LEMBARAN DAERAH PROVINSIGORONTALO NOMOR07 TAHUN100l PERATURAN DAERAB PROVINSI GORONTALO NOMOR OSTAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI GORONTALO Dengan Rahmat Tuhan Yang Maba Esa Gubernur provinsi Gorontalo, Meoimbang: a. babwa untuk melaksanakan Pasal68 Undang-undang Nomor 22 Tabun 1999 tentang Pemerintahan Daerab, maka susunan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan Pemerintah. b. babwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Provinsi Gorontalo. Mengingat: 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Stbl. 1938 Nomor 86 2. Undang undang Nomor 1 Tabun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang diubah dengan Undangundang Nomor 2 Tabun 1970 3. Undang undang Nomor 6 Tabun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN1 yang diubah dengan Undang-un dang Nomor ]2 Tabun 1970.
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55,tambahan Lembaran Negara Nomor 3041). Sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nemer 3890). 5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib Daftar Perusahaan. 6. Undang-undang Nomor 51abun 1984 tentang Perindustrian. 7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak sehat di Indonesia. 8. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambaban Lembaran Negara Nomor 3839). roo Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara NOniOI' 3851). 11. Undang - undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851). 12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah'Otonom (Lembaran negara Tahun 2000 Nomor 5'4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952). 13. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165); 14. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan dan Rancangan Keputusan Presiden. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI GORONTALO MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PEImAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL PROVINSlGORONTALO
BABI KE'TENTUAN'tJMUM Pasall Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat Selanjutnya disebut Pemerintah adalah Perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri; 2. Daerah adalah Daerah Otonom Provinsi Gorontalo; 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah Provinsi Gorontalo; 4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut Azas Desentralisasi; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah Provinsi Gorontalo; 6. Kepala Daerah adajah Gubernur Gorontalo; 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo; 8. Dinas adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Provinsi Gorontalo; 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindusman, Perdagangan dan Peaanaman Modal Provinsi Gorontalo: 10. Dekonsentrasi adalah pelirnpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah. danlatau ~rangkat pusat di daerah; 11. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 12. UPTD adalah Unsur Pelaksana Operasional Dinas Daerah; 13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang pegawai negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan / atau keterampilan untuk mencapai tujuaan organisasi.
BABII KEDt:lDiJRAN, itjgas DAN FUNdSI Pasal2 Dlnas merupakan unsur pelaksana Pemerlntah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pasal3 Dinas mempunyai tugas melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi dan Dekonsentrasi, Pasal4 Untuk meryelenggarakan tugas sebegaimana dimaksud pada Pasal S, Dinasmempunyai fungsi ; 1. Perumusan Kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas. 2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan Pelayanan Umum. 3. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugas. BAB III O{tdANISASI PasalS 1. Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dart Penanaman Modal terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha; c. Sub Dinas Program; d, Sub Dinas Perindustrian; e. Sub Dinas Perdagangan; f. Sub Dinas Penanaman Modal; g. Sub Dinas Kemeteorologian; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); i. Kelompok Jabatan Fungsional. 2. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. Pasal6 Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian.
Pasal7 Sub Dinas Program terdiri dari : a. Seksi Data, Informasi dan Penyusunan Program.. b. Seksi Pengendalian, Evaluasi dart Pelaporan. Pasal8 Sub Dinas Perindustrian terdiri dari : a. Seksi Industri Kimia, Agrobisnis, Hasil Hutan. b. Seksi Industri Logam, Elektronika Mesin dan Aneka. Pasal9 Sub Dinas Perdagangan terdiri dari : a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri. b. Seksi Perdagangan Luar Negeri. c. Seksl Prornosi dan Kerjasama. PasallO Sub Dinas Penanaman Modal terdlri darl : a. Seksi Pelayanan Urnum. b. Seksi Investasi. Pasalll Sub Dinas Kemetrologi terdiri dari : 1. Seksi Massa, Timbangan.Ukuran Arus Panjang dan Volume. 2. Seksi Pengawasan, Penyuluhan dan Sarana. Pasal12 Penjabaran Tugas dan fungsi Dinas, Bagian Tata Usaha, Sub Bagian - Sub Bagian dan Seksi-seksi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal13 a. Pada Organisasi Dinas dapat dibentuk: I (satu) atau lebih Unit Pelaksana Teknis Dinas; b. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis'Dinas sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) berdasarkan kebutuhan Dinas dan memenuhi kriteria Serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku; c.pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan tersendir! dengan Keputusan Kepala Daerah, Pasal14 a. Pada organisasi Dinas dapat ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam Kelompok Jabatan Fungsional. b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas - tugas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal15 Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi atas kelompok dan sub kelompok sesuai kebutuhan; Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja;pembinaan terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. BABIV tatakblua Pasal16 1. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menyelenggarakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing masing maupun antar satuan organisasi sesuai tugas masing- masing; 2. Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggungjawab kepada Kepala Dinas secara berjenjang 3. Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan pekerjaan unsur-unsur pembantu pelaksana yang berada dalam lingkungan kerjanya. 4. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas wajib menyelenggarakan koordinasi secara fungsional dengan baik. Pasal17 (1) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban memberikan petunjuk, membina dan membimbing serta mengawasi pekerjaan unsur unsur pembantu dan pelaksana di lingkungan Dinas. BABV KEPEGAWAIAN Pasal18 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Sekretaris Daerah. (2) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (3) Jenjang jabatan dan kepangkatan serta sistem kepegawaian diatur sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
BABVI PEMBlAYAAN Pasal19 Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Peraturan Daerah ini dibebankan pada APBD Provinsi Gorontalo berdasarkan Peraturan Perundang - undangan yang berlaku. BABVll KETENTUAN PENUTUP PasallO Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal21 Hal-hal yang belum diatur dan atau belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasalll Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo.Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal4 Januari 2002 GUBERNUR GORONTALO, Tanda Tangan FADEL MUHAMMAD Diundangkan di Gorontalo pada tanggal 4 Januari 2002 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI GORONTALO, Cap Ittd MANSUR JUSUF DETUAGE LEMBARAN DAERAH PROVINSJ GORONTALO TAHUN 2002 NOMOR 07 SERI "D "