenges in Gen-IV Reactor Design, Nuclear Engineering and Technology, Vol. 27 No. 1, February, (2005). [3]. ANONYMOUS, United States Subcommittee on Generation IV Technology Planning on A Technology Roadmap for Generation IV Nuclear Energy Systems, Report to Nuclear Energy Research Advisory Committee, Washington: Technical Roadmap Report, (2003). [4]. ANONYMOUS, "Nuclear Data Needs for Generation IV Nuclear Energy Systems," April 14-25, 2003, BNL, (2003). [5]. SALVATORES, et al., Uncertainty And Target Accuracy Assessment For Innovative Systems Using Recent Covariance Data Evaluations, OECD, (2008). [6]. ibid-5. [7]. M.B. CHADWICK, et al., "ENDF/B-VII.0: Next Generation Evaluated Nuclear Data Library for Nuclear Science and Technology, Nuclear Data Sheets, 102, 2931 (2006). [8]. K. SHIBATA, et al., "Japanese Evaluated Nuclear Data Library Version 3 Revision-3: JENDL-3.3," J. Nucl. Sci. Technol. 39, 1125 (2002).

79 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 3, Pebruari 2013 (67 79) [9]. ARJAN KONING, et al., "The JEFF-3.1 Nuclear Data Library," JEFF Report 21, (2006). [10]. T. NAKAGAWA, et al., "Present Status of Minor Actinide Data", OECD/NEA, (1999). [11]. ibid-2. [12]. E. MALAMBU, Sensitivity of MYRRHA ADS core parameter to nuclear data, Nuclear data topical meeting, MOI, March 21, (2005). [13]. ARJAN KONING, et al., New nuclear data libraries for Pb and Bi, 8th IEM on P&T, Las Vegas, November 9-11, (2004).