Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING LISTRIK PRABAYAR MELALUI SISTEM KOMUNIKASI MODEM GSM

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik yang memanfaatkan suatu kumparan arus untuk mengindra arus serta

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

MONITORING PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER SECARA WIRELESS

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK JAUH

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK BEBAN RUMAH TANGGA SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

Perancangan dan Realisasi Pencatat Nirkawat Pemakaian Energi Listrik Berbasis Pengendali Mikro

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

ALAT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR DAYA DENGAN SISTEM NOTIFIKASI BERBASIS GSM DEVICE TO IMPROVE THE POWER FACTOR BY GSM BASED NOTIFICATION SYSTEM

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Pada saat pertama kali penggunaan atau ketika alat pemutus daya siaga digunakan pada perangkat elektronik yang berbeda maka dibutuhkan kalibrasi

PERANCANGAN COS PHI METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

Pemodelan Alat Monitoring Keseimbangan Arus Listrik Tiga Phasa Menggunakan Arduino dan SMS Gateway Dengan Berbasis Web. Abstrak

Pemodelan Alat Monitoring Keseimbangan Arus Listrik Tiga Phasa Menggunakan Arduino dan SMS Gateway Dengan Berbasis Web. Abstrak

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

Transkripsi:

Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik Bondan Dwi Cahyono 1) Yahya Chusna Arif 2) Suryono 3) 1) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: bondi@student.eepis-its.edu 2) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: yahya@yahoo.com 3) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: sur@eepis-its.ac.net Abstrak Dewasa ini terdapat banyak permasalahan yang mengakibatkan kerugian dalam bidang ketenagalistrikan. Salah satu penyebab permasalahan yang sering terjadi dan tidak mudah untuk ditangani adalah masalah pencurian energi listrik. Modus pencurian energi listrik yang paling banyak dilakukan adalah mempengaruhi tingkat akurasi pembacaan KWH meter, terutama pada KWH meter analog. Hal-hal yang mengindikasikan adanya pencurian energi listrik adalah ketidaksesuaian jumlah daya yang terpakai pada konsumen dengan daya yang terbaca oleh KWH meter. Karena permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian lebih lanjut tentang peralatan pendeteksi pencurian energi listrik, dimana sistem yang digunakan pada penelitian ini mampu mendeteksi berbagai macam modus pencurian energi listrik dengan cara menempatkan sensor-sensor yang nantinya data dari sensor tersebut membandingkan nilai pembacaan KWH meter dengan nilai putaran piringan pada KWH meter dan sinyal yang menandakan terjadinya pencurian energi listrik dikirimkan melalui SMS gateway. Dalam sistem monitoring ini dilengkapi fasilitas sistem database menggunakan MS access sehingga dapat memudahkan pengolahan data konsumen yang melakukan pencurian energi listrik. Cara yang digunakan untuk koneksi dengan Visual Basic 6.0 menggunakan salah satu fasilitas dari Visual Basic 6.0 yaitu ActiveX Data Objects (ADO). Nilai ketimpangan yang diperoleh antara pembacaan dengan putaran piringan KWH saat pencurian energi listrik adalah > 10%. Kata kunci : KWH meter analog, sensor, SMS gateway, MS access, Visual Basic 6.0. A. pelanggan. Pencurian energi listrik lebih sulit dideteksi ketika berkembang dengan modus baru dan teknik yang semakin rapi. Adapun data pencurian energi listrik di pulau Jawa : 1. Pencurian energi listrik juga terjadi di Subang, Jawa Barat pada bulan Juli 2009 sebanyak 5 kasus. 2. Pencurian energi listrik terjadi di Jakarta pada bulan Oktober 2009 sebanyak 10 kasus dengan modus yang sama yaitu sistem jumper terminal. [1] Tidak hanya dari segi ekonomi, kerugian yang dialami juga dari segi kualitas daya yang dihasilkan, karena parameter-parameter yang ada menjadi tidak terdeteksi dengan baik dikarenakan kerja KWH meter yang dimanipulasi. Pemadaman listrik juga akan sering terjadi karena pemakaian daya juga tidak dapat terdetaksi dengan baik sehingga pemakaian daya di luar batas kemampuan gardu distribusi yang ada. Akibatnya peralatan-peralatan elektronik yang dimiliki pelanggan akan bekerja tidak stabil sehingga akan mudah mengalami kerusakan. Tujuan utama dari peralatan ini adalah lebih mudah dioperasikan dengan tidak banyak merubah sistem yang sudah ada. Dan penggunaan teknologi tepat guna untuk suatu sistem yang sudah sangat lama tersebar di masyarakat serta dapat membantu proyek besar pemerintah untuk menghemat penggunaan energi terutama energi listrik. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN B. 2.1 Blok Diagram Sistem 1. PENDAHULUAN Beberapa hal mengenai perancangan dan pembuatan sistem monitoring pencurian energi listrik. Salah satu penyebab kerugian pada bidang Dan untuk gambaran sistem yang dirancang ketenagalistrikan adalah pencurian energi listrik. ditunjukkan pada gambar 1. Permasalahan pencurian energi listrik tidak mudah C. untuk ditangani., hal ini dikarenakan keterbatasan pengawasan terhadap peralatan yang ada di 1 www.kompas.com.

PLN (Sambungan Rumah Tangga) CPU Tegangan keluaran dari rangkaian resistor pembagi tegangan digunakan untuk masukan rangkaian zero crossing, dan rangkaian sensor tegangan yang telah dibuat ditunjukkan pada gambar 3. Sens or Arus, Tega ngan µ C A T M e g a 1 6 2.2 Sensor tegangan S e r i a l Tran smitt er Gambar 1. Blok diagram sistem Recei ver Untuk mengambil sinyal tegangan agar bisa dibaca oleh rangkaian phasa detector digunakan resistor pembagi tegangan dipasang secara paralel antara phasa dengan netral. Fungsi resistor ini adalah untuk menurunkan tegangan dari tegangan sumber menjadi tegangan yang dikehendaki. Selain itu juga penggunaan resistor tidak merubah harga beda phasa yang terjadi pada beban induktif yang terpasang, rangkaian resistor pembagi tegangan ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 3. Rangkaian sensor tegangan yang telah di buat. Berikut adalah data yang telah diambil dari sensor tegangan ditunjukkan pada tabel 1 dan untuk gambar gelombang ditunjukkan pada gambar 4. Tabel 1. Data percobaan sensor tegangan No. Vin ( V ) Vout ( V ) 1 20 0.288 2 40 0.541 3 60 0.792 4 80 1.048 5 100 1.279 6 120 1.535 7 140 1.79 8 160 2.036 Gambar 2. Rangkaian resistor pembagi tegangan Vout = ( 1) Dimana, untuk Vout = tegangan keluaran pada resistor pembagi tegangan, R1 = nilai resistor 1, R2 = nilai resistor 2, R3 = nilai resistor 3, Vin = nilai tegangan input rangkaian. Rangkaian resistor pembagi tegangan menggunakan 3 resistor dipasang seri (R1, R2 dan R3). Dengan mengambil tegangan pada R2 didapatkan tegangan output sesuai rumusan diatas. [2] 9 180 2.282 10 200 2.537 11 220 2.791 12 240 3.046 Perhitungan secara teoritis : Untuk Vin = 100 V 10k Vout 100 390k 390k Vout 1.266V 2 Someseries jilid 1, hal 52.

Untuk Vin = 160 V 10k Vout 160 390k 390k Vout 2.025V Untuk Vin = 220 V 10k Vout 220 390k 390k Vout 2.79V yang akan disensor 3 dan 4 IP- Terminal untuk arus yang akan disensor 5 GND Terminal Ground 6 FILTER Terminal untuk kapasitor eksternal 7 Viout Sinyal analog output 8 Vcc Power supply Gambar 4. Sinyal keluaran sensor tegangan 2.3 Sensor arus ACS712 Sensor arus ini adalah salah satu produk dari allegro untuk solusi ekonomis dan presisi dalam pengukuran arus AC maupun DC. Sensor ini memiliki presisi, low-offset, dan rangkaian sensor linier hall dengan konduksi tembaga yang ditempatkan dengan permukaan dari aliran arus yang disensor. Ketika arus mengalir pada permukaan konduktor maka akan menghasilkan medan magnet yang dirasakan oleh IC hall efect yang terintegrasi kemudian oleh piranti tersebut dapat dirubah ke tegangan. Sensor ini memungkinkan untuk tidak menggunakan optoisolator karena antara terminal input arus dengan outputnya sudah terisolasi secara kelistrikannya. Hal ini karena yang dirasakan atau yang disensor adalah efek hall dari arus input yang disensor. Gambar 5 menunjukkan diagram sensor ACS 712, tabel 2 menunjukkan penjelasan gambar 5,contoh aplikasi ditunjukkan pada gambar 6, blok diagram dan karakteristik input outputnya ditunjukkan pada gambar 7 dan 8. Gambar 6. Contoh aplikasi dari rangkaian sensor arus ACS712 Gambar 7. Blok diagram dari sensor arus ACS 712 [4] [3] Gambar 5. Diagram sensor arus ACS712 Tabel 2. Penjelasan diagram sensor arus ACS712 No. Nama Penjelasan 1 dan 2 IP+ Terminal untuk arus Gambar 8. Karakteristik input dan output dari ACS 712 [5] 3 Datasheet, IC ACS712, hal.1. 4 Loc.Cit, hal.3. 5 Loc.Cit, hal.3.

Untuk nilai data pengujian sensor arus ditunjukkan pada tabel 3, serta gambar gelombangnya ditunjukkan pada gambar 10, untuk gambar 9 menunjukkan rangkaian sensor yang telah dibuat. 2.4 Zero Crossing Detector (Detektor Phasa) Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi perbedaan sudut phasa yang mengalir ke beban. Detektor Phasa dibuat menggunakan komparator dan gerbang logika XOR. Komparator digunakan untuk mendapatkan informasi saat nilai tegangan dan nilai arus tepat melewati titik nol. Gerbang logika XOR digunakan untuk mengetahui nilai beda sudut phasa. Nilai perbedaan sudut phasa didapat dengan menghitung selang waktu antara tegangan naik dan tegangan turun pada keluaran gerbang logika XOR. Rangkaian detektor phasa ini ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 9. Sensor arus yang telah dibuat. Tabel 3. Data percobaan sensor arus ACS 712 No. Arus AC (Ammeter) Tegangan Sensing Out ACS (Vac) [6] 1 0,456 A 17 mv Gambar 11. Rangkaian Detektor Phasa 2 0,912 A 33 mv 3 1,368 A 49 mv 4 1,824 A 66 mv 5 2,28 A 84 mv 6 2,736 A 100,1 mv 7 3,192 A 118 mv 8 3.648 A 136 mv 9 4,104 A 153 mv 10 4,56 A 171 mv Gambar 12. Output beda fase detector 2.5 Sensor Pembaca Putaran Piringan KwH meter Rangkaian sensor ini berfungsi untuk membaca putaran piringan KwH meter analog, dimana sistem kerjanya adalah membaca waktu antara lubang 1 dengan lubang lainnya pada piringan KwH meter analog. Gambar 10. Gelombang tegangan keluaran sensor arus ASC 712 Gambar 13. Rangkaian pembaca putaran piringan KwH meter 6 Datasheet, LF 351, hal.4.

Tabel 4. Data pembacaan sensor putaran No. Beban Pembacaan Daya 1 100 W 79,99 82 2 200W 158,32 161 3 300 W 267,87 269 2.6 Sistem Transmitter Dan Receiver Sistem transmitter dan receiver tersebut menggunakan Hp melalui data SMS, yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal saat terjadi pencurian energi listrik, dimana pada sisi receiver nantinya terbaca dan tersimpan oleh komputer. 2.8 Sistem SMS Gateway Pada peneletian ini perintah SMS gateway yang digunakan adalah AT+CMGS dan AT+CMGR, dimana untuk AT+CMGS adalah perintah untuk mengirim SMS, sedangkan AT+CMGR adalah perintah untuk membaca SMS. Tabel 5. Perintah pengiriman SMS Tabel 6. Perintah pembacaan SMS Gambar 14. Jenis HP yang digunakan untuk transmitter dan receiver Gambar 17 Pengujian pengiriman SMS Gambar 15. Tampilan Visual Basic 2.7 Charger battery otomatis Sistem charger battery otomatis ini berfungsi untuk mengisi battery dan tidak mengisi saat battery penuh. Gambar 18 Pembacaan pengiriman SMS 2.9 Pengujian secara integrasi Gambar 16. Proses charge Indikasi charge Pada sistem pengujian alat terintegrasi, dilakukan metode pencurian dengan memperlambat putaran piringan KwH meter dengan cara memutar pengatur putaran piringan KwH meter, menahan KwH

meter menggunakan jarum, jumper terminal, serta penggantian kapasitas MCB. diterima oleh receiver. Berikut penerimaan data pada receiver saat terjadi pencurian menggunakan jarum. Pada keseluruhan sistem, parameter yang dibandingkan adalah putaran piringan KwH meter dengan parameter daya yang terukur. Dan untuk penggantian kapasitas MCB, membandingkan nilai arus yang disetting dengan nilai pembacaan arus yang terukur oleh sensor arus. Untuk pencurian yang menggunakan metode mempengaruhi putaran piringan dengan cara apapun, jika putaran piringan lebih lambat, maka dapat terbaca bahwa terjadi pencurian energi listrik. Sedangkan untuk pencurian menggunakan metode penggantian kapasitas MCB, jika arus pembacaan sensor melebihi nilai arus yang telah di setting maka terdapat indikasi pencurian energi listrik. Pada metode pencurian menggunakan jarum (menahan piringan KwH meter menggunakan jarum), data yang didapatkan adalah ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 21 Penerimaan data oleh receiver metode 1. Pada metode pencurian menggunakan sistem memutar nilai setting putaran, data yang didapatkan adalah ditunjukkan pada gambar berikut. Proses pencurian dengan cara mengatur putaran piringan Jarum Gambar 19 Pencurian menggunakan jarum Metode ini bertujuan untuk memperlambat putaran KwH meter agar penunjukan KwH meter tidak sesuai ( lebih kecil ) dari daya yang digunakan. Dimana,untuk beban 200 watt. Gambar 22 Pencurian menggunakan pengaturan putaran piringan Metode ini bertujuan untuk memperlambat putaran KwH meter agar penunjukan KwH meter tidak sesuai ( lebih kecil ) dari daya yang digunakan. Dimana,untuk beban 100 watt. cos phi cos phi indikasi indikasi Gambar 20 Pembacaan data saat pencurian menggunakan jarum Pada saat pencurian tersebut, putaran piringan KwH meter menjadi lambat dan saat nilai putaran KwH tidak sesuai dengan nilai daya yang terbaca sensor, maka indikasi menunjukkan angka 2, dan langsung memberi perintah pada transmitter untuk mengirimkan sinyal pencurian energi listrik, dan Gambar 23 Pembacaan data saat pencurian menggunakan pengaturan putaran piringan Pada saat pencurian tersebut, putaran piringan KwH meter menjadi lambat dan saat nilai putaran KwH tidak sesuai dengan nilai daya yang terbaca sensor, maka indikasi menunjukkan angka 2, dan langsung memberi perintah pada transmitter untuk mengirimkan sinyal pencurian energi listrik, dan diterima oleh receiver. Berikut penerimaan data pada receiver saat terjadi pencurian menggunakan jarum.

penerimaan data pada receiver saat terjadi pencurian menggunakan jarum. Gambar 24 Penerimaan data oleh receiver metode 2. Pada metode pencurian menggunakan energi mengganti kapasitas MCB. Jika nilai arus yang disetting adalah untuk MCB 1 A, maka saat penggantian kapasitas MCB diatas nilai yang ditentukan maka terdeteksi terjadi pencurian energi listrik. Metode ini bertujuan untuk menambah kapasitas daya secara ilegal. Dimana,untuk beban 300 watt dengan arus 1,83 Ampere ( > 1 Ampere ). (a) cos phi indikasi Gambar 26 Penerimaan data oleh receiver metode 3. 3. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dalam kondisi normal, ketimpangan perbandingan antara perhitungan daya melalui jumlah putaran dengan pengukuran adalah 10 %, dan ketika ketimpangan perbandingan mencapai > 10 % maka terjadi pencurian energi listrik. Sistem monitoring ini dapat mendeteksi segala jenis modus pencurian energi listrik yang mempengaruhi putaran KWH meter analog. 4. DAFTAR REFERENSI (b) Gambar 25 (a)pembacaan data saat penggantian kapasitas MCB, (b) nilai cos phi yang terbaca. Pada saat pencurian tersebut,nilai arus pembacaaan ADC tidak sesuai dengan nilai setting arus yang ditentukan. Maka indikasi menunjukkan angka 2, dan langsung memberii perintah pada transmitter untuk mengirimkan sinyal pencurian energi listrik, dan diterima oleh receiver. Berikut [1] Hanif. Andi, Rancang Bangun Pendeteksi Pencurian Energi Listrik. Surabaya. PENS-ITS, 2008. [2] Hidayat. Firman, Design of VAR, Watt, Pf Digital Metre Single Phase, Surabaya. PENS- ITS, 2010. [3] Andrianto Heri, Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR), Bandung: Informatika, 2008 [4] Astuti. Yuli, Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway, Jogjakarta. STMIK AMIKOM,2009.