Apakah Yesus Memiliki Sifatsifat Tuhan? Pengantar Perjanjian Lama memberikan banyak mengenai sifatsifat Tuhan. Tuhan dijelaskan sebagai: Maha Hadir, Maha Tahu, Maha Kuasa, kekal dan tak berubah. Ia mengasihi, kudus, benar, bijaksana dan adil. Yesus menyatakan diri sebagai Tuhan. Namun apakah Ia memiliki sifatsifat ketuhanan ini? Jika kita memeriksa dengan teliti, apakah Ia sesuai dengan sketsa Tuhan yang kita temukan di bagianbagian Alkitab yang lain? Sebagai contoh, ketika Yesus menyampaikan Khotbah di Bukit, di sebuah bukit di luar Kapernaum, pada saat yang bersamaan Ia tidak berdiri di Jalan Utama Yerikho; Jadi dalam pengertian apa Ia disebut Maha Hadir? Bagaimana Ia dapat disebut Maha Tahu jika dalam Markus 13:32 Ia mengakui bahwa Ia tidak mengetahui kedatangannya yang kedua kali? Jika Ia kekal adanya, mengapa Kolose 1:15 menyebutnya: 'yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan'? Yesus Mengampuni Dosa Apa yang Ia katakan atau Ia lakukan, yang meyakinkan Anda bahwa Yesus adalah Tuhan? Seseorang dapat menunjuk pada halhal seperti mujizatmujizatnya, tetapi orang lain juga melakukan mujizatmujizat, jadi meskipun ini bisa memberikan indikasi, ini tidak menentukan. Tentu saja, Kebangkitan adalah pembenaran puncak identitasnya. Dari banyak hal yang Ia lakukan, yang paling menyolok adalah pengampunannya atas dosa. Maka dibawa oranglah kepadanya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anakku, 1 / 6
dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan halhal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. (Matius 9:28) Jika Anda melakukan sesuatu yang melukai saya, saya memiliki hak untuk mengampuni Anda. Tetapi jika Anda melukai saya dan seseorang lain datang menimbrung dan berkata, 'Aku mengampuni', kelancangan macam apa itu? Satusatunya orang yang dapat mengatakan hal semacam itu dengan penuh makna adalah Tuhan sendiri, karena dosa, bahkan jika dilakukan terhadap orang lain, pertamatama dan terutama adalah suatu penentangan terhadap Tuhan dan hukumhukumnya. Jelas di sini Yesus melakukan pekerjaan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya Allah yang mempunyai hak untuk melakukannya. Ketika Daud berdosa dengan melakukan perzinahan dan mengatur kematian suami wanita itu, akhirnya ia berkata kepada Tuhan dalam Mazmur 51:6, "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan yang Kau anggap jahat". Daud mengakui, bahwa meskipun ia telah berbuat salah kepada orangorang, pada akhirnya ia berdosa terhadap Tuhan yang menciptakannya dan Tuhan perlu mengampuninya. Yesus tidak hanya mengampuni dosa, namun juga Ia tidak berdosa. Dan tentu saja ketidakberdosaan merupakan sifat ketuhanan. Pengosongan Diri Bagaimana Yesus bisa Maha Hadir, jika Ia tidak dapat berada di dua tempat secara bersamaan? Bagaimana Ia bisa Maha Tahu, jika Ia berkata, 'Bahkan Anak Manusia pun tidak tahu jamnya Ia datang kembali'? Bagaimana Ia bisa Maha Kuasa sedangkan Injilinjil dengan terus terang memberitahu kita bahwa Ia tidak mampu mengadakan banyak mujizat di kampung halamannya? Dalam Filipi 2:57 dijelaskan: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik 2 / 6
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan dirinya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Yesus telah mengosongkan dirinya dalam penggunaan independen sifatsifatnya. Ia berfungsi sebagai Tuhan ketika Bapa memberinya persetujuan untuk melakukannya. Pengosongan diri Yesus akan pemakaian independen sifatsifatnya menjelaskan kepada kita mengapa dalam beberapa kasus Ia tidak mempertunjukkan kemahakuasaan, kemahatahuan, kemahahadiran dalam keberadaannya di bumi, bahkan meskipun Perjanjian Baru dengan jelas menyebutkan bahwa semua kualitas ini pada akhirnya memang benar dimilikinya. Pencipta atau Diciptakan? Ada ayat yang mengisyaratkan bahwa Yesus adalah makhluk yang diciptakan, misalnya Kolose 1:15 mengatakan bahwa Ia adalah 'yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan'. Tidakkah ini dengan jelas mengimplikasikan bahwa Yesus diciptakan, berlawanan dengan keberadaan sebagai Pencipta? Dalam Perjanjian Baru, anak sulung, normalnya menerima bagian tanah yang terbesar, atau anak sulung akan menjadi raja dalam kasus sebuah keluarga kerajaan. Anak sulung dengan demikian adalah yang pada akhirnya memiliki semua hak dari ayah. Pada abad kedua sebelum Kristus, ada tempattempat di mana kata 'sulung' tidak lagi mengandung makna yang pertama diperanakkan atau dilahirkan, namun memuat gagasan kewenangan yang disertai dengan posisi sebagai pewaris yang berhak. Pengertian itulah yang diterapkan kepada Yesus. Jika Anda hendak mengutip Kolose 1:15, Anda harus tetap mempertahankannya dalam konteks dengan melanjutkannya ke Kolose 1:19, 'Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia'. Jadi istilah 'sulung' tidak dapat meniadakan kekekalan Yesus, karena itu adalah bagian dari memiliki kepenuhan Allah. Dalam Yohanes 1:3 dikatakan Yesus adalah pencipta: 'Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.' Guru yang Baik Dalam Markus 10:1718 dikisahkan ada seorang yang bertanya, 'Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?' kemudian Yesus menjawab, 'Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja'. Tidakkah Ia menyangkali ketuhanannya dengan mengatakan seperti itu? 3 / 6
Tidak. Ia sedang membuat orang berhenti dan berpikir tentang apa yang Ia katakan: Engkau mengatakan Aku baik, hanya untuk kesopanan, ataukah karena kamu tahu siapa Aku? Apakah engkau benar menganggap Aku memiliki sifat yang seharusnya hanya dimiliki Tuhan? Justru di sinilah Yesus menyatakan dirinya Allah. Bapa Lebih Besar daripada Aku Yesus berkata dalam Yohanes 14:28, 'Bapa lebih besar daripada Aku'. Apakah ini berarti Yesus kurang daripada Tuhan? Muridmurid meratap karena Yesus berkata bahwa Ia akan pergi. Dalam Yohanes 14:28, Yesus berkata 'Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku'. Ini artinya Yesus akan kembali ke kemuliaan yang adalah miliknya. Dalam Yohanes 17:5, Yesus berkata, 'Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padamu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratmu sebelum dunia ada', yang artinya 'Bapa lebih besar dari Aku'. Yesus berada dalam batasanbatasan inkarnasi, Ia sedang menuju ke salib, Ia sedang menuju ke kematian, namun Ia sedang akan kembali kepada Bapa dan kepada kemuliaan yang Ia miliki bersama Bapa sebelum dunia ada. Ketika saya berkata 'Presiden Indonesia' lebih besar dari saya, tidak berarti dia punya sifat/esensi lebih besar dari saya. Ia lebih besar dalam kapasitas politik dan sambutan publik, tetapi ia tidak lebih daripada saya sebagai manusia. Andaikata saya naik ke mimbar dan berkhotbah dan berkata 'Dengan sungguhsungguh saya menyatakan kepada Anda sekalian bahwa Bapa lebih besar daripada saya', itu adalah suatu perkataan yang agak konyol karena semua orang tahu dengan jelas. Pernyataan ini akan menjadi bermakna jika yang dibandingkan adalah 2 pribadi yang setara, dalam hal ini Yesus dan Bapa. Dalam hal ini justru jelas bahwa Yesus adalah setara dengan Bapa. Menyesuaikan Sketsa Tuhan Dalam Perjanjian Baru semua atribut Tuhan ditemukan dalam diri Yesus Kristus: Maha Tahu Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu. (Yohanes 16:30) 4 / 6
Maha Hadir Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman. (Matius 28:20) Maha Kuasa KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Matius 28:18) Kekekalan Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1) Tidak Berubah Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selamalamanya. (Ibrani 13:8) Juga, Perjanjian Lama melukiskan suatu gambaran akan Tuhan dengan menggunakan gelargelar dan deskripsideskripsi sebagai: Alfa dan Omega, Tuhan, Juruselamat, Raja, Hakim, Terang, Batu Karang, Penebus, Gembala, Pencipta, Pemberi Kehidupan, Pengampun Dosa, dan Pembicara dengan Kekuasaan Ilahi. Sungguh memukau bila diperhatikan bahwa dalam Perjanjian Baru setiap dan semuanya itu diaplikasikan kepada Yesus. Yesus mengatakan dalam Yohanes 14:7, 'Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu'. Artinya, 'Bila kamu melihat sketsa Tuhan dari Perjanjian Lama, kamu akan melihat hal itu di dalam Aku'. Sumber: Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX 238, Batam Center, 29432. Fax 02174709281.( www.pemudakristen.com ) 5 / 6
6 / 6