INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI TENGAH 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DI JAWA TENGAH 2015

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA TIMUR 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI)

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PROVINSI PAPUA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI BENGKULU 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SUMATERA UTARA 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan. Barat Tahun 2016


INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2014


INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PROVINSI PAPUA (IDI) 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) NUSA TENGGARA BARAT 2016

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Selatan 2016

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Bali 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016* )

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016 PROVINSI ACEH

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI BARAT 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI NTB 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2016

INDEKS DEMOKRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2014


INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAWA BARAT 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI BENGKULU 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DI JAWA TENGAH 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

dikatakan baik jika indeks di atas 80, dikatakan sedang jika indeksnya antara 60 80, dan dikatakan

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULTRA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA BARAT TAHUN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SULAWESI SELATAN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAMBI 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) JAWA TIMUR 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BALI 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI BARAT 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI DKI JAKARTA 2016 MENGALAMI PENURUNAN DIBANDINGKAN DENGAN IDI PROVINSI DKI JAKARTA 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI JAMBI 2014

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SUMSEL 2015

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) BANTEN 2015

KATA PENGANTAR ATQO MARDIYANTO

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA

Laporan Indeks Demokrasi Indonesia 2014 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PAPUA BARAT

~~~ 9 Kabid Informasi --4. fa/ ~. +W PJ1m= rile ~ IL- f~1d. ~~7 fvlhk$ h lh vk.m91 JVIM~ (f1il)joi7

Laporan Indeks Demokrasi Indonesia 2014 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BLITAR

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

Transkripsi:

No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 SEBESAR 73,46 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 73,46 dalam skala 0 sampai 100, angka ini turun 5,54 poin dibandingkan dengan IDI tahun 2014 yang mencapai 79,00. Meskipun mengalami penurunan, capaian kinerja demokrasi Provinsi Kalimantan Tengah tersebut masih berada pada kategori sedang. Klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni baik (indeks > 80), sedang (indeks 60 80), dan buruk (indeks < 60). Perubahan IDI dari 2014 2015 dipengaruhi tiga aspek demokrasi yakni (1) Kebebasan Sipil turun 7,86 poin (dari 92,93 menjadi 85,07), (2) Hak-hak Politik yang naik 1,89 poin (dari 66,42 menjadi 68,31), dan (3) Lembaga-lembaga Demokrasi yang turun 14,43 poin (dari 81,48 menjadi 67,05). Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu : (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam. Mulai tahun 2015 diterapkan 2 indikator baru komponen dari variabel Peran Birokrasi Pemerintah Daerah, sebagai langkah penyempurnaan agar lebih sensitif pada situasi lapangan yang terkini. 1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia 2015 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 73,46 dalam skala indeks 0 sampai 100, angka ini turun 5,54 poin dibandingkan dengan IDI tahun 2014 yang mencapai 79,00. Meskipun mengalami penurunan, tingkat demokrasi Provinsi Kalimantan Tengah tersebut secara umum masih dalam kategori sedang. Capaian IDI dari 2009 hingga 2015 mengalami fluktuasi, pada awal mula IDI dihitung tahun 2009 IDI sebesar 77,63. Kemudian turun pada 2010 menjadi sebesar 71,10, tahun 2011 naik menjadi 76,28, tahun 2012 turun menjadi 65,78, lalu turun lagi pada 2013 menjadi 64,15, tahun 2014 naik menjadi 79,00, dan tahun 2015 turun menjadi 73,46. Fluktuasi angka IDI adalah cermin dinamika demokrasi di Provinsi Kalimantan Tengah. IDI sebagai sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi, karena IDI disusun secara cermat Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 1

berdasarkan evidence based (fakta) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi. Grafik 1. Perkembangan IDI Provinsi Kalimantan Tengah, 2009-2015 100 Baik 77,63 80 Sedang 71,10 76,28 65,78 64,15 79,00 73,46 60 Buruk 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2. Perkembangan Indeks - IDI 2015 Angka IDI 2015 merupakan indeks komposit yang disusun dari nilai tiga aspek yakni aspek Kebebasan Sipil, aspek Hak-hak Politik dan aspek Lembaga Demokrasi. Untuk capaian demokrasi 2015 nilai indeks aspek Kebebasan Sipil sebesar 85,07; aspek Hak-hak Politik sebesar 68,31; dan aspek Lembaga Demokrasi sebesar 67,05. Grafik 2. Perkembangan Indeks IDI Provinsi Kalimantan Tengah, 2009-2015 100 98,45 94,51 92,56 92,93 Baik 80 78,69 90,04 85,82 81,89 81,48 85,07 Sedang 60 60,50 65,57 56,05 54,73 68,44 63,21 51,05 50,69 66,42 68,31 67,05 Buruk 0 Kebebasan Sipil Hak-hak Politik Lembaga Demokrasi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 2

Apabila dimaknai secara kategori baik, sedang, dan buruk, pada 2015 tidak ada lagi indeks aspek yang berkategori buruk. Indeks aspek Kebebasan Sipil pada awal pengukuran 2009 sudah mencapai kategori baik. Namun, pada 2012 aspek ini menjadi kategori sedang. Tiga tahun terakhir pengukuran aspek Kebebasan Sipil meningkat mencapai kategori baik. Sementara pada aspek Hak-hak Politik awalnya 2009 berkategori sedang, kemudian 2010 hingga 2013 stabil pada kategori buruk. Perubahan signifikan terjadi pada 2014, aspek ini menembus kategori sedang. Pada IDI 2015 aspek Hak-hak Politik mengalami peningkatan namun tetap pada pada kategori sedang. Lembaga Demokrasi merupakan aspek yang fluktuatif, pada 2009-2010 berkategori sedang, kemudian 2011-2012 meningkat menjadi kategori baik, turun lagi pada 2013 menjadi kategori sedang, meningkat lagi pada 2014 menjadi kategori baik, namun turun lagi pada 2015 menjadi kategori sedang. Selama kurun waktu 7 tahun IDI dihitung, baru pertama kali ini indeks aspek Hak-hak Politik lebih tinggi dibandingkan aspek Lembaga Demokrasi. Sementara nilai aspek Kebebasan Sipil selalu berada pada posisi di atas aspek lainnya. Pada tahun 2015 merupakan waktu dimana rentang nilai ketiga aspek paling rapat, yakni antara 67,05 85,07. Pada tahun-tahun sebelumnya rentang nilainya lebih lebar. Ini terjadi karena terjadinya peningkatan aspek Hakhak Politik yang cukup bermakna. Indeks aspek Hak-hak politik mengalami peningkatan 1,89 poin. Sementara nilai Kebebasan Sipil dan Lembaga Demokrasi mengalami penurunan masingmasing sebesar 7,86 dan 14,43 poin. 3. Perkembangan Indeks Variabel IDI Menurut nilai indeks variabel IDI 2015 terdapat lima variabel yang mengalami peningkatan indeks dan lima variabel mengalami penurunan. Dari lima variabel yang mengalami kenaikan, dua diantaranya meningkat cukup bermakna. Kenaikan terbesar terjadi pada indeks variabel Peran DPRD. Pada Grafik 3 terlihat lebarnya jarak plot tahun 2014 dengan plot tahun 2015, memperlihatkan variabel Peran DPRD meningkat paling besar, dari 34,25 pada 2014 menjadi 58,74 pada 2015. Variabel lain yang juga meningkat adalah variabel Peran Peradilan yang Independen yang meningkat sebesar 12,50 dari 87,50 pada 2014 menjadi 100,00 pada 2015, variabel Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan meningkat sebesar 4,42 dari 54,75 pada 2014 menjadi 59,17 pada 2015, variabel Kebebasan Berkumpul dan Berserikat meningkat sebesar 4,37 dari 95,63 pada 2014 menjadi 100,00 pada 2015, dan variabel Kebebasan Berpendapat meningkat sebesar 3,47 dari 72,23 pada 2014 menjadi 75,70 pada 2015. Angka perkembangan indeks variabel secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Pada Grafik 3 dapat diketahui variabel Peran Partai Politik menurun sangat tajam sebesar 77,14 dari 87,14 pada 2014 menjadi 10,00 pada 2015. Akibat penurunan tersebut, kategori indeks variabel Peran Partai Politik merosot dari kategori baik menjadi buruk. Selain itu variabel yang menurun sangat tajam adalah Peran Birokrasi Pemerintah Daerah, dari 100,00 pada 2014 menjadi 69,59 pada 2015, merosot dari kategori baik menjadi sedang. Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 3

Penurunan ini sejatinya imbas dari perubahan indikator penyusunnya. Pada tahun 2015 dilakukan evaluasi IDI yang salah satunya mengevaluasi komponen IDI. Hasilnya merekomendasi mulai IDI 2015 perlu dilakukan penggantian pada indikator 25 dan 26. Dengan demikian komponen variabel Peran Birokrasi Pemerintah Daerah berubah. Angka perkembangan indeks variabel secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Grafik 3. Perkembangan Indeks Variabel IDI Provinsi Kalimantan Tengah, 2014-2015 2014 2015 Peran Peradilan yang Independen Peran Birokrasi Pemerintah Daerah Peran Partai Politik Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Kebebasan Berpendapat Kebebasan Berkeyakinan Kebebasan dari Diskriminasi Peran DPRD Hak Memilih dan Dipilih Pemilu yang Bebas dan Adil Partisipasi Politik dlm Pengambilan 4. Perkembangan Skor Indikator IDI Indikator pada IDI 2015 terdapat 15 indikator mencapai kinerja kategori baik (skor di atas 80) yaitu indikator 1, 2, 4, 5, 8, 9, 11, 15, 17, 18, 19, 20, 24, 27, dan 28 (lihat Tabel 1 angka yang bercetak tebal). Namun, pada tahun 2015 masih terlihat masalah kronis yakni terdapat kinerja demokrasi buruk (skor di bawah 60). Indikator-indikator yang termasuk dalam kategori tersebut adalah (6) Tindakan/Pernyataan Pejabat Pemerintah yang Membatasi Kebebasan atau Mengharuskan Masyarakat Menjalankan Ajaran Agamanya, (10) Ancaman Kekerasan Atau Penggunaan Kekerasan oleh Masyarakat Karena Alasan Gender, Etnis atau Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 4

Kelompok Rentan Lainnya, (16) Demonstrasi/Mogok yang Bersifat Kekerasan, (21) Perda yang Berasal dari Hak Inisiatif DPRD, (22) Rekomendasi DPRD Kepada Eksekutif, dan (23) Kegiatan Kaderisasi yang Dilakukan Parpol Peserta Pemilu. Indikator tersebut nampaknya memerlukan perhatian khusus dari semua pihak agar nilainya dapat membaik karena trendnya selalu buruk. Menarik perhatian mengapa aspek Lembaga Demokrasi mengalami penurunan yang cukup bermakna dari 81,48 pada 2014 menjadi 67,05 pada tahun 2015 atau menurun 14,43. Dari perubahan indikatornya dapat diketahui penurunan tersebut utamanya dipicu oleh indikator ke 23 yang menurun hingga 85,71 disusul oleh indikator 25, 26, dan 21. Indikator 25 dan 26 sesungguhnya merupakan indikator baru yang menggantikan indikator sebelumnya. Indikator 25 adalah Kebijakan Pejabat Pemerintah Daerah yang Dinyatakan Bersalah oleh PTUN. Indikator 26 adalah Upaya Penyediaan Informasi APBD oleh Pemerintah Daerah. 5. Perkembangan IDI Provinsi Terdapat empat provinsi yang berada di level kinerja demokrasi dari kategori baik yakni DKI Jakarta naik dari 84,70 pada 2014 menjadi 85,32 pada 2015. Tiga provinsi lainnya adalah DI Yogyakarta naik dari 82,71 pada 2014 menjadi 83,19 pada 2015, Kalimantan Timur naik dari 74,82 pada 2014 menjadi 81,24 pada 2015 dan Kalimantan Utara yang sebesar 80,16 pada 2015 (lihat Tabel 2). Sebanyak 28 provinsi lainnya berada dalam kinerja demokrasi kategori sedang, dan pada 2015 ada dua provinsi yakni Papua Barat dan Papua yang masuk dalam kategori buruk. Hal ini memberikan indikasi kinerja demokrasi yang merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Meski pada IDI 2014 tidak ada provinsi berada pada kategori buruk. 6. Penjelasan Teknis Pembangunan demokrasi dan politik merupakan hal yang penting dan terus diupayakan oleh pemerintah. Namun, untuk mengukur pencapaiannya baik di tingkat daerah maupun pusat bukan sesuatu hal yang mudah. Pembangunan demokrasi memerlukan data empirik untuk dapat dijadikan landasan pengambilan kebijakan dan perumusan strategi yang spesifik dan akurat. Untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan demokrasi politik di Indonesia maka sejak tahun 2009, Badan Pusat Statistik (BPS) bersama stakeholder lain seperti Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (KEMENKOPOLHUKAM), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI), United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Ahli yaitu Prof. Maswadi Rauf (UI), Prof. Musdah Mulia (UIN Syarif Hidayatullah), Dr. Syarif Hidayat (LIPI), dan Dr. Abdul Malik Gismar (Universitas Paramadina) merumuskan pengukuran Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu adalah Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-hak Politik (Political Rights), dan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of Democracy). Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 5

IDI bertujuan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat perkembangan demokrasi. Dari indeks tersebut akan terlihat perkembangan demokrasi sesuai dengan ketiga aspek yang diukur. Di samping level nasional, IDI juga dapat memberikan gambaran perkembangan demokrasi di provinsi-provinsi seluruh Indonesia. IDI merupakan indikator yang tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah/birokrasi saja. Namun, juga melihat perkembangan demokrasi dari aspek peran masyarakat, lembaga legislatif (DPRD), partai politik, lembaga peradilan dan penegak hukum. Oleh karena itu, perkembangan IDI merupakan tanggung jawab bersama semua stakeholder, tidak hanya pemerintah saja. Komponen Penghitungan IDI 2009 2015 Nama Variabel Indikator *) 1. Kebebasan Sipil 2. Hak-Hak Politik 3. Lembaga Demokrasi 1. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 2 indikator 2. Kebebasan Berpendapat 2 indikator 3. Kebebasan Berkeyakinan 3 indikator 4. Kebebasan dari Diskriminasi 3 indikator 5. Hak Memilih dan Dipilih 5 indikator 6. Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan 2 indikator 7. Pemilu yang Bebas dan Adil 2 indikator 8. Peran DPRD 3 indikator 9. Peran Partai Politik 2 indikator 10. Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 2 indikator 11. Peran Peradilan yang Independen 2 indikator Catatan: *) = rincian indikator dapat dilihat pada Tabel 1 Pengumpulan data IDI mengombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sebagai tahapan yang saling melengkapi. Pada tahap pertama data kuantitatif dikumpulkan dari koding surat kabar dan dokumen tertulis seperti Perda atau peraturan dan surat keputusan kepala daerah, yang sesuai dengan indikator-indikator IDI. Temuan-temuan tersebut kemudian diverifikasi dan dielaborasi melalui focus group discussion (FGD) sebagai tahap pengumpulan data kedua, sekaligus menggali kasus-kasus yang tidak tertangkap di koding surat kabar/dokumen. Pada tahap ketiga data-data yang telah terkumpul tersebut diverifikasi melalui wawancara mendalam dengan narasumber yang kompeten memberikan informasi tentang indikator IDI. Semua tahapan pengumpulan data dilakukan oleh BPS Provinsi, diolah di BPS RI, dan diverifikasi oleh Dewan Ahli beserta mitra kerja lain pada semua tahapannya. Penghitungan IDI melalui tiga tahapan proses yakni pertama, menghitung skor akhir untuk setiap indikator; kedua, menghitung indeks provinsi; dan ketiga, menghitung indeks Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 6

keseluruhan atau IDI Nasional. Ketiga tahapan ini secara hierarkhis terkait satu dengan yang lain. Skor masing-masing indikator IDI (28 indikator) di setiap provinsi memberikan kontribusi dalam penghitungan indeks 11 variabel IDI, selanjutnya indeks 11 variabel memberikan kontribusi terhadap penghitungan indeks tiga aspek IDI. Komposit indeks ketiga aspek IDI inilah yang merefleksikan indeks demokrasi di masing-masing provinsi. Dan pada akhirnya komposit indeks provinsi menentukan IDI Nasional. Untuk menggambarkan capaian tingkat demokrasi dalam IDI digunakan skala 0 100. Skala ini merupakan skala normatif di mana 0 adalah tingkat terendah dan 100 adalah tingkat tertinggi. Tingkat terendah (nilai indeks = 0) secara teoretik dapat terjadi bila semua indikator mendapatkan skor yang paling rendah (skor 0). Sebaliknya, tingkat tertinggi (nilai indeks = 100) secara teoritik dimungkinkan apabila seluruh indikator memperoleh skor tertinggi. Selanjutnya, untuk memberi makna lebih lanjut dari variasi indeks yang dihasilkan, skala 0 100 tersebut dibagi ke dalam tiga kategori tingkat demokrasi, yakni baik (indeks > 80), sedang (indeks 60 80), dan buruk (indeks < 60). Pada 2015 sejalan dengan dinamika demokrasi dan agar sensitif dengan kondisi lapangan terkini maka diterapkan dua indikator baru yakni indikator 25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN dahulu Laporan dan berita penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu dalam pemilu legislatif dan indikator 26 yakni Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah dahulu Laporan dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif. Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 7

Tabel 1. Perkembangan Indeks, Variabel dan Skor Indikator IDI 2014-2015 ASPEK / VARIABEL / INDIKATOR 2014 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA 79,00 73,46 A KEBEBASAN SIPIL (CIVIL LIBERTIES) 92,93 85,07 I Kebebasan berkumpul dan berserikat 95,63 100,00 1 2 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat 100,00 100,00 65,00 100,00 II Kebebasan berpendapat 72,23 75,70 3 4 Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat 66,67 70,83 100,00 100,00 III Kebebasan berkeyakinan 92,94 85,10 5 6 7 Aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya Tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat untuk menjalankan ajaran agamanya Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama 100,00 95,65 37,50 50,00 100,00 65,00 IV Kebebasan dari diskriminasi 100,00 83,40 8 9 10 Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya Tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya Ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 50,00 B HAK-HAK POLITIK (POLITICAL RIGHTS) 66,42 68,31 V Hak memilih dan dipilih 78,09 77,45 11 Hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat 99,36 99,36 12 Kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok dengan keterbatasan akses tidak dapat menggunakan hak memilih 60,00 60,00 13 Kualitas daftar pemilih tetap (DPT) 72,50 72,50 14 Penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout) 69,53 69,53 15 Perempuan terpilih di DPRD provinsi 96,30 88,89 VI Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan 54,75 59,17 16 Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan 29,13 26,09 17 Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan 80,37 92,25 Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 8

ASPEK / VARIABEL / INDIKATOR 2014 2015 C LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRASI (DEMOCRATIC INSTITUTIONS) 81,48 67,05 VII Pemilu yang bebas dan adil 98,73 98,73 18 Kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan Pemilu 100,00 100,00 19 Kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara 97,47 97,47 VIII Peran DPRD 34,25 58,74 20 Besaran alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan 48,55 87,14 21 Perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD 10,00 0,00 22 Rekomendasi DPRD kepada eksekutif 3,57 7,14 IX Peran Partai politik 87,14 10,00 23 Kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta pemilu 85,71 0,00 24 Perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi 100,00 100,00 X Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 100,00 69,59 25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN Laporan dan berita penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu dalam pemilu legislatif - 63,16 100,00-26 Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah - 75,00 Laporan dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif 100,00 - XI Peran Peradilan yang independen 87,50 100,00 27 Keputusan hakim yang kontroversial 75,00 100,00 28 Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atau polisi 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 9

Tabel 2. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Berdasarkan dan Provinsi, 2014-2015 Provinsi IDI Kebebasan Sipil IDI 2014 IDI 2015 Hakhak Politik Lembaga Demokrasi IDI Kebebasan Sipil Hak-hak Politik Lembaga Demokrasi Aceh 72,29 69,76 63,94 88,73 67,78 74,81 63,98 64,97 Sumatera Utara 68,02 79,86 61,97 62,75 69,01 82,02 62,17 63,52 Sumatera Barat 63,99 47,21 61,82 88,56 67,46 52,99 69,77 82,01 Riau 68,40 74,35 59,74 74,69 65,83 66,46 66,61 63,80 Jambi 71,15 78,23 54,01 89,48 70,68 75,89 62,12 77,72 Sumatera Selatan 74,82 86,09 63,57 78,53 79,81 96,06 78,79 61,00 Bengkulu 71,70 79,49 63,98 74,16 73,60 78,50 68,45 75,61 Lampung 71,62 72,06 63,69 83,66 65,95 71,99 63,19 62,74 Kep. Bangka Belitung 75,32 89,80 56,48 87,01 72,31 81,25 66,95 69,60 Kepulauan Riau 68,39 82,47 58,35 66,61 70,26 80,16 65,01 66,13 DKI Jakarta 84,70 91,72 73,94 92,97 85,32 89,64 83,19 83,26 Jawa Barat 71,52 83,95 65,22 65,89 73,04 79,10 81,89 51,37 Jawa Tengah 77,44 87,87 67,08 80,77 69,75 79,44 67,28 61,48 D.I.Yogyakarta 82,71 86,25 76,07 88,82 83,19 90,41 77,98 82,38 Jawa Timur 70,36 81,62 56,29 78,54 76,90 85,26 67,44 81,39 Banten 75,50 81,10 63,68 87,22 68,46 74,28 63,72 68,66 Bali 76,13 92,16 61,27 79,56 79,83 94,42 77,42 65,31 Nusa Tenggara Barat 62,62 58,73 62,08 68,38 65,08 51,59 61,11 88,36 Nusa Tenggara Timur 68,81 85,92 65,13 53,12 78,47 93,19 71,69 70,73 Kalimantan Barat 80,58 98,44 63,12 85,84 76,40 96,81 65,57 67,95 Kalimantan Tengah 79,00 92,93 66,42 81,48 73,46 85,07 68,31 67,05 Kalimantan Selatan 70,84 58,43 76,45 77,53 74,76 54,15 85,77 83,17 Kalimantan Timur 77,77 93,28 70,42 69,94 81,24 93,07 82,74 63,99 Kalimantan Utara - - - - 80,16 98,10 83,65 52,05 Sulawesi Utara 83,94 93,56 80,89 76,68 79,40 86,71 77,92 72,53 Sulawesi Tengah 74,36 86,56 59,01 83,42 76,67 94,60 68,85 66,53 Sulawesi Selatan 75,30 86,27 73,99 63,58 67,90 69,38 64,25 71,84 Sulawesi Tenggara 70,13 90,89 53,20 70,92 69,44 91,14 56,95 61,99 Gorontalo 73,82 82,19 63,67 79,41 76,77 81,35 69,97 81,81 Sulawesi Barat 76,69 90,22 63,64 80,39 68,25 81,88 61,16 62,37 Maluku 72,72 90,85 60,03 70,09 65,90 76,04 63,20 57,43 Maluku Utara 67,90 76,90 60,61 68,16 61,52 73,53 61,00 47,25 Papua Barat 65,65 97,93 39,29 66,93 59,97 92,33 39,48 51,81 Papua 62,15 85,69 42,51 63,75 57,55 82,72 41,81 50,87 INDONESIA 73,04 82,62 63,72 75,81 72,82 80,30 70,63 66,87 Berita Resmi Statistik No. 14/08/62/Th. X, 3 Agustus 2016 10