INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PAPUA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI BENGKULU 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI NTB 2015

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA TIMUR 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA BARAT TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PROVINSI PAPUA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DI JAWA TENGAH 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI)

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI TENGAH 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAMBI 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DI JAWA TENGAH 2014


INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA TIMUR 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) NUSA TENGGARA BARAT 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SUMATERA UTARA 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI DKI JAKARTA 2016 MENGALAMI PENURUNAN DIBANDINGKAN DENGAN IDI PROVINSI DKI JAKARTA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BALI 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016 PROVINSI ACEH

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI BARAT 2016

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Bali 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016* )

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan. Barat Tahun 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAMBI 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK


BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SULAWESI SELATAN 2014


INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Selatan 2016

KATA PENGANTAR ATQO MARDIYANTO

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAWA BARAT 2016

1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan 2016

dikatakan baik jika indeks di atas 80, dikatakan sedang jika indeksnya antara 60 80, dan dikatakan

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PROVINSI PAPUA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI BENGKULU 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI BARAT 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SUMSEL 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BLITAR

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

Laporan Indeks Demokrasi Indonesia 2014 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Laporan Indeks Demokrasi Indonesia 2014 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan

Transkripsi:

ht tp :// pa pu ab ar at.b p s. go.id Katalog: 4601006.91

KATALOG Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Papua Barat 2015 ISSN/ISBN: - No. Katalog: 4601006.91 No. Publikasi: 91520.16.13 Ukuran Booklet: 14,8 x 21,0 cm Jumlah Halaman: 23 Halaman Naskah: Kepala Seksi Statistik Ketahanan Sosial Penyunting: Kepala Bidang Statistik Sosial Gambar Kulit: Seksi Statistik Ketahanan Sosial Diterbitkan Oleh: BPS Provinsi Papua Barat Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-nya sehingga buku Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Papua Barat Tahun 2015 kembali dapat diterbitkan. IDI sebagai alat ukur demokrasi terbukti sensitif terhadap dinamika kehidupan demokrasi itu sendiri. Indeks Demokrasi Indonesia berfokus pada tiga aspek demokrasi: kebebasan sipil, hak-hak politik dan lembaga demokrasi. Proses pengumpulan data IDI dilakukan melalui review surat kabar, review dokumen, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam (WM). Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan, serta ucapan terima kasih kepada para enumerator dan tim IDI daerah yang telah bekerja keras mengumpulkan data IDI Provinsi Papua Barat Tahun 2015 sehingga dapat tersusun dengan baik. Semoga buku ini bermanfaat. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Drs. Simon Sapary, M.Sc 2

PENDAHULUAN Hakekat demokrasi adalah pemerintah dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, pemerintahan untuk rakyat. Demokrasi memiliki pengertian yang bermacam macam. Secara Etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu demos dan kratos. Demos Artinya rakyat dan Kratos artinya pemerintahan /kekuasaan. Dengan demikian istilah demokrasi dapat diartikan sebagai kekuasaan/pemerintahan yang berasal dari rakyat. Dalam pemerintahan yang berkuasa adalah Rakyat. Rakyat selalu diikutsertakan dalam pemerintahan Negara. Meski sudah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu negara paling demokratis, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam untuk meningkatkan kualitas demokrasinya. Alat ukur untuk menentukan seberapa berhasilkah demokrasi di Indonesia pun dibuat. Meski beragam, salah satu alat ukur yang menjadi acuan/ referensi keberhasilan demokrasi di Indonesia adalah IDI (Indeks demokrasi Indonesia). 3

APAKAH IDI...??? Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) adalah sebuah alat ukur empiris dan obyektif terhadap kondisi demokrasi politik provinsi di tanah air. IDI merupakan pengukuran yang dibangun dengan latar belakang perkembangan sosial-politik Indonesia. Kegiatan penyusunan Indeks IDI dilaksanakan sejak tahun 2009 yang dinahkodai oleh Bappenas, didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik (BPS), serta pemerintah provinsi dan dalam prosesnya melibatkan organisasi masyarakat sipil dan akademisi dari seluruh Indonesia. Dalam merumuskan konsep demokrasi maupun metode pengukurannya, IDI mempertimbangkan 4

kekhasan persoalan Indonesia. Secara makro, kekhasan yang dimaksud yaitu terkait dengan realitas demokrasi di Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari dinamika pergeseran relasi antara Negara dan masyarakat pada periode pasca-soeharto (periode reformasi). IDI diharapkan menjadi rujukan, baik dalam melakukan kajian-kajian akademis maupun dalam memformulasikan kebijakan dan program pembangunan politik. Terkait dengan formulasi kebijakan dan pembangunan politik, IDI sudah seharusnya dikaitkan dengan tindak lanjut yang konkrit. MENGAPA IDI DIPERLUKAN??? Era Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Kondisi setelah berakhirnya era pemerintahan Soeharto memberikan ruang 5

6 penuh kepada Bangsa Indonesia untuk melakukan reformasi terhadap penyelenggaraan kenegaraan. Demokrasi kemudian menjadi satusatunya pilihan karena dianggap tidak ada bentuk pemerintahan atau sistem politik lain yang lebih tepat untuk menggantikan sistem politik Orde Baru yang otoriter. Proses demokrasi yang terjadi di Indonesia pasca pemerintahan Soeharto dimulai dengan timbulnya gerakan-gerakan massa dari rakyat secara spontan. Suasana kebebasan ini tercipta hingga ke level daerah. Masyarakat kian menyadari hak-haknya dan semakin peka terhadap praktek-praktek dan seluruh penyelenggaraan pemerintahan yang tidak benar dan dianggap merugikan rakyat. Bahkan Lebih jauh perkembangan demokrasi juga menyentuh lembaga legislatif di tingkat daerah yang dicerminkan oleh penguatan kedudukan dan fungsi DPRD. Lembaga wakil rakyat kemudian memiliki kedudukan yang sama dengan Gubernur/ Bupati/Walikota. Gubernur tidak lagi sebagai penguasa tunggal seperti yang disebutkan dalam UU masa Orde Baru (UU No 5

tahun 1974). Dalam upaya menyikapi perkembangan politik inilah yang kemudian mengharuskan pemerintah untuk dapat bersikap lebih tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di dalam pemerintah. Untuk itu diperlukan data empiris dan obyektif yang dapat dijadikan landasan pengambilan kebijakan dan perumusan strategi yang spesifik dan akurat. IDI lahir sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pemerintah akan data yang dapat memberikan gambaran secara utuh terhadap kondisi demokrasi di tanah air. APA MANFAAT DARI IDI??? Secara akademis, IDI dapat menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di tingkat provinsi di seluruh wilayah Indonesia. IDI memberikan data penting dengan tolak ukur jelas bagi keperluan studi mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia. IDI bermanfaat bagi perencanaan pembangunan politik di tingkat provinsi. Data-data yang ditunjukkan IDI mampu menunjukkan aspek, variabel, atau indikator mana saja yang tidak atau kurang berkembang. 7

IDI bermanfaat bagi perencanaan pembangunan politik di tingkat provinsi. Data-data yang ditunjukkan IDI mampu menunjukkan aspek, variabel, atau indikator mana saja yang tidak atau kurang berkembang. 8 METODOLOGI IDI??? Data IDI dikumpulkan dengan menggunakan dua metode pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Secara keseluruhan pengumpulan data IDI terdiri dari 3 tahapan utama yaitu: 1. Review Berita Koran dan Dokumen Resmi Tim IDI Provinsi melakukan review berita koran setiap tahun karena berita koran dianggap sebagai sumber informasi paling realistis untuk mendapatkan data kuantitatif berkaitan dengan IDI. Untuk review dokumen resmi yang digunakan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, seperti Peraturan Daerah (Perda), Surat Keputusan Gubernur, serta dokumendokumen resmi lainnya seperti data pemilih dari KPUD.

2. Focus Group Discussion (FGD) IDI Pada tahap kedua data IDI dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD) IDI. Tahapan ini berfungsi untuk s. go.id melengkapi kekurangan yang berasal dari review koran atau dokumen resmi serta mengklarifikasi pemberitaan yang.b p kurang Jelas pada saat review berita koran/dokumen resmi. at Peserta yang terlibat pada saat FGD adalah Akademisi, pa pu Kepolisian, Kejaksaan dll. ab ar Pemerintah Daerah, DPRD, Pimpinan Partai Politik, LSM/NGO, tp :// 3. Wawancara Mendalam (Depth Interview) ht Tahapan wawancara mendalam dilakukan setelah FGD IDI. Tahapan ini bersifat pelengkap indormasi. Pemilihan responden untuk dilakukan wawancara bersifat purposive. Selama ini responden yang menjadi target untuk diwawancarai adalah peserta yang hadir pada saat FGD IDI yang dinilai cukup berkompeten dan aktif dalam memberikan informasi pada saat kegiatan FGD. 9

PERKEMBANGAN IDI PAPUA BARAT Pelaksanaan perhitungan IDI telah telah dilakukan sejak tahun 2009 hingga tahun 2015. Dalam kurun waktu 6 tahun perkembangan IDI Papua Barat berkembang cukup fluktuatif dan tahun terburuk Papua Barat selama IDI dihitung. Secara lebih jelas perkembangan IDI Propinsi Papua Barat selama kurun waktu 7 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ini. 2015 merupakan pencapaian Grafik 1. Perkembangan IDI Papua Barat, 2009-2015 10 IDI Papua Barat tahun 2009 hingga tahun 2014 berada pada kisaran nilai 60.70 hingga 67.75 poin Pada periode yang sama

IDI Papua Barat masuk dalam kategori sedang. Tahun 2015 merupakan sejarah dimana kemerosotan nilai demokrasi dalam kategori Buruk. Relevansi pencapaian angka IDI Papua Barat searah dengan capaian nasional, karena pada Papua Barat terjun jauh ke periode yang sama terjadi bawah dengan capaian nilai IDI penurunan angka IDI, tetapi sebesar 59,97 dan masuk tingkat relevansinya berbeda TAHUKAH ANDA.!!!!! TINGKAT DEMOKRASI PAPUA BARAT TAHUN 2015 ADALAH PENCAPAIAN TERBURUK SELAMA 7 TAHUN TERAKHIR. Grafik 2. Capaian IDI Papua Barat dan Nasional, 2009-2015 11

signifikan karena penurunan angka IDI Papua Barat 2010 sebesar 5,65 poin dan nasional hanya turun 0.22 poin. Angka IDI Papua Barat 2015 merupakan indeks komposit yang disusun dari skor tiga aspek, yakni aspek kebebasan sipil (92,33 poin); aspek hak-hak politik (39,48 poin); dan aspek lembaga demokrasi (51,81 poin). Selama tujuh tahun pengukuran IDI (2009-2015), aspek kebebasan sipil selalu masuk dalam kategori baik dengan nilai diatas 90 poin. Aspek lembaga demokrasi adalah satu-satunya aspek yang berkontribusi besar dalam fenomena kemerosotan demokrasi Papua Barat tahun 2015. Grafik 3. Perkembangan Indeks Aspek IDI Papua Barat, 2009-2015 Kebebasan Sipil Lembaga Demokrasi Hak-hak Politik 12

1. Perkembangan Aspek Kebebasan Sipil Aspek kebebasan sipil terdiri dari 4 indikator yakni ; (1) Kebebasan Berkumpul dan Berserikat; (2) Kebebasan Berpendapat; (3) Kebebasan Berkeyakinan; dan (4) Kebebasan dari Diskriminasi. Aspek kebebasan sipil tahun 2015 turun dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,6 poin. Pelemahan aspek ini disebabkan karena nilai indeks variable kebebasan berpendapat yang turun signifikan dari tahun 2014 sebesar 77,77 menjadi 34,05 di tahun 2015. Grafik 4. Indeks Variabel Kebebasan Sipil Papua Barat Tahun 2014 dan 2015 13

Fenomena ini terjadi karena ada peningkatan jumlah kejadian pelanggaran terhadap kebebasan pers, dan kebasan berpendapat lainnya yang dinilai dari kacamata demokrasi adalah suatu bentuk pelanggaran kebebasan berpendapat. Selain itu penurunan indeks variabel kebebasan berkeyakinan juga turut terhadap kemerosotan indeks aspek kebebasan sipil. 2. Perkembangan Aspek Hak-Hak Politik berkontribusi Aspek hak-hak politik pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,19 poin. Aspek hak-hak politik yang dibangun dari variabel hak memilih dan dipilih meningkat dari 60,23 di tahun 2014 menjadi 60,99 di tahun 2015. Akan tetapi untuk indeks variable partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan turun 0.39 poin menjadi 17.96 di tahun 2015. Grafik 5. Indeks Variabel Hak-Hak Politik Papua Barat Tahun 2014 dan 2015 14

Jika diintervensi lebih jauh, DPRD Papua Barat sebesar peningkatan aspek hak-hak 7,41 poin naik menjadi politik tahun 2015 disebabkan 14,81 pada tahun 2015. Hal karena ada perbaikan indeks ini terjadi dikarenakan komposisi keterwakilan adanya pergantian antar perempuan dalam struktur waktu yang terjadi pada anggota dewan Provinsi Papua sturuktur keanggotaan Barat. Tahun 2014 nilai indeks DPRD Provinsi papua Barat. keterwakilan perempuan di 3. Perkembangan Aspek Lembaga Demokrasi Aspek lembaga demokrasi merupakan salah satu aspek yang memiliki kemerosotan indeks cukup tinggi. Tahun 2014 nilai indeks aspek lembaga demokrasi sebesar 66,93 (kategori sedang) turun 15,12 poin menjadi 51,81 dan masuk dalam kategori buruk. Pada 2015 sejalan dengan dinamika demokrasi dan agar sensitif dengan kondisi lapangan terkini maka untuk aspek lembaga demokrasi diterapkan dua indikator baru yakni indikator 25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN dahulu Laporan dan berita penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu 15

dalam pemilu legislatif dan indikator 26 yakni Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah dahulu Laporan dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif. Penurunan aspek lembaga demokrasi di tahun 2015 disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu (1) kinerja DPRD Papua Barat turun 0,96 poin dari 11,79 tahun 2014 menjadi 10,83. Peran DPRD sebagai lembaga legislatif kurang optimal dalam menjalankan tiga fungsinya, terutama fungsi yudikatif, dimana dalam beberapa tahun terakhir jarang sekali dikeluarkannya Perda yang merupakan inisiatif dari anggota DPRD sendiri. Tahun 2015 tidak Grafik 6. Indeks Variabel Lembaga Demokrasi Papua Barat Tahun 2014 dan 2015 16

ada satupun perda atau rekomendasi legislatif ke eksekutif yang dikeluarkan DPRD Papua Barat. Selain itu dalam fungsinya sebagai pengawasan juga masih sangat kurang. Hal ini ditunjukan oleh indikator besaran alokasi anggaran di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih kurang dari 5 persen. (2) Faktor berikutnya yang menyebabkan keterpurukan nilai indeks aspek lembaga demokrasi yaitu peran partai politik. Indeks ini turun 11,79 poin dari 21,79 tahun 2014 menjadi 10,00 di tahun 2015. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2015 tidak ada satupun partai politik yang mengyelenggarakan kegiatan kaderisasi dalam lingkup internal partai. (3) Faktor berikutnya yaitu Peran Birokrasi Pemerintah yang turun cukup signifikan. Tahun 2014 nilai indeks variabel ini sempurna yakni 100,00 turun hampir 50 persen menjadi 44,50 pada tahun 2015. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah belum tersedianya informasi APBD Pemprov Papua Barat yang dapat diakses oleh masyarakat. Dari 12 item struktur APBD yang harusnya ada pada website resmi pemerintah daerah, belum ada satupun yang dipublikasikan ke masyarakat luas. diharapkan Pemerintah Daerah dapat segera menindaklanjuti hal ini dengan menyediakan informasi APBD di website resmi Pemprov Papua Barat. 17

PENUTUP Data IDI merupakan gambaran umum penerapan demokrasi di Indonesia. Pemerintah Provinsi dapat merujuk pada data IDI untuk melakukan evaluasi terhadap pembangunan di bidang politik. Selain itu pihak legislatif dapat mengawasi penyelenggaraan pemerintahan dari segi penerapan hukum dan pelayanan publik yang demokratis. Kemajuan demokrasi Papua Barat dapat berhasil apabila diperbaiki kelemahan utama seperti penggerakan fungsi DPRD Provinsi untuk lebih intens menjalankan tiga fungsi utamanya. Selain itu perlu disosialisasikan pendidikan politik kepada masyarakat, agar dalam menyuarakan pendapat dan keluhan terhadap pemerintah dapat berjalan teratur dan tidak anarkis. Selain itu dari sisi lembaga demokrasi, peran partai politik dalam melakukan kegiatan kaderisasi parpol harus ditingkatkan lagi. Tingkat demokrasi di Papua Barat harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Diharapkan untuk kedepan, POKJA IDI yang dimotori oleh KESBANGPOL Provinsi Papua Barat dapat diaktifkan dan bekerja untuk memperbaiki tingkat demokrasi di Papua Barat. 18

19

Lampiran 1 Capaian Kinerja Demokrasi Papua Barat di Tingkat Nasional Tahun 2015 20

Lampiran 2 Perkembangan Variabel IDI Provinsi Papua Barat Tahun 2014 dan 2015 21

Lampiran 3 Tahapan Perhitungan IDI 22

Lampiran 4 Tim Panel Ahli dan Juri AHP Penyusunan IDI 2015 23

Lampiran 5 ht tp :// pa pu ab ar at.b p s. go.id Tim Panel Ahli dan Juri AHP Penyusunan IDI 2015 24