IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Lampung. Wilayah kota Bandar Lampung terletak antara 50º20-50º30 LS dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

LOKASI PENELITIAN. Desa Sabah Balau terletak di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. km dari pusat pemerintahan kecamatan. Desa Talang Mulya mempunyai luas 654

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

IV. GAMBARAN UMUM. berlangsung cukup lama, sekitar 20-an tahun yang kemudian berakhir pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

45 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1. Kota Bandar Lampung Desa atau Kelurahan Beringin Raya terletak di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Wilayah kota Bandar Lampung terletak antara 50º20-50º30 LS dan 105º28-105º37 BT. Letak yang demikian, maka daerah Kota Bandar Lampung merupakan daerah tropis seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia. Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder AfdelingTelokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV). Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.

46 Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan Si (Kota) dibawah pimpinan seorang Sicho (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang Fuku Sicho (bangsa Indonesia). Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung. Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari Pemerintah

47 Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung menjadi Pemerintah Kota Bandar Lampung dan tetap dipergunakan hingga saat ini. Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 antara lain berisikan: Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang (Deghregistor yang dibuat dan dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-, dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682. Kota Bandar Lampung mempunyai luas wilayah 192.96 km2. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Provinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya Pulau Sumatera ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan. Letaknya di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. Kota ini menjadi pertemuan antara lintas tengah dan timur Sumatera. Kendaraan dari daerah lain di Pulau Sumatera harus melewati Bandar Lampung bila menuju ke Pulau Jawa. Pada umumnya kendaraan tersebut transit di terminal Rajabasa. Keluar dan masuknya kendaraan baik bus, angkutan kota maupun minibus ke

48 terminal ini, ternyata mampu mendatangkan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) Kota Bandar Lampung yang pada tahun anggaran 200 mencapai Rp 11,9 milyar. Angkutan jalan raya mampu menyumbang Rp 273 milyar dari total kegiatan ekonomi tahun 2000. Sumbangan lapangan usaha ini paling besar dibanding angkutan lain misalnya air. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk melewati Bandar Lampung ini menambah padatnya jalan-jalan kota. Sejalan dengan perkembangan kota, kendaraan pribadi maupun umum pun semakin menjamur, ditambah lagi dengan kendaraan pengangkut hasil bumi dari pelosok daerah Provinsi Lampung yang akan dikirim ke Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan provinsi. Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan daerah perkotaan yang terus berkembang dari daerah tengah ke daerah pinggiran kota yang ditunjang fasilitas perhubungan dan penerangan. Pada tahun 2001 Kota Bandar Lampung dimekarkan dari 9 Kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan. Kota Bandar Lampung berada dibagian selatan provinsi Lampung dan ujung selatan Pulau Sumatera. Adapun batas-batas wilayah dari Kota Bandar Lampung sebagai berikut : Batas Utara : Kecamatan Natar dan Kabupaten Lampung Selatan Batas Selatan : Kecamatan Padang Cermin, Ketibung dan Teluk Lampung, serta Kabupaten Lampung Selatan Batas Timur : Kecamatan Tanjung Bintang dan Kabupaten Lampung Selatan

49 Batas Barat : Kecamatan Gedungtataan dan Padang Cermin Kabupaten Lampung Selatan Menurut kondisi topografi, Provinsi Lampung dapat dibagi ke dalam 4 (empat) satuan ruang, yaitu: 1. Daerah berbukit sampai bergunung, dengan ciri khas lereng-lereng yang curam dengan kemiringan lebih dari 25% dan ketinggian rata-rata 300 meter dpl. Daerah ini meliputi Bukit Barisan, kawasan berbukit di sebelah Timur Bukit Barisan, serta Gunung Rajabasa. 2. Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, kemiringan antara 8% hingga 15%, dan ketinggian antara 300 meter sampai 500 meter dpl. Kawasan ini meliputi wilayah Gedong Tataan, Kedaton, Sukoharjo, dan Pulau Panggung di Daerah Kabupaten Lampung Selatan, serta Adirejo dan Bangunrejo di Daerah Kabupaten Lampung Tengah. 3. Dataran alluvial, mencakup kawasan yang sangat luas meliputi Lampung Tengah hingga mendekati pantai sebelah Timur. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 25 hingga 75 meter dpl., dengan kemiringan 0% hingga 3%. 4. Dataran rawa pasang surut di sepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0,5 hingga 1 meter dpl. 5. Daerah aliran sungai, yaitu Tulang Bawang, Seputih, Sekampung, Semangka, dan Way Jepara.

50 Dominasi penggunaan lahan berupa belukar dan area hutan seluas 17 ribu km2. Area lahan sawah seluas 601 km2, perkebunan seluas 4.422 km2, sedangkan area pemukiman seluas 3.113 km2. 4.2. Kecamatan Kemiling Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil pemekaran dari kecamatan induknya, yaitu Tanjung Karang Barat, yang berdasarkan pada peraturan daerah Nomor 4 tahun 2001 Tanggal 3 Oktober 2001 Tentang Pembangunan, Penghapusan dan Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kemiling merupakan bagian wilayah Kota Bandar Lampung yang berpenduduk lebih kurang 56.375 jiwa Pada tahun 2007 dengan luas wilayah 2.765 Ha. Adapun batas wilayah Kecamatan kemiling adalah sebagai berikut: Sebelah utara : Kecamatan Raja Basa Sebelah selatan : Kecamatan Teluk Betung Utara Sebelah timur : Kecamatan Tanjung Karang Barat Sebelah Barat : Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Secara geografis Kecamatan kemiling sebagian besar daerahnya datar sampai dengan berombak 60%, berombak sampai dengan berbukit 25%, berbukit sampai dengan bergunung 15%, adapun sisanya 15% merupakan wilayah dengan ketinggian 450 meter diatas permukaan laut.

51 Kecamatan kemiling secara topografi mempunyai wilayah yang bergunung terutama di bagian sebelah barat dan hampir hampir 30% dari luas wilayahnya merupakan daerah pemukiman (Perumnas). Kecamatan Kemiling termasuk wilayah yang beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2000 mm s/d 3000 mm/tahun, dengan suhu rata-rata 250 300C. Kecamatan Kemiling mempunyai struktur tanah yang berwarna merah kehitaman yang sangat cocok untuk pengembangan pertanian terutama jenis palawija dan sayur-sayuran. Luas daerah Kecamatan Kemiling adalah seluas kurang lebih 2.765 Hektar, yang terdiri dari 213,5 Hektar tanah sawah, 536,5 Hektar tanah kering (bukan sawah), hutan seluas 360 Hektar, areal perkebunan seluas 577 Hektar, dan selebihnya seluas 1002,7 Hektar dipergunakan untuk kepentingan umum dan kepentingan-kepentingan lainnya. Berdasarkan pernyataan diatas, maka penggunaan tanah terluas adalah tanah yang digunakan untuk kepentingan umum dan kepentingan-kepentingan lainya seperti perumahan dan fasilitas-fasilitas lainnya yaitu seluas 1002,7 Hektar dari luas tanah keseluruhan, kemudian tanah yang dipergunakan untuk perkebunan seluas 577 Hektar, dan 536,5 Hektar merupakan tanah kering (tanah bukan sawah), 360 Hektar tanah yang masih berupa hutan, dan seluas 213,5 Hektar merupakan tanah persawahan.

52 4.3. Kondisi Demografis Desa Beringin Raya Desa Beringin Raya memiliki luas administrasi lahan sebesar 198 Ha. Wilayah administrasi Desa Beringin Raya berbatasan dengan : Sebelah utara : Desa Sumber Rejo Sebelah selatan : Desa Beringin Jaya Sebelah timur : Desa Pinang Jaya Sebelah barat : Desa Sumber Sejahtera Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta Desa Beringin Raya Kecamatan Kemiling berikut ini : Gambar 2. Peta Desa Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Sumber : Kantor Desa Beringin Raya, tahun 2013

53 Secara administrasi, Desa Beringin Raya merupakan bagian dari Kecamatan Kemiling. Jarak ke ibu kota kecamatan 0,8 km, jika ditempuh dengan kendaraan bermotor lama jarak tempuh ibu kota kecamatan yakni 5 menit. Sedangkan jika ditempuh dengan jalan atau tidak bekendaraan lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan yakni 15 menit. Terdapat juga kendaraan umum ke ibu kota kecamatan sebanyak 30 unit. Sedangkan jarak antara Desa Beringin Raya ke ibu kota kabupaten adalah 7,5 Km yang akan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. 4.4. Potensi Desa 4.4.1. Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Desa Beringin Raya adalah 3.654. Dengan data tersebut maka desa ini merupakan atau termasuk dalam kategori desa dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk Desa Beringin Raya sangat beragam seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. Jumlah penduduk Desa Beringin Raya berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013 No. 1. 2. 3. 4. Lulusan pendidikan Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa) TK 997 SD SMP/SLTP SMA/SLTA 149 258 1.663

54 5. Akademi/D1-D3 394 6. Strata (S1-S3) 553 Sumber : Monografi dan Profil Desa Beingin Raya, tahun 2013 Dari tabel diatas menyajikan data bahwa mayoritas warga Desa Beringin Raya berlatar belakang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajatnya yang berjumlah sebanyak 1.663 jiwa. Pada tingkat ini diasumsikan bahwa penduduk sudah bukan hanya dianggap melek huruf melainkan sudah dapat menyerap informasi baik dari media cetak maupun televisi atau bahkan internet. Sehingga begitu dominannya warga yang usia terbilang muda sebagai regenerasi yang sudah tua. Selain itu jika dilihat dari tabel diatas tingkat lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) cukup tinggi, dimungkinkan sekali bahwa hal tersebut sejalan dengan perekonomian warga yang dapat memberikan pendidikan yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan di Desa Beringin Raya tergolong cukup baik sebab terlihat dari lulusan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi yakni diploma (D1-D3) menunjukkan jumlah yang cukup besar sebanyak 394 jiwa yang memperlihatkan bahwa terdapat lulusan diploma pada Desa Beringin Raya ini. Kemudian tingkat yang lebih tinggi lagi yakni strata (S1-S3) bahkan lebih tinggi jumlahnya dibandingkan dengan diploma dimana jumlahnya sebanyak 553 jiwa. Hal tersebut menjelaskan bahwa tingkat pendidikan Desa Beringin Raya sudah mapan melihat begitu banyaknya lulusan-lulusan pendidikan yang terkategorikan sebagai pendidikan yang bertingkat tinggi seperti dari mulai SMA, Diploma, serta Strata.

55 Sehingga jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi terbilang cukup banyak yang dimana regenerasi yang ada nantinya akan lebih baik untuk bisa lebih mengembangkan Desa Beringin Raya dimana tempat tinggal mereka. Selain itu juga dengan tingginya tingkat pendidikan di desa dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah khususnya untuk wilayah desa. Dengan tingginya tingkat pendidikan pasti akan berpengaruh pada mata pencaharian pokok pada masyarakat Desa Beringin Raya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi secara otomatis akan membuat matapencaharian pokok masyarakat menjadi baik serta layak. Berdasarkan mata pencaharian pokok masyarakat Desa Beringin Raya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Desa Beringin Raya No. Jenis pekerjaan Jumlah (jiwa) 1. Petani 55 2. Pengrajin industri rumah tangga 29 3 Pengusaha kecil dan menengah 1.146 4. Pegawai negeri 2.978 5. TNI 315 6. POLRI 388 7. Buruh bangunan 64 8. Perawat swasta 45 9. Pensiunan 1.310 10. Bidan swasta 7 11. Dokter swasta 8 Sumber : Monografi dan Profil Desa Beringin Raya, tahun 2013

56 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa penduduk Desa Beringin Raya memiliki pekerjaan yang variatif. Hal ini menunjukkan bahwa sumber penghasilan penduduk dalam satu keluarga bukan hanya dilakukan oleh kepala keluarga. Jumlah tersebut juga menunjukkan bahwa adanya kemungkinan perempuan ikut berpartisipasi dalam berbagai sektor pekerjaan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa terjadi ketidakbiasan gender dalam hal pekerjaan. Kondisi ini memperkuat asumsi bahwa seluruh penduduk berpartisipasi untuk meningkatkan perekonomian keluarga agar lebih baik. Pegawai negeri adalah bidang pekerjaan yang paling banyak di lakoni masyarakat Desa Beringin Raya. Bidang pekerjaan yang seperti ini yang sering mendominasi desa-desa yang ada di Indonesia tidak hanya Desa Beringin Raya, karena di desa sistem pencahariannya tidak sevariatif di perkotaan yang sering dilekatkan pada bidang industri modern. Bidang pekerjaan yang dilakoni masyarakat tidak terlepas dari bidang pendidikan yang mereka seperti yang sudah peneliti jelaskan. Berdasarkan suku bangsa dan agama yang ada di Desa Beringin Raya Kecamatan Kemiling jumlah pemduduk dapat dilihat pada tabel dibawah berikut ini : Tabel 5. Jumlah Suku Bangsa yang ada di Desa Beringin Raya Tahun 2013 No. Suku Bangsa Jumlah (jiwa) 1. Aceh 25 2. Batak 115 3. Minang 575 4. Betawi 20 5. Sunda 485

57 6. Jawa 1.855 7. Madura 163 8. Bali 52 Sumber : Monografi dan Profil Desa Beringin Raya, tahun 2013 Pada tabel 5 menunjukkan bahwa adanya pluralisme di Desa Beringin Raya. Meskipun berlokasi di Provinsi Lampung, mayoritas penduduk Desa Beringin Raya bersuku bangsa Jawa. Pluralisme ini mengindikasikan keterbukaan masyarakat terhadap berbagai hal. Ego antarsuku bangsa dapat diminimalisir dengan melibatkan seluruh anggota masyarakat ke dalam berbagai organisasi sosial yang dibentuk oleh pemerintah desa. Kemungkinan adanya friksi antarsuku bangsa sangat besar. Jika kondisi ini terjadi, maka muncul blok-blok antarsuku bangsa yang berujung pada ketidak amanan, meningkatnya angka kriminalitas, kesulitan ekonomi, dan lain-lain. Mayoritas penduduk Desa Beringin Raya memeluk agama atau kepercayaan Islam. Sebagian lainnya memeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, serta Budha. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini : Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama Desa Beringin Raya Tahun 2013 No. Agama Jumlah (jiwa) 1. Islam 5.527 2. Kristen 499 3. Katholik 400

58 4. Hindu 115 5. Budha 106 Sumber : Monografi Dan Profil Desa Beringin Raya, Tahun 2013 Pada tabel 6 sudah jelas tertera bahwa mayoritas masyarakat memeluk agama islam dengan jumlah sebanyak 5.527 jiwa. Sudah tentu pada masyarakat yang memeluk agama Islam memiliki sebuah kegiatan rutin seperti pengajian salah satunya. Hal tersebut jika ditinjau atau dilihata dari manfaat untuk pemilihan umum sangat relevan untuk memperoleh suara dalam pemilihan. Kebanyakan para kandidat akan mengadakan pengajian-pengajian akbar dengan mengundang tokoh agama atau ustad-ustad terkenal untuk menarik simpati dari masyarakat. Selain itu juga bantuan berupa materi yang digunakan untuk pembangunan tempat peribadatan akan dilakukan khsususnya untuk pemeluk Islam pada Desa Beringin Raya. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk menarik simpati dari masyarakat sekitar agar calon kandidat tertentu dipilih pada saat pemilihan. Hal tersebut sudah terbukti begitu banyak serta seringnya acara pengajian akbar di Desa Beringin Raya serta rutinnya diadakan pertemuan keagamaan. 4.4.2. Sumber Daya Buatan Desa Beringin Raya merupakan kawsan yang dekat dari akses ibukota kabupaten serta sekat dengan Kota Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi. Akses yang dekat dengan Kota Bandar Lampung, maka banyak penduduk Desa Beringin Raya yang bekerja di Bandar Lampung termasuk anak-anak desa yang bersekolah di Bandar Lampung. Oleh sebab itu, banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas seperti bekerja dan lain-lain di Bandar Lampung, maka pembangunan

59 infrastruktur terus dilakukan. Terlebih desa ini merupakan lalu-lintas jalan utama menuju rencana pembangunan Kota yang lebih baik. Berikut ditampilkan tabel tentang jumlah bangunan infrastruktur di Desa Beringin Raya : Tabel 7. Jumlah Bangunan Infrastruktur Desa Beringin Raya Tahun 2013 No. Jenis Bangunan Infrastruktur Jumlah 1. Jalan aspal 497 Km 2. Jembatan 1 3. Lapangan sepak bola, voli, dan bulu tangkis 4 4. Sumur gali 701 5. Mata air - 6. Posyandu 3 7. Pos kamling 6 8. Balai pekon 1 9. TPA 1 10. TK 6 11. PAUD 4 12. SMP/sederajat 1 13. SMA/sederajat 1 14. Masjid 10 15. Mushola 1 16. Lembaga Pendidikan Agama (Pesantren) - 17. Gereja 1 Sumber : Monografi dan Profil Desa Beringin Raya, Tahun 2013 Adanya infrastruktur yang memadai di Desa Beringin Raya memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat desa untuk meningkatkan perekonomian. Hal tersebut disebabkan begitu mudahnya akses serta mobilitas masyarakat Desa Beringin Raya untuk melakukan interaksi dengan desa lain bahkan lintas kabupaten sekalipun. Desa Beringin Raya memiliki jalan aspal yang dijadikan sebagai jalur penghubung antara Kabupaten Pesawaran dengan Kota Bandar Lampung.

60 Pembangunan infrastruktur lainnya juga yang saat ini tengah dikerjakan di Desa Beringin Raya dengan dibangunnya gedung PKK, gedung ini merupakan salah satu dari bangunan-bangunan pemerintahan yang ada di Desa Beringin Raya. Pembangunan di Desa Beringin Raya nampaknya akan berkembang, hal ini mengindikasikan bahwa di prediksi Desa Beringin Raya ke depan akan sangat berkembang dan sudah tentu perekonomian warga Desa Beringin Raya juga akan turut berkembang. Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baru secara otomatis sarana dan prasarana Desa Beringin Raya akan lebih lengkap. Selain tingkat perekonomian yang dapat terpenuhi atau bahkan berkembang, kebutuhan lain diluar ekonomi juga akan dapat terpenuhi pula dengan bertambahnya infrastruktur desa. Masyarakat Desa Beringin Raya lebih dimanjakan serta dipermudah dengan adanya bangunan-bangunan infrastruktur yang baru. Hal tersebutlah yang menjadi ekspektasi dari masyarakat Desa Beringin Raya. 4.4.3. Organisasi Sosial Organisasi sosial merupakan salah satu unsur kebudayaan dan menjadi sebuah kekuatan dalam membangun keharmonisan suatu wilayah. Interaksi antaranggota masyarakat dapat terbangun dengan baik melalui organisasi sosial. Kegotongroyongan masyarakat dapat dilihat dari perilaku masyarakat dalam sebuah organisasi sosial. Desa Beringin Raya memiliki sejumlah organisasi sosial sebagai wadah bagi anggota masyarakat untuk saling berinteraksi dan melakukan kegiatan sesuai program yang telah ditentukan. Organisasi sosial Desa Beringin Raya ada

61 yang berbasis pekerjaan, perempuan, pemuda, agama, dan lain-lain. Untuk itu dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 8. Jumlah Penduduk dalam Organisasi Sosial Desa Beringin Raya Tahun 2013 No. Lembaga kemasyarakatan Jumlah (orang) 1. LPMD 33 2. PKK 20 3. Rukun Tetangga 48 4. Karang Taruna 41 5. Babinsa/Babinkamtibnas 3 Sumber : Monografi dan Profil Desa Beringin Raya, Tahun 2013 Pelibatan seluruh anggota masyarakat dalam berbagai kelompok organisasi sosial merupakan sebuah nilai positif bagi perkembangan Desa Beringin Raya. Dalam organisasi sosial seluruh anggota memiliki kewenangan yang sama dalam menyampaikan pendapat tanpa takut terpasung haknya. Organisasi sosial juga menjadi sarana bagi para anggotanya untuk berbagi berbagai pengetahuan dan perkembangan desa. Terlebih lagi perkembangan zaman sangat pesat dalam berkembang. Peran aktif warga Desa Beringin Raya sangat diperlukan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pergaulan bebas, yang lebih lanjut bisa menimbulkan kejahatan atau kriminalitas. Oleh karena itu peran organisasi sosial Desa Beringin Raya sangat diperlukan.

62 Organisasi sosial di Desa Beringin Raya telah mewadahi masyarakat berdasarkan usia seperti remaja, bapak-bapak, serta ibu-ibu. Berdasarkan bidang pekerjaan seperti petani. Sedangkan berdasarkan agama seperti kelompok pengajian dan remaja muslim Islam masjid. Semua organisasi sosial ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam rangka berbagi pengetahuan dan membangun komunikasi yang baik antar warga masyarakat agar Desa Beringin Raya tetap aman dan nyaman. Keamanan serta kenyamanan juga tak terlepas dari kinerja kerja sama antara warga atau masyarakat Desa Beringin Raya dengan lembaga Babinsa atau Babinkamtibnas guna menjaga Desa Beringin Raya agar tetap aman terhindar dari gangguan baik dari dalam wilayah Desa Beringin Raya maupun ancaman bahkan gangguan dari luar Desa Beringin Raya. Pada hal ini organisasi sosial merupakan suatu perkumpulan dimana berbentuk kelompok yang kebanyakan kelompok tersebut berkumpul berdasarkan jenis pekerjaan, gender, usia, dan lain-lain. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi sebuah interaksi antar individu dalam kelompok-kelompok tersebut atau diskusi kecil yang terkadang mampu mempengaruhi individu tersebut, khususnya dalam memilih kandidat pada saat pemilu. Pengaruh tersebut sudah wajar dalam sebuah kelompok tertentu, apa lagi terdapat kedekatan emosional yang membuat seseorang lebih terpengaruh. Seorang kandidat pada sebuah pemilihan akan dipermudah dengan adanya organisasi sosial ini, sebab hal ini dapat mempengaruhi perolehan suara pada saat pemilihan. Apa lagi pada sebelumnya akan dijanjikan kepada calon kandidat

63 sebuah bantuan yang dapat melancarkan kegiatan pada organisasi sosial tersebut. organisasi sosial menjadi sasaran atau target yang menjadi rujukan pertama ketika orang akan mengadu nasib pada pemilihan umum. Selain kekompakan organisasi sosial mereka juga memiliki tujuan yang sama, dengan memegang kendali pada orang yang dianggap dihormati maka yang lain akan mengikuti orang yang dihormati tersebut. Selain itu juga intensitas pertemuan yang begitu sering membuat perubahan terhadap diri individu. Kebanyakan karena terdapat kesamaan-kesamaan yang nantinya membuat mereka berubah pikiran, dimana akan mengikuti suara mayoritas atau terbanyak. Pada dasarnya organisasi sosial merupakan sebuah badan yang sangat mungkin dijadikan tempat untuk memperoleh suara pada saat pemilihan umum.