BAB I PENDAHULUAN. signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Oleh: Aulia Ihsani

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (socially and economically productive life). Status kesehatan berkualitas

IMPLEMENTASI PHBS PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE SELING. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari 4

Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam rangka memperbaiki kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (LCHB) PENGHUNI RUMAH KOS GRADUATE HOUSE

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat hidup,

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

Green menganalisis perilaku manusia dari kesehatan. Kesehatan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tuntutan akan hidup sehat disaat sekarang ini, membuat banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka

PROGRAM PEMBELAJARAN IILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

Diagnosis Intervensi

BAB 1 : PENDAHULUAN. jangka panjang terutama terhadap kesehatan, salah satunya perilaku berisiko NAPZA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB I PENDAHULUAN. ikan, daging, dan sebagainya sebesar 11% (Setiarti, 2005). perokok di Indonesia merokok sebelum usia 19 tahun (Jamal, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. menambah tingginya biaya perawatan dan angka kesakitan pasien (Anonim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan keperawatan (Depkes

BAB 1 PENDAHULUAN. mengukur pencapaian keseluruhan negara. Pencapaian ini meliputi 3

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pemberian Sarana Penunjung Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukan penelitian, pernyataan masalah penelitian, pernyataan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian, kerangka konseptual dan teoritikal dalam penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan manfaat penelitian. 1.1 Latar belakang Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas sumber dengan kejadian diare. Oleh karena itu diperlukan kesadaran untuk meningkatkan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan kualitas sumber air dalam pencegahan kejadian diare.(afriani & Erin, 2008). Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat. Maka dari itu perlu diadakannya program pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah telah merencanakan Visi Indonesia Sehat 2010. Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan, merupakan visi yang ideal tentang gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yaitu: kehidupan rakyat Indonesia yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untukmenjangkau pelayanan kesehatan 1

yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan setinggi - tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Depkes RI, 2006) Pewujudan visi dan misi Indonesia Sehat dapat tercapai dari adanya peran serta seluruh bagian masyarakat Indonesia yang tergabung dalam provinsi - provinsi yang ada. Indonesia memiliki 33 provinsi, dan salah satu provinsinya adalah Banten. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar di Provinsi Banten, kebiasaan penduduk di Provinsi Banten untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih rendah, hanya sekitar 22 persen saja penduduk yang sudah ber-phbs baik. Padahal, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan peralatan memasak yang tidak berbahaya bagi kesehatan, dan memasak air hingga matang adalah salah satu unsur penerapan PHBS yang bisa dijalankan oleh masyarakat. Disebutkan juga pada Kabupaten Lebak dan Pandeglang, perilaku buang air besar (BAB) di jamban masih rendah. (Roy, 2010) Perwujudan visi dan misi Indonesia Sehat 2010 didukung oleh visi dan misi kota Tangerang yaitu Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat. (Dinkes-Kabtangerang, 2010) Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua instansi yang terkait. Salah satu instansi yang berdiri khususnya di Kota Tangerang yaitu Universitas Pelita Harapan. Universitas Pelita Harapan didirikan tahun 1994 oleh Yayasan Universitas Pelita Harapan (YUPH). Visi UPH adalah untuk menjadi 2

sumber daya pendidikan utama nasional dalam menerapkan prinsip - prinsip transformasi total yang memberdayakan para pemimpin masa depan untuk mengubah orang dengan cara yang seimbang dan terintegrasi, untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi; untuk mengembangkan karakter yang baik dan sikap dan memuliakan Allah. Misi UPH adalah untuk mempersiapkan para siswa dalam bidang masing - masing untuk menjadi profesional akademis mahir yang merespon etis dan strategis terhadap tantangan masa depan, yang mampu memecahkan masalah secara kreatif, yang dapat menangkap peluang secara proaktif untuk kepentingan organisasi mereka dan masyarakat, dan siapa yang bisa menyadari tujuan hidup mereka. Untuk mendukung staf akademik dan profesional dalam upaya perguruan tinggi mereka meningkatkan kualitas hidup mereka dan pelayanan kepada orang lain.(tentang kami:uph, 2009) Untuk meningkatkan kualitas hidup mahasiswa, maka Universitas Pelita Harapan telah menyediakan fasilitas - fasilitas berstandar internasional yang mendukung hal tersebut, khususnya dalam hal menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Fasilitas - fasilitas tersebut antara lain fitness center, 3 lapangan basket, 1 kolam renang berukuran olympic, 1 kolam renang berukuran standar, lapangan sepak bola, lapangan futsal, dan juga klinik UPH. Hal itu juga ditunjukkan dari adanya beberapa peraturan seperti larangan - larangan seperti merokok, membawa minuman beralkohol, dan obat - obatan terlarang di lingkungan kampus. Fasilitas - fasilitas tersebut diperuntukkan bagi kesehatan seluruh mahasiswa UPH. 3

Di UPH terdapat banyak fakultas, salah satunya fakultas yang berhubungan erat dengan kesehatan adalah Fakultas Ilmu Keperawatan. Mahasiswa yang mempelajari ilmu kesehatan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pembaharu perilaku kesehatan. Mahasiswa kesehatan maupun non kesehatan seringkali mempunyai gaya hidup yang tidak sehat. Hasil penelitian Khoiriyah & Rofiatun (2008) dalam judul Studi Deskriptif Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa Kesehatan dan non Kesehatan di Universitas Diponegoro Semarang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok mahasiswa kesehatan mayoritas baik (95,1%) sedangkan mahasiswa non kesehatan sebagian besar baik (52,9%). Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan obat - obatan mahasiswa kesehatan mayoritas baik (89,7%) sedangkan mahasiswa non kesehatan sebagian besar baik (62,9%). Kebiasaan makan mahasiswa kesehatan hampir sebagian cukup baik (48,9%) sedangkan mahasiswa non kesehatan kurang baik (47,7%). Kebiasaan olahraga mahasiswa kesehatan frekuensi terbanyak kurang baik (38,6%) dan mahasiswa non kesehatan juga kurang baik (39,0%). Kebiasaan tidur mahasiswa kesehatan sebagian besar cukup baik (52,2%) sedangkan mahasiswa kesehatan juga cukup baik (43,0%). Didukung pula oleh Effendy (1997) peran perawat sebagai panutan yaitu, menunjukan perilaku atau contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat. 4

Oleh karena adanya kesenjangan fenomena yang terjadi itulah, peneliti telah melakukan pengumpulan data awal kepada 30 mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Pelita Harapan. Alasan diambilnya tempat penelitian di Universitas Pelita Harapan Fakultas Keperawatan adalah karena penelitian ini sudah dapat dimasukan dalam kategori yang ditentukan oleh berbagai pertimbangan dalam penelitian: waktu, dana, tersedianya responden, fasilitas, dan alat. (Nursalam, 2003). Di dalam lampiran teradapat gambaran hasil data awal yang telah dilakukan peneliti. Dari studi awal yang dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pelita Harapan terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan pada bulan Agustus 2011, sebanyak 30 orang. Sebagian besar mahasiswa menyatakan selama berkuliah di Keperawatan UPH pernah menghisap rokok (40.0%). Sebanyak 46.7 % memberikan keterangan bahwa teman disekitarnya adalah perokok. Sebagian dari mahasiswa juga pernah meminum minuman beralkohol selama berkuliah di keperawatan UPH sebanyak 56.7 %. Mahasiswa yang berolahraga secara rutin hanya sedikit, yaitu hanya 13.3 % saja. Sebagian mahasiswa sudah pernah menggunakan fasilitas kesehatan UPH sebanyak 66.7 %. Untuk kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau sesudah menggunakan toilet sudah cukup banyak yaitu 73.3 %, dan sebanyak 76.7 % selalu mandi dan gosok gigi 2 kali dalam sehari. Dan tidak ada mahasiswa yang pernah menggunakan napza atau obat-obatan terlarang. 5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti "Hubungan Antara Faktor Predisposisi Dengan Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa Perawat Universitas Pelita Harapan di Tangerang" 1.2 Masalah Penelitian Terjadi kesenjangan antara fakta yang terjadi dengan teori yang ada yaitu, peran perawat sebagai panutan yaitu, menunjukan perilaku atau contoh yang baik dalam bidang kesehatan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat. Dalam hal ini mahasiswa banyak yang tidak olah raga teratur, meminum minuman beralkohol, dan merokok. Sehingga masalah penelitian ini adalah hubungan antara faktor predisposisi dengan perilaku hidup sehat di Universitas Pelita Harapan di Tangerang. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor predisposisi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Tujuan khusus teridentifikasi: 1.) Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. 2.) Menganalisa hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita 6

Harapan di Tangerang. 3.) Menganalisa hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. 4.) Menganalisa hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang 1.4 Kerangka Teori Konseptual Faktor determinan: 1. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors) 2.Faktor-faktor penguat (reinforcing factors) 3. Faktor predisposisi (predisposing factors) 3.1 Pengetahuan 3.2 Keyakinan 3.3 Nilai-nilai 3.4 Persepsi Hubungan Perilaku Hidup Sehat (- Tidak merokok - Tidak minum minuman beralkohol - Olah raga rutin - Tidak menggunakan narkoba) Ada Tidak ada keterangan: diteliti tidak di teliti Bagan: Faktor Determinan Perilaku Hidup Sehat (Notoatmojo, 2005) 7

Dari bagan di atas dapat dipaparkan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat pada mahasiswa. Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmojo (2005) faktor-faktor tersebut dibagi menjadi faktor predisposisi, faktor pemampu, dan faktor penguat. Dalam faktor predisposisi (predisposing factors) terdapat pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi. Dalam faktor pemampu (enabling factors) terdapat sumber dan fasilitas, batas intern organisasi, batas intrapersonal, dan keahlian seseorang. Dalam faktor penguat (reinforcing factors) terdapat sikap dan perilaku petugas kesehatan dan dukungan positif. Melalui teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmojo (2005) tersebut peneliti hendak melihat apakah pengetahuan, keyakinan, nilainilai dan persepsi berhubungan dengan perilaku hidup sehat pada mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan. Yang akan diteliti oleh peneliti adalah hanya faktor predisposisi saja. Dimana di dalam faktor predisposisi terdapat pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi pada perilaku sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan. Alasan peneliti hanya meneliti faktor predisposisi karena Universitas Pelita Harapan sudah menyediakan fasilitas kesehatan dan olah raga dengan sangat baik. Alasan kedua karena sebagai mahasiswa perawat sewajarnya saling mendukung sesamanya atau memberikan reinforcement yang baik untuk berperilaku sehat. 8

1.5 Pertanyaan Penelitan, Hipotesis dan Variabel Penelitian Berdasarkan pernyataan masalah yang telah dipaparkan, maka pertanyaan penelitian Hubungan Antara Faktor predisposisidengan Perilaku Hidup Sehat Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang adalah: 1) Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang? 2) Apakah ada hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang? 3) Apakah ada hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang? 4) Apakah ada hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang? Hipotesa yang dapat diangkat di awal penelitian ini yaitu: 1) Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. 2) Ada hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan 9

di Tangerang. 3) Ada hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. 4) Ada hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Variabel bebas: 1. Pengetahuan 2. Keyakinan 3. Nilai-nilai 4. Persepsi Variabel terikat: - Perilaku Hidup Sehat Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun secara pribadi oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan tertutup dan disebarkan pada responden yakni mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Penyusunan pertanyaan pada kuesioner dilandaskan pada faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu, pengetahuan, nilai-nilai, keyakinan dan persepsi perilaku hidup sehat. Hasil akhir akan didapatkan ada atau tidak ada hubungan faktor - faktor tersebut dengan perilaku hidup sehat mahasiswa Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi konseptual menurut Green (1980), dalam buku Notoatmojo 10

(2002). Faktor predisposisi yang menentukan terjadinya sebuah perilaku adalah pengetahuan, keyakinan, nilai - nilai dan persepsi. Pengetahuan adalah Tingkat pengetahuan seseorang. Keyakinan adalah kemampuan untuk mencapai tujuan. Nilai - nilai adalah prinsip yang dimiliki oleh setiap manusia. Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima. Perilaku Hidup Sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dalam hal ini tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, olah raga teratur dan tidak menggunakan napza. Definisi operasional dari penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 1.1 Definisi Operasional N o Jenis Variabel Variabel 1. Variabel Pengetahuan Bebas Definisi Operasional Kemampuan mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan dalam mengetahui tentang definisi, pemahaman, dan pengertian perilaku sehat. Skala Hasil Ukur Nominal Mampu > Tidak Mampu < 11

2. Variabel Keyakinan Mengetahui Nominal Baik > Bebas apa yang diyakini oleh Tidak mahasiswa baik< keperawatan Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat 3. Variabel Nilai-nilai Mengetahui Nominal Baik > Bebas nilai-nilai apa yang dipegang Tidak oleh baik< mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat 4. Variabel Persepsi Mengetahui Nominal Baik > Bebas persepsi mahasiswa Tidak keperawatan baik< Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat 12

5. Variabel Perilaku Memperilhatka Baik > Terikat hidup sehat n perilaku Nominal hidup sehat Tidak mahasiwa baik< keperawatan Universitas Pelita Harapan 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dibagi ke dua kategori, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan khususnya mengenai faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat. 1.6.2 Manfaat Praktis Untuk Universitas Pelita Harapan di Tangerang, untuk pengembangan ilmu keperawatan dan untuk penelitian selanjutnya. 1) Dapat menjadi sumber data bagi Universitas Pelita Harapan di Tangerang, khususnya fakultas keperawatan, sehingga pihak universitas dapat mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat agar dapat dijadikan acuan untuk menghimbau mahasiswa dalam berperilaku hidup sehat. 13

2) Penelitian ini bermanfaat bagi khazanah ilmu keperawatan karena memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat pada mahasiswa. Faktor predisposisi tersebut merupakan acuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat mahasiswa. Sehingga bisa bersama-sama belajar berperilaku hidup sehat agar menjadi contoh bagi masyarakat. 3) Penelitian selanjutnya diharapkan kepada peneliti untuk meneliti tentang faktor - faktor lain yang besar kemungkinan memiliki hubungan terhadap perilaku hidup sehat pada mahasiswa. 14