BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan oleh para investor dan kreditor (Haruman, 2008). Brigham dan Borolla (2011) dalam Bernandhi (2013).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. simpanan, dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk. Bank sentral, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BAPEPAM-LK (Badan Pengawas

BAB 1 PENDAHULUAN. seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan shareholder (pemegang saham). Banyak pemegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. saham (Brigham dan Gapenski 1996). Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB II TEORI AGENSI, PERATURAN BAPEPAM VIII G.7, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, NILAI PERUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) dalam Muh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. perusahaan. Kinerja keuangan merupakan suatu hasil pelaporan yang menunjukkan kondisi serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjadi harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan pemilik seperti melakukan ekspansi untuk meningkatkan suatu gaji.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Menurut Plat dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French,

BAB I PENDAHULUAN. struktur kepemilikannya memiliki hak untuk memilih dewan komisaris UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan meskipun mereka memiliki kepemilikan saham di perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. (shareholder) dengan jalan memaksimalkan kekayaan pemilik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori agensi mengistilahkan pemilik sebagai principal, sedangkan manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. saham, dengan pembagian dividen atau perolehan capital gain (Mahfoedz. dan Naim, 1996 dalam Purbandari, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya yang di-publish dalam situs resmi baik itu laporan

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB І PENDAHULUAN. Pengelolaan Perusahaan lazimnya bertujuan untuk memakmurkan pemiliknya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keagenan antara principal dengan agent. Menurut Jensen dan Meckling

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan keagenan merupakan kontrak antara pemilik perusahaan (principal)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai struktur kepemilikan, struktur modal, corporate

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan perusahaan kepada tenaga profesional (agent) yang lebih mengerti

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham, dimana dapat ditempuh dengan. memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai agent dengan pemilik modal sebagai principal. Teori ini

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan di Eropa atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki sebuah perusahaan go public. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu entitas ekonomi yang dibentuk dan didirikan untuk menghasilkan laba. Entitas ekonomi tersebut dianggap akan terus beroperasi secara berkesinambungan selama masa yang tidak tertentu (going concern). Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba, dimana laba merupakan bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor (Haruman, 2008). Tujuan lain dari perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dari pemilik atau pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan menurut Brigham dan Borolla (2011) dalam Bernandhi (2013). Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Semakin tinggi harga suatu saham, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Dalam menjalankan usaha, pemegang saham sebagai pihak prinsipal melimpahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer sebagai pihak agen dengan harapan bahwa manajer bertindak atas nama pemilik untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun seringkali pihak manajer perusahaan mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut, sehingga timbul konflik antara 1

2 manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi ini biasanya disebut dengan konflik keagenan (agency conflict), dimana manajer berfungsi sebagai agent dan shareholder sebagai principal. Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost, diantaranya dengan adanya kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusional (Haruman, 2008) Kepemilikan saham manajemen adalah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh para manajemen Suranta dan Midiastuty (2003) dalam Susanti (2014). Dengan kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen akan mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajemen akan termotivasi untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan adalah hubungan nonmonotonic yang muncul karena adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka berusaha melakukan pensejajaran kepentingan dengan outsider ownership dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan meningkat. Kepemilikan saham oleh manajer dengan kepemilikan >10% merupakan kepemilikan saham yang signifikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 Pasal 144, menyatakan direksi, dewan komisaris, atau satu pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 (10%) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat

3 mengajukan usul pembubaran Perseroan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kepemilikan saham yang signifikan oleh manajer menandakan manajer mempunyai status ganda, yaitu sebagai pemilik dan pengelola. Status ganda menandakan seolah manajer memonitor diri sendiri sehingga memudahkan jalan manajer untuk mencapai kepentingan pribadi. (Sulistiono, 2010) menyatakan manajer akan mengambil kebijakan yang paling menguntungkannya baik sebagai manajer dan pemegang saham atau harus mengorbankan salah satu kedudukannya tersebut demi kebijakan yang dapat menguntungkannya. Jika manajer mencapai kepentingan pribadi dengan mengorbankan nilai perusahaan, kemungkinan nilai perusahaan turun. Peningkatan atau memaksimalkan nilai perusahaan dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan memberikan suatu kebijakan tersendiri dimana manajer dituntut untuk membuat keputusan yang memperhitungkan kepentingan semua stakeholder. Agency problem selain dipengaruhi oleh struktur kepemilikan manajerial juga dipengaruhi oleh struktur kepemilikan institusional. Keberadaan struktur kepemilikan institusional dapat mengurangi adanya agency problem. Agency problem menurun karena adanya penerapan sistem monitoring yang dilakukan oleh para investor seperti : dana pensiun, perusahaan asuransi dan perseroan terbatas maupun institusi independen yang memiliki otoritas untuk memberikan penilaian kinerja kepada manajemen.

4 Kepemilikan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan memanfaatkan informasi, serta dapat mengatasi konflik keagenan karena dengan meningkatnya kepemilikan institusional maka segala aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi atau lembaga. Invenstor institusional dianggap sebagai pihak yang efektif dalam melakukan pengawasan setiap tindakan yang dilakukan oleh manajer. Investor institusional diharapkan mengambil bagian dalam setiap aktivitas internal perusahaan sehingga mampu mengawasi setiap tindakan oportunistik manajer (Rachman, 2012). Kepemilikan saham oleh pihak institusi lain memberikan dampak yang positif terhadap nilai perusahaan. Pemilik institusional memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham sehingga memiliki peran yang penting dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perusahaan, kebijakan karyawan dan pemberian insentif bagi manajer. Selain melakukan pengawasan terhadap pihak manajemen, kepemilikan institusional juga melakukan hal-hal yang positif guna meningkatkan nilai perusahaan. Sistem monitoring dari investor institusional tersebut memungkinkan untuk dilakukan karena porsi kepemilikan saham mereka pada perusahaan cukup besar (Mursalim, 2009 dalam Bernandhi, 2013). Disamping itu bahwa investor institusional memiliki opportunity, resources, dan expertise yang memadai untuk melakukan analisis terhadap kinerja dan tindakan manajemen. Disamping kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional faktor lain yang mempengaruhi perusahaan yaitu leverage. Leverage merupakan

5 besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio leverage menunjukkan semakin tingginya risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Sehingga perusahaan cenderung akan menampilkan kinerja yang baik guna memberikan kepercayaan kepada kreditur akan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Rasio leverage dengan menggunakan DER (debt to equity ratio) untuk menggambarkan nilai hutang perusahaan, dimana DER merupakan rasio hutang yang ditunjukkan dengan hubungan antara modal yang diberikan oleh kreditur (pemasok dan bank) yang memeberi pinjaman dana tunai pada perusahaan dan sisa modal pemegang saham di dalam perusahaan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji hubungan antara nilai perusahaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya oleh Arif Budianto (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan tersebut diantaranya struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan. Menurut Wien Ika Permansari (2010) yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya yaitu pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan corporate social responsibility. Pada penelitian sebelumnya bahwa ada perbedaan dengan penilitian yang peneliti lakukan diantaranya variabel yang digunakan oleh Wida P.D (2014) menggunakan 2 (dua) variabel, sedangkan penelitian peneliti menggunakan 4 (empat) variabel. Dan sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian Riza Bernandhi (2013) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sedangkan

6 penelitian peneliti menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Pada penelitian Bardarita Pulung Primasari (2011) tahun yang digunakan pada perusahaan perbankan tahun 2007 2009, sedangkan penelitian peneliti pada perusahaan perbankan tahun 2012 2015. Mengacu berita harian kompas (12 Agustus 2014) fenomena yang mengemukakan dalam industri perbankan di indonesia adalah mengenai kepemilikan. Pasca krisis ekonomi 1998 terdapat gelombang kepemilikan asing terhadap bank-bank domestik. Pasal 3 Undang-undang No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Asing menyebutkan bahwa jumlah kepemilikan saham bank oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing yang diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui bursa efek sebanyak-banyaknya adalah 99% dari jumlah saham bank yang bersangkutan. Sejak keluarnya undang-undang ini telah terjadi pembelian investor asing terhadap saham bank domestik. Pada tahun 2011, terdapat akuisisi asing terhadap bank domestik dengan adanya pembelian saham Bank Kesawan oleh Qatar National Bank. Dalam 50 Best Bank 2013 versi Majalah Investor, bank dengan kepemilikan asing di indonesia menduduki peringkat top ten yang diantaranya adalah CIMB Niaga, Bank Panin, Bank Permata, dan BII Maybank (Berisatu News, 04 Juni 2013, Daftar Bank Terbaik Versi Majalah Investor). Bank dengan aset terbesar di indonesia juga didominasi oleh bank dengan kepemilikan asing.

7 Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian kembali yang berjudul Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2015. B. Rumusan Masalah Penelitian ini berusaha mengkaji lebih dalam lagi mengenai pengaruh kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu, rumusan atas permasalahan penelitian ini adalah : 1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap : 1. Untuk menganalisa apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menganalisa apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

8 3. Untuk menganalisa apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bidang Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan juga informasi mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan leverage terhadap nilai perusahaan. 2. Bidang Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya oleh para akedemis mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan leverage terhadap nilai perusahaan. 3. Bidang Praktik Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan-perusahaan perbankan di indonesia mengenai pengaruh kepemilikan manjerial, kepemilikan institusional dan leverage terhadap nilai perusahaan.