BAB I PENDAHULUAN. dimengerti karena membutuhkan pengetahuan teori yang memadai serta. sering kali mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang

dokumen-dokumen yang mirip
MEDIA PERMAINAN TREASURE HUNT UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA TOPIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat khususnya pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless

HUKUM INDUKSI FARADAY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)

SILABUS PEMBELAJARAN

BABI PENDAHULUAN. yang bersifat permanen maupun yang dibangkitkan oleh sumber tersendiri. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Tujuan dan Manfaat Percobaan. Manfaat :

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

vii Tinjauan Mata Kuliah

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

PERCOBAAN ELEKTRODINAMIKA CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. A. Tujuan Menentukan besarnya cepat rambat gelombang elektromagnetik.

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Induksi Elektromagnetik )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari fisika siswa tidak hanya dituntut dalam menghafal rumus yang

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLATIHAN SOAL BAB 3

Selamat Datang Mahasiswa Baru Fakultas Teknik

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII

peralatan listrik yang umum digunakan saat ini menerapkan prinsip elektronika

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

SKRIPSI PROTOTIPE ALAT PENGANGKAT BARANG DENGAN KEMAGNETAN BERVARIASI. r -1. Oleh: -rev

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNET DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

Sub Pokok Bahasan dan TIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kemampuan yang dibangun dalam laboratorium inquiry : Mampu menyusun rangkaian jembatan Wheatstone Menjelaskan sifat rangkaian jembatan Wheatstone Mamp

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

Induksi Elektromagnet

BAB V PEMBAHASAN Analisis Faktor. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

DESAIN MOTOR LINIER INDUKSI 4 FASA BERBASIS PIC 18F4550

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memudahkan kegiatan pertanian di pedesaan.seiring bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

KISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL MATA PELAJARAN IPA ( FISIKA ) SMP NEGERI 1 BANCAR TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang. menyenangkan bagi beberapa siswa. Penyebab pelajaran fisika kurang

I. PENDAHULUAN. fisika. Aspek kognitif merupakan aspek utama dalam pembelajaran, aspek ini

ERUDIO, Vol. 2, No. 2, Desember 2014 ISSN:

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang banyak sekali jenis permainan yang menarik di

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGUKURAN BESARAN LISTRIK KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Modul 1 definisi dan konsep pengukuran hasil pengukuran suatu besaran ralat acak dan ralat sistematis Modul 2 konsep angka penting dan pembulatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMPLB TUNARUNGU

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

RELE ARUS LEBIH (OVERCURRENT RELAY)

1 m (4c) R Dari pemikiran di atas, di dalam percobaan, dicari data variasi antara harga I dan V dan diisikan ke dalam tabel sebagai berikut :

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

LEMBAR KERJA PERCOBAAN 01 MATERI PELAJARAN : KELAS/SEMESTER : NAMA KELOMPOK : NAMA ANGGOTA KELOMPOK : KEGIATAN PERCOBAAN A.

MAGNET. elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen, peranan transformator daya pada Gardu Induk Pauh Limo

vii Tinjauan Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

BAB I PENDAHULUAN. juga, penelusuran lebih jauh akan diketahui banyak hal mengenai kontstruksinya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik-Magnet termasuk salah satu materi fisika yang sulit dimengerti karena membutuhkan pengetahuan teori yang memadai serta memerlukan kegiatan praktikum untuk lebih memperkuat pemahaman teori-teori yang telah dijelaskan di kelas. Para siswa maupun mahasiswa sering kali mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang elektromagnetis, khususnya medan elektromagnet. Meskipun aplikasi medan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari sangat luas, namun kebanyakan aplikasi yang dijumpai berupa aplikasi tidak langsung, yang dikaitkan dengan rangkaian elektronika yang kompleks dan rumit. Para siswa sering kali mempertanyakan apakah aplikasi langsung dan sederhana dari medan elektromagnet yang sedang mereka pelajari. Para siswa juga merasa kesulitan karena penjelasan yang diberikan guru hanya terbatas pada pemahaman logika, kurang atau tidak dilengkapi 1

2 dengan pemahaman praktis yang diperlukan untuk menyelesaikan soalsoal yang ada. Hal-hal seperti ini yang sering membuat semangat siswa dalam belajar fisika menurun, maka perlu suatu inovasi dalam proses pembelajaran fisika khususnya materi medan elektromagnet. Metal Detector merupakan salah satu aplikasi dari medan elektromagnet yang cukup sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Prinsip kerja metal detector ada bermacam-macam, bergantung pada jenisnya. Secara umum metal detector dapat dibedakan atas dua kelompok besar, yaitu yang bekerja dengan bantuan rangkaian elektronik dan yang bekerja tanpa rangkaian elektronik. Kelompok pertama Prinsip kerja metal detector adalah Beat frekuensi osilasi (BFO), Induction Pulse (PI), dan frekuensi sangat rendah (VLF) atau sering disebut kesetimbangan induksi. Pada penelitian ini, peneliti membuat metal detektor tanpa rangkaian elektronika yang berfungsi menggunakan prinsip kesetimbangan induksi. Kesetimbangan induksi pada metal detektor

3 adalah kesetimbangan induksi dinamik. Dinamik artinya induksi yang dihasilkan dari kumparan mudah terganggu apabila ada penambahan atau pengurangan induksi magnetik pada salah satu kumparan. Melalui kegiatan penelitian ini akan dihasilkan alat praktikum sederhana sekaligus media permainan yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya logam pada jarak tertentu terhadap kumparan detektor serta untuk menumbuhkan minat siswa mengenai materi medan elektromagnet. Media permainan yang akan dihasilkan pada penelitian diberi nama Permainan Treasure Hunt. Kata Treasure Hunt memiliki arti pencarian harta karun. Dalam cerita dongeng, harta karun di lambangkan dengan logam mulia, sehingga dalam permainan Treasure Hunt ini bertujuan untuk mencari logam. Dengan melihat kesulitan siswa dalam belajar fisika mengenai medan elektromagnet, maka peneliti merasa bahwa alat metal detektor ini mampu menjadi solusi untuk menumbuhkan minat siswa SMA untuk mempelajari materi medan elektromagnet sehingga peneliti

4 mengajukan judul Permainan Treasure Hunt untuk Menumbuhkan Minat Belajar Siswa SMA dalam Pembelajaran Fisika pada Topik Induksi Elektromagnetik 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah cara membuat alat metal detektor menggunakan prinsip kesetimbangan induksi? 2. Bagaimanakah membuat permainan yang menarik untuk mendeteksi keberadaan logam? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Membuat alat metal detektor dengan metode kesetimbangan induksi. 2. Menumbuhkan minat belajar siswa SMA tentang materi induksi elektromagnetik. 1.4 Indikator Keberhasilan Sebagai indikasi bahwa tujuan telah tercapai adalah:

5 1. Telah dihasilkan alat metal detektor yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya logam pada jarak tertentu. 2. Menumbuhkan minat siswa untuk belajar materi induksi elektromagnetik ditunjukkan dari hasil angket yang diisi oleh siswa sebesar 80%. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa: Meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktikum fisika. 2. Bagi siswa: Menumbuhkan minat belajar mengenai materi induksi elektromagnetik. 3. Bagi Laboratorium Fisika: Dapat digunakan sebagai referensi perbendaharaan alat praktikum. 4. Bagi Peneliti

Meningkatkan kreatifitas dan keterampilan dalam membuat alat praktikum dan media pembelajaran. 6 1.6 Ruang Lingkup Bahasan Materi dalam penelitian ini adalah induksi elektromagnetik khususnya kesetimbangan induksi menggunakan metode jembatan Wheatstone. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dengan urutan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab I menguraikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Bahasan dan Sistematika Penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA

7 Bab II menjelaskan tentang Media Pembelajaran, Jenis-Jenis Media Pembelajaran, Minat, Induksi Magnetik, Kesetimbangan Induksi, Induksi Elektromagnetik, Jembatan Wheatstone, dan Arus Eddy BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab III menjelaskan tentang Metode Penelitian, Bagan Penelitian, Prosedur Penelitian, Instrumen Penelitian, Langkah- Langkah Penelitian, Setting Penelitian BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab IV menjelaskan tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab V menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran